"
ABSTRAKGaya Bangunan barok mulai berkembang di Eropa pada abad ke-16, yakni pada periode keemasan. Gaya
bangunan ini muncul sebagai kelanjutan dari gaya renaissance dan merupakan salah satu upaya gereja katolik
pada saat terjadinya gerakan kontra reformasi untuk mencegah meluasnya pengaruh calvinisme di
Nederlanden bagian Selatan yang datang dari Nederlanden bagian Utara. Penelitian dilakukan pada dua
bangunan gereja di Belgia, yaitu bangunan Sint Walburgakerk di Brugge dan bangunan Eglise-Loup di
Namur. Kedua bangunan ini merupakan karya arsitektur Belgia, Pieter Huyssens. Penelitian ini akan mengkaji
persamaan yang terdapat pada bangunan gereja yang terletak pada dua wilayah yang mendapat pengaruh
geografis dan budaya yang berbeda. Penelitian ini akan menghasilkan ciri gaya bangunan barok karya Pieter
Huyssens pada gereja di Belgia.
ABSTRACTBaroque style developed in Europe in the 16th century, the golden period. The building style is emerging as a
continuation of the renaissance style and one of the efforts of the Catholic Church at the time of the counterreform
movement to prevent the expansion of the influence of Calvinism in the South of Nederlanden from
the north of Nederlanden. The study was conducted at two churches in Belgium, which is building in Brugge
Sint Walburgakerk and building Eglise-Loup in Namur. Both buildings are an architectural Belgium
masterpiece by Pieter Huyssens. This study will examine the similarities in the church building which is
located in two regions under the influence of different geographical and cultural. This research will produce
characteristic style of baroque buildings by Pieter Huyssens at the church in Belgium."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, ], 2016