Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balqis Cemal Xaviera Hadi
"Terdapat mutualisme (hubungan saling menguntungkan) antara penggemar dan industri budaya populer. Adanya perspektif negatif terkait penggemar yang menyatakannya sebagai sesuatu yang pasif dan tidak terberdayakan perlu diubah. Berangkat dari hal tersebut, penulis melakukan studi terhadap penggemar NCT (NCTzen) melalui karya penggemar Alternate Universe (AU) dan novel Butterflies yang dibuat oleh Alesa Cakes. Tulisan ini bertujuan untuk melihat mutualisme antara Alesa Cakes sebagai penggemar NCT dan industri budaya populer. Penulis melakukan analisis deskriptif dengan memerhatikan beberapa aspek, yaitu (1) penggemar sebagai textual poacher, (2) penggemar sebagai pemasaran industri budaya populer (fan-labour), (3) fantrepreneurship dan karya penggemar, dan (4) produsage pada karya penggemar. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa Alesa Cakes berhasil memberdayakan dirinya melalui komersialisasi karya penggemar Alternate Universe (AU) Butterflies menjadi sebuah novel dengan judul serupa. Penciptaan karya penggemar tersebut turut menguntungkan industri budaya populer karena membantu memasarkan produk media, yaitu Haechan (NCT) pada khalayak umum.

There is mutualism between fans and the popular culture industry. There is a negative perspective regarding fans who declare it as something passive and helpless that needs to be changed. Based on this, the author studied NCT fans (NCTzen) through Alternate Universe (AU) fan art and the Butterflies novel by Alesa Cakes. This paper aims to see the mutualism between Alesa Cakes as a fan of NCT and the popular culture industry. The author conducts a descriptive analysis by paying attention to several aspects, namely (1) fans as textual poachers, (2) fans as the marketing for the popular culture industry (fan-labour), (3) fantrepreneurship and fanworks, (4)Production of fanworks. From the analysis conducted, it was found that Alesa Cakes succeeded in empowering herself through the commercialization of the fan work Alternate Universe (AU) Butterflies into a novel with a similar title. The creation of fan art also benefits the popular culture industry because it helps market the media product, namely Haechan (NCT), to the general public."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anzilna Mubaroka
"Kejahatan dan homoseksual merupakan konten yang mudah ditemukan dalam drama fiksi media mainstream. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya konten – konten kejahatan pada serial TV Boys Love. Sayangnya, konten kejahatan tidak hanya berhenti pada media mainstream tapi juga dibawa oleh penggemar dalam budaya partisipasi mereka pada Fandom. Salah satunya adalah konten kejahatan pada karya penggemar Menggunakan teori kriminologi popular dan kriminologi konstitutif, penelitian ini berutujuan untuk memberikan penjelasan proses penciptaan konten kejahatan pada karya penggemar dan alasan penciptaan konten tersebut. Berdasarkan observasi dan wawancara mendalam, terdapat dua alasan penggemar melakukan reproduksi konten kejahattan : yaitu faktor eksternal seperti alasan ekonomi dan fandom, dan alasan internal yaitu penerimaan diri, pelarian dunia nyata, dan fantasi seksual. Sedangkan proses reproduksi konten kejahatan ini ternyata tidak hanya berasal dari konten drama saja, namun juga dari interaksi dalam fandom, dan konsumsi konten kejahatan pada medium lain termasuk karya penggemar lain.

Crime and Homosexuality can be easily found in media mainstream fictional drama. This can be seen as many crime content as fillers in Boys Love TV Series. Unfortunately, crime content not only can be found in drama but also taken by fans to be put into their own content as they participate in the fandom. Using popular criminology and constitutive criminology, this researched aim to explain the process of reproducing crime content in fanworks and the reason behind the act. Based on observation and indepth interview, There are 2 reasons why they choose crime content for their fanworks, external factors such as economic reasons and fandom cultures, and internal reasons such as self-acknowledgement, self-fulfilling, and their own sexual fantasy. Meanwhile, the process of making this content is not solely based on the crime from the drama, but also fandom interaction, and other crime content in other mediums such as other’s fandom fanworks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmata Noorfauziah Maulidania
"Tesis ini menekankan pembentukan realitas sosial penggemar ideal dengan penggunaan simbol merchandise. Konstruksi sosial atas realitas penggemar ideal terbentuk dari penekanan pentingnya makna yang dikonstruksi oleh individu dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode studi kasus. Melalui penggunaan simbol merchandise penggemar NCT (NCTzen), penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi momen dialektika penggemar ideal. Hasil penelitian menemukan bahwa terjadi tiga momen dialektika pada NCTzen. Dalam momen eksternalisasi, terjadi pemahaman dan penyesuaian diri NCTzen dengan melakukan aktivitas penggemar sebagai ciri penggemar ideal. Momen objektivasi terjadi saat proses pemahaman berubah menjadi pengambilan tindakan NCTzen dalam memaknai penggemar ideal. Terakhir, NCTzen memperoleh penanaman nilai kegiatan penggemar melalui momen internalisasi dengan peran agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman sebaya, dan media. Ciri penggemar ideal NCTzen kemudian mengalami perubahan, diantaranya (1) bertemu dan dapat berinteraksi dengan idola secara langsung, (2) memanfaatkan penuh media dalam seluruh usaha memperoleh informasi tentang idola, (3) menjalin relasi dengan teman sesama NCTzen sebagai cara memperoleh informasi tentang idola, dan (4) memanfaatkan penuh media untuk mempromosikan idola. Perubahan dalam ciri penggemar ideal NCTzen ini akan menuju ke momen eksternalisasi kembali.

This thesis emphasized the formation of the social reality of ideal fans with the use of merchandise symbols. The social construction of the ideal fan reality is formed by emphasizing the importance of meanings constructed by individuals with their social environment. This research used a qualitative approach with a constructivist paradigm and case study method. This research aimed to explore the dialectical moments of ideal fans built through the use of NCT’s fans merchandise symbols (NCTzen). The results found that there were three dialectical moments in NCTzen. At the moment of externalization, NCTzen demonstrated understanding and self-adjustment by engaging in fan activities that reflected ideal fan characteristics. The moment of objectivity occurred when the understanding process led to NCTzen's actions in interpreting the ideal fan. Finally, NCTzen obtained the value of fan activities through the moment of internalization with the role of the main socialization agents, namely family, peers, and the media. The characteristics of NCTzen ideal fans have changed, including (1) meeting, and interacting with idols directly, (2) making full use of the media in all efforts to get information about idols, (3) establishing relationships with fellow NCTzen friends as a way to get information about idols and provide information about idols, and (4) making full use of the media to promote idols. The change in NCTzen's ideal fan characteristics will lead to a moment of re-externalization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Nadira Dinisari
"ABSTRACT
The purpose of this study is to develop a rating for celebrities in Indonesia based on the factors familiarity, attractiveness, compatibility, influence, and future potential. The study also aims to determine how strong the correlation is between each factor. The data were collected through surveys, data mining, and the judgment of experts. Five hypotheses were developed. The hypotheses were tested using bivariate correlation with primary data, the unit analysis being celebrity. There is a total of thirty celebrities used in this study, therefore n 30. From this study, it is found that compatibility has a significant correlation with rating, while influence has the lowest correlation with rating. In addition, influence has a significant negative correlation with familiarity and attractiveness.

ABSTRAK
Mengembangkan Rating untuk Selebriti di IndonesiaTujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rating untuk selebriti di Indonesia berdasarkan faktor keakraban, daya tarik, keselarasan, pengaruh, dan potensi masa depan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menetapkan seberapa besar korelasi antar faktor. Data diperoleh melalui survei, data mining, dan pertimbangan dari ahli. Lima hipotesis telah dikembangkan. Kelima hipotesis tersebut diuji dengan data primer, dengan unit analisis adalah selebriti. Jumlah selebriti yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga puluh, sehingga n=30/ Dari penelitian ini, ditemukan bahwa keselarasan mempunyai korelasi yang signifikan dengan rating, sementara pengaruh mempunyai korelasi yang paling rendah. Ditemukan pula bahwa pengaruh mempunyai korelasi negative dengan keakraban dan daya tarik. "
2017
S67625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nurfadhilah
"ABSTRAK
Makalah ini menjelaskan mengenai budaya penggemar yang berkembang dalam industri musik Korea atau dikenal sebagai K-Pop. Budaya penggemar salah satunya muncul sebagai respon dari fanservis yang biasa dilakukan dalam grup K-pop. Fanservis ini erat kaitannya dengan skinship padahal Korea termasuk negara yang cukup konservatif mengenai hubungan antar sesama jenis. Pada kesimpulan penelitian ini ditemukan bahwa tindakan skinship antar pria dapat diterima oleh masyarakat Korea dan dikategorikan sebagai bromance. Ikatan bromance ini kemudian menginspirasi penggemar dalam memproduksi sebuah hasil budaya yang dikenal dengan istilah fanproduct dengan konten bromance di dalamnya. Penelitian mengenai bromance dalam budaya K-pop dan respon penggemar dengan berupa fanproduct ini merupakan penelitian kualitatif yang bersumber dari berbagai jurnal, artikel dan juga video variety, konser ataupun video idola lainnya.

ABSTRACT
This paper describes the growing fanculture in the Korean music industry or known as K Pop. One of the reason this fanculture emerged was the response in fanservice which commonly performed within K pop groups. Fanservice is closely related to skinship besides Korea is a fairly conservative country about same sex relationship. In the conclusion this study has found that skinship acts between mens are acceptable in Korean people and categorized as bromance. This bromance tie then inspires fans to creating a cultural product which known as fanproduct. This study about bromance in K pop culture and the fan responses by creating a fanproducts used a qualitative research method which sourced from various journals, articles and also variety videos, concerts or other idol rsquo s videos"
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Robihah
"Budaya populer Thailand semakin berkembang seiring dengan meningkatnya antusiasme publik terhadap industri entertainment Thailand. Perkembangan ini membentuk suatu kolektif penggemar yang kemudian mendefinisikan dirinya sebagai "Thai Enthusiast". Penelitian ini menganalisis perkembangan fandom digital dan budaya penggemar "Thai Enthusiast" di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital atau netnografi, meliputi wawancara mendalam secara daring dan observasi partisipan secara digital di media sosial. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer Thailand di Indonesia mulai berkembang pesat terutama semenjak pandemi. Perkembangan ini membawa hadirnya ragam budaya penggemar yang direpresentasikan melalui berbagai praktik penggemar dalam ruang-ruang digital. Dalam aktivitasnya, setiap penggemar saling berbagi perspektif dan berbagi makna dalam mengekspresikan relasi emosional dengan idol dan mengkonseptualisasikan nilai tentang fandom digitalnya.

Thai popular culture is growing along with the increasing public enthusiasm for the Thai entertainment industry. This development formed a fan collective which later defined itself as a "Thai Enthusiast". This study analyzes the development of digital fandom and fan culture of "Thai Enthusiast" in Indonesia. This research was conducted using digital ethnographic methods or netnography, including online in-depth interviews and digital participant observation on social media. The findings in this study indicate that Thai popular culture in Indonesia has begun to develop rapidly, especially since the pandemic. This development presents a variety of fan culture which is represented through various fan practices in digital spaces. In their activities, each fan shares perspectives and shares meaning in expressing emotional relationships with idols and conceptualizing values about their digital fandom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Hotmauli Priscilla L.
"Kemunculan arena perbelanjaan di berbagai wilayah mengakibatkan ikut berkembangnya arena rekreasi dan hiburan keluarga. Hal ini berakibat ke maraknya perkembangan komunitas game itu sendiri. Perkembangan komunitas, seiring dengan munculnya arena rekreasi hiburan keluarga, membuat antusiasme anggota komunitas akan informasi yang mendukung semakin meningkat. Melihat peluang tersebut majalah TimezoneMagz mencoba menjadi penyedia informasi seputar kegiatan anggota komunitas. Sebagai perintis majalah yang mengkhususkan pada informasi kegiatan permainan arcade di Indonesia, TimezoneMagz mencoba menyajikan informasi dari kegiatan, perlombaan, teknik-teknik bermain, sampai promo-promo yang diadakan oleh Timezone. Tidak hanya itu, majalah ini juga diperuntukkan bagi seluruh pelanggan Timezone karena majalah ini akan menjadi sarana komunikasi Timezone dengan para pelanggannya.

The many emergences of shopping arena in many areas contribute to the development of game centers. Interestingly, this has somehow taken part in the establishment of some arcade gamers communities. As the game centers develop, growing communities find themselves become enthusiastic and in need of source of information regarding the latest game centers and other related matters. Having opportunities to become the resource of information for these communities, TimezoneMagz attempts to be the first in market of its kind to specialize in providing information on arcade gaming in Indonesia. TimezoneMagz tries to provide information such as events, tournaments, game tips, and various promotions held by Timezone and not only for gamer communities in the game center, but also for all Timezone?s customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awing Priscilla Purnomo
"Penelitian ini adalah penelitian yang ditujukan untuk membuktikan hipotesis penulis mengenai adanya pengaruh publisitas pada image, pembuktian dilakukan dengan menguji pengaruh anatara publisitas mengenai vokalis baru Keris Patih terhadap Image dimata penggemar.. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pemilihan sample secara accidental non probabilitas. Hasil temuan penelitian ini adlah terdapatnya hubungan bersifat lemah antara variabel publisitas dengan variabel image, dan adanya variabel-variabel lain yang tidak terbaca secara langsung dalam penelitian ini.

This study was held to prove the writers? hypothesis on publicity and image relationship. Despite the fact , that there were other study done before on the subject. This study would like to present a deeper comprehension on the relations, and also to bring a new dimension to this kind of study. This research was an explanative quantitative research. To find the relations among publicity and image in the fans? eye writer has done a survey to MahaPatih (Keris Patih fans) around publicity about the new vocalist of Keris Patih, and the image of Keris Patih in their eye.. Findings in this research proven that publicity has a low implication to the image on fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azizi
"ABSTRAK

Sepak bola, sebagai bagian dari olahraga yang populer di masyarakat, pada dasarnya memberikan kesempatan bagi perempuan untuk turut serta berpartisipasi. Akan tetapi, persepsi maskulinitas dalam sepak bola masih mengakar kuat di Indonesia. Kondisi ini tercerminkan melalui dominasi laki-laki ketika membentuk komunitas penggemar sepak bola sehingga keberadaan perempuan seolah terpinggirkan terutama karena jumlah yang tak seimbang antara penggemar laki-laki dan penggemar perempuan. Hal ini yang melatarbelakangi pembentukan komunitas khusus guna mewadahi perempuan penggemar sepak bola. Sementara itu, keberadaan media sosial sebagai wadah komunikasi virtual telah membawa kecenderungan homophily atau memiliki pilihan yang sama. Maka dari itu, banyak bermunculan beragam komunitas perempuan penggemar sepak bola, yang diantaranya adalah @JC_Indonesia (Twitter) dan @babesunitedindo (Instagram). Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis tekstual dan obeservasi untuk mengetahui bagaimana perempuan Indonesia dalam sepak bola dimunculkan dalam media sosial melalui akun @JCI_Indonesia dan @babesunitedindo. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga strategi yang digunakan oleh kedua komunitas tersebut dalam mengkonstruksikan identitas gender dalam dominasi maskulinitas dalam budaya penggemar sepak bola. Strategi pertama adalah dengan secara berkala keluar dan masuk ranah laki-laki sebagai bentuk negosiasi atas budaya maskulinitas dalam sepak bola melalui media sosial. Strategi lainnya adalah melalui proses labeling mikro komunitas sebagai pengukuhan identitas feminin dalam sepak bola. Akan tetapi, strategi ketiga menunjukkan adanya ambiguitas identitas maskulin dan feminin ketika komunitas yang dijadikan studi kasus mempermasalahkan ketidakseimbangan relasi kuasa antara klub penggemar laki-laki dan perempuan.


ABSTRACT


It seems that there is no limitation for women to participate in football. Nonetheless, it is still a sport dominated by male players and also male football fans even though in reality, there are a lot of female football fans. Nowadays, social media has been utilized as a virtual communication medium bringing out a homophily tendency or having a same choice. Groupings of football fan communities are based on similarities in accessing information related to their favorite football club. This study analyses two female football fans communities: @JC_Indonesia (Twitter) and @babesunitedindo (Instagram). By utilizing textual analysis and ethnographic methods (interviews and observations), the thesis aims to determine how female football fans construct contesting gender identities in social media. The result reveals that there are three strategies used by both communities in problematizing the constructed gender identity. The first strategy is to enter and exit the masculine arena as a form of negotiation. Another strategy is done through labeling process as these micro communities exemplify their feminine identity as a response to the dominant masculine identity in the football fandom practice. Third, there is an ambiguity in strategically playing with the masculine and feminine identity which is supposed to be problematizing the imbalance power relation between the male and female football fan clubs.

"
2017
T51977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>