Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jarvis, Helen
Jakarta: Yayasan Massa, 1987
324.2 JAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mamoto, Retno Sukardan
"Istilah "baik" dan "jahat" dipakai dalam wacana politik luar negeri Amerika, Latar belakang budaya pemikiran Judaisme dan Kristen Protestan mcndasari konsep-konstp kenegaraan. Sebutan the axis of evil ini ditujukan kepada tiga negara yaitu: Irak, Iran, dan Korea Ulara, yang telah dipakai islilahnya pada masa pemeriniahan periode pertama Presiden George Walker Bush, Pada saat ini tindakan lanjutan pasta penyerbuan terhadap Irak bclum ada.
Aitikel ini ditulis pada saal mengantisipasi opini publik di Amerika mengenai keputusan Presiden George W. Bush menyerbu Irak dan pengaruhnya terhadap kemungkinan partai Republik mencalonkan kembali Presidcn George W. Bush unluk yang kedua kalinya, Pada saat ini Presiden W. Bush teLah dilanlik untuk masa kepresidenan 2005-2009.
"
2005
JSAM-X-1-JanJun2005-32
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Prayitno
"Latar Belakang
Pemilihan judul ini dilandasi dengan keinginan saya untuk melihat arti penting partai politik di dalam menuntun perjalanan suatu bangsa mencapai kemajuan. Pemilihan judul ini juga dilandasi keinginan saya untuk mengkaji pengaruh konsep-konsep pemikiran Partai Republik, antara lain pemikiran Alexander Hamilton dan misi Amerika atau sense of mission yang berakar dari ajaran Puritan yang kemudian diwujudkan dalam konsep manifest destiny, terhadap kebijakan Presiden William McKinley di dalam menyatukan Hawaii ke dalam wilayah Amerika melalui cara aneksasi.
Sebagai bangsa yang mempunyai sejarah yang unik, bangsa Amerika berkeyakinan bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih unggul dari kebudayaan bangsa-bangsa lainnya. Keyakinan pada keunggulan ini menumbuhkan anggapan bahwa mereka memiliki beban untuk menjadi contoh bagi seluruh umat manusia. Hal ini dikatakan John Winthrop di atas kapal Arbella, "We would be a city set on a hill, the eyes of all people are upon us" (Morgan, 1958: 70). Tanah yang luas dan hampir tidak terbatas serta kaya dengan sumber alam semakin mempertebal keyakinan pada keunggulan bangsa Amerika.
Keyakinan pada keunggulan bangsanya ini terletak pada adanya .azas demokrasi yang mengandung ide-ide kebebasan. Demokrasi bagi bangsa Amerika telah menjadi suatu gagasan yang membentuk suatu kepercayaan bangsa, filsatat hidup, ideologi nasianal dan menumbuhkan suatu superioritas yang berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya yang tidak saja dalam kebudayaan tetapi juga dalam peradaban. Azas demokrasi yang didukung dengan kekayaan alam Amerika yang membuka kesempatan di bidang ekonomi, merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan mengemban misi bangsa Amerika. Hal ini terlihat mulai dari kedatangan kaum Puritan ke Amerika, perjuangan 13 koloni dalam meraih kemerdekaan dari bangsa Inggris pada tahun 1775, pergerakan ke Barat sampai aneksasi California pada tahun 1848, yang dilanjutkan dengan pembentukan negara baru yang meluas sampai ke Pantai Pasifik.
Para koloni yang datang pertama kali ke Amerika bertolak dari perjuangan agama, namun tidak bisa dipungkiri bahwa pada akhirnya para koloni itu mencari kepentingan ekonomi. Di samping itu, perjuangan para pendiri bangsa Amerika di dalam meraih kemerdekaan dan merumuskan Konstitusi tidak semata berpegang pada keyakinan moral, tetapi juga mendasari prinsip-prinsip perjuangan yang bertujuan memperoleh kepentingan materi (Horton, 1974: 4). Adapun yang dimaksud dengan Konstitusi Amerika adalah Konstitusi yang hasil sidang Konvensi Konstitusi di Philadelpia pada bulan Mei tahun 1787 dan yang mulai berlaku pada hari Rabu pertama bulan Januari 1789. Konvensi Konstitusi yang diadakan di Philadelpia itu merupakan upaya untuk mengganti Artikel Konfederasi, sebelumnya digunakan oleh para koloni, yang mengalami kegagalan. Konstitusi yang lahir dari pertemuan tersebut terdiri dari pembukaan, batang tubuh ditambah dengan amandemen-amandemen Konstitusi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan (Irish, 1965: 111). Pembukaan?
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Haikal Kurniawan
"ABSTRAK
Warisan Politik Ronald Reagan Untuk Partai Republik Amerika Serikat 2001-2016 Pembimbing : Reni Suwarso, Ph.D. Skripsi ini akan membahas mengenai warisan politik Ronald Reagan untuk Partai Republik Amerika Serikat pada periode 2001 hingga 2016. Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan, Ronald Reagan memiliki warisan politik yang besar terhadap Partai Republik setelah masanya. Sebelum Reagan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, kelompok konservatif tidak lebih dari hanya sebagai kelompok perlawanan di beberapa wilayah di Amerika Serikat, karena mereka tidak memiliki kekuatan politik. Reagan, melalui gaya komunikasinya yang handal, dalam hal ini berhasil menanamkan gagasan konservatisme menjadi ideologi politik yang dianut oleh Partai Republik. Oleh karena itu banyak politisi dari Partai Republik yang menjadikan Reagan sebagai panutan dan juga sumber inspirasi bagi berbagai kebijakan yang akan mereka ambil. Senator Ted Cruz dari Texas misalnya, yang juga merupakan salah satu kandidat calon presiden terkuat dari Partai Republik pada pemilihan presiden tahun 2016, menyatakan bahwa bila Amerika Serikat ingin mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat maka harus diawali dengan kebijakan pemotongan pajak seperti masa Reagan. Teori yang digunakan untuk memberi analisis bagi temuan tersebut adalah teori mengenai warisan politik yang ditulis oleh Cristian Fong, Neil Malhotra, dan Yotam Margalit yang menyebutkan bahwa warisan politik dapat didefinisikan sebagai sebuah objek konkrit atau konsep abstrak yang terus berlangsung dan diasosiasikan dengan seorang politisi tertentu setelah dia turun dari jabatannya. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan studi pustaka. Kata kunci: Ronald Reagan, Partai Republik, Konservatisme, Amerika Serikat.

ABSTRAK
ABSTRACT Name Achmad Haikal KurniawanStudy Program Political ScienceTitle Political Legacy of Ronald Reagan for the Republican Party of The United States of America 2001 2016 Counsellor Reni Suwarso, Ph.D. This paper will explain the political legacy of Ronald Reagan for the Republican Party of the United States from 2001 to 2016. According to the findings, Ronald Reagan has very influential political legacy to the Republican Party after his time. Before Reagan was elected as a President of the United States, conservative groups was nothing more than a resistance group in the very few places in United States, because they haven 39 t any political power. Reagan, because of his communication skills, has successfully instilling conservative ideas as an ideology of the Republican Party. Because of that many of the prominent Republican politicans sees Reagan as their role model and inspiration. One of them is Senator Ted Cruz from Texas, whose one of the strongest candidate for President of the United States from Republican Party in the 2016 presidential election. He said that if the United States want to grow it 39 s economy then the U.S. must cut the taxes like Reagan did during his presidency. To analize these findings, this paper will use the theory of Political Legacies, written by Cristian Fong, Neil Malhotra, and Yotam Margalit, in which said that political legacy as either a concrete object or an abstract concept associated with a politician that endures after she leaves office. This paper will use literature review as the methodology. Key words Ronald Reagan, Republican Party, Conservatism, United States."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Azhari
"Skripsi ini membahas kegagalan Partai Republik untuk meloloskan rancangan undang-undang yang menghapus dan mengganti Obamacare pada 2017. Partai Republik memiliki agenda menghapus dan mengganti Obamacare semenjak disahkan pada 2010. Pada 2017-2018, Partai Republik menguasai legislatif dan eksekutif, tetapi Partai Republik gagal untuk meloloskan rancangan undang-undang menghapus dan mengganti Obamacare di Senat. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif. Data skripsi didapat dari data sekunder seperti tinjauan literatur, data statistik, berita daring dan naskah kebijakan. Data dianalisis menggunakan teori multiple stream framework. Hasil temuan menunjukkan Partai Republik gagal dalam arus permasalahan dan arus kebijakan karena kegagalan dalam menyusun rancangan undang-undang sesuai dengan permasalahan Obamacare. Selain itu, Partai Republik gagal dalam arus politik karena kurangnya dukungan politik di Senat dan publik dalam meloloskan rancangan undang-undang menghapus dan mengganti Obamacare.

This study aims to examine the Republican Party failure to pass repeal and replace Obamacare legislation in 2017. Republican Party is the party with repeal and replace Obamacare agenda since Obamacare enactment in 2010. In 2017-2018, Republican Party ruled legislative and executive, but Republican Party failed to pass repeal and replace Obamacare legislation with the failure to pass legislation in Senate. This research is qualitative explanative. The data were collected from secondary data such as literature review, statistic data, online news and legislation paper. The data analysed by multiple stream framework. The results of this study suggest Republican Party fails in problems and policy stream because the failure to formulate legislation according to Obamacare problems. Furthermore, Republican Party fails in political stream because lack of political support in Senate and public opinion to pass repeal and replace Obamacare legislation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Mada Kaka
"ABSTRAK
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat tahun 2016 membuka babak baru peralihan kebijakan yang lebih konservatif. Presiden Trump telah menyampaikan rencana perekonomian di masa pemerintahannya yang dipaparkan melalui platform Partai Republik, America First Blueprint, Executive Order, dan janji-janji kampanye.Penelitian ini mengkaji rancangan dan implementasi kebijakan proteksionisme Presiden Trump serta implikasinya terhadap ekonomi Amrika Serikat dan rezim perdagangan global.. Hasil penelitian menyatakan Presiden Trump melaksanakan proteksionisme di Amerika Serikat dalam berbagai bentuk seperti penarikan diri dari negosiasi dan perjanjian Trans-Pacific Partnership serta penerapan antidumping, countervailing-duty, Safeguard, dan regulasi unfair trade practices. Bentuk kebijakan proteksionisme yang masih dalam proses perencanaan adalah penurunan pajak bagi perusahaan dalam negeri, implementasi tarif terhadap barang impor Republik Rakyat Tiongkok, renegosiasi North-American Free Trade Agreement, dan pembangunan tembok perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat.Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kebijakan proteksionisme Trump diharapkan membawa dampak bagi perekonomian dalam negeri Amerika Serikat dan rezim perdagangan global. Kebijakan proteksionisme Presiden Trump diharapkan dapat memberikan dampak terhadap perekonomian dalam negeri Amerika Serikat antara lain peningkatan produktivitas manufaktur, peningkatan Produk Domestik Bruto, penurunan ekspor dan impor melalui kebijakan proteksionisme terhadap impor bahan baku, eskalasi kerja sama bilateral dengan negara-negara tertentu, dan penurunan kerja sama multilateral atau regional. Kebijakan proteksionisme Trump juga diharapkan dapat memberikan dampak terhadap rezim perdagangan global seperti penurunan pengaruh dan kekuatan hegemoni Amerika Serikat dalam rezim perdagangan global.

ABSTRACT
Donald Trump rsquo's victory in 2016 presidential election of the United State commences new round of transition to a more conservative economic policy. President Trump already described his future policies in Republican platform, America First Blueprint, Executive Order, and campaign pledges.This research deals with the design and implementation of President Trump rsquo's protectionist policies and their impacts on global trade regime. The results indicate that President Trump permitted protectionism in the United States in various forms such as withdrawal from Trans Pacific Partnership negotiations and agreement as well as enactment of antidumping, countervailing duty, Safeguard, and unfair trade practices regulation. Other protectionist policies which are still in the process of development are the reduction of domestic corporate taxes, the reduction of tariffs on goods imported from People rsquo's Republic of China, North American Free Trade Agreement renegotiation, and construction of the border wall between Mexico and the United States.The research also concludes that Trump rsquo s protectionist policies would have impacts on the economy of United States and global trade regime. The President Trump rsquo's protectionism policies is expected to have effects on the domestic economy of the United States including on the enhancement of industrial productivity, Gross Domestic Product growth, decrease in export and import growth through tariff imposed on raw material imports, bilateral cooperation facilitation with certain countries, and reduction of multilateral or regional cooperation. Whereas, the policy is also hoped to give impacts on global trade regime such as on the reduction of United States rsquo's influence in the global trade regime and its hegemonic power."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library