Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Westriati Niken Sasanti
"Program Mari Sehat sebagai program pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membangun kemampuan masyarakat agar dapat menangani masalah-masalah kesehatannya secara mandiri. Dalam prosesnya, pelaksanaan di lapangan harus berpijak pada kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga, sekaligus harus dapat mengakomodir kondisi di lapangan. Menilik pada pengalaman lembaga dalam menjalankan program pemberdayaan secara langsung, maka penelitian ini ingin melihat bagaimana pelaksanaan proses pemberdayaan dalam program Mari Sehat. Dari penelitian ini juga diharapkan dapat ditemukan faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat proses.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah kelurahan Kedoya Utara dan kelurahan Palmerah. Lokasi ini dipilih karena merupakan wilayah kerja peneliti dan dilakukan oleh tim petugas yang sama, teknik pemilihan yang digunakan adalah purposive sampling, di mana informan yang dipilih sesuai dengan tujuan peneliti.
Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini mencakup konsep pengembangan masyarakat yang dipandang sebagai program, proses dan metoda, serta konsep-konsep yang berkaitan dengan konsep pemberdayaan, termasuk di dalamnya adalah konsep tentang proses pemberdayaan. Selain itu juga digunakan konsep-konsep tentang peran petugas dalam proses pemberdayaan serta kebijakan yang ditetapkan dalam program Mari Sehat.
Dari penelitian ini, peneliti memperoleh gambaran tentang proses pemberdayaan dalam program Mari Sehat. Dan temuan fapangan terlihat tahapan proses pemberdayaan yang dilakukan, mencakup: tahap sosialisasi, tahap perencanaan partisipatif dengan metoda PRA, tahap pelaksanaan oleh masyarakat dan tahap evaluasi mandiri. Proses pelaksanaan pemberdayaan berjalan seperti spiral, yang menggunakan pengalaman masyarakat sebagai sumber belajar. Dalam proses pemberdayaan, metode yang digunakan secara dominan adalah metode Pendidikan yang Dewasa. Temuan lapangan menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi akibat proses pemberdayaan. Perubahan yang paling menonjol adalah kapasitas tim RW dan individu-individu di dalamnya. Perubahan kapasitas ini berdampak positif pada kelembagaan posyandu. Temuan lapangan juga memberikan fakta yang mengindikasikan adanya kecenderungan untuk berkesinambungan.
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa proses pemberdayaan tidak dapat dipandang sebagai suatu proses linear, tetapi lebih seperti spiral yang bergerak terus menerus. Selain itu, analisa data menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan akibat langsung dari intervensi yang diberikan selama proses pemberdayaan. Analisis data terhadap temuan menghasilkan kesimpulan terhadap faktor-faktor yang mengtiambat dan mendukung proses pemberdayaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, proses pemberdayaan dalam program Mari Sehat dijalankan sesuai dengan tahapan program pemberdayaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemberdayaan adalah: lembaga pengubah (kebijakan, sikap petugas, metode), masyarakat (dukungan dari masyarakat, nilai-nilai dalam masyarakat).
Saran yang diajukan peneliti kepada pihak lembaga adalah perlunya dilakukan penyamaan persepsi tentang program dan pendekatan pemberdayaan pada tahap persiapan, sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan dan pelaksanaan di lapangan. Selain itu juga perlunya kegiatan pemetaan sosial, kajian terhadap lembaga dan psikografi masyarakat lokal, menentukan entry point kegiatan yang sesuai dengan kondisi obyektif masyarakat dan membangun sistem penyelenggaraan proyek yang bersifat luwes, sehingga dapat menyikapi dan dapat melakukan perubahan-perubahan taktis dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Penelitian dampak diharapkan juga diusulkan untuk dapat dilakukan oleh lembaga.
Kepada instansi kesehatan terkait, saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah saran untuk mengadopsi model pelaksanaan posyandu plus dengan pendidikan orang tua dan anak melalui program Tumbuh Kembang Anak yang ternyata sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu instansi pemerintah (puskesmas setempat) dapat memfasilitasi sumber daya kesehatan baik dari swasta maupun dari lembaga pendidikan kesehatan yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Nurhadi
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Palmerah jakarta barat dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari 10 Januari sampai 27 Januari 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum optmal adalah pemantauan dan pelaporan efek samping obat dan pemantauan terapi obat.

ABSTRACT
Internship at Palmerah District Jakarta Barat Primary Health was held at 10 January until 27 January 2017. This internship was intended to make Apothecary student understand roles and responsibilities of Pharmacist in primary health, understand managerial activities of pharmaceutical products, medical device and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical device and single use medical tools in Palmerah District Primary Health are appropriate with Regulation of Minister of Health. No 74 Year 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Primary Health. Clinical pharmacy activities in Palmerah District Jakarta Barat Primary Health that are not optimal is monitoring and reporting of drugs side effect and therapeutic drug monitor. "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Nurhadi
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Palmerah jakarta barat dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari 10 Januari sampai 27 Januari 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum optmal adalah pemantauan dan pelaporan efek samping obat dan pemantauan terapi obat

ABSTRACT
Internship at Palmerah District Jakarta Barat Primary Health was held at 10 January until 27 January 2017. This internship was intended to make Apothecary student understand roles and responsibilities of Pharmacist in primary health, understand managerial activities of pharmaceutical products, medical device and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical device and single use medical tools in Palmerah District Primary Health are appropriate with Regulation of Minister of Health. No 74 Year 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Primary Health. Clinical pharmacy activities in Palmerah District Jakarta Barat Primary Health that are not optimal is monitoring and reporting of drugs side effect and therapeutic drug monitor"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Murni L
"ABSTRAK
TB Paru masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia termasuk di
Indonesia sebagai satu negara dengan prevalensi TB paru yang tinggi. Menurut WHO (2013) dalam Global Report 2013 bahwa prevalensi tuberculosis di Indonesia diperkirakan sebesar 297 kasus per 100.000 penduduk. Sumber penular serumah, faktor lingkungan fisik rumah (pencahayaan, ventilasi, kelembaban, kepadatan penghuni) dan faktor karakteristik individu berpengaruh terhadap kejadian TB Paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara keberadaan sumber penular serumah dengan kejadian TB Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Palmerah tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain studi kasus kontrol dengan sampel untuk kasus adalah orang dengan hasil pemeriksaan sputum BTA (+) dan kontrol
orang dengan hasil pemeriksaan sputum BTA (-) berusia ≥15 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kerja Kecamatan Palmerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian TB Paru yaitu keberadaan sumber penular serumah OR=4,38
(95% CI:2,19-8,74), status gizi OR = 5,250 (95% CI: 2,376-10,074), faktor lingkungan fisik rumah berupa pencahayaan alami rumah OR = 4,151 (95% CI: 2,049?8,412), ventilasi rumah OR = 2,8 (95% CI: 1,366?5,569), kelembaban dalam rumah OR = 8,088 (95% CI: 4,146-15,77), dan kepadatan hunian dalam rumah OR = 2,034 (95% CI = 1,080?3,830). Berdasarkan model akhir hasil analisis multivariate diperoleh hasil bahwa seseorang yang di dalam rumahnya terdapat sumber penular berisiko 1,85 kali lebih tinggi untuk mengalami TB Paru BTA (+) dibandingkan dengan seseorang yang di dalam rumahnya tidak terdapat sumber penular setelah dikendalikan oleh faktor status gizi dan kelembaban dalam rumah.

ABSTRACT
Lung TB still becomes a main health problem in the world, including in
Indonesia, as one of countries with a high prevalence of Lung TB. According to WHO (2013) in Global Report 2013, the tuberculosis prevalence in Indonesia is estimated around 297 cases per 100.000 people. The same living-house transmitter, the factor of physical environment of house (lighting, ventilation, moisture, and occupancy) and factors of individual characteristics affect an incident of Lung TB. The purpose of this research is to analysis the correlation between the
existence of same living-house transmitter with the incident of Lung TB BTA (+) in Public Health Centre in Palmerah year of 2013. This research uses a study design of case-control with sample, for case are people with the result of sputum BTA (+) check and control, people with the result of sputum BTA (-) whose age is ≥ 15 years old and live in Palmerah. The result of this study shows that the variables which are related with the incident of Lung TB is the existence of same living house transmitter OR=4.38 (95% CI;2, 19-8, 74), nutrition status OR = 5,250 (95% CI: 2,376-10,074), factor of physical environment of a house, such as natural lighting OR = 4,151 (95% CI: 2,049-8,412), house ventilation OR=2,759 (95% CI: 1366-5569), moist in house OR
= 8,088 (95% CI:4,146-15,77), and the house occupancy OR = 2,034 (95% CI=1,080-3830). Based on the model from the result in multivariate analysis, it can be concluded that a person whose house contains a transmitter risks 1,85 times higher than someone whose house does not contain a transmitter who has a Lung TB, after being controlled by factors of nutrition status and moist in house."
2014
T-Pdf-
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Fadliyyah Apriyanti
"ABSTRAK
Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama satu
tiga minggu dari tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Tujuan
dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami
peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan
kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi
yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan,
sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik
profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA
yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah
bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan
Palmerah mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di Puskesmas.

ABSTRACT
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat has been
done for three weeks from April 11th until April 30th 2016. Puskesmas is
community health centers. Profession Internship at this area was intended to make
apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist
accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the
implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in
pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in
Puskesmas Kecamatan Palmerah have been carrying out the duties and
responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable
medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in
Puskesmas Kecamatan Palmerah is carried out refers to Peraturan Menteri
Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at
Puskesmas.;"
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Siswoyo
"Salah satu pokok permasalahan yang masih tetap aktual untuk dibahas dalam rangka memahami masyarakat di lingkungan perkotaan adalah : masih adakah komunitas lokal di lingkungan perkotaan ?, atau tegasnya, masih adakah ikatan-ikatan lokal di antara warga kota ?
Pertanyaan ini menarik perhatian, karena dari beberapa studi dan hasil penelitian yang sempat penulis pelajari menunjukkan bahwa di lingkungan perkotaan terdapat kecenderungan berkembangnya komunitas jenis tertentu yang tidak lagi berhubungan dengan aspek lokal. Komunitas jenis ini lazim disebut dengan community without locality atau community without propinquity. Malahan, Marx Abrahamson (1980 : 145-161), menunjukkan bahwa komunitas lokal di lingkungan perkotaan tersebut sudah sedemikian langkanya dan menunjukkan gejala semakin memudar. Bahkan ia lalu berpendapat bahwa studi lebih lanjut mengenai komunitas lokal di lingkungan perkotaan adalah tidak diperlukan lagi, sebab tidak lagi memiliki relevansi sosiologis sesuai dengan perkembangan struktur sosial masyarakat perkotaan yang lebih didiominasi oleh kelas elite minority yang cenderung menjalankan kekuasaan secara monolithic.
Pertanyaan itu menjadi lebih menarik apabila dikaitkan dengan salah satu azas pembangunan yang berlaku di Indonesia; yaitu azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan. Tekanan azas ini adalah partisipasi sebesar-besarnya dart seluruh rakyat secara bergotong-royong dalam semangat kekeluargaan untuk melaksanakan pembangunan. Azas monolitik adalah azas yang sangat dihindari. Orientasi program pembangunan yang sering dicanangkan oleh Pemerintah adalah Community Oriented Program, yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah bersama-sama rakyat. Secara garis besar, community oriented program dapat diterjemahkan sebagai program yang berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya setempat secara bersama-sama atau melibatkan semua anggota masyarakat setempat itu; hasilnya pun untuk kepentingan bersama, sekaligus untuk melestarikan kebersamaan itu.
Apabila komunitas itu secara harafiah diartikan sebagai kebersamaan diantara warga dalam satu kesatuan sosial, maka keberhasilan pembangunan selama ini tentulah melestarikan keberadaan kebersamaan tersebut. Kenyataannya memang demikian. Sense of community selalu dicanangkan sebagai norma yang harus diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata bagi semua anggota masyararakat, back sebagai warga lingkungan ketetanggan, lingkungan Rukun Tetangga (RT), lingkungan Rukun Warga (RW) lingkungan pasar, lingkungan Kelurahan, lingkungan profesi, dan seterusnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
T6738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Hulliyyatul Jannah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Palmerah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di Puskesmas, baik dalam bidang manajemen pengelolaan perbekalan farmasi maupun dalam hal pelayanan farmasi klinik. Peran apoteker dalam manajemen meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, dan konseling. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai pembuatan leaflet informasi obat untuk pasien dengan penyakit tidak menular seperti diabetes, asam urat, hipertensi, adn kolesterol. Leaflet berisi informasi obat dan tambahan informasi untuk pasien mengenai bagaimana cara mengendalikan penyakitnya. Leaflet ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pasien mengenai pengobatannya dan mengedukasi pasien tentang pengobatan yang diterimanya sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat.ABSTRACT Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah was held to learn and understand the role of pharmacist in community health center, especially to manage a pharmacy and to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to manage the pharmacy, such as planning, supplying, receipt, saving, annihilation, controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information, and patient counseling. Specific assignment that been given is making the leaflet for degenarative diseases patients such as diabetes, gout, hypertension, and hypercholesterol. The leaflet contains drugs information and how to manage the disease as well. As the conclusion, the leaflet was made to improve patients awareness about their disease and to educate patients about their medication, so that their quality of life can be increased.;Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah was held to learn and understand the role of pharmacist in community health center, especially to manage a pharmacy and to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to manage the pharmacy, such as planning, supplying, receipt, saving, annihilation, controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information, and patient counseling. Specific assignment that been given is making the leaflet for degenarative diseases patients such as diabetes, gout, hypertension, and hypercholesterol. The leaflet contains drugs information and how to manage the disease as well. As the conclusion, the leaflet was made to improve patients awareness about their disease and to educate patients about their medication, so that their quality of life can be increased."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Fadliyyah Apriyanti
"ABSTRAK
Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas
Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama satu
tiga minggu dari tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Tujuan
dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami
peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan
kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.

ABSTRACT
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat has been done for three weeks from April 11th until April 30th 2016. Puskesmas is
community health centers. Profession Internship at this area was intended to make apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist
accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the
implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in Puskesmas Kecamatan Palmerah have been carrying out the duties and
responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable
medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in
Puskesmas Kecamatan Palmerah is carried out refers to Peraturan Menteri
Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at
Puskesmas."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aflaha Ashari
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif , pencegahan penyakit preventif , penyembuhan penyakit kuratif , dan pemulihan kesehatan rehabilitatif , yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu. Pelayanan kefarmasian merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai terdiri dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan. Pelayanan farmasi klinik terdiri dari pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat, pelayanan informasi obat PIO , konseling, ronde / visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping obat ESO , pemantauan terapi obat PTO , dan evaluasi penggunaan obat EPO . Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah sudah berjalan secara optimal, namun pelayanan farmasi klinik berupa konseling, ronde/visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping obat, PTO, dan EPO belum dilakukan secara rutin.

ABSTRACT
Puskesmas is a basic health service facility that implement health maintenance, health promotion, prevention, curative disease, and rehabilitation, that implemented thoroughly, integrated and sustainable. individual health efforts and public health efforts, Puskesmas need to be supported by quality pharmaceutical services. Pharmaceutical service is part of the health service system at the Puskesmas which is the technical implementation unit of the Regency City health office. Pharmaceutical care at Puskesmas includes Management of Pharmaceutical Products, Medical Devices, Medical Materials and Consumables and clinical pharmacy services. Management of Pharmaceutical Products, Medical Devices, Medical Materials and Consumables consist of the planning, requesting, receiving, storing, distributing, controlling, recording, reporting and filing. Clinical pharmacy services consist of prescription assessment, drug delivery and drug information service, drug information services PIO , counseling, patient visit, monitoring and reporting of drug side effects ESO , drug therapy monitoring PTO , and evaluation of drug use EPO . Pharmacy services at Puskesmas Palmerah have been running optimally, but clinical pharmacy services in the form of counseling, patient 39 s round visite, monitoring and reporting of drug side effects, PTO, and EPO have not been done routinely."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra Syahidah
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi apoteker di BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah bertujuan untuk memahami standar pelayanan kefarmasian di puskesmas yang meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Tujuan pengkajian pada tugas khusus adalah untuk mengetahui pemahaman pasien di Puskesmas Kecamatan Palmerah terhadap slogan DAGUSIBU sebelum dan sesudah menerima edukasi kesehatan terkait obat mengenai slogan DAGUSIBU dengan alat bantu leaflet.

ABSTRACT
Pharmacists professional practice in BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah aims to understand pharmaceutical care standard in puskesmas that include the management of pharmaceutical products and clinical pharmacy services. While the purpose of the assessment on a special task is to know the understanding of patients in Puskesmas Kecamatan Palmerah about DAGUSIBU slogan before and after receiving health education that related to the drug about that slogan with leaflet aids."
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>