Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christo Februanto Putra
"ABSTRAK
Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat masa kini, maka semakin berkembang pula pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dalam menjalani aktivitas mereka sehari-hari. Skripsi ini dilaksanakan dengan meninjau permasalahan tingginya demand penumpang kereta listrik pada saat ini, dan akan dibangunnya pembangkit baru berupa rusunami. Atas dasar ini, peneliti ingin menganalisa ketersediaan layanan kereta listrik pada Stasiun Pondok Cina saat ini dan nantinya saat pembangkit baru rusunami telah dibangun dengan menggunakan simulasi PTV Viswalk.

ABSTRACT
Transportation has an important role in the life of modern society. With the development of the lives of the people of today, the growing movement carried out by these people in carrying out their daily activities. This thesis is carried out by reviewing the problem of the high demand of electric train passengers at this time, and the construction of a new power plant in the form of rusunami. On this basis, researchers want to analyze the availability of electric train services at Pondok Cina Station now and later when new rusunami plants have been built using Viswalk PTV simulations."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Salsabila
"Radioterapi merupakan salah satu cara digunakan untuk mengobati kanker pada manusia. Perawatan radioterapi yang ideal memberikan radiasi dosis tinggi ke tumor tetapi dosis minimal ke jaringan normal di sekitarnya. Teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) dipilih karena dapat memungkinkan untuk menyelamatkan lebih banyak jaringan normal jika dibandingkan dengan teknik lainnya. Treatment Planning System (TPS) merupakan kunci untuk memaksimalkan distribusi dosis pasien dalam pelaksanaan radioterapi. Akan tetapi ketidakpastian geometris selalu ada dalam proses perencanaan dan pelaksanaan radioterapi. ICRU 50 merekomendasikan penerapan margin ke Planning Target Volume (PTV) sebagai kompensasi atas ketidakpastian geometri. Nilai margin untuk PTV akan dihitung dengan menggunakan persamaan yang dirokemendasikan oleh Stroom dan van Herk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai margin untuk PTV melalui nilai kesalahan sistematik dan acak yang diperoleh dari data pasien yang menjalani perawatan radioterapi kanker payudara. Kriteria yang digunakan adalah pasien yang mendapatkan perawatan untuk kanker payudara, mendapatkan penyinaran dengan teknik IMRT menggunakan pesawat Halcyon di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi RSCM, verifikasi geometri
dilakukan menggunakan citra EPID, dan memiliki 25 fraksi perawatan. Pengambilan data pergeseran dilakukan melalui perangkat lunak TPS Eclipse. Data yang diperoleh adalah data pergeseran isocenter yang dikoreksi secara online dalam tiga arah yaitu arah vertikal (anterior–posterior), longitudinal (cranial-caudal), dan lateral (left-right). Nilai kesalahan sistematik didapatkan melalui standar deviasi dari rata-rata pergeseran pasien, sedangkan nilai kesalahan acak didapatkan melalui rata-rata dari standar deviasi pergeseran pasien. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mendapatkan nilai margin untuk PTV berdasarkan persamaan margin untuk
PTV rekomendasi Stroom dan van Herk. Nilai margin untuk PTV yang diperoleh dievaluasi kepada beberapa pasien dengan melakukan planning dan contouring ulang. Hasil dari planning dan contouring ulang akan dibandingkan dengan hasil dari penerapan margin yang disarankan oleh dokter.

Radiotherapy is one of the methods used to treat cancer in humans. The ideal radiotherapy
treatment delivers a high dose to the tumor but a minimal dose to the surrounding normal tissue.
The Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) technique was chosen because it can help save more normal tissue when compared to other techniques. The Treatment Planning System (TPS) is the key to maximizing the patient dose distribution in the implementation of radiotherapy. However, geometric uncertainty always exists in the process of planning and implementing radiotherapy. ICRU 50 recommends applying a margin to the Planning Target
Volume (PTV) as compensation for geometric uncertainty. The margin value for PTV will be
calculated using the equation recommended by Stroom and van Herk. This study aims to determine the margin value for PTV through systematic and random errors obtained from data on patients undergoing radiotherapy treatment for breast cancer. The criteria used were patients who received treatment for breast cancer, received radiation with the IMRT technique using a Halcyon aircraft at the Radiation Oncology Integrated Service Installation of RSCM, geometric levers were carried out using EPID images, and had 25 treatment fractions. data retrieval is done through the TPS Eclipse software. The data obtained is isocenter shift data which is
corrected online in three directions, namely vertical (anterior-posterior), longitudinal (cranial-caudal), and lateral (left-right) directions. The systematic error value is obtained through the standard deviation of the shift mean, while the random error value is obtained through the average of the shift standard deviation. These values are used to obtain the margin value for
PTV based on the margin equation for PTV recommended by Stroom and van Herk. Margin values for PTV obtained by some patients by planning and contouring. The results of the replanning and re-contouring will be compared with the results of applying the margins recommended by the doctor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Exa Heydemans
"ABSTRAK
Antusiasme masyarakat terhadap kereta rel listrik KRL di Jabodetabek saat ini terbilang cukup tinggi dengan adanya penambahan jumlah penumpang setiap tahunnya. Seiring dengan penambahan jumlah penumpang, stasiun KRL juga harus bisa mengakomodir banyaknya jumlah penumpang tersebut. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui kelayakan dari platform stasiun KRL Pondok Cina demi menampung penambahan jumlah penumpang dalam hal ini tingkat pelayanan Level of Service fasilitas pejalan kaki merupakan parameter kelayakan stasiun yang akan dipelajari.Penelitian dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting platform St. KRL Pondok Cina dengan kondisi rencana pada tahun mendatang. Kondisi eksisting dipelajari dengan melakukan pengambilan data dilapangan secara langsung lalu diolah secara manual sehingga mendapatkan tingkat pelayanan pejalan kaki. Kondisi rencana dibuat dalam model PTV Viswalk yang disimulasikan untuk mendapat gambaran pada tahun ndash; tahun mendatang. Parameter ndash; parameter model diestimasi berdasarkan parameter ndash; parameter kondisi eksisting dan target penumpang.Hasil penelitian ini menunjukan desain stasiun eksisting tidak akan mampu mengakomodir jumlah penumpang rencana. Tingkat pelayanan pejalan kaki platform St. KRL Pondok Cina saat ini sudah cukup buruk dan tidak akan mampu menampung penambahan jumlah penumpang nantinya, oleh karena itu desain stasiun rencana perlu direalisasikan untuk memenuhi permintaan penumpang sehingga tingkat pelayanan pejalan kaki yang dipengaruhi oleh ukuran luas daerah pejalan kaki dan jumlah akses keluar masuk bisa lebih baik.

ABSTRACT
The public 39s enthusiasm for commuter lane light train in Jabodetabek is now quite high with the addition of the number of passengers every year. Along with the addition of the number of passengers, train stations must also be able to accommodate the number of passengers. Therefore, the authors conducted a study to determine the feasibility of the platform in St. Pondok Cina for accommodating the addition of the number of passengers, in this case pedestrians level of service is a feasibility parameter of the station. The study was conducted by comparing the existing condition of St. Pondok Cina rsquo s platform with the future condition in coming years. Existing condition is learned by survey in the field and then processed manually for determining the pedestrian rsquo s level of service. The future condition is made in simulating model and processed by PTV Viswalk to get an overview in the coming years. Model parameters are estimated based on existing condition parameters and passenger targets.The results of this study show the existing station design will not be able to accommodate the number of passenger plans. Level of service St. KRL Pondok Cina is bad enough and will not be able to accommodate the additional number of passengers later, therefore the design of the plan station needs to be realized to meet the demand of passengers so the pedestrian rsquo s level of service, which are influenced by the size of the pedestrian area and the number of incoming access, can be preferable."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiby Adhitya Prayoga
"

Sebagai dampak pembangunan Stasiun LRT Cibubur sudah dipatikan nantinya akan muncul pergerakan baru dari dan menuju titik stasiun LRT. Hal ini berdampak positif karena terdapat peningkatan pengguna transportasi umum. Namun hal tersebut juga berpotensi menimbulkan masalah baru yang disebabkan oleh volume calon penumpang yang meningkat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pergerakan perjalan kaki dan beberapa skenario akses pejalan kaki dari atau menuju titik pusat Stasiun LRT ke fasilitas penunjang yang berada di sekitarnya, serta menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat pelayanan. Model akses jalan stasiun dibuat menggunakan perangkat lunak PTV VISIM 11. Pengujian validasi dibutuhkan untuk menentukan model dapat diterima atau tidak dengan cara membandingkan hasil model dan kondisi aktual di lapangan. Analisa tingkat pelayanan (LOS) menggunakan HCM sebagai standar acuan.


As a result of the construction of the Cibubur LRT Station, new commuters will come from and towards to the LRT station point. This has a positive impact because there is an increase in users of public transportation. However, this also had to cause new problems caused by the increasing volume of prospective passengers. This thesis aims to analyze the movement of walking and several scenarios for pedestrian access from or to the LRT Station's central point to supporting facilities in around, and find the best solution to improve service levels. The station road access model are created using VISIM 11 PTV Software. Validation test is needed to determine whether the model is acceptable or not by comparing the results of the model and actual conditions in the field. Service level analysis (LOS) uses HCM as a reference standard.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Rosalina
"ABSTRAK
Verifikasi posisi pasien digunakan untuk memastikan bahwa posisi pasien telah sesuai dengan posisi perencanaan sehingga persebaran dosis yang diterima target sesuai dengan dosis yang direncanakan dalam adaptif planning. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan distribusi dosis yang dihasilkan antara registrasi citra MVCT dan KVCT dengan maupun tanpa koreksi posisi secara otomatis serta mengevaluasi PTV margin yang digunakan dalam perencanaan maupun penerapan yang dilakukan dalam perlakuan terapi. Verifikasi posisi yang digunakan dalam registrasi citra MVCT dengan citra KVCT terdiri dari koreksi posisi dengan sumbu-X, Y, Z dan Roll pada target tumor. Pada penelitian ini digunakan citra MVCT dari 9 pasien Hepatocellular Carcinoma dengan perlakuan terapi dosis tinggi dalam 4-10 fraksi menggunakan HT di RSUPN Cipto Mangunkusuomo. Penelitian ini menghasilkan nilai deviasi sebesar 0,27% untuk HI dan 0,39% untuk CI, serta nilai Organ at Risk beberapa organ yang masih dalam batas aman. Nilai PTV margin yang dihasilkan antara perencanaan maupun perlakuan terapi memiliki kesetaraan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian menunjukan dengan adanya pergeseran dari verifikasi posisi maupun PTV margin dapat mempengaruhi persebaran dosis yang diterima target tumor.

ABSTRACT
Position verification before the treatment is used to ensure the accordance actual position to the planning position, so the dose distribution received by the tumor target will be in agreement with the planned dose in adaptive planning. The aim of this study was to evaluate the comparison from the dose distribution resulted from MVCT and KVCT image registration with and without automatic position correction as well as evaluating the PTV margin used in planning and implementing the treatment. The position verification used consists of position correction performed with adjustment in four HT degree of freedom (lateral, longitudinal, vertical and rotational direction). Nine MVCT patient images with Hepatocellular Carcinoma were used with high dose therapy in 4-10 fractions using HT at Cipto Mangunkusuomo Hospital. This study resulted in a deviation value of 0.269% for HI and 0.390% for CI, as well as the value of Organ at Risk which is still within safe limits. The PTV value of the margin produced between planning and treatment has equality. Based on the results obtained in the study showed that with a shift from verification of position and PTV margin can affect the distribution of the dose received by the target tumor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Fajri
"Hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukan bahwa lebih dari 800.000 pekerja asal DKI Jakarta, 1,8 juta pekerja asal Jawa Barat, dan 600.000 pekerja asal Banten adalah pekerja komuter dimana mereka melakukan perjalanan lintas kabupaten/kota secara rutin setiap harinya. Tingginya mobilitas antar provinsi ini menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas, salah satunya di Kota Depok yang berperan sebagai kota penyangga DKI Jakarta. Salah satu penyebab masalah lalu lintas di Kota Depok adalah keberadaan Terminal tipe C di Jalan Margonda Raya. Untuk menguraikan kepadatan lalu lintas tersebut, Pemerintah Kota Depok membangun Terminal Jatijajar dengan tipe A dan mengalihkan operasional bus AKDP dari Terminal Margonda ke Terminal Jatijajar. Pemindahan layanan bus AKDP ini akan membuat jumlah pengunjung Terminal Jatijajar meningkat. Terminal yang dirancang untuk menjadi Kawasan Transit Oriented Development ini akan melayani transportasi publik berupa angkutan kota, trans Jakarta, AKDP, dan AKAP. Konsep TOD yang digunakan juga didukung dengan disediakannya fasilitas penunjang seperti area Park n Ride dan zona Drop Off bagi pengguna terminal yang menggunakan kendaraan pribadi. Pergerakan pejalan kaki di Terminal tipe A seperti Terminal Jatijajar ini menjadi penting untuk diperhatikan. Dalam Master Plan Terminal Jatijajar yang dibuat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah merencanakan bagaimana pergerakan orang di Terminal. Analisis pergerakan pejalan kaki dilakukan guna melihat bagaimana kondisi fasilitas pejalan kaki pada rancangan tersebut. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi PTV Vissim dengan model mengacu pada Master Plan yang telah dibuat BPTJ selaku pengelola pusat. Model akan disimulasikan dengan jumlah pejalan kaki atau pedestrian input bervariasi; free flow, rancangan kapasitas pesimis, moderat, dan optimis. Setelah itu, hasil simulasi berupa travel time (waktu pergerakan pejalan kaki di area terminal pada rute-rute yang telah dibuat) pada kondisi eksisting dianalisis untuk kemudian model usulan dibuat. Model usulan ini akan menjadi alternatif desain fasilitas pejalan kaki yang dapat mempersingkat waktu perjalanan yang dibutuhkan.

The August 2020 Sakernas show that more than 800,000 workers from DKI Jakarta, 1.8 million workers from West Java, and 600,000 from Banten are commuter workers who travel across districts/cities regularly every day. The high mobility between provinces causes traffic congestion, one of which is in Depok, which acts as a buffer city for DKI Jakarta. One of the causes of traffic problems in Depok is the existence of a Type C Terminal on Jalan Margonda Raya. To describe the traffic density, The Government built the Terminal Jatijajar with type A and divertedAKDP bus operations from Terminal Margonda to Terminal Jatijajar. The transfer of the AKDP bus service will increase the number of visitors at Terminal Jatijajar. The terminal, designed to be a Transit Oriented Development Area, will serve public transportation in the form of Angkutan Kota, Trans Jakarta, AKDP, and AKAP. The TOD concept is also supported by supporting facilities such as park-n-ride areas and drop-off zones for terminal users who use private vehicles. Pedestrian movement in Type A Terminals such as Terminal Jatijajar is crucial. The Terminal Jatijajar Master Plan made by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) has planned a network where people move in the Terminal. Pedestrian movement analysis is done to see how the condition of the pedestrian facilities in the design is. The analysis was done using the PTV Vissim application with the model referring to the Master Plan that had been made by BPTJ as the central manager. The model was then simulated with the pedestrian input varies; free flow, pessimistic, moderate, and optimistic capacity design. After that, the simulation results in the form of travel time (pedestrian movement time in the terminal area on the routes that have been created) in existing conditions are analyzed and a proposed model is made. The proposed model will be an alternative design that can shorten the required travel time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Salsabila
"Radioterapi merupakan salah satu cara digunakan untuk mengobati kanker pada manusia. Perawatan radioterapi yang ideal memberikan radiasi dosis tinggi ke tumor tetapi dosis minimal ke jaringan normal di sekitarnya. Teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) dipilih karena dapat memungkinkan untuk menyelamatkan lebih banyak jaringan normal jika dibandingkan dengan teknik lainnya. Treatment Planning System (TPS) merupakan kunci untuk memaksimalkan distribusi dosis pasien dalam pelaksanaan radioterapi. Akan tetapi ketidakpastian geometris selalu ada dalam proses perencanaan dan pelaksanaan radioterapi. ICRU 50 merekomendasikan penerapan margin ke Planning Target Volume (PTV) sebagai kompensasi atas ketidakpastian geometri. Nilai margin untuk PTV akan dihitung dengan menggunakan persamaan yang dirokemendasikan oleh Stroom dan van Herk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai margin untuk PTV melalui nilai kesalahan sistematik dan acak yang diperoleh dari data pasien yang menjalani perawatan radioterapi kanker payudara. Kriteria yang digunakan adalah pasien yang mendapatkan perawatan untuk kanker payudara, mendapatkan penyinaran dengan teknik IMRT menggunakan pesawat Halcyon di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi RSCM, verifikasi geometri dilakukan menggunakan citra EPID, dan memiliki 25 fraksi perawatan. Pengambilan data pergeseran dilakukan melalui perangkat lunak TPS Eclipse. Data yang diperoleh adalah data pergeseran isocenter yang dikoreksi secara online dalam tiga arah yaitu arah vertikal (anterior – posterior), longitudinal (cranial – caudal), dan lateral (left – right). Nilai kesalahan sistematik didapatkan melalui standar deviasi dari rata-rata pergeseran pasien, sedangkan nilai kesalahan acak didapatkan melalui rata-rata dari standar deviasi pergeseran pasien. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mendapatkan nilai margin untuk PTV berdasarkan persamaan margin untuk PTV rekomendasi Stroom dan van Herk. Nilai margin untuk PTV yang diperoleh dievaluasi kepada beberapa pasien dengan melakukan planning dan contouring ulang. Hasil dari planning dan contouring ulang akan dibandingkan dengan hasil dari penerapan margin yang disarankan oleh dokter.

Radiotherapy is one of the methods used to treat cancer in humans. The ideal radiotherapy treatment delivers a high dose to the tumor but a minimal dose to the surrounding normal tissue. The Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) technique was chosen because it can help save more normal tissue when compared to other techniques. The Treatment Planning System (TPS) is the key to maximizing the patient dose distribution in the implementation of radiotherapy. However, geometric uncertainty always exists in the process of planning and implementing radiotherapy. ICRU 50 recommends applying a margin to the Planning Target Volume (PTV) as compensation for geometric uncertainty. The margin value for PTV will be calculated using the equation recommended by Stroom and van Herk. This study aims to determine the margin value for PTV through systematic and random errors obtained from data on patients undergoing radiotherapy treatment for breast cancer. The criteria used were patients who received treatment for breast cancer, received radiation with the IMRT technique using a Halcyon aircraft at the Radiation Oncology Integrated Service Installation of RSCM, geometric levers were carried out using EPID images, and had 25 treatment fractions. data retrieval is done through the TPS Eclipse software. The data obtained is isocenter shift data which is corrected online in three directions, namely vertical (anterior – posterior), longitudinal (cranial – caudal), and lateral (left – right) directions. The systematic error value is obtained through the standard deviation of the shift mean, while the random error value is obtained through the average of the shift standard deviation. These values ​​are used to obtain the margin value for PTV based on the margin equation for PTV recommended by Stroom and van Herk. Margin values ​​for PTV obtained by some patients by planning and contouring. The results of the re-planning and re-contouring will be compared with the results of applying the margins recommended by the doctor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Budi Asmara
"Latar Belakang: Kasus keganasan pada regio abdominopelvis memerlukan tatalaksana radiasi. Alat imobilisasi membantu untuk meminimalisasi pergeseran lapangan radiasi yang terdiri dari systematic error dan random error. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan alat imobilisasi penyangga lutut dan masker pelvis termoplastik. Tujuan: Mengetahui adakah perbedaan tingkat akurasi radiasi kedua imobilisasi yang akan menentukan margin PTV terbaik. Metode: Penelitian prospective randomized control trial pada pasien dengan keganasan regio abdominopelvis yang menjalani radiasi April­–Juli 2024. Systematic dan random error didapatkan dari data Treatment Planning System (TPS). Margin PTV dihitung menggunakan rumus van herk. Hasil: Didapatkan 31 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi terdiri dari 15 sampel dengan imobilisasi termoplastik dan 16 sampel dengan penyangga lutut. Margin PTV yang direkomendasikan untuk masker pelvis termoplastik 6.24 mm pada sumbu x (LL), 14,31 mm pada y(CC), dan 3,28 mm pada z(AP). Sedangkan pada penyangga lutut 7.72 mm sumbu x, 11.76 mm sumbu y, dan 5.16 mm sumbu z. Kesimpulan: Pergeseran AP termoplastik lebih baik dibandingkan penyangga lutut sesuai dengan rekomendasi internasional toleransi £ 3mm. Sedangkan untuk CC dan LL tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik.

Background: The immobilization tool helps to minimize radiation field shifts which consist of systematic errors and random errors. In this study, a comparison of knee wedge immobilization devices and thermoplastic pelvic masks was carried out on the level of accuracy of radiation delivery. Objective: To determine whether there is a difference in the level of radiation accuracy for both immobilizations which will determine the best PTV margin. Methods: Prospective randomized control trial study in patients with malignancies in the abdominopelvic region who underwent radiation April–July 2024. Systematic and random errors were obtained from Treatment Planning System (TPS) data. PTV margin is calculated using the Van Herk formula. Results: There were 31 patients who met the inclusion and exclusion criteria consisting of 15 samples with thermoplastic and 16 samples with knee wedge. The recommended PTV margins for thermoplastic pelvic masks are 6.24 mm in the x-axis (LL), 14.31 mm in y(CC), and 3.28 mm in z(AP). Meanwhile, the knee wedge is 7.72 mm x-axis, 11.76 mm y-axis, and 5.16 mm z-axis. Conclusion: Thermoplastic AP displacement is better than the knee wedge according to international standard tolerance of £ 3mm. Meanwhile, for CC and LL, no statistically significant differences were found."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqyana Adha Azwat
"Optimasi dosis radiasi pada perencanaan klinis menggunakan Treatment Planning System (TPS) untuk pasien radioterapi sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara efektivitas terapi dan keselamatan pasien. Namun, proses ini memakan waktu dan sangat bergantung pada keahlian fisikawan medis. Pada penelitian ini dilakukan prediksi dosis menggunakan machine learning pada Planning Target Volume (PTV) dan Organ at Risk (OAR) untuk kasus kanker otak dengan teknik perencanaan Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT). Data DICOM perencanaan di ekstraksi menggunakan 3D slicer untuk mendapatkan nilai radiomic dan dosiomic yang akan digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan model algoritma random forest. Hasil evaluasi model menunjukkan bahwa peforma model random forest dalam memprediksi dosis memiliki nilai Mean Square Error (MSE) sebesar 0,018. Nilai Homogeneity Index (HI) dan Conformity Index (CI) untuk data klinis adalah 0,136±0,134 dan 0,939±0,131 secara berturut-turut, sementara hasil prediksinya adalah 0,136±0,039 dan 0,949±0,006, dengan nilai p-value untuk fitur PTV dan OAR > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model random forest efektif dalam memprediksi dosis untuk PTV kanker otak dan OAR, dan dapat digunakan sebagai referensi dalam proses perencanaan.

Optimizing radiation doses in clinical planning using a Treatment Planning System (TPS) for radiotherapy patients is crucial to achieving a balance between therapeutic effectiveness and patient safety. However, this process is timeconsuming and highly dependent on the expertise of medical physicists. In this study, dose prediction using machine learning for the Planning Target Volume (PTV) and Organ at Risk (OAR) in brain cancer cases was performed using the Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT) planning technique. DICOM planning data was extracted using 3D Slicer to obtain radiomic and dosiomic values, which were then used in this study with a random forest algorithm model. Model evaluation results showed that the random forest model's performance in predicting doses had a Mean Square Error (MSE) of 0.018. The Homogeneity Index (HI) and Conformity Index (CI) values for clinical data were 0.136±0.134 and 0.939±0.131, respectively, while the predicted results were 0.136±0.039 and 0.949±0.006, with p-values for PTV and OAR features > 0.05. Therefore, it can be concluded that the random forest model is effective in predicting doses for brain cancer PTV and OAR and can be used as a reference in the planning process."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Utami
"Saat ini Rotunda Pondok Indah merupakan rotunda empat kaki dengan pengaturan bersinyal. Pada kondisi jam sibuk, khususnya sore hari, kerap terlihat antrian pada lengan ruas antara rotunda dengan Simpang MRT Lebak Bulus. Penelitian ini menganalisis perbaikan kinerja simpang bersinyal tersebut dengan mengoptimasi menghilangkan pulau pada rotunda agar jarak tempuh lebih dekat sehingga dapat mengurangi antrian di dalam simpang. Selain itu analisis juga melakukan integrasi waktu sinyal pada tiga simpang terdekatnya (simpang Pondok Indah Mall, simpang MRT Lebak Bulus, dan simpang Pondok Pinang).

Pondok Indah roundabout is a four-legged roundabout with signalized settings. During peak hours, especially in the afternoon, vehicle queues often occur along the segment between the roundabout and the Lebak Bulus MRT intersection. This research aims to improve the performance of signalized intersections by optimizing and exploring scenarios that involve removing islands within roundabouts to shorten travel distances and alleviate queues at intersections. In addition, the analysis includes integrating signal timings across three nearby intersections: Pondok Indah Mall intersection, Lebak Bulus MRT intersection, and Pondok Pinang intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>