Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Agus R. Utomo
"
ABSTRAKGuna mendapatkan keandalan yang tinggi dari suatu pengoperasian PLTD, maka salah satu hal yang harus diperhatinan ialah lama (jam) pengoperasinnya. Untuk itu perlu diperkirakan kemungkinan sukses dan/atau lama pengoperasian, baik untuk setiap unit mesin diesel maupun sistem PLTD secara keseluruhan, agar PLTD dapat dioperasikan secara optimum. Salah satu cara untuk memperkirakan kemungkinan tersebut ialah dengan metoda pendekatan operasional, dimana kondisi-kondisi operasional (aktual) tertentu dijadikan parameter (variabel) dalam perhitungan. Kemungkinan lama (jam) operasi yang didapatkan dari perhitungan sama dengan kemungkinan jam operasi. Sehingga lama pengoperasian PLTD dapat disesuaikan dengan kondisinya."
1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Tamam Abdu Khairurraziq
"Kebutuhan akan energi listrik merupakan suatu kebutuhan yang primer di waktu modern ini, tetapi, belum semua masyarakat DKI Jakarta mendapatkannya dengan mudah dan keberlanjutan yang baik, khususnya masyarakat Pulau Sebira di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pulau Sebira yang letaknya jauh dari Pulau Jawa mengakibatkan tidak sesuainya pergelaran kabel untuk mengaliri listrik pulau tersebut, sehingga, dibutuhkannya suatu sistem tenaga listrik pada pulau tersebut yang dapat mengaliri pulau. Dalam penelitian ini akan dilakukannya rancangan sistem microgrid atau sistem tenaga listrik kecil yang dapat berdiri sendiri yang terdiri dari beberapa komponen pembangkitan yaitu PLTS, PLTD dan penyimpanan energi listrik. Penentuan rancangan tersebut di analisis pula secara teknis dan ekonomis sistem, sehingga dapat ditentukannya kelayakan proyek tersebut. Pada rancangan primer yang diajukan, sistem mengehemat bahan bakar sebesar mencapai 231,381.5 liter dan arus kas uang sebesar Rp 3,408,598,635,-.
The need of electricity is a primary attribute in these modern era. However, not all Jakarta residents get their hands on the electricity in an easy and sustainable way, especially the residents of Sebira Island in Kepulauan Seribu. Sebira Island is far from Java, which is not practical neither to use submarine power cable to power the island nor diesel generator for the only primary attribute of generating electricity, especially its uneconomical traits. In this research we will concentrate on how to design the best Microgrid scenario that is operated in off-grid mode. The microgrid proposed contains PV system and diesel power generator. The proposed design is also analyzed using technical and economical way to know the feasibility of the design in project manner. By using the proposed scenario, the cash flow which can be saved is up to 3.4 billion Rupiah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Jenis pembangkit minyak dan gas yaitu PLTU minyak, PLTG dan PLTGU serta PLTD masih ada di beberapa tempat di P. Jawa dan Bali. Selain PLTU minyak, PLTU batubara telah banyak dibangun di Indonesia."
600 JITE 1:12 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
600 JSTI 14:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Chandra Rungngu Sirenden
"Lokasi pembangunan offshore wellhead platform yang terletak di Laut Jawa tersebut
kaya akan radiasi sinar matahari dengan rata-rata pertahun sebesar 5.33 kWh/m²/hari dimana merupakan potensi untuk dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada platform tersebut.
Berdasarkan penelitian ini, kebutuhan energi listrik pada fasilitas ini sebesar 69.26 kWh per hari dapat disuplai dari pemanfaatan PLTS yang terdiri dari 41 panel surya 325 W dengan luas PV array 92,36 m², inverter 1,17 kW yang digabungkan dengan diesel generator 6 kW. Konfigurasi sistem ini sangat layak untuk dibangun pada Offshore Wellhead Platform karena berdasarkan pengujian kelayakan finansial didapatkan hasil Net Present Value (NPV) Rp. 228.703.185,79, PI (Profitability Index) sebesar 2,28 dan pengembalian investasi terjadi pada 6 tahun dan 2 bulan dimana terjadi lebih cepat dari umur proyek 25 tahun.
The offshore wellhead platform development site located in the Java Sea is rich in solar radiation with an annual average of 5.33 kWh/m²/day which has the potential to be used as a power source to build a solar power plant on the platform. Based on this research, the electrical energy needs of this facility of 69.26 kWh per day can be supplied from the solar power plant which consists of 41 solar panel 325 W with a PV array area of 92,36 m², 1.17 kW inverter combined with a 6 kW diesel generator. This system configuration is very feasible to be built on the Offshore Wellhead Platform because based on the financial feasibility test, the results of the Net Present Value (NPV) is Rp. 228.703.185,79, the Profitability Index (PI) is 2,28 and the Payback Period (PBP)occurs in 6 years and 2 months faster than the project age of 25 years"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ilham Amba
"Pulau Kawaluso merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia dengan jarak dari kota tahuna sejauh 68 KM atau 5 jam menggunakan kapal dari Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Tahuna. Saat ini kelistrikan di Pulau Kawaluso dipasok oleh pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan kapasitas 200 kW. Kondisi ini menyebabkan Pulau Kawaluso teraliri listrik 11 hingga 12 jam perharinya. Sehingga di perlukan tambahan pembangkit agar listrik di Pulau kawaluso menyala 24 jam penuh. Oleh karena itu dibutuhkannya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai tambahan daya untuk pulau kawaluso dan mengurangi biaya pokok produksi Pembangkit listrik tenaga diesel. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Levelized Cost of Energy (LcoE). Hasil analisis menunjukkan bahwa hibrida antara PLTD dengan PLTS 63 dan 66 kWp memiliki nilai Life Cycle Cost (LCC) dan Cost of Energy (COE) sebesar Rp . 18.784.540.550 dan Rp. 17.405.519.355 serta COE sebesar Rp. 6.870 / kWh. dan Rp. 6.366 / kWh maka nilai Net Present Value (NPV) yang didapatkan bernilai positif dan investasi layak untuk dijalankan. Internal rate of return yang didapatkan sebesar 24% untuk 63 kWp dan 14% untuk 66 kWp serta Payback period membutuhkan waktu 4 tahun dan investasi layak untuk dijalankan
Kawaluso Island is one of the outermost islands in Indonesia with a distance of 68 KM from the city of Tahuna or 5-10 hours by boat from the capital of the Sangihe Islands Regency, Tahuna. Currently, electricity on Kawaluso Island is supplied by a diesel power plant (PLTD) with a capacity of 200 kW. This condition causes Kawaluso Island to be electrified 12 hours per day. So that additional sources of power plant are needed so that the electricity on Kawaluso Island is on 24 hours a day. Therefore, a solar power plant (PLTS) is one of alternative as additional power for Kawaluso Island and reduces the cost of production. The method used in this study uses the Levelized Cost of Energy (LcoE) method. The results of the analysis show that the HYBRID between PLTD and PLTS 63 kWp and 66 kWp has a Life Cycle Cost (LCC) value of IDR 18.784.540.550 and IDR 17.405.519.355 with Cost of Energy (COE) of IDR 6.870 and IDR 6.366/kWh. Net Present Value (NPV) obtained is positive. Interest of Rate for 63 kWp Solar power plant is 23% and for the 66 kWp Solar Power Plant is 19%. And the payback period is 4 years of investment and is categorized as feasible to continue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library