Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melis, J.C.H.
Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink, 1973
BLD 347.016 MEL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ready, N.P.
Singapore: Sweet & Maxwell, 2002
347.420 16 REA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Tini Gani Putri
"Akta notaris memiliki kekuatan pembuktian
sempurna karena dibuat oleh atau di hadapan notaris
sebagai pejabat umum, namun kenyataan dalam praktek
dapat dibatalkan pengadilan melalui putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal demikian
menimbulkan kontradiksi antara teori dan praktek. Untuk
mengetahui bagaimana pertimbanqan hukum, seorang hakim
membatalkan akta notaris dalam Yurisprudensi Nomor 1904
K/Sip/1982 Tanggal 3 Juli 1985 dan bagaimana tanggung
jawab notaris dalam hal akta yang dibuat di hadapannya
dituntut untuk dibatalkan pengadilan, penelitian
menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan tipe
penelitian fact finding dan problem finding Serta
dianalisa secara kualitatif dan dilaporkan dalam bentuk
persuasif analitis. Dari hasil penelitian diketahui,
bahwa akta kuasa menjual (beli) dalam kasus Luhur
Sundoro tersebut adalah sah, namun mengingat riwayat
terjadinya akte jual beli berasal dari akte pengakuan
hutang dengan jaminan, yang dirubah menjadi kuasa
menjual karena debitur tidak dapat melunasi hutang pada
waktunya. Perjanjian yang demikian, dikategorikan
sebagai perjanjian semu. Selanjutnya, dalam pembuktian
kebalikannya terhadap kekuatan pembuktian materiil akta
notaris yang dibuat secara sah, terjadi penerobosan
hukum dengan penemuan adanya ajaran ?misbruik van
omstandigheden? atau ?undue influence? atau
penyalahgunaan ekonomi dan kejiwaan seseorang, sehingga
memaksa salah satu pihak yang terikat dalam perjanjian
terpaksa diluar kehendak bebasnya menandatangani akta
notaris tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa akta notaris sebagai alat bukti sempurna secara
lahiriyah, formil dan materil dapat dimungkinkan
dibuktikan kebalikannya sehingga dapat dibatalkan
Pengadilan melalui putusan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dan dalam hal ini notaris
bertanggung jawab atas keberpihakan pada Salah satu
pihak dan ketidakseimbangan informasi yang menyebabkan
salah satu pihak tidak tahu, atau kurang faham akan
persyaratan perjanjian yang dibuat di hadapannya.
Notaris tidak menjalankan fungsi jabatannya selaku
pelaksana hukum karena kurang arif dan bijaksana dalam
mengharmonisasikan fungsi rechtelijke model dan
rechthulf model."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossi Aprilianti
"Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, telah memberikan pelajaran pada bangsa kita bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah suatu entitas ekonomi yang lebih tahan terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh krisis tersebut dimana banyak entitas ekonomi yang lebih besar justru malah terpuruk. Untuk itulah pemerintah perlu memberi perhatian yang lebih besar terhadap UKM sebagai salah satu faktor penting dalam membangun ketahanan ekonomi bangsa.Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat adalah suatu entitas ekonomi yang sangat erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Gabungan kedua entitas tersebut dengan membentuk Koperasi Bank Perkreditan Rakyat membuatnya lebih efektif dalam berperan aktif dalam menunjang perekonomian pedesaan. Banyak kita temui berbagai macam bentuk koperasi dan juga berbagai macam Bank Perkreditan Rakyat,namun sangat sedikit yang merupakan gabungan keduanya. Di Klaten, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, ternyata telah berdiri dan berkembang selama kurang lebih 15 tahun, yaitu Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Ceper Klaten. Disinilah penulis melakukan penelitian untuk mengetahui peran notaris dalam aktivitas dan penyelenggaraan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat, serta kendala-kendala yang dihadapi notaris dalam memberikan peran yang optimal dalam hal tersebut. Karena peran notaris yang optimal juga akan mendukung perkembangan dan pembangunan perkenomian yang berbasis UKM. Penelitian dilakukan melalui wawancara, penyebaran kuesioner kepada nasabah, pengurus dan notaris yang terlibat dalam aktivitas KBPR tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh (comprehensif) dan mewakili (representatif) tentang peran dan kendala notaris dalam kaitannya dengan aktivitas dan penyelenggaraan KBPR tersebut. Di Klaten, dengan sebagian besar penduduknya yang bermata pencaharian petani, namun di KBPR Klaten sebagian besar nasabahnya adalah wiraswasta atau pelaku usaha ekonomi UKM.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran notaris dalam hal ini sangat diperlukan terutama karena alasan keamanan bertransaksi, memenuhi syarat sebuah transaksi, dan membantu nasabah dalam mendapatkan kepastian hukum dalam suatu transaksi. Dan beberapa kendala yang dihadapi notaris dalam memberikan peran yang optimal adalah adanya anggapan bahwa notaris hanya diperlukan untuk transaksi yang bernilai besar saja."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komar Andasasmita
Bandung: Alumni, 1983
347.016 KOM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kohar
Bandung: Alumni, 1983
347.016 KOH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kohar
Bandung: Alumni, 1983
347.016 KOH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Janar Saumi
"Peran Notaris dalam pembuatan Akta Pendirian. dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi sangat ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkoperasian. Perbedaan dan persamaan antara peraturan perundang-undangan yang mengatur perkoperasian pada zaman Hindia Belanda dengan produk bangsa Indonesia dapat dilihat melalui perbandingan hukum perkoperasian pada kedua zaman tersebut. Identifikasi masalah difokuskan pada pengaturan koperasi pada kedua zaman itu serta peran Notaris dalam membuat akta pendirian, akta perubahan anggaran dasar pada zaman sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia.
Metode mempergunakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan yuridis normatif yang disertai dengan analisis data skunder dan didukung dengan penilitan lapangan melalui wawancara.
Hasil penelitian lnenunjukkan; Pada zaman Hindia Belanda koperasi diatur oleh: Staatsblad 431 Tahun 1915, Staatsblad 91 Tahun 1927, Staatsblad 108 Tahun 1933, sedangkan zaman sesudah kemerdekaan diatur oleh; Staatsblad 179 Tahun 1949, Undang-Undang No. 79 Tahun 1958, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1959, Undang-Undang No. 14 Tahun 1965, Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 dan terakhir Undang-Undang no. 25 Tahun 1992 'Tentang Perkoperasian. Peran Notaris dalam pembuatan `Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi pada zaman Hindia Belanda wajib dibuat oleh Notaris dalam Staatsblad 1915-431, tidak diwajibkan pada Staatsblad 1927-91 dan diwajibkan kembali oleh Staatsblad 1933-108. Sesudah kemerdekaan, sejak tahun 1949 tidak ada lagi kewajiban itu sampai dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 98/2004 menjadi wajib dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi, sebagaimana dituangkan dalam tesis ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D. Suryaman
"Peraturan dalam bidang lembaga notariat berakar pada "Notariswet? peninggalan Belanda. Peraturan Jabatan Notaris (PJN) termasuk hukum publik, sehingga ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa. Namun dalam era globalisasi dan teknologi informasi, dirasakan ketinggalan zaman, terutama untuk menanggapi, apakah kini para pihak masih harus menghadap Notaris dan Notaris harus membacakan akta, karena harus rnemenuhi kewajiban menyusun, membaca dan menandatangani akta (verlijden). Keinginan serba praktis dan cepat, baik bagi para pengguna jasa Notaris, maupun Notaris sendiri, menimbulkan fenomena pembuatan akta yang dikenal dengan istilah akta terbang. Untuk melakukan perubahan, kini dalam era teknologi informasi ini, diperlukan pemahaman bahasa Inggris oleh para Notaris, sehingga akan membantu untuk memahami tentang teknologi informasi, Hukum Perdata Internasional dan Cyber Law. Mini dimungkinkan untuk melakukan pembacaan akta melalui teleconference dan videoconference dan penanda tanganan akta melalui tanda tangan elektronik (electronic signature), tanda tangan terkunci (secure signature) dan atau tanda tangan digital (digital signature) dan dikirim melalui lampiran e-mail. Namun, selama belum ada peraturannya, jika Notaris melanggar verlijden, maka akta yang dibuatnya akan senilai akta di bawah tangan. Sebagai terobosan sebaiknya dilakukan reformasi PJN, kalau tidak, akan memberi kesan dibiarkannya pelanggaran itu berulang-ulang. Sekarang ini, berlomba dan berpacu dengan waktu dan tidak membiarkan perangkat hukum yang mengatur Notaris tertinggal dan terasing baik dikalangan para pengguna jasa Notaris sendiri maupun dikalangan masyarakat pada umumnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>