Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Anas Fadli
"Netflix adalah salah satu layanan hiburan terkemuka di dunia dengan sekitar 222 juta keanggotaan berbayar di lebih dari 190 negara yang menyajikan layanan streaming serial TV, dokumenter, film layar lebar, dan gim seluler dalam berbagai genre dan bahasa. Undang-Undang Perfilman mewajibkan sensor untuk pertunjukan film pada jaringan teknologi informatika, termasuk internet didalamnya. Akan tetapi, Netflix belum tunduk pada ketentuan mengenai sensor film. Penulis akan membahas status hukum Netflix sebagai perseroan, PSE Asing, Pelaku Usaha PMSE, dan usaha perfilman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis-normatif, yakni penelitian hukum yang mencakup penelitian terhadap prinsip-prinsip hukum dan sistematika hukum, sejarah hukum, dan perbandingan hukum, dimana penelitian dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka, atau disebut juga dengan penelitian kepustakaan. Tanpa adanya entitas usaha yang berbadan hukum Indonesia, operasional Netflix seolah dibiarkan. Aturan bidang perfilman yang tidak adaptif dengan kemudahan perizinan berusaha, ditambah dengan ketiadaan koordinasi antara Lembaga Sensor Film dengan Ditjen Aptika melemahkan penegakkan hukum terhadap Netflix. Berdasarkan penjabaran tersebut, Netflix seharusnya tunduk pada ketentuan mengenai sensor film yang berlaku pada masing-masing operasionalnya. Solusi yang penulis ajukan antara lain: melakukan revisi pada aturan perfilman, peningkatan sinergi antara LSF dengan Ditjen Aptika, digital presence, dan kualifikasi tambahan pada pertunjukan fiilm melalui jaringan teknologi informatika.

Netflix is one of the world's leading entertainment services with approximately 222 million paid memberships in over 190 countries serving streaming TV series, documentaries, feature films, and mobile games in a variety of genres and languages. The Film Act requires censorship for film performances on information technology networks, including the internet in them. However, Netflix has not been subject to provisions regarding film censorship. The author will discuss Netflix's legal status as a company, Foreign ESP, e-commerce, and film business. This research uses juridical-normative legal research methods, namely legal research which includes research on legal principles and legal systematics, legal history, and legal comparisons, where research is carried out by researching library materials, or also known as literature research. Without a business entity incorporated in Indonesia, Netflix's operations seem to be allowed. Non-adaptive film rules with ease of business licensing, coupled with the lack of coordination between the Film Censorship Agency and the Directorate General of Infromatics Aplication weakened law enforcement against Netflix. Based on these descriptions, Netflix should be subject to the provisions regarding film censorship that apply to their respective operations. The solutions proposed by the author include: revising film rules, increasing synergy between LSF and the Directorate General of Infromatics Aplication, digital presence, and additional qualifications for fiilm performances through information technology networks. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Aliya Idaman
"ABSTRAK
Dalam dunia sekarang ini, teknologi dan internet sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa internet menghubungkan orang-orang dari semua bagian dunia. Saat ini, hampir semua konten terutama musik dan film dapat diakses melalui internet. Namun, sebagian besar konten ini dilindungi oleh hukum hak cipta dan distribusi yang tidak sah, atau pembajakan, adalah ilegal, dan telah menjadi isu utama dalam industri ini. Baru-baru ini, layanan media streaming seperti Netflix dan Spotify telah datang dan mengisi celah di pasar. Ini memiliki potensi untuk mengurangi pembajakan dengan cara menjadi alat yang mudah untuk mengakses musik dan film.Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana layanan berlangganan khususnya Netflix dan Spotify akan mengurangi atau menambah pembajakan. Sebagai studi kualitatif, penelitian ini akan menganalisis aktivitas pembajakan sebelum dan sesudah tahun Spotify dan Netflix timbul. Untuk melakukannya, baik data primer dan sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber di internet. Hasilnya, terlihat bahwa pengenalan layanan berlangganan, khususnya Netflix dan Spotify, telah memiliki peranan yang penting dalam penurunan tingkat pembajakan, meskipun tidak memliki efek yang signifikan. Sebagai tambahan, penting untuk tidak hanya meningkatkan penegakan hukum di industri musik dan film, tetapi juga untukmeningkatkan investasi di layanan berlangganan. Kata Kunci: pembajakan, layanan berlangganan, netflix, spotify

ABSTRACT
In today rsquo s world, technology and the Internet are essential to our daily life. It could be said that Internet connects people from every parts of the world. Nowadays, contents especially music and movies can be access via the Internet. However, the majority of this shared content is protected under copyright law and unauthorised distribution of these contents, also knows as piracy, is illegal, and has become a major issue in this industry. Recently, legal media streaming services such as Netflix and Spotify has came along and fill the gap in the market. These have a potential to reduce piracy by way to being convenient tools to access both music and movies.The aim of this paper is therefore to know how the legal subscription services particularly Netflix and Spotify will decrease or increase piracy. As a qualitative study, this research will analysed the activity of piracy before and after the years of Spotify and Netflix arise. In order to do so, both primary and secondary data was collected from various sources in the Internet. As a result, it is apparent that the introduction of subscription service, particularly Netflix and Spotify, has had a role in the reduction of piracy rates, even though the effects are definitely not that drastic. Based on the results, it is important to not only increasing the enforcement law in the industry, but also to encourage and support by increasing investment in legal subscription services. Key words piracy, subscription services, netflix, spotify "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Sondang Paulina Kaha
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk memahami bahwa seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia dipengaruhi oleh kehadiran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Terutama, dengan kemajuan internet yang mengubah cara manusia menjalani kehidupannya sehari-hari. Sehingga, muncul kebiasaan-kebiasaan baru dan cara-cara baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun Kebiasaan-kebiasaan baru ini seringkali tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia belum semuanya memahami system pembayaran yang terdigitalisasi. Oleh sebab itu dengan adanya hambatan ini, masyarakat Indonesia yang ingin menggunakan video streamingseperti Netflixseringkali mengalami kendala dalam hal pembayaran. Dengan adanya celah seperti ini, Iflixhadir di tengah masyarakat Indonesia dengan pilihan pembayaran yang memudahkan penggunanya seperti pembayaran menggunakan pulsa. Netflixmemang menjadi primadona dalam dunia subscribed video on demand, namun masih kurang fleksibel dalam pembayarannya sehingga konsumen di Indonesia terutama kelas menengah kebawah beralih ke Iflix.Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, penulis menggunakan isu ekonomi politik, teori hibridisasi, dan teori pasar untuk mengulas fenomena ini.

ABSTRACT
This research is conducted to establish an understanding that over time, human life is influenced by the development of information and communication technology. Especially, with the advencement of internet that changed the way people live their daily lives. Thus, presenting new habits and ways of living everyday life. However, these new habits are often incompatible with the economic conditions of Indonesian society. The Indonesian have not yet fully understood the system of digitized payments. Therefore, with this obstacle, Indonesian who use streaming video like Netflix often experience obstacles in terms of payment. With such a gap, Iflix present in the Indonesian community with a payment option that facilitate users to use telephone credit. Netflix is leading in the world of subscribed video on demand, but still less flexible in payment so that indonesian consumers, especially the middle class switch to Iflix. Therefore, in this study, the authors use the issue of the political economy, hybridization theory, and market theory to review this phenomenon."
2018
T51176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Endah Respati
"Binge watching televisi adalah aktivitas menonton dua atau lebih dari dua episode dalam sekali duduk. Dengan hadirnya layanan jasa penyedia konten bernama Netflix, mereka merilis seluruh episode dalam satu musim dari serial televisi, sehingga penonton tidak perlu menunggu lama untuk segera melanjutkan menonton hingga tamat sampai episode terakhir. Penonton serial televisi dengan cara binge watching, membutuhkan konsentrasi dan fokus saat melakukannya. Mereka juga terkadang lupa waktu dan dunia di sekitar karena terlalu asyik dengan serial televisi yang ditonton. Beberapa gejala yang dialami oleh penonton binge watching dapat dikategorikan ke dalam pengalaman flow. Pengalaman yang terjadi ketika suatu aktivitas yang dikerjakan oleh seseorang yang kemudian orang tersebut menjadi sangat terlibat atau larut sepenuhnya di dalam aktivitas tersebut. Untuk itu peneliti ingin mengetahui apakah pengalaman flow benar terjadi pada penonton binge watching dan menguji pengelompokan dengan analisis faktor eksploratori. Dengan responden sebanyak 156 orang yang berasal dari Jabodetabek. Hasil dari penelitian ini adalah benar pengalaman flow terjadi dalam binge watching. Dari sembilan indikator flow, sebanyak lima indikator valid, yaitu clear goal, challenge-skill balance, merging of action and awareness, loss of self-consciousness, dan intrinsic motivation.

Binge watching television is the activity of watching two or more than two episodes in one sitting. With Netflix, they releases all episodes in one season from the television series, so viewers dont have to wait until the last episode. Watching television series by binge watching, requires concentration and focus when doing it. They also sometimes forget the time and the world around them because they are too preoccupied with the television series that they watch. Some of the symptoms experienced by binge watching audiences can be categorized into flow experiences. Flow experience is a condition that occurs when an activity is carried out by someone who then the person becomes very involved or fully dissolved in the activity. For this reason, the researcher wants to find out whether the flow experience actually occurs in binge watching audiences and to test the grouping using exploratory factor analysis. With 156 respondents coming from Jabodetabek. The results of this study are true that flow experiences occur in binge watching. Out of the nine flow indicators, 5 indicators are valid, which are clear goal, challenge-skill balance, merging of action and awareness, loss of self-consciousness, and intrinsic motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nixon
"Peaky Blinders Season 5 (2019) merupakan musim kelima dari serial "Peaky Blinders", yang merupakan serial Netflix yang mengisahkan tentang sebuah kelompok kriminal di kota Birmingham, Inggris, pada masa Perang Dunia pertama. Artikel ini akan menganalisis tindakan Thomas Shelby, penjahat dan karakter utama dalam serial Netflix Peaky Blinders musim ke-5 (2019), menggunakan teori Psikoanalisis Freud. Thomas Shelby adalah seorang penjahat, tetapi dia juga dianggap pahlawan oleh karakter lain di Peaky Blinders musim ke-5. Saya menemukan bahwa kondisi psikologis Thomas Shelby dapat digunakan untuk menjelaskan setiap tindakan agresifnya dan dapat mengubah cara pandang orang-orang di sekitarnya terhadap kejahatannya menggunakan metode yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Saya menyimpulkan bahwa alasan psikologis di balik tindakan agresif Thomas Shelby dapat mengubahnya dari penjahat menjadi pahlawan bagi orang-orang yang terpinggirkan di sekitarnya karena Id dan Superego yang muncul secara seimbang dan bersamaan. Situasi ini dijelaskan oleh Sigmund Freud dalam “Mekanisme Pertahanan” yang masih menjadi bagian dari teori Psikoanalisis. Kemunculan Id dan Superego secara bersamaan dapat menimbulkan pembenaran tindak pidana bagi pelaku kejahatan dan memperoleh simpati dari masyarakat.

Peaky Blinders Season 5 (2019) is the fifth season of "Peaky Blinders" series, which is a Netflix series that tells the story of a criminal group in the city of Birmingham, England, during the first World War. This article will analyze the actions of Thomas Shelby, a criminal and main character in Netflix series Peaky Blinders Season 5 (2019), using Freud’s Psychoanalysis theory. Thomas Shelby is a criminal, but he is also considered a hero by other characters in Peaky Blinders season 5. I find that the psychological condition of Thomas Shelby could be used to explain each of his aggressive actions and it could change the perspective of people surrounding him towards his crime using the method developed by Sigmund Freud. I conclude that the psychological reasons behind the aggressive acts of Thomas Shelby could turn him from a criminal into a hero for marginalized people surrounding him because the Id and Superego that appear in balance and simultaneously. This situation is described by Sigmund Freud in “Defense Mechanism,” which is still a part of Psychoanalysis theory. The simultaneous appearance of Id and Superego can lead to justification of criminal acts for criminals and gain sympathy from people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Puspa Mulyadi
"Penelitian ini mengkaji perbedaan Coping Trauma Sejarah antara komunitas yahudi Hasidic dan masyarakat urban Jerman masa kini akibat holocaust yang direpresentasikan dalam serial Netflix Unorthodox melalui pengaruh perbedaan coping trauma sejarah tersebut terhadap perkembangan status identitas tokoh Esty. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tanda-tanda dalam serial yang digunakan sebagai bentuk coping trauma sejarah masing-masing tokoh akibat holocaust. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data yang diekstrasi dari serial Netflix Unorthodox. Penelitian ini akan menggunakan teori Coping strategy milik Lazarus dan Folkman serta teori perkembangan status identitas James Marcia yang menunjukkan perkembangan status identitas tokoh Esty yang dipengaruhi perbedaan coping trauma sejarah antara komunitas lama dan barunya. Penilitian ini juga mengkaji bagaimana dinamika kehidupan kota Berlin masa kini dengan memori sejarah Jerman yang digambarkan dalam Serial Netflix Unorthodox.

This study examines the differences in historical trauma coping between the Hasidic Jewish community and the contemporary German urban society due to the holocaust that represented in the Netflix series Unorthodox, through the effect of those historical trauma coping differences on the identity development of Esty's character. The purpose of this study is to identify the signs in the series that were used as a form of coping with the historical trauma of each character due to the holocaust. This study uses a qualitative method with data that are extracted from the Netflix series Unorthodox. This study will use Lazarus and Folkman's Coping strategy theory and James Marcia's theory of identity status development which shows the development of Esty's identity status which is influenced by the differences in historical trauma coping between her old- and new communities. This research also examines how the dynamics of modern Berlin city lifestyle with the memory of German history that are depicted in the Netflix series Unorthodox."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Dixa Dresserlita
"ABSTRAK
Perkembangan media hiburan seperti perfilman, televisi dan radio memiliki peranan penting dalam masyarakat. Seiring berkembangnya jaman, serial televisi dapat diakses melalui internet, salah satunya adalah Netflix. Pada penelitian ini, penulis akan membahas mengenai konstruksi tokoh detektif perempuan menyelesasikan kasus di serial televisi Netflix yang berjudul Parfum serta pengaruh kehidupan pribadi tokoh utama terhadap identitasnya sebagai detektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, teori konstruksi gender Simone de Beauvoir serta buku-buku yang bersangkutan. Simpulan yang didapatkan di akhir analisis adalah terdapatnya perbedaan cara dalam menyelesaikan kasus dan adanya pengukuhan di mana tokoh Nadja Simon dikonstruksikan sebagai wanita yang masih membutuhkan laki-laki di dalam hidupnya sehingga memengaruhi identitasnya sebagai detektif."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Hamonangan Utomo Manggala
"Skripsi ini membahas mengenai dugaan pelanggaran pasal 19 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 dalam kasus pemblokiran situs Netflix yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Pokok permasalahan dari skripsi ini adalah menggenai regulasi penyedia jasa konten di Indonesia, penerapan pengecualian pasal 50 huruf (a) dalam kasus pemblokiran Netflix, dan penerapan dari pasal 19 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat indikasi atau dugaan kegiatan anti persaingan yang telah dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesiasebagai pemegang fasilitas penting dalam bentuk akses internet yaitu pelanggaran atas pasal 19 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, dengan telah melakukan penolakan akses ke fasilitas penting yang termasuk dalam ruang lingkup pasal 19 huruf (a) Undang-Undang No.5 Tahun 1999 terhadap Netflix yang mengakibatkan Netflix tidak dapat bersaing pada pasar televisi berbayar di Indonesia.

This bachelor thesis discusses about alleged violation of Article 19 chapter (a) Law No. 5 Year 1999 in the case of blockage of Netflix site that committed by PT Telekomunikasi Indonesia. The main issues of this thesis are about regulation of content provider Indonesia, application of expectation as regulated in article 50 chapter (a) Law No. 5 Year 1999, and also the application of article 19 chapter (a) Law No. 5 Year 1999 in Netflix case. The study is normative-juridicial research using primary and secondary data. The result of the research, there is an indication or alleged violation of anti competition activities that has been committed by PT Telekomunikasi Indonesia as a holder of essential facilities in internet access as regulated in article 19 chapter (a) Law No. 5 Year 1999, which has done a barrier to entry of essential facilities for Netflix that included in scope of article 19 chapter (a) Law No. 5 Year 1999. It makes Netflix can?t compete in the subscription television channels market in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S63498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastings, Reed, 1960-
New York: Penguin Press, 2020
384.550 65 HAS n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farahdiba Noor Rachmat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan pasar abu-abu (gray market) pada digital marketplace yang dibentuk oleh jaringan sosial, melalui fenomena jual beli akun premium Netflix di platform media sosial Twitter. Studi-studi terdahulu melihat bahwa kegiatan gray market hanya sebatas berada pada pasar yang masih bersifat konvensional. Studi-studi lain juga melihat bahwa platform media sosial hanya terbatas sebagai media promosi dan cenderung di dalam media sosial hanya menciptakan online weak ties. Namun, peneliti berargumen bahwa kegiatan gray market sudah berada pada pasar yang berbasis digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk bertransaksi pada gray market karena media sosial pada saat ini dapat berfungsi sebagai media jual beli (digital marketplace) yang mana didalamnya juga terdapat online strong ties. Untuk melengkapi argumen peneliti, peneliti menggunakan konsep struktur jaringan sosial yang di dalamnya terdapat tiga unsur yaitu institusi, jaringan sosial dan kerangka kognitif. Konsep tersebut digunakan dengan harapan dapat menjelaskan bagaimana keterbentukan dan mekanisme kegiatan gray market pada digital marketplace khususnya melalui fenomena jual beli akun premium Netflix pada platform media sosial Twitter.

This study aims to examine gray market activities in the digital marketplace, through the phenomenon of buying and selling Netflix premium accounts on the Twitter social media platform. Previous studies have shown that gray market activities are typically limited to conventional markets. Other studies have also indicated that social media platforms are primarily used for promotional purposes and tend to only create online weak ties in social media. However, researchers argue that gray market activities already exist in digital-based markets by utilizing social media as a transaction medium in the gray market. This is because social media currently functions as a digital marketplace where strong online ties are also present. To support the researcher's argument, the researcher uses the concept of social network structure in which there are three elements namely institutions, social networks and cognitive frameworks. This concept is utilized with the aim of explaining how gray market activities are formed and operate in the digital marketplace, particularly concerning the buying and selling of Netflix premium accounts on the Twitter social media platform."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>