Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius A.P. Utomo
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T39984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Muwahhid Prana Jihad
"Goethite merupakan salah satu mineral utama yang terkandung dalam bijih limonite. Pengaruh NaOH sebagai larutan leaching diteliti dengan pengujian XRD dan AAS. Waktu digunakan sebagai variabel yaitu 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Pengujian XRD dilakukan untuk mengamati transformasi fasa mineral yang terbentuk setelah proses leaching dengan NaOH. Pengujian AAS dilakukan untuk mengetahui recovery dari logam berharga yaitu nikel dan kobalt. Leaching dengan NaOH akan melarutkan unsur pengotor pada sampel awal seperti silikon dan akan mengendapkan nikel dan kobalt dalam bentuk oksida dan hidroksida.

Goethite is one of the major minerals contained in limonite ore. The effect of NaOH as leaching solution was investigated by XRD and AAS testing. Time used as a variable is 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 120 minutes. XRD testing was performed to observe the mineral phase transformation that was formed after leaching with NaOH. AAS testing is performed to determine the recovery of precious metals nickel and kobalt. Leaching with NaOH will dissolve the impurities element in the original sample such as silicon and will precipitate nickel and cobalt in the form of oxides and hydroxides.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tilani Hamid
"Penggunaan minyak nabati secara langsung sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin diesel (biodiesel) masih menimbulkan masalah. Masalah tersebut terutama diakibatkan oleh viskositas minyak nabati yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan petrodiesel, sehingga akan menyebabkan proses pembakaran yang tidak sempurna. Untuk itu, perlu dilakukan proses konversi minyak nabati kedalam bentuk ester (metil ester) melalui reaksi transesterifikas guna menurunkan viskositasnyai.
Pada penelitian ini dilakukan proses preparasi biodiesel melalui reaksi antara minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan volume 5 : 1, serta menggunakan NaOH sebagai katalis dengan variasi 3,5 gr, 4,5 gr, 5 gr dan 5,5 gr. Reaksi berlangsung pada temperatur 60 oC dan membutuhkan waktu selama + 1 jam. Gliserin yang terbentuk dipisahkan, kemudian hasil produk metil ester (biodiesel) yang diperoleh dicuci dengan air sampai mencapai pH normal (6-7). Semakin besar jumlah katalis yang digunakan dapat menurunkan produk biodiesel yang dihasilkan, yang berarti akan meningkatkan hasil dari produk samping.
Hasil pengujian karakteristik yang diperoleh menunjukkan bahwa produk biodiesel dari penggunaan katalis (NaOH) sebanyak 3,5 gram (M3.5), 4,5 gram (M4.5) dan 5 gram (M5.0) lebih memenuhi karakteristik dari minyak diesel (untuk mesin diesel putaran rendah); sedangkan produk biodiesel dari penggunaan katalis 5,5 gram (M5.5) lebih memenuhi karakteristik dari minyak solar. Campuran antara 20 % biodiesel M5.5 dengan 80 % minyak solar (B20) mempunyai karakteristik yang lebih mendekati kondisi optimal yang dibutuhkan oleh bahan bakar mesin diesel.

Biodiesel's characteristics preparation from palm oil. Using vegetable oils directly as an alternative diesel fuel has presented engine problems. The problems have been attributed to high viscosity of vegetable oil that causes the poor atomization of fuel in the injector system and pruduces uncomplete combustion. Therefore, it is necessary to convert the vegetable oil into ester (metil ester) by tranesterification process to decrease its viscosity.
In this research has made biodiesel by reaction of palm oil and methanol using lye (NaOH) as catalyst with operation conditions: constant temperature at 60 oC in atmosferic pressure, palm oil : methanol volume ratio = 5 : 1, amount of NaOH used as catalyst = 3.5 gr, 4.5 gr, 5 gr and 5.5 gr and it takes about one hour time reaction. The ester (metil ester) produced are separated from glycerin and washed until it takes normal pH (6-7) where more amount of catalyst used will decrease the ester (biodiesel) produced.
The results show that biodiesels properties made by using 3.5 (M3.5) gr, 4.5 gr (M4.5) and 5 (M5.0) gr catalyst close to industrial diesel oil and the other (M5.5) closes to automotive diesel oil, while blending diesel oil with 20 % biodiesel (B20) is able to improve the diesel engine performances."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono
"Partial Sodium (PAAPS) dipreparasi dengan metode pencelupan (dip-coating), film dideposisikan pada sepasang elektroda sisir terbuat dari perak yang ditempelkan pada substrat PCB untuk selanjutnya disebut film PVA-PAAPS. Sifat mekanik film diteliti dengan mengukur tingkat fraksi gel dan swelling film, topografi film diteliti melalui uji SEM, sedangkan sifat listrik film dikarakterisasi menggunakan RCL meter. Film PVA juga dimodifikasi dengan PAAPS dan NaOH, selanjutnya disebut film PVA-PAAPS-NaOH. Dengan penambahan NaOH, PVA dan PAAPS dapat tercampur dengan baik dan berinterpenetrasi. Dengan menambahkan NaOH fraksi gel film meningkat dan swelling film menurun, Disisi lain penambahan NaOH juga meningkatkan konduktivitas film, serta meningkatkan reproduksibilitas fabrikasi film. Sedangkan stabilitas film, akibat faktor usia impedansi film masih menigkat.

Humidity sensitive film Polyacrylic Acid Partial Sodium (PAAPS) modified PVA, prepared by dipcoating methods, deposed film on a pair comb electrode made by silver, that attached to PCB substrat, its called PVA-PAAPS film. Film mechanic properties studied by measured gel fraction and swelling of film, film topographies studied by SEM test, but characterization of film electric properties by RCL meter. PAAPS and NaOH modified PVA film, its called PVA-PAAPSNaOH film. PVA and PAAPS are intimately mixed and interpenetrated by applied NaOH. Application of NaOH for gel fraction increased and swelling decreased. On the other hand, application of NaOH for increasing conductivity and reproducibility of film. About film stabilities, by aging effect impedance are increasing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khaliq Fikri
"Dalam konversi minyak kelapa sawit menjadi biodisel, minyak kelapa sawit melalui proses transesterifikasi dengan methanol untuk membnentuk biodisel dan gliserol. Namun utilitas gliserol tidak dapat dimaksimalkan dikarenakan gliserol memiliki sedikit kegunaan dibandingkan dengan biodisel. Gliserol dapat di sintesis untuk meningkatkan nilai ekonomisnya membentuk Gliserol Monostearat (GMS) sebagai agen pengemulsi. Dalam proses esterifikasi gliserol, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi hasil akhir seperti temperatur, dan jenis katalis yang digunakan yaitu NaOH. Riset ini dilaksanakan nutuk memahami pengaruh temperature dan jumlah katalis untuk memproduksi produk GMS dan kemampuannya untuk mengemulsi. Proses sintesis dimulai dengan mereaksikan gliserol dengan asam stearat menggunakan NaOH sebagai katalis dan variasinya jumlah 4%, 7%, dan 9%. Temperatur yang digunakan untuk reaksi menggunakan variasi 210⁰C, 220⁰C, dan 230⁰C. Untuk uji performa, produk GMS akan di bandingkan dengan agen pengemulsi komersil yaitu lecithin dan uji performa dinilai berdasarkan variasi jumlah 1.0, 2.0, dan 3.0 grams per agen pengemulsi untuk mencampurkan air dan minyak dan waktu yang dibutuhkan untuk kedua fasa terpisah Kembali. Dari riset ini dapat di konklusikan bahwa GMS dapat disintesiskan melalui observasi proses esterifikasi, membandingkan hasil FTIR, dan properti fisik produk. Hasil GMS secara kualitatif dan quantitatif dapat terbaik ditemukan pada temperature 220⁰C dan jumlah katalis NaOH 7%. GMS juga dapat mengemulsi air dan minyak, dan dibandingkan dengan lecithin, GMS dapat mengemulsi campuran air dan minyak dari lemak hewan lebih baik.

In the reaction to convert crude palm oil into biodiesel, it undergoes the process of transesterification of the triglycerides with methanol to form biodiesel and glycerol. The utility of glycerol is not maximized since glycerol itself is considered to have less use than its primary product of biodiesel. Glycerol itself can be synthesized further to increase its economic value, to the form of Glycerol Monostearate (GMS) as an emulsifying agent. Through the process of esterification of glycerol, there are many variables at play including the operating condition of temperature, and using the catalyst of NaOH. This research is conducted to understand the effect of temperature and amount of catalyst on the production of GMS product and its ability as an emulsifier. The process of synthesis occurs with reacting glycerol and stearic acid using NaOH as a catalyst with the variation amount of 4%, 7%, and 9%. The temperature for the operating system occurs with the variation of 210⁰C, 220⁰C, and 230⁰C. For the performance test, the GMS product is compared with a commercial emulsifier, lecithin and is tested based on the amount of 1.0, 2.0, and 3.0 grams per emulsifier used to the time after oil and water mix and how long will it take until both phases separate. From this research, the conclusion of the synthesis for GMS can be done through observation of the process, the comparison of FTIR analysis, and the product physical properties. The temperature at 220°C and amount of 7% catalyst gives the highest yield, low temperature and amount of NaOH will affect the quality of the yield and high temperature and amount of NaOH will affect the quality and quantity of the yield. The product GMS can emulsify water and oil, and in comparison, with lecithin, the product itself is better at the emulsification of water to animal fat oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Maulana
"Proses perencanaan obat yang tidak optimal menyebabkan terjadinya permasalahan stok obat seperti obat kadaluarsa atau stock out. Permasalahan ini juga terjadi pada Puskesmas Kecamatan Duren Sawit terutama dalam pengendalian stock Barang Medis Habis Pakai (BMHP) dan stok barang program COVID-19. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan prioritas pengadaan alat kessehatan BMHP dan program COVID-19 berdasarkan analisis VEN. Metode yang digunakan adalah pendekatan retrospektif dan studi literatur. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada item yang termasuk ke dalam kategori Vital (V), lalu 54 item yang termasuk ke dalam kategori Esensial (E), sedangkan yang masuk dalam kelompok Non esensial (N) adalah 61 item.

The drug planning process that is not optimal causes drug stock problems such as expired drugs or stock outs. This problem also occurs at the Duren Sawit District Health Center, especially in controlling the stock of Consumable Medical Goods (BMHP) and the stock of goods for the COVID-19 program. This report aims to find out the uses and priorities for procuring Consumable Medical Goods and the COVID-19 program based on VEN analysis. The method used is a retrospective approach and literature study. The results obtained showed that there were no items included in the Vital (V) category, then 54 items were included in the Essential (E) category, while 61 items were included in the Non-essential (N) group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Supandi
"Saat ini proses pembuatan sabun dengan pemasakan terus-menerus (Continous Saponification), untuk mentransfer material caustic soda (NaOH) masih mengunakan pompa lube. Kapasitas pompa untuk mentransfer material liquid tersebut, kadangkala tidak sesuai dengan kapasitas yang diinginkan. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan dosing NaOH akan di desain dengan merubah pompa lube ke pompa sentrifugal dengan pengendalian flow, dimana pengaturan flow menggunakan control valve. Pengendalian menggunakan kontrol PI dan Fuzzy Logic Control (FLC) dengan 3 perbedaan fungsi keanggotaan. Perbedaan tersebut yaitu dengan dua fungsi keanggotaan, tiga fungsi keanggotaan atau tujuh fungsi keanggotaan. Dalam hasilnya , dari simulasi menggunakan MATLAB 6.5. Pengendali Fuzzy Logic Control diperlihatkan hasil dan perpormansi yang lebih baik dari pengendali PI. Fuzzy Logic Control dengan tujuh fungsi keanggotaan memperlihatkan hasil dan performansi yang lebih baik dibandingkan dengan dua atau tiga fungsi keanggotaan. Untuk eksperimen respon transien, dengan set-point flow 0.58 liter/detik memperlihatkan hasil settling time 4.9 detik, maximum overshoot 1.72%, rise time 2 detik, error steady state 0.01 liter/detik dan peak amplitude dibandingka Fuzzy Logic Control dengan dua atau tiga fungsi keanggotaan. Perbandingan yang sama pada pengendali PI, Fuzzy Logic Control mempunyai perpormansi yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

Until now the process for soap production with continous saponification, with caustic soda material (NaOH) the transfer is still using lube pump. The capacity of the pump for liquid material transfer some time didn t match with the capacity we need. Because of this problem, a controller for caustic soda dosing (NaOH) will be design by changing the lube pump to centrifugal pump with a flow controller. The flow control using control valve. The controller will be using PI control and Fuzzy Logic Control (FLC) with 3 different membership function. Is it with two membership function or seven membership fungcion. On the whole, from simulation using MATLAB 6/5/ The Fuzzy Logic Control shows a better result and performance compare to the PI controller. Fuzzy Logic Control with seven membership function shows a better result and performance compare to Fuzzy Logic Control with two or three membership function. For transien respon experiment, with flow set-point of 0.58 liter/second it shows result with settling time 4.9 second, maximum overshoot 1.72%, rise time 2 second, steady state error 0.01 liter/second and peak amplitude 0.592 liter/second. For transien respon of system with cahnging load, Fuzzy Logic Controller with seven membership function shows better performance with settling time, maximum overshoot, steady state error and peak amplitude than the Fuzzy Logic Controller with two or three membership function. The same comparison with PI controller, The Fuzzy Logic Controller have better performance than the PI controller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"ABSTRAK
Kandungan sulfur yang tinggi di dalam minyak solar dapat mempengaruhi kualitas udara sekitar dan terjadinya hujan asam. Karena gas buang yang dihasilkan oleh minyak solar akan menghasilkan SO2 sebagai hasil oksidasi dari senyawa sulfur. Karena itu perlu dilakukan proses untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan sulfur didalam minyak solar.
Pada umumnya proses desulfurisasi pada skala industri dilakukan dengan cara hidrogenasi katalitik, sedangkan pada penelitian ini di lakukan proses desulfurisasi minyak solar dengan cara fotokimia dan ekstraksi cair-cair dengan menggunakan larutan NaOH. Ekstraksi ini terdiri dari dua fasa yaitu fasa minyak solar dan fasa NaOH. Dimana senyawa organik yang mengandung sulfiur di dalam minyak solar akan terdekomposisi disebabkan oleh energi cahaya dari lampu UV-
merkuri. Kemudian senyawa organosulfur yang terdekomposisi tadi akan diekstrak dengan menggunakan larutan NaOH. Pada proses desulfurisasi ini tidak diperlukan katalis, mudah untuk mengoperasikan dan mengontrolnya. Serta reaksi berlangsung pada temperatur ruang dan tekanan 1 atmosfir, berbeda dengan proses hidrogenasi katalitik dimana berlangsung pada temperatur dan tekanan tinggi.
Penelitian ini menggunakan larutan umpan yaitu minyak solar yang telah dikotori dengan n-dodecyl mercaptan dan lampu UV-merkuri 60 wat. Pada penelitian ini juga dilakukan proses desulfurisasi tanpa reaksi fotokimia yaitu dengan mengekstraksi larutan umpan dengan larutan NaOH.
Pada proses desulfurisasi ini kandungan sulfur mula-mula yang terdapat pada umpan sebesar 1,66%, turun sebanyak 66,8% dengan adanya sinar UV-merkuri, hal ini berbeda dengan tanpa adanya reaksi fotokimia dimana turun sebanyak 64,2% untuk NaOH 1,00 M dengan lamanya proses desulfurisasi selama 9 jam. Sedangkan untuk NaOH 1,50 M dengan adanya sinar UV-merkuri turun sebanyak 56,6% dan tanpa adanya reaksi fotokimia turun sebanyak 333% pada proses desulfurisasi selama 9 jam. Hal ini menunjukan proses desulfurisasi minyak solar dipengaruhi oleh adanya reaksi fotokimia.

"
2001
S49252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Satriyo Utomo
"Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang sedang dikembangkan. Secara konvensional pembuatan biodiesel disintesis melalui reaksi transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen. Tetapi penggunaan katalis homogen menimbulkan beberapa masalah, seperti susahnya proses pemurnian produk biodiesel yang didapat sehingga biaya produksinya pun akan tinggi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan katalis heterogen, seperti zeolit. Zeolit alam lampung yang digunakan diimpregnasi dengan larutan NaOH 0,5M, 0,75M dan 1M. Kandungan terbesar NaOH yang teradsorp ke zeolit sebesar 0,55 g. Teknik transesterifikasi ini menggunakan bahan baku minyak goreng murni yang dilakukan secara batch. % yield yang dihasilkan dengan menggunakan zeolit yang di impregnasi dengan larutan NaOH adalah sebesar 53,84% dan batas optimal % yield optimal yang didapatkan adalah dengan menggunakan 5% wt katalis NaOH/Zeolit yang menggunakan konsentrasi larutan NaOH 1M, dari total substrat yang digunakan.

Biodiesel is one alternative fuel that is being developed. In the conventional, Synthesized of biodiesel by transesterification reactions using homogeneous catalysts. But the uses of homogeneous catalysts have some problems, such as the difficult process of purification of biodiesel products, so the production costs would be high. These problems can be hadled by using heterogeneous catalysts, such as zeolite. Lampung's natural zeolites are used will be impregnated with a solution of 0.5 M NaOH, 0.75 M NaOH and 1M NaOH. Largest content of NaOH is beeing adsorp into the zeolite is 0.55 g. This transesterification technique using raw materials made of pure cooking oil in batches. % Yield generated by using a zeolite in the impregnation with a solution of NaOH is equal to 53.84% and the limit of % yield optimal is produced by using 5 wt% Zeolite/NaOH 1M catalyst of total substrate used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>