Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Sayekti
"Dewasa ini sistem pengukuran kinerja yang paling banyak digunakan dan diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan di dunia adalah konsep Balanced Scorecard yang dipublikasikan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992. Konsep Balanced Scorecard memberikan kemudahan bagi manajer untuk mengetahui perusahaan secara cepat dan komprehensif termasuk didalamnya ukuran kinerja keuangan yang memberikan informasi atas langkah yang diambil dilengkapi dengan ukuran kinerja operasional berdasarkan kepuasaan pelanggan, proses internal dan inovasi yang telah dilakukan perusahaan serta kemajuan aktifitas perusahaan yang akan menjadi pemicu kinerja keuangan di masa yang akan datang.
Dalam karya akhir ini Balanced Scorecard digunakan sebagai kerangka pemikiran untuk melakukan evaluasi dan analisis terhadap penerapan Balanced Scorecard pada NK Indonesia, salah satu perusahaan pcnyedia infrastruktur jaringan te]ekomunikasi yang menguasai pasar terbesar dalam industri telekomunikasi Indonesia.
Balanced Scorecard diadaptasi oleh NK Indonesia scjak tahun 2004. Sejalan dengan konsep Balanced Scorecard, NK Indonesia tclah menetapkan visi, misi, nilai dan strategi perusahaan. Narnun berbeda dengan konsep aslinya yang hanya terdiri dari empat perspektif, NIC menfonnulasikan ke dalam tujuh perspektif.
Hasil evaluasi dan analisis dalam karya akhir ini menunjukkan belum adanya keterkaitan antara visi, misi dan strategi. Selain itu pernyataan visi NK Indonesia belum memenuhi kriteria visi yang baik, yaitu belum menggambarkan kondisi organisasi yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Dalam konsep Balanced Scorecard setelah penetapan visa, misi dan strategi langkah sclanjutnya adalah membuat strategy mrraps, yaitu dengan mcnghubungkan strategic objective perusahaan dengan masing-masing Key Performance Indicator yang dikelompokkan ke dalam masing-masing perspektif. Hal ini akan membantu akan membanlu perusahaan dalam melaksanakan implementasi strateginya. Namun sayangnya NK Indonesia belum menerjemahkan strateginya ke dalam strategy maps.
Selain itu NK Indonesia menetapkan bahwa kepuasan pelanggan menjadi salah satu strategy utamanya, namun basil evaluasi dan analisis penerapan Balanced Scorecard menunjukkan bahwa manajemen NK Indonesia hanya fokus pads perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan saja dan cenderung mengabaikan sasaran dalam perspektif pelanggan.

Currently, the most usable and adopted performance measurement system by the companies in the world is Balanced Scorecard system which first published by Robert S. Kaplan and David P. Norton in 1992. Balanced scorecard concept gives easy way to the manager in order to understand the company performance in fast and comprehensive manner. including financial performance measurement which giving comprehensive information about undertaken action. supplemented with operational performance measurement base on customer satisfactions, internal processes and innovation had been done by the company with activity improvement which will be a trigger for the next financial performance.
In this thesis. Balanced Scorecard used as consideration framework to do evaluation and analysis toward Balanced Scorecard application at NK Indonesia, the prominent telecommunication vendor in Indonesia.
Balanced Scorecard adopted by NK Indonesia since 2004. In line with Balanced Scorecard concept. NK Indonesia was determining vision, mission, value and company strategy. However. disparate with the original concept which only consisting of four perspectives. NK makes the formulation into seven perspectives.
The result of evaluation and analysis in this thesis are showing no interconnection between vision, mission and strategy. Moreover, the statement of NK Indonesia vision is fulfilling the proper criteria yet, it is not representing organization condition which will be achieved in the future.
In the Balanced Scorecard concept, after quotion of vision, mission and strategy, further step is to make strategy maps, by connecting company strategic objective with respective Key Performance Indicator grouped into respective perspective. This will help the company to do the implementation of their strategy. Nevertheless, NK Indonesia translate their strategy into strategy maps yet.
Moreover NK Indonesia determines that customer satisfaction will be the main strategy, however the evaluation result and Balanced Scorecard application is showing the NK Indonesia management only focusing on the internal business perspective and market growth, and tends to neglect the objective in the customer perspective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 19725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby
"Karsinoma hepatoselular memiliki prognosis yang buruk akibat keterbatasan terapi seperti terlambat diagnosis, kurangnya biomarker spesifik, dan ketidakpekaan terhadap agen tumor ini. Imunoterapi berbasis sel NK autologus dengan stimulasi eksosom menjadi modalitas pengembangan imunoterapi berbasis sel NK untuk pasien karsinoma hepatoseluler. Sel NK pasien karsinoma hepatoseluler diisolasi dari darah vena perifer dan eksosom diisolasi dari serum darah donor sehat. Karakterisasi eksosom dengan particle size analyzer dan flow cytometry. Stimulasi eksosom ke sel NK selama 24 jam kemudian evaluasi ekspresi reseptor NKp44, NKp46, NKp30, NKG2D, KIR2D, dan NKG2A serta ekspresi perforin dan granzyme B. Visualisasi interaksi sel NK dengan fraksi sel mononuklear lainnya (CD4, CD8, CD11c, dan CD19) dengan imunofluorens. Ukuran partikel < 100 nm, muatan listrik negatif dan CD63+CD81+ (positif ganda) hasil isolasi eksosom. Terjadi peningkatan ekspresi reseptor NKp44, NKp46, NKp30, NKG2D, penurunan ekspresi NKG2A, serta peningkatan ekspresi perforin dan granzyme B pada sel NK terinduksi eksosom. Tidak ada interaksi sel berupa sinapsis imun antara sel NK terstimulasi eksosom dengan fraksi sel mononuklear lain pasien karsinoma hepatoseluler. Stimulasi eksosom ke sel NK pasien karsinoma hepatoseluler memulihkan kemampuan sitotoksik sel NK.

Hepatocellular carcinoma has a poor prognosis due to limitations of therapy such as late diagnosis, lack of specific biomarkers, and insensitivity to this tumor agent. Autologous NK cell-based immunotherapy with exosome stimulation is a modality for developing NK cell-based immunotherapy for hepatocellular carcinoma patients. NK cells from hepatocellular carcinoma patients were isolated from peripheral venous blood, and exosomes were isolated from the blood serum of healthy donors. Exosome characterization with a particle size analyzer and flow cytometry. Stimulation of exosomes on NK cells for 24 hours, then evaluation of expression of NKp44, NKp46, NKp30, NKG2D, KIR2D, and NKG2A receptors, as well as perforin and granzyme B expression. Visualization of interactions of NK cells with other mononuclear cell fractions (CD4, CD8, CD11c, and CD19) by immunofluorescence. Particle size < 100 nm, negative electric charge, and CD63+CD81+ (double positive) exosome isolated results. There was increased expression of receptors NKp44, NKp46, NKp30, NKG2D, decreased expression of NKG2A, and increased expression of perforin and granzyme B in exosome-induced NK cells. There was no cell interaction in the form of immune synapses between exosome-stimulated NK cells and other mononuclear cell fractions in hepatocellular carcinoma patients. Stimulation of exosomes into NK cells of hepatocellular carcinoma patients restores the cytotoxic ability of NK cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Agus Ariyanto
"Latar belakang: Cytomegalovirus (CMV) mempengaruhi γδ profil sel T pada individu sehat dan penerima transplantasi. Sedangkan sel NK terlibat dalam pengendalian infeksi cytomegalovirus (CMV), dan CMV dapat mengubah profil fenotipik sel NK di dalam inang. Namun, efek HIV dan CMV belum dibedakan pada pasien HIV. Koinfeksi CMV terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan kognitif pada pasien HIV yang memulai ART. Di sini kami mempelajari peran profil kekebalan yang diubah oleh CMV pada pasien HIV dalam relevansinya dengan hasil klinis pada pasien HIV.
Metode: Studi dilakukan pada pasien HIV seropositif CMV (n=40) sebelum terapi ART (V0) dan setelah enam bulan (V6), bersama dengan kontrol sehat ((n=20) dengan 50% pasien yang memulai ART dengan DNA CMV terdeteksi. Profil imun di analisis dengan flow cytometry-data imunologi dihubungkan dengan database klinis studi JakCCANDO.
Hasil: Proporsi sel T Vδ2− γδ tinggi pada pasien dan menurun pada ART, sementara proporsi sel T Vδ2 + γδ secara seragam rendah dan berkorelasi terbalik dengan tingkat DNA CMV dan antibodi reaktif CMV. Residual sel-T Vδ2+ γδ diperkaya marka diferensiasi terminal, tetapi ini tidak terkait dengan metrik CMV. Pasien dengan DNA CMV pada awal ART menunjukkan korelasi langsung antara CMV reaktif-antibodi dan sel-T CD8 + γδ. Data kami konsisten dengan peran CMV dalam deplesi sel T Vδ2+ γδ pada pasien HIV yang memulai ART, dengan tidak ada bukti yang konsisten tentang peran CMV dalam aktivasi atau diferensiasi sel T γδ.
Proporsi sel CD56Lo NK yang mengekspresikan NKG2C adalah sama pada pasien dan kontrol serta pada pasien dengan DNA CMV positif atau negatif. Pasien menunjukkan proporsi CD56Lo yang berkurang dan lebih banyak sel CD56Hi NK pada V0, tanpa pemulihan pada ART. Proporsi sel FcRγ-CD56Hi dan CD56Lo NK rendah pada pasien - terutama pasien dengan DNA CMV terdeteksi pada V0. Proporsi berkorelasi terbalik dengan tingkat antibodi CMV di V6 pada pasien CMV DNA. Populasi sel LIR1+ NK tidak menunjukkan efek signifikan dari penyakit HIV, dan proporsi tidak berkorelasi dengan antibodi CMV.
Temuan menarik adalah hubungan linier antara antibodi reaktif CMV, sel T Vδ2- γδ khusus untuk CMV (HLA-DR MFI+, CD16+, dan CD8+), dan tingkat cIMT pada pasien HIV. Korelasi jelas pada pasien HIV yang dikelompokkan berdasarkan status CMV DNA+ yang diamati pada enam bulan memakai ART.
Kesimpulan: Secara keseluruhan, koinfeksi CMV mepengaruhi profil kekebalan pada pasien HIV yang memulai ART dalam penelitian ini. Sel T (sel Vδ2-) terdapat pada pasien HIV dalam proporsi yang tinggi dibandingkan dengan orang yang sehat. Sel-T Vδ2- yang diekspresikan sebagai penanda terkait CMV dapat berpotensi menjadi penanda yang lebih baik untuk memprediksi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Asosiasi yang diharapkan antara populasi NK dan CMV tidak terlihat.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanya Khaerunnisa
"Diagnosis kanker ovarium stadium lanjut memberikan kontribusi terbesar terhadap tingginya kasus kematian. Imunoterapi sebagai alternatif pengobatan diharapkan dapat mengobati pasien dengan kanker ovarium secara lebih cepat menggunakan sel imun bawaan yang dapat membunuh sel kanker secara permanen. Studi imunoterapi pada penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan interaksi antara ligan di dalam lingkungan mikro tumor dan reseptor sel NK. Reseptor NKP44 merupakan satu-satunya reseptor dengan dua mekanisme persinyalan berbeda yang secara aktif berperan penting dalam fungsi sel NK teraktivasi. Salah satu ligan potensial yang dapat meningkatkan fungsi pengenalan sel tumor melalui reseptor NKP44 adalah Nidogen-1 (NID1). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan studi imunoterapi pasien dengan kanker ovarium serta mempelajari pengaruh interaksi ligan NID1 dengan reseptor NKP44 terhadap aktivitas sel NK. Metode penelitian yang dilakukan mencakup analisis ekspresi granul sitotoksik, analisis ekspresi NID1, uji keberhasilan ikatan ligan NID1 dengan sel NK, hingga analisis ekspresi NKP44. Hasil menunjukkan bahwa kelompok sel NK terinduksi memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih baik dibandingkan kelompok sel NK tidak terinduksi melalui peningkatan ekspresi granul sitotoksik. Terdapat ekspresi NID1 meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terkonfirmasi berhasil berikatan dengan sel NK. Namun, terjadi penurunan ekspresi NKP44 pada kelompok sel NK terinduksi sehingga perlu dilakukan analisis lanjutan penyebab penurunan ekspresi NKP44.

Diagnosis of advanced ovarian cancer provides the largest contribution to the high number of deaths. Immunotherapy as an alternative treatment is expected to treat patients with ovarian cancer more quickly using innate immune cells that can permanently kill cancer cells. The development of immunotherapy in this study was carried out by utilizing the interaction between ligands in the tumor microenvironment and NK cell receptors. NKP44 is the only receptor with two different signaling mechanisms that actively play the most important role in the function of activated NK cells. One of the potential ligands that can improve tumor cell recognition function through the NKP44 receptor is Nidogen-1 (NID1). This research is aimed to develop immunotherapy studies for patients with ovarian cancer and to study the effect of the interaction of the NID1 ligand with the NKP44 receptor on NK cell activity. The research methods carried out included analysis of cytotoxic granule expression, analysis of NID1 expression, success test of NID1 ligand bonding with NK cells, and NKP44 expression analysis. The results showed that the induced NK cell group had better cytotoxic activity than the uninduced NK cell group through increased cytotoxic granule expression. There is expression of NID1 even in small numbers and it is confirmed that it binds successfully to NK cells. However, there was a decrease in the expression of NKP44 in the induced NK cell group so that further analysis needs to be carried out on the causes of the decrease in NKP44 expression."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Limfoma sinonasal merupakan kelainan yang jarang dijumpai yang mencakup jenis sel NK/T atau sel B. Penelitian2 terdahulu menunjukkan adanya perbedaan angka kejadian limfoma NK/T (LNKT) yang sesuai daerah geografis serta kaitan yang sangat tinggi dengan infeksi virus Epstein Barr. Penelitian yang dilakukan terhadap 4l kasus penyakit limfoproliferatif sinonasal yang tersimpan di arsip Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam kurun waktu 1994-2002 menunjukkan 35 kasus merupakan limfoma sinonasal. Pulasan imunohistokimia membuktikan 20 kasus (57%) sebagai LNKT dan 15 kasus (43%) limfoma sel B jenis sel besar. LNKT menunjukkan laki2 lebih banyak dari wanita (L:W=4:1) serta usia yng lebih muda (median 37 tahun); sedangkan limfoma sel B lebih banyak pada wanita (1:1.5) serta usia yang lebih tua (median 49 tahun). Hasil pemeriksaan genom virus Epstein Barr dengan cara hibridisasi in situ menggunakan pelacak EBER-1 menunjukkan 90% LNKT positif dan negatif pada semua limfoma sel B. Tulisan ini merupakan laporan limfoma sinonasal yang pertama dari Indonesia yang menunjukkan predominasi relatif limfoma sel B dibandingkan dengan beberapa negara Asia lainnya. Tidak adanya kaitan dengan virus Epstein Barr pada limfoma sel B juga berbeda dengan penemuan di negara Asia lain (positivitas 25-4l%) . Predominasi limfoma sel B tanpa kaitan dengan virus Epstein Barr mengarah pada kemungkinan adanya faktor etiologik yang spesifik untuk Indonesia. (Med J Indones 2004; 13: 71-6)

Sinonasal lymphoma is a rare disease with NK/T-cell (NKTC) or B-cell immunophenotype. Previous study revealed the geographic difference in frequency of NKTC lymphoma (NKTCL) and almost constant association with Epstein-Barr virus (EBV) infection. Through review of 41 cases with sinonasal lymphoproliferative diseases registered in the Department of Anatomical Pathology, University of Indonesia during the period 1994 to 2002, thirty-five were accepted as sinonasal lymphoma. Immunohistochemistry revealed that 20 cases (57%) were NK/T-cell type and 15 (43%) B-cell type with large cell morphology, i.e.,diffuse large B-cell lymphoma. NKTCL showed a marked male preponderance (M/F= 4:1) and younger onset of disease (median age, 37 years), and B-cell lymphoma showed a relative female preponderance (1:1.5) and older disease onset (median age, 49 years). In situ hybridization using EBER-1 probe revealed that 90 % of NKTCL were EBV-positive, but none of B-cell lymphoma were EBV-positive. This is the first report on sinonasal lymphoma in Indonesia showing relative predominance of B-cell lymphoma compared to other Asian countries and Peru (14-24 %). Lack of EBV-association in Indonesian sinonasal B-cell lymphoma showed a marked contrast to that in other Asian countries (EBV positive rate, 25-41 %). Predominance of sinonasal B-cell lymphoma without EBV genome might suggest presence of specific etiologic factors in Indonesia. (Med J Indones 2004; 13: 71-6)"
Medical Journal of Indonesia, 13 (2) April June 2004: 71-76, 2004
MJIN-13-2-AprilJune2004-71
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Matthew Mindo Parsaoran
"ABSTRAK
TUJUAN : Mengetahui jumlah sel NK dan fungsinya menghasilkan IFN-? pada serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks terkait perjalanan alami kanker serviks.METODE : Penelitian ini merupakan sebuah studu deskripsi komparasi numeric lebih dari 2 grup dengan total subjek 40 perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil dari swab serviks dengan cytobrush dan diproses di laboratorium untuk menghitung jumlah sel NK dan fungsinya menghasilkan interferon gamma dengan metode flowsitometri. Data dianalisis dengan uji Kruskall Wallis dan analisis post-hoc unutuk menentukan perbedaan antara grup.HASIL : Rerata jumlah sel NK pada kelompok serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker, dan kanker serviks berturut-turut adalah 2.6 , 11.6 , 12 , dan 7.4 . Rerata jumlah sel NK memproduksi IFN-? pada kelompok serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi praknaker, dan kanker serviks berturut-turut adalah 8.1 , 3.3 , 1.1 , dan 1.8 Terdapat perbedaan jumlah sel NK pada pada jaringan serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks p=0.001 . Tidak terdapat perbedaan jumlah sel NK yang menghasilkan IFN-? pada pada jaringan serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks p=0.577 .KESIMPULAN : Jumlah sel NK pada serviks normal secara bermakna lebih rendah dibanding kelompok lainnya. Namun tidak ada perbedaan jumlah sel NK yang memproduksi IFN-? antar kelompok. Aktivitas sel NK sebagai imunomodulator dapat berkaitan dengan aktivitas sitotoksiknya, meskipun mempunyai jalur aktivasi yang berbeda. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai aktifitas sel NK memproduksi sitokin. Selain itu fungsi sitotoksik sel NK juga perlu dipelajari untuk mengetahui peranan seutuhnya sel NK terkait perjalanan alami kanker serviks.

ABSTRACT
Objective To know NK cell count and its function to produce IFN on normal cervix, subclinical high risk HPV hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer in order to understand the natural history of uterine cervical cancer.Methods This is a descriptive comparative numerical study with more than two unpaired group with total subjects of 40 females who met the inclusion and exclusion criteria. Samples were gathered from cervical tissue using cytobrush and were processed in the laboratory to calculate NK cell count using flowcytometry. Data was analyzed using Kruskal Wallis and post hoc analysis was done to determine the difference between groups.Results The mean NK cell count on normal cervix, subclinical hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer were 2.6 , 11.6 , 12 , and 7.4 . The mean NK cell producing IFN on normal cervix, subclinical hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer were 8.1 , 3.3 , 1.1 , and 1.8 . There is significant difference of NK cell count between 4 groups p 0.001 but there is no significant difference of NK cellproducing IFN p 0.577 .Conclusion NK cell count in normal cervix was significantly lower than other group. However, there wasn rsquo t any difference on IFN production between groups. NK cells activity as an immunomodulator can be associated to its cytotoxic activities, although from different pathway. Further study is needed to understand NK cell activity in cytokine production and its role in cervical cancer natural history. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhafiz Mufti Agung
"Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobules dan jaringan penunjang payudara dan merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi kombinasi akupunktur manual dan medikamentosa dibandingkan dengan akupunktur manual sham dan medikamentosa pada pendertita kanker payudara yang mendapat kemoterapi. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol dilakukan terhadap 42 pasien. Tindakan akupunktur manual dilakukan pada titik LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilateral dan ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilateral dua kali seminggu selama delapan kali.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna sebelum dan sesudah antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap penurunan skor NAS -3 -6- -2 dan -1,00 -3-1 , p=0,000. Setelah terapi akupunktur didapatkan penurunan kadar IL6 pada kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dari 2,42 pg/ml ke 2,32 pg/ml, sedangkan pada kontrol tidak terdapat perubahan,walaupun secara statistik tidak bermakna p=0,989. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap jumlah sel NK -46 -295-99 dan -50 -766-246 , p=0,633.
Kesimpulan : terapi akupunktur manual yang dilakukan sebanyak delapan kali efektif menurunkan skor NAS, namun secara statistik kurang efektif menekan sitokin inflamasi IL6 pada penderita kanker payudara yang mendapat kemoterapi dan kurang efektif meningkatkan jumlah sel NK.

Breast cancer is a malignancy in breast tissue derived from ductal epithelium and lobules and breast supporting tissue and is one of the most cancer types in Indonesia. This study aims to determine the effect of combination therapy of manual acupuncture and medication compared with manual acupuncture sham and medication on breast cancer patients receiving chemotherapy. A single blinded, randomized clinical trial with control was performed on 42 patients. Manual acupuncture acts are performed at the point of LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilaterally and ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilaterally twice a week for eight times.
The results showed significant differences before and after between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NAS 3 6 2 and 1.00 3 1 , p 0.000. After acupuncture therapy, there was a decrease of IL6 level in manual acupuncture and medication group from 2.42 pg ml to 2.32 pg ml, while in control there was no change, although it was not statistically significant p 0.989. There was no significant difference between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NK cell count 46 295 99 and 50 766 246 , p 0.633.
Conclusion manuals acupuncture therapy performed eight times effectively decrese NAS score, but statistically less effective in suppressing IL6 inflammatory cytokines and less effective increase the number of NK cells in breast cancer patients who received chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Setiawati Kusumaningtyas
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia dan lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut. Akupunktur sebagai salah satu alternatif terapi memiliki peran pada kasus keganasan. Dari penelitian-penelitian terdahulu diketahui bahwa mekanisme akupunktur sebagai terapi kanker dengan mengaktivasi jalur neurohormonal dan modulasi sistem imun, terutama meningkatkan aktivitas sel NK. Sel NK banyak terdapat dalam limpa sebagai organ limfoid. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang bertujuan untuk membuktikan tindakan EA dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa. Penelitian ini dilakukan terhadap 20 sediaan preparat tumor dari mencit C3H model adenokarsinoma mammae yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok tersebut adalah kelompok yang tidak mendapatkan EA, kelompok yang mendapatkan 1x EA, kelompok yang mendapatkan 2x EA dan kelompok yang mendapatkan 3x EA. Tindakan elektroakupunktur menggunakan gelombang kontinyu dengan frekuensi 2 Hz selama 15 menit, pada titik ST36 Zusanli, BL18 Ganshu dan BL20 Pishu. Hasil penelitian didapatkan rerata diameter terbesar terdapat pada kelompok yang mendapatkan 3x EA (497,86 ± 122,261). Namun dengan uji ANOVA tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok penelitian, dengan nilai p = 0,094. Kesimpulan yang diperoleh yaitu elektroakupunktur dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa mencit C3H model adenokarsinoma mammae.

ABSTRACT<>br>
Breast cancer is one of the most common cancers in Indonesia and more than 80% of cases are found to be in an advanced stage. Acupuncture as an alternative therapy has a role in the case of malignancy. From previous studies known that the mechanism of acupuncture as cancer therapy by activating neurohormonal pathways and immune system modulation, especially increase the activity of NK cells. NK cells are widely present in the spleen as lymphoid organs. This research is a laboratory experimental study that aims to prove the action of EA can increase the diameter of the white pulp spleen. This study was conducted on 20 preparations of tumor preparations from C3H mice of mammae adenocarcinoma model divided into 4 groups. The group is a group that does not get an EA, a group that gets 1x EA, a group that gets 2x EA and a group that gets 3x EA. The electroacupuncture uses a continuous wave, frequency of 2 Hz for 15 minutes, at the point ST36 Zusanli, BL18 Ganshu and BL20 Pishu. The results showed that the largest diameter was found in the group that received 3x EA (497,86 ± 122,261). However, the ANOVA test showed no significant difference between the study groups, with p = 0,094. The conclusions obtained are that electroacupuncture can increase the diameter of the white pulp spleen in C3H mice with adenocarcinoma mammae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Asrinda
"Karsinoma hepatoseluler (KHS) adalah kanker primer liver dan penyebab kedua kematian akibat kanker. Eksosom pada lingkungan mikro KHS berfungsi untuk komunikasi antar sel dan bila endositosis ke sel NK dapat menyebabkan perubahan pada sel NK. Penelitian ini bertujuan menganalisis eksosom dari darah pasien KHS, perubahan fenotipe sel NK, dan uji pewarnaan histologi (peroksidase, toluidine blue) untuk mengamati perubahan granula azurofilik sel NK akibat endositosis eksosom. Metode penelitian meliputi isolasi sel NK dari donor sehat dan eksosom darah pasien KHS, karakterisasi eksosom dengan PSA, stimulasi sel NK dengan eksosom, flow cytometry reseptor pada sel NK dan CD81+ pada eksosom, imunofluoresens endositosis eksosom ke sel NK, pewarnaan toluidine blue dan peroksidase.Hasil menunjukkan eksosom berukuran 34,7 nm, bermuatan -4,33 mV dan positif CD81+. Perubahan reseptor sel NK sehat yang dipaparkan eksosom KHS tidak signifikan (P>0,05). Imunofluoresens memperlihatkan endositosis eksosom ke sel NK. Pewarnaan sel NK toluidine blue menunjukkan metakromasia dan peroksidase negatif. Sel NK+eksosom mengalami perubahan hasil pewarnaan. Peneliti menyimpulkan bahwa eksosom dari darah pasien KHS sesuai kriteria MISEV 2018.Tidak terjadi perubahan fenotipe sel NK sehat yang dipaparkan eksosom dari darah pasien KHS. Pewarnaan peroksidase dan toluidine blue dapat digunakan sebagai metode pengamatan endositosis eksosom ke sel NK.

Hepatocellular carcinoma (HCC) is the primary liver cancer and the second leading cause of death from cancer. Exosomes in the HCC microenvironment function for communication between cells and when endocytosed to NK cells can cause changes in NK cells. This study aims to analyze exosomes from the blood of HCC patients, changes in NK cell phenotype, and histological staining tests (peroxidase, toluidine blue) to observe changes in NK cell azurophilic granules due to exosome endocytosis. NK cells from healthy donors and blood exosomes of KHS patients were isolated, exosomes characterized by PSA, stimulation of NK cells with exosomes, and flow cytometry of receptors on NK cells and CD81+ on exosomes were done. Endocytosis of exosomes onto NK cells were observed through immunofluorescence, then metacromasia and azurofilic granules of NK cells were observed after toluidine blue and peroxidase staining. Results showed The exosome is 34.7 nm in size, has a charge of -4.33 mV and is CD81+ positive. Changes in healthy NK cell receptors exposed to HCC exosomes were not significant (P>0.05). Immunofluorescence demonstrates exosome endocytosis in NK cells. Toluidine blue NK cell staining showed negative metachromasia and peroxidase. In NK cell+exosome there is a change in staining results. We concluded exosomes from the blood of HCC patients comply with MISEV 2018 criteria. There is no change in the phenotype of healthy NK cells exposed to exosomes from the blood of HCC patients. Peroxidase and toluidine blue staining can be used as a method of observing exosome endocytosis in NK cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>