Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Widhasmara
"Skripsi ini membahas mengenai keberhasilan misi perdamaian yang dilakukan oleh organisasi regional Afrika, African Union (AU) yang bernama AMISOM sejak tahun 2007 hingga tahun 2011 di Somalia. Penelitian ini menemukan bahwa AMISOM relatif cukup berhasil dan bisa dilihat sebagai sebuah tanda mengenai pergeseran trend pelaksanaan misi perdamaian yang sebelumnya sering dilakukan oleh PBB, menjadi dilakukan oleh organisasi regional.
Ditemukan bahwa dalam misi perdamaian di Somalia, terdapat banyak faktor yang mempengaruh perdamaian di Somalia. Penelitian ini membuktikan asumsi bahwa AMISOM relatif berhasil dalam upaya menciptakan perdamaian di Somalia dari pertama kali misi dilaksanakan pada tahun 2007 hingga tahun 2011 pada saat kota Mogadishu berhasil direbut.

This thesis discusses the success of peace mission undertaken by African regional organizations, African Union (AU) called AMISOM since 2007 until 2011 in Somalia. This study found that AMISOM relatively successful and could be seen as a sign of the shifting trend which the previous implementation of peace missions are often carried out by the United Nations, to be undertaken by regional organizations.
It was found that in the peace mission in Somalia there are many factors that affect peace in Somalia. This study proves the assumption that AMISOM is relatively successful in fostering peace in Somalia of the mission that was first implemented in 2007 until 2011 when the city of Mogadishu been won.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Landry Ingabire
"The Democratic Republic of the Congo (DRC) is a country with the most prolonged rebel conflict of the 21st century. This thesis analyses the causes of the UN's difficulties in finding a solution to the crisis of rebel groups that threaten security in the DRC, particularly in its eastern part. Most of the existing work on the subject under study states that peacekeeping missions' failure in the DRC is due to various factors such as mandate, strength, complexity of violence, etc. However, existing studies have not analysed the work of MONUSCO as a regime and why this regime is ineffective. In approaching the theory of the international regime, this study uses the internal and external factors of the regime to analyses the causes of this ineffective peacekeeping mission in the DRC. The research applies qualitative methods with primary and secondary data obtained from official MONUSCO documents, books, journals, and online news. This study shows that the rebel crisis in the DRC is due to various internal problems. In addition, MONUSCO principles and rules are ineffective in eradicating the rebel groups, which cause insecurity, deterring peace in the DRC.

Republik Demokratik Kongo (D.R.C.) adalah negara dengan konflik pemberontakan terpanjang pada abad ke-21. Artikel ini menganalisis penyebab kesulitan Perserikatan Bangsa-Bangsa (P.B.B.) dalam mencari solusi atas krisis kelompok pemberontak yang mengancam keamanan di D.R.C., khususnya yang terjadi di wilayah bagian timur. Sebagian besar tulisan yang sudah ada mengenai subjek yang diteliti menyatakan bahwa kegagalan misi penjaga perdamaian di D.R.C. disebabkan oleh berbagai faktor seperti mandat, kekuatan, kompleksitas kekerasan, dan lain-lain. Namun, penelitian-penelitian terdahulu belum pernah menganalisis Misi Stabilisasi P.B.B. di D.R.C. (MONUSCO) sebagai rezim dan mengapa rezim ini tidak efektif. Dengan pendekatan teori rezim internasional, artikel ini menggunakan faktor internal dan eksternal rezim untuk menganalisis penyebab tidak efektifnya misi pemeliharaan perdamaian di D.R.C. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen resmi MONUSCO, buku, jurnal, dan berita online. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa krisis pemberontak di DRC disebabkan oleh berbagai masalah internal dan bahwa prinsip dan aturan MONUSCO tidak efektif dalam memberantas kelompok pemberontak sehingga menyebabkan ketidakamanan yang menghalangi perdamaian di DRC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathomi Abdillah Safi
"Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tujuan Indonesia yang tetap mengirimkan pasukan tempurnya sebagai Kontingen Garuda dalam misi United Nation Emergency Forces II (UNEF II) meskipun pada saat itu Indonesia sedang menghadapi gejolak dalam negeri di Timor Portugis pada tahun 1975-1977. Dalam artikel ini, penulis menggunakan teori peran yang dikemukakan oleh Kalevi Jaakko Holsti (1970) sebagai kerangka analisis untuk menjelaskan motivasi dan peran Indonesia dalam mengirimkan pasukan perdamaian ke luar negeri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis triangulasi. Hasil akhir dari artikel ini menunjukkan bahwa Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda dalam misi UNEF II sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan mendukung prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu, Indonesia berupaya untuk memperkuat posisi diplomasi dan mendapatkan legitimasi dari negara-negara internasional. Meskipun sedang menghadapi konflik di Timor Portugis, Indonesia tetap konsisten dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai negara yang menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang motivasi dan peran yang ingin diambil oleh Indonesia salah satunya melalui misi pemeliharaan perdamaian dan kontribusinya dalam menjaga stabilitas regional dan dunia.

This article aims to analyze the purposes of Indonesia still sending its combat troops as a Garuda contingent in the United Nations Emergency Forces II (UNEF II) mission in 1974-1979, even though at that time Indonesia was facing internal unrest in Portuguese Timor. In this article, the author uses the role theory presented by Kalevi Jaakko Holsti (1970) as an analysis framework to explain the motivation and role of Indonesia in sending peacekeepers abroad. This research uses a qualitative approach with triangulation analysis techniques. The final results of this article indicate that Indonesia has sent Garuda contingents to UNEF II as part of Indonesia's commitment to world peace and supporting the principles of the United Nations. In addition, Indonesia is striving to strengthen its diplomatic position and gain legitimacy from international states. Despite the conflict in Portuguese Timor, Indonesia remains consistent in fulfilling its role and responsibilities as a state of international peace and security. This research provides a better understanding of the motivation and role that Indonesia wants to take on one of its peacekeeping missions and its contribution to regional and global stability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library