Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henriquez, Denis
Amsterdam: De Bezige Bij, 1992
BLD 839.36 HEN z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mi, Fu
Peking: Henri Vetch, 1938
895.18 MI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Merupakan makanan yang populer di Indonesia. Pada umumnya mi dibuat dari tepung terigu dan beberapa diantaranya dari pati. Mi berbahan baku pati yang ada dipasaran antara ;lain adalah soun (dari tapioka), bihun (dari beras) dan mi gleser (dari sagu) (Purwarni dan harimurti 2005)..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Hotman; Simanjuntak, Rosnawyta
"Pembuatan mi basah melalui subtitusi terigu dengan pasta pisang awak {Musa paradisiacal var.awak) bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah pasta pisang yang dapat digunakan sebagai pensubtitusi melalui analisis mutu mi basah dan untuk mengetahui komponen gizi mi basah yang dihasilkan melalui analisis komponen kadar abu, protein, dan kadar serat kasar. Penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama pembuatan mi basah untuk mengetahui perbandingan jumlah pasta pisang yang dapat digunakan sebagai pensubtitusi. Tahap kedua Analisis komponen gizi mi basah pasta pisang awak sebagai pensubtitusi terigu. Metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap non factorial dengan perlakuan perbandingan (%) tepung terigu (T) dengan pasta pisang (P) yeng terdiri atas 3 taraf (t=3). M0(T90P10); M1(T80P20); dan M2(T70P30). Dilakukan dengan 3 ulangan. Perbandingan (%) tepung tengu (T) dengan pasta pisang (P) yang terbaik adalah M2(T70P30) dengan karakteristik mi basah: Kadar air 56,5% elastisitas 2,0 cm.
Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan (KPAP) 1,5%, daya serap air 125,0%, dan tingkat kesukaan terhadap aroma pada skala 3,40 (suka). Mi basah M2(T70P30) mengandung abu 0,34% (berat kering, bk), protein 6,79%(bk), dan serat kasar 0,12 (bk). Mi basah M2(T70P30) telah memenuhi Standar Nasional Industri SNI 01-2987-1992.
Kata kunci: mi basah, pasta pisang awak."
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
VISI 25:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pujianti
"Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) merupakan suatu metode investigasi kecelakaan untuk mencari faktor-faktor penyebab kecelakaan pada industri pertambangan. Metode HFACS sendiri telah banyak digunakan untuk investigasi kecelakaan diberbagai industri seperti penerbangan, konstruksi, kereta api, dan industri lainnya. Metode ini terdiri dari 5 (lima) tingkatan yaitu unsafe act, precondition for unsafe act, unsafe leadership, organizational influences, dan outside factor. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pertambangan di wilayah Kalimantan Timur. Kecelakaan yang sudah terjadi tentunya membuat perusahaan mengalami kerugian, perlunya dilakukan kajian proses analisis secara detail untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan bersifat aktif dan laten serta mengetahui keterkaitan penyebab kecelakaan dari berbagai tingkat dengan menggunakan metode HFACS-MI.

Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) is an accident investigation method to find the factors that cause accidents in the mining industry. The HFACS method itself has been widely used for accident investigations in various industries such as aviation, construction, railroads, and other industries. This method consists of 5 (five) levels, namely unsafe act, precondition for unsafe act, unsafe leadership, organizational influences, and outside factors. PT. XYZ is a mining company in the East Kalimantan region. Accidents that have occurred certainly make the company suffer losses, it is necessary to study the analytical process in detail to find out the active and latent causal factors and find out the interrelationships of the causes of accidents from various levels using the HFACS-MI method."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Adri
"PT. XY perusahaan jasa pelayanan Dump Truck anak perusahaan semen di sektor tambang batu kapur, di PT. XY pernah terjadi kecelakaan kerja maka analisis kecelakaan dengan metode HFACS-MI perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi latentdan active failures menyebabkan kecelakaan kerja pengoperasian dump truck. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan metode semi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan kecelakaan berupa hasil investigasi dari pengoperasian DT sebanyak 27 kasus kecelakaan kerja tahun 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dari HFACS-MI yang paling besar berkontribusi adalah organizational influences sebanyak 429 terkait dengan kurangnya analisis keselamatan kerja. Kemudian disusul unsafe leadership sebanyak 370 terkait dengan pengawasan pekerjaan yang tidak memadai. Precondition for unsafe act sebanyak 289 terkait dengan kondisi permukaan jalan licin. Unsafe act sebanyak 247 terkait dengan kegagalan mengenali bahaya. Dan yang paling kecil kategori berkontribusi ialah outside factor sebanyak 1 terkait dengan workshop diluar perusahaan. Disimpulkan bahwa framework HFACS-MI pada latent failures yang banyak berkontribusi ialah organizational influences dan pada active failures yang banyak berkontribusi ialah unsafe act, maka saran tindakan perbaikan di tiap kategori HFACS-MI pada perbaikan latent dan active failures dengan penekanan pada kategori organizational influences.

PT. XY Dump Truck service company, a cement subsidiary in the limestone mining sector, at PT. XY has had a accident, so an accident analysis using the HFACS-MI method needs to be done. This research to analyze the factors that contribute laten and active failures to accidents in dump truck operations based on the HFACS-MI framework. This research uses a case study research design with a semi-quantitative method with a descriptive approach. The population in this study is accident report data in the form of investigation results from the operation of DT as many as 27 cases of work accidents in 2019-2021. The results showed that the category of HFACS-MI that contributed the most was organizational influences as many as 429 related to the lack of work safety analysis. Then followed by 370 Unsafe leadership related to inadequate work supervision. There are 289 preconditions for unsafe acts related to slippery road surface conditions. As many as 247 unsafe acts are related to failure to recognize hazards. And the smallest contributing category is the outside factor as much as 1 related to workshops outside the company. It is concluded that the HFACS-MI framework on latent failures that contributes a lot is organizational influences and on active failures that contributes a lot is unsafe act, then the suggestions for corrective actions in each HFACS-MI category are on repairing latent and active failures with an emphasis on the category of organizational influences."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukodas
"Skripsi ini membahas tentang analisis penyebab traffic accident yang terjadi sepanjang tahun 2012 di PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco, Batu Kajang, Kalimantan Timur dengan menggunakan metode telaah data sekunder dan diklasifikasikan ke dalam Human Factor Analysis and Classification System for Mining Industry (HFACS-MI) untuk melihat faktor penyebab berkaitan dengan unsafe act, precondition of unsafe act, dan unsafe leadership. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar traffic accident terjadi karena unsafe act dan terdapat manifestasi juga dari precondition of unsafe act dan unsafe leadership. Faktor yang berpengaruh paling besar dalam traffic accident adalah skill-based error. Skill-based error ini sendiri merupakan manifestasi dari overconfidence para operator.

The focus of this study is to analyze traffic accident happened in 2012 in PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco, Batu Kajang, Kalimantan Timur using secondary data analysis method and classify it into Human Factor Analysis and Classification System for Mining Industry (HFACS-MI) to overview causal factor linked to unsafe act, precondition of unsafe act, and unsafe leadership. The result of this study shows that most of traffic accident caused by unsafe act and there is manifestation from precondition of unsafe act and unsafe leadership. The most influential factor that causes traffic accident is skill-based error. This skill-based error itself is a manifestation from overconfidence of the operators."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudina Asrining Putri
"Pada penelitian ini, dibuat sebuah sistem yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas ketika mengemudi. sistem ini dibuat untuk mendeteksi tanda-tanda terjadinya kantuk dan menghasilkan keluaran peringatan mengantuk kepada pengemudi. Parameter yang menjadi acuan seseorang dalam kondisi mengantuk pada sistem ini yaitu detak jantung manusia. Metode yang digunakan pada sistem ini yaitu batas bawah detak jantung seseorang mengantuk (-8 BPM). Sistem ini terdiri dari dua perangkat keras utama, yaitu Mi Band 3 dan ponsel berbasis Android. Mi Band 3 berfungsi untuk mengambil data detak jantung pengemudi, sedangkan ponsel berfungsi untuk menampilkan peringatan terjadinya kantuk melalui aplikasi pendeteksi kantuk berbasis Android Drowsy Alert.
Kualitas sistem pendeteksi kantuk ini diuji dengan melakukan survey menggunakan metode Mean Opinion Score (MOS). Nilai rata-rata kualitatif untuk pengujian tampilan aplikasi dari responden adalah sebesar 4.18 dan pengujian fungsionalitas sistem sebesar 4.45 (dalam skala 5 terbaik). Aplikasi sistem pendeteksi kantuk ini berhasil mendeteksi rasa kantuk seseorang berdasarkan batas bawah -8 BPM dengan penurunan detak jantung sebesar 8-18% pada setiap responden dari kondisi segar hingga mengantuk.

In this paper, a system was created to prevent traffic accidents while driving. This system was made to detect a signs of drowsiness and give an alert to the driver. Parameter that becomes a reference point of drowsy condition is human heart rate. Method that used in this system is a lower limit of drivers drowsiness heart rate (-8 BPM). This system consist of two main hardware devices, Mi Band 3 and Android smartphone. Mi Band 3 is used to retrieve drivers heart rate data, whereas a smartphone is used to show drowsiness alert via drowsiness detection Android application Drowsy Alert.
The quality of the application was tested by conducting a survey using the Mean Opinion Score (MOS) method. The qualitative average value from respondents for application appearance testing is 4.18 and system functionality testing is 4.45 (5 scale for the best). This drowsiness detection application successfully detects a respondents drowsiness based on the lower limit of -8 BPM with 8-18% heart rate decrease for each respondent from awake state to drowsy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habsah
"ABSTRAK
Mi basah merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
karena praktis, mudah diolah serta dapat disajikan dengan cepat. Kadar airnya
dapat mencapai 52% sehingga daya tahan simpannya relatif singkat. Boraks dan
formalin adalah bahan pengawet yang menjadi pilihan untuk mengawetkan mi
basah agar tahan lama, padahal sebenarnya penggunaannya dalam makanan
dilarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengetahuan pedagang
berpengaruh terhadap perilaku penambahan boraks dan formalin pada mi basah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross
sectional dan percobaan uji boraks dan formalin pada mi basah (mentah dan
matang) dilakukan di laboratorium gizi FKM UI. Gambaran karakteristik
pedagang di kantin sebanyak 55% berumur 41-65 tahun, 55% adalah laki-laki,
55% berpendidikan SMA, pada kelompok pedagang mi mentah dan matang
mempunyai rata-rata pengetahuan 74% meliputi pengetahuan mengenai BTP,
boraks dan formalin. Berdasarkan 20 sampel yang diperiksa, ditemukan 4 sampel
mi mentah positif mengandung boraks dan 7 mi matang positif mengandung
boraks dan formalin. Berdasarkan pengamatan ciri fisiknya, mi basah yang
mengandung boraks dan formalin mempunyai ciri yaitu teksturnya kenyal, lebih
mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus, bau menyengat, tahan disimpan
dalam suhu kamar. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
pedagang mi basah sudah mengerti tentang boraks dan formalin. Walaupun
demikian, masih banyak pedagang yang tetap menggunakannya, meskipun
penggunaan boraks dan formalin dalam makanan dilarang.

Abstract
Wet noodles is type food often consumed by people everyday because it is
daily practice, easily processed and can be served quickly. It contains water in
which can reach 52%, so that the durability is relative short. Borax and formalin
are preservative of choice for preserving wet for durability, when in fact they use
is prohibited in food. The aims of this study was determine whether knowledge of
wet noodle sellers affected the bahaviot of addition of borax and formalin in wet
noodles. This study is a quantitative study using cross sectional design. The result
of this study showed most characteristic features of respondents age 41-65 years
45%, 55% male, 55% high school education, good knowledge of food additives
46% for fresh noodle respondents and 56 for wet noodle respondents, being
knowledgeable about borax 100% for fresh and wet noodle respondents, good
knowledge of formalin 28,6% for wet noodles respondents. Based on 20 samples
af wet noodles are examined, 4 fresh noodles found contain borax and 7 wet
noodles contain borax and formalin. Based on abservation of physical
characteristics, wet noodles containing borax and formalin has a chewy texture,
more shiny, not sticky, and not broken easily. Pungent odor and can be retained
on temperature room. Conclusion this study proves level of knowledge of
behavior and from results of laboratory tests showed the persistence of wet
noodles seller sell wet noodles was contain borax and formalin."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Della
"Penelitian ini menganalisis fenomena meningkatnya permintaan produk mi instan Indonesia di Arab Saudi. Bahkan mi instan Indonesia menduduki peringkat pertama di antara produk mi atau pasta yang masuk ke pasar Arab Saudi. Penelitian ini berargumentasi bahwa mi instan Indonesia telah menjadi salah satu strategi gastrodiplomasi Indonesia di negara tersebut. Selanjutnya dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor pendorong (push factors) dan penarik (pull factors) masuknya mi instan Indonesia ke negara tersebut. Data kualitatif akan diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan studi literatur dengan memanfaatkan informasi digital dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Wawancara secara langsung dilakukan dengan pihak produsen mi instan di Jeddah untuk menganalisis push factors. Wawancara jarak jauh (e-interview) dilakukan menggunakan platform zoom meeting atau video-call dengan informan masyarakat Arab dan warga negara Indonesia yang tinggal di negara Arab Saudi.  Wawancara jarak jauh ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan diterima dan populernya mie instan Indonesia di negara Arab. Data juga diperoleh melalui pengamatan terhadap informasi digital, salah satunya video iklan berbahasa Arab tentang mie instan Indonesia. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui citra apa yang dibangun tentang mie instan Indonesia bagi masyarakat Arab. Temuan penelitian ini membuktikan argumentasi bahwa gastrodiplomasi melalui mie instan merupakan diplomasi budaya yang dapat menaikkan citra Indonesia dalam hubungannya dengan negara Arab Saudi.

This research analyzes the phenomenon of increasing demand for Indonesian instant noodle products in Saudi Arabia. In fact, Indonesian instant noodles are ranked first among noodle or pasta products entering the Saudi Arabian market. This research argues that Indonesian instant noodles have become one of Indonesia's gastrodiplomacy strategies in the country. Furthermore, using a descriptive qualitative method, this research will analyze the push factors and pull factors of the entry of Indonesian instant noodles into the country. Qualitative data will be obtained using interview techniques and literature studies by utilizing digital information in Indonesian and Arabic. Direct interviews were conducted with instant noodle producers in Jeddah to analyze push factors. Remote interviews (e-interviews) were conducted using the zoom meeting or video-call platform with informants from the Arab community and Indonesian citizens living in Saudi Arabia.  These remote interviews were conducted to analyze the factors that led to the acceptance and popularity of Indonesian instant noodles in the Arab country. Data was also obtained through observation of digital information, one of which was an Arabic-language video advertisement about Indonesian instant noodles. This observation aims to find out what image is built about Indonesian instant noodles for the Arab community. The findings of this research will prove the argument that gastrodiplomacy through instant noodles is a cultural diplomacy that can improve Indonesia's image in its relationship with Saudi Arabia."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>