Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erdian Puji Kristiono
"Penelitian realisasi fonem /h/ bahasa Indonesia ini telah dilakukan pada bulan November 2004 sampai Mei 2005. Tujuan penelitian ini adalah melihat lingkungan bunyi yang dapat mempengaruhi realisasi fonem /h/ dalam siaran berita. Penelitian ini juga berusaha untuk melihat apakah yang dihadapi pembawa berita benar-benar berpengaruh terhadap pelesapan fonem /h/. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perekaman siaran berita Metro Hari Ini di Metro TV pada tanggal 1 Desember 2004 sampai 31 Januari 2005. Rekaman tersebut kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan, lalu kata-kata yang mempunyai huruf h ditandai. Langkah selanjutnya adalah membandingkan rekaman dengan tulisan untuk memperoleh data berupa tulisan fonetis. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian sebelumnya yang turut memberi masukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Adelaar, Hans Lapoliwa, Samsuri, dan Asmah Haji Omar. Fonem /h/ direalisasikan oleh bunyi-bunyi [h] dan [ ] di antara bunyi [a] dan [u]. Fonem /h/ dapat direalisasikan secara opsional oleh bunyi [w] dan [y] apabila berada di antara bunyi [u] dan [a]. Selain itu, /h/ direalisasikan oleh [?] di antara bunyi [i] dan [i]. Pada posisi awal, posisi tengah, posisi belakang, /h/ cenderung dipertahankan. Dalam tataran frase, /h/ dipertahankan pada frase nominal penyebut tempat. Pada situasi dialog, pembaca berita tidak mempertahankan /h/ pada kata-kata kebutuhan, tahu, tahun, dan pimilihan. Selain itu, realisasi fonem /h/ juga dapat ditinjau dari sudut morfologis dan historis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Aditya Nugraha
"ABSTRAK
Pemilihan Kepala Daerah Pilkada 2017 di Jakarta merupakan salah satu pemilihan kepada daerah yang berbeda dari yang lainnya. Isu SARA menjadi salah satu masalah yang mewarnai kostetasi ini. imbasnya bukan hanya ke masyarakat, namun juga ke media. Banyak Metro TV menjadi salah satu stasiun TV yang terkena dampaknya, stasiun TV ini dicap sebagai TV pendukung Ahok ndash; Calon gubernur yang diduga melakukan penistaan agama. Akibatnya, banyak aktivitas yang menolak TV ini, dari mulai petisi, perusakan alat, sampai penyerangan ke jurnalis. Dari sini peneliti ingin mengetahui siapakah yang berperan dalam pembentukan berita tersebut di dalam Metro TV dana pa saja yang faktor-faktor yang membentuk frame pemberitaan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep frame building yang terdiri dari tiga faktor yaitu individual level, routines level, dan external level. Informan pada penelitian ini adalah staf-staf pemberitaan yang terlibat dalam redaksi Metro TV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, serta pengumpulan data melalui observasi dan depth interview. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa ketiga faktor frame building yaitu individual level, routines level, dan external level saling terkait dan mendukung dalam pembentukan frame pemberitaan Ahok di Metro TV.

ABSTRACT
The election of governor Pilkada 2017 in Jakarta is one part of the other. The issue of SARA is one of the problems that characterizes this election. the impact is not only to the community, but also to the media. Metro TVs became one of the affected TV stations, this TV stations labelled as supporters of Ahok the candidate who suspected doing blasphemy. Many activities that reject this TV, from petition, the destruction of broadcast tool, and attack to journalist. Researchers want to know who took in the formation of the news frame in Metro TV and also the factors that provide the frame of the news. This study uses a conceptual framework consisting of three factors individual level, level of routine, and external level. Informants in this study are the staff involved in Metro TV editorial. This research uses qualitative research type, with observatory and in depth interview. This research is conducted that factor of individual level, level of routine, and external level are interrelated and supportive in the frame of news about Ahok in Metro TV. "
2018
T51221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Juwita Marzuki
"Dengan pesatnya kemajuan industri media massa di Indonesia, tingginya pertumbuhan stasiun televisi pun mengakibatkan ketatnya persaingan di antara stasiun televisi baru maupun lama. Hal ini tampak kepada makin diperebutkannya khalayak yang merupakan sumber pemasukan yang sangat berarti bagi media massa. Sebuah stasiun televisi haruslah secara jeli menentukan target audiensnya dan yang terpenting adalah menentukan program yang berkualitas dan unik untuk menjaring dan memenuhi kebutuhan penontonnya. Program yang baik jika tidak dikomunikasikan dengan baik maka program tersebut tidak akan dapat menjangkau audiensnya. Oleh sebab itu masing-masing stasiun televisi harus dengan hati-hati mempersiapkan sebuah strategi komunikasi promosi.
Tesis ini akan membahas bagaimana memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasakan (marketing communication mix) ataupun bauran promosi (promotion mix), untuk merancang isi pesan secara konsisten dan saling terpaut serta ada keterkaitan antara beberapa media komunikasi promosi yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengetahul bagaimanakah stategi komunikasi promosi acara 'Touch The Car" di MetroTV.
Analisa yang akan digunakan adalah analisa dengan model komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications strategy model) dari George E. Belch & Michael A. Belch dan model promotional mix yang merupakan bagian dari marketing mix yang dikembangkan Jerome McCarthy dalam bukunya Marketing Communications.
Temuan dan hasil analisa menunjukkan bahwa perencanaan program promosi model dari Belch sudah diterapkan meskipun belum secara menyeluruh. Sistematika perencanaan kampanye promosi program acara 'Touch The Car' bertolak dari analisa program promosi, tujuan strategi promosi, budget dan kampanye promosi program acara "Touch The Car" dengan menggunakan bauran promosi yang terpadu dan konsisten, yaitu: advertising, publicity, exhibition, corporate identity, packaging acara dan merchandising.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa walaupun MetroTV sudah menerapkan perencanaan program promosi dan bauran promosi, tetapi masih harus diadakan perbaikan dengan melebarkan media coverage untuk meningkatkan jumlah audiensnya. MetroTV juga harus melakukan perencanaan yang lebih terpadu sebelum penyelenggaraan ?Touch The Car? berikutnya. Juga disarankan agar memperhatikan jumlah jeda iklan dan pembawa acara yang mampu mengangkat acara secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Sulistyowati
"Penelitian mengenai kinerja layanan telah dilakukan di News Library Metro TV, Jakarta Barat, pada bulan Maret-Mei 2004, tujuannya ialah untuk mengetahui pendapat jurnalis televisi terhadap layanan perpustakaan, baik dari segi layanan pustakawannya, sistem temu kembali informasi yang ada, maupun koleksi di News Library Metro TV dan mengetahui masalah-masalah yang menjadi kendala bagi jurnalis televisi dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam kepada responden. Cara penyusunan wawancara, pembentukan kerangka sampel, dan pemilihan sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan seluruh responden menyatakan bahwa mereka memerlukan layanan penelusuran yang cepat dan tepat untuk menunjang pekerjaan mereka. Mereka merasakan bekerja di suatu stasiun televisi berita berhubungan dengan penyampaian informasi yang akurat dan tepat, dan kecepatan merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi karena Metro TV mengemban visi dan misi sebagai penyampai berita tercepat dan menjadi panutan bagi televisi lain. Oleh karena itu mereka mengharapkan peningkatan kualitas layanan yang diberikan oleh pustakawan, setidaknya pustakawan tahu betul koleksi yang dimiliknya dan menginformasikan koleksi tersebut kepada pemakai. Di samping itu, pustakawan harus mampu berperan aktif dalam penyediaan informasi yang cepat dan tepat. Penyampaian informasi ini tentu harus didukung dengan sistem temu kembali yang cepat dan tepat pula, sehingga tidak mengecewakan pemakai ketika mereka mendapatkan informasi tersebut. Kinerja layanan di News Library Metro TV sudah cukup bagus, namun perlu adanya beberapa usaha sebagai berikut: 1. Peningkatan layanan dari segi kontak langsung staf perpustakaan dengan pemakai, staf harus ramah, membantu dan siap melayani dalam kondisi apapun. 2. Peningkatan kualitas sistem temu kembali informasi dengan compiling kaset per tema/subjek yang lebih memudahkan jurnalis dalain mendapatkan alternatif informasi lain yang mereka cari, di samping itu juga akan lebih menghemat waktu bagi jurnalis maupun staf perpustakaan itu sendiri. 3. Peningkatan koleksi dengan updating peristiwa-peristiwa yang bisa diperbaharui dalam jangka waktu 1-3 bulan sekali dan kualitas gambar (dari segi editing)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Syilfiriyani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiresa Kusuma
"Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan alih media koleksi audiovisual dalam upaya melestarikan koleksi di Library Traffic Metro TV. Tujuan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan alih media koleksi audiovisual ke dalam bentuk media digital dalam rangka kegiatan preservasi koleksi agar dapat diidentifikasi kendala dan keuntungan dalam pelaksanaannya.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan kegiatan alih media koleksi audiovisual di Library Traffic Metro TV masih banyak mengalami kendala yang menyebabkan proses pelaksanaan alih media berjalan kurang baik. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu Library Traffic perlu melakukan perawatan terhadap perangkat keras yang digunakan proses alih media serta membuat Standar Operasional Prosedur untuk melaksanakan kegiatan alih media agar pelaksanaan alih media tersebut dapat berjalan dengan baik.

This study discusses the media migration’s implementation of audiovisual in effort to preserve the collection in the Library Traffic Metro TV. This study aims to describe the media migration’s implementation of audiovisual media to digital media’s form for the purposes of preservation of the collection, to identified obstacles and advantages in implementation. This study used a qualitative approach with case study method.
The results of this study, there are still a lot of obstacles that led the migration process run poorly. This study suggests that the Library Traffic needs to perform maintenance on the hardware, and also the medias used in the process and create standard operating procedures to make media migration process and also the medias maintenance can run well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jebada, Frederick F.
"Tesis ini membahas mengenai hubungan faktor-faktor experiential positioning terhadap keputusan menonton TV Berita, dengan studi pada Metro TV dan tvOne. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden mahasiswa pascasarjana komunikasi Universitas Indonesia, berjumlah 170 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modeling (SEM) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang paling dominan dalam menjelaskan faktor-faktor experiential positioning Metro TV adalah dimensi karakter, sedangkan tvOne adalah dimensi tema. Dimensi yang paling dominan dalam menjelaskan keputusan menonton adalah dimensi keinginan menonton pada Metro TV, dan dimensi rencana menonton pada tvOne. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara experiential positioning terhadap keputusan menonton TV Berita, baik pada Metro TV maupun tvOne.

This thesis focuses on the relationship between experiential positioning factors and viewers satisfaction in watching news tv, using Metro TV and tvOne as the case study. This quantitative research with explanatif design focuses on 170 university of Indonesia communication post graduate students. The data analysis method is done by using descriptive statistic analysis and structural equation modeling (SEM) analysis to prove the hipotesis of the research. This research shows the most dominant dimention in explaining experiential positioning factors in Metro TV is the character dimension, while tvOne is theme dimension. The most dominant dimension that explains the watching decision is the watching desire for Metro TV, and Planning to Watch dimension for tvOne. Positive and signifikan influences are found in experiential positioning to the news tv watching decision in both Metro TV and tvOne.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Erlyska Octaviany
"Meningkatkan jumlah perempuan di panggung politik merupakan isu yang banyak diperdebatkan sepanjang masa Pemilu tahun 2004 ini terutama menjelang Pemilu 5 April 2004 yang lalu untuk memilih calon legislatif. Inti perdebatan terfokus pada masalah kemampuan perempuan dalam berpolitik dan tidak terpenuhinya kuota 30 %.
Partisipasi perempuan dalam dunia politik masih kurang terwakili. Hal ini disebabkan bukan karena kecilnya represcntasi kaum wanita tetapi karena lambatnya proses perubahan. Hal ini dikarenakan adanya pendapat bahwa keikutsertakan kaum perempuan di kancah dunia politik akan membahwa dampak buruk yaitu ketidakstabilan dalam keluarga sehingga kaum pria enggan untuk memberikan tempat bagi wanita di dunia politik
Sebagai penelitian kualitatif dengan perspektif kritis, dalam tesis ini digunakan metode analisis wacana dengan paradigma kritis. Yaitu, model wacana critical discourse analysis (CDA) dari Norman Fairclough. Teori ini menggabungkan tiga dimensi dalam communicative events, yaitu teks, praktik wacana (discourse practice) dan praktik sosial budaya (sociocultural practise). Selanjutnya analisis teks yang digunakan berdasar teori Pan dan Konsicki.
Hasilnya dari frame yang ditemukan bahwa Metro TV, stasiun televisi yang mengukuhkan diri sebagai Election Channel menonjolkan bahwa keterwakilan perempuan dalam politik perlu mendapatkan perhatian lebih. Sanyak caleg perempuan yang berkualitas dengan visi dan misi yang jelas harus terhadang dengan kendala-kendala yang disebabkan oleh budaya patriaki.
Penelitian ini juga memakai paradigma kritis. Dalam ilmu komunikasi dan kajian media, paradigma kritis sering dipakai dalam penelitian terutama dalam mengungkapkan bagaimana suatu teks muncul di masyarakat. Di dalam paradigma kritis terdapat cultural study, the critical theory. feminism, reception theory dan semiotic. Data ideologi sendiri merupakan kata yang penting dalam teori kritis. Definisi ideologi adalah sekelompok ide yang menjadi struktur dasar sebuah grup, sebuah sistim representasi bagaiman suatu grup atau individual melihat keadaan di sekelilingnya. Produksi teks yang diteliti mencerminkan bagaimana ideologi pengelola Metro TV yang berfungsi sebagai perpanjagnan tangan dari sekelompok pemegang kckuasaan. Maka isi media itu tentu tidak bertentangan dengan kepentingan mereka.

The main issue in 2004 election, especially in the upcoming of the last . July 5th, 2004 legislative candidate election was how to increase the number of women in politics. The debates were focused on the women's performance in politics and unfulfilled quota of 30%.
Women's participation in political world is still not well represented, not because of the small number of representation, but merely in view of the fact that changing the opinion that women's participation in politics will bring instability in their family's life. That is the reason why men are not eager to give place to women in political world.
As a qualitative research with crisis perspective, this thesis will use critical discourse analysis (CDA) from Norman Fairclough. This theory combines three dimensions in communicative events which are text, discourse practice and sociocultural practice. Next, the text analysis that will be use is based on Pan and Konsicki theory.
The result from the frame the has been discovered by Metro TV, TV station that proclaimed as the Election Channel, was women's representation in politics needs more attention, since many women candidates the have a quality vision and a clear mission stumbled by patriarchal culture.
This research was also using a critical paradigm, in communication science and media presenting is use to discover how a text emerge in society. Inside critical' paradigm there are cultural study, the critical theory, feminism, reception theory and semiotic. The word ideology it self is an important word in critical theory. Definition of ideology is a group of ideas that become a base of a group, a representing system or how a group or individual see their surrounding. The researched on the text production reflects on how Metro TV ideology functions as the helping hand from the people in power, so they would not go against their interest."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharishar Kahfi
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi melahirkan media sosial di
tengah-tengah masyarakat. Dalam bidang jurnalisme, media sosial?khususnya
Twitter?sering digunakan dalam pekerjaan jurnalis dalam mengumpulkan dan
menyebarkan informasi. Hal ini melahirkan potensi media sosial Twitter sebagai
online public sphere (ruang publik daring). Permasalahan yang ingin diteliti
dalam skripsi ini adalah apakah jurnalis Metro TV telah memanfaatkan potensi
Twitter sebagai ruang publik daring dengan meng-tweet (mencuit) informasi
terkait isu publik dan berinteraksi dengan khalayak. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui pemanfaatan potensi Twitter sebagai ruang publik daring
dilihat dari informasi yang dicuit jurnalis dan interaksi mereka dengan khalayak.
Skripsi ini menggunakan asumsi teoritis ruang publik daring yang berangkat dari
konsep ruang publik yang digagas oleh Jurgen Habermas serta kerangka
konseptual partisipasi jurnalis dalam ruang publik daring di media sosial Twitter
dilihat dari topik cuitan dan interaktivitas dengan akun lain. Penelitian dengan
metode analisis isi kuantitatif dilakukan untuk melihat topik yang dibahas oleh
jurnalis dalam cuitan yang dihasilkannya serta interaktivitas jurnalis dengan
publiknya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jurnalis
Metro TV sudah mulai memanfaatkan Twitter sebagai ruang publik daring yang
ditunjukkan dengan jumlah cuitan dengan topik yang berkaitan dengan publik
lebih banyak daripada cuitan dengan topik pribadi meskipun partisipasi aktif baru
ditunjukkan kepada jurnalis yang menggunakan akun profesional mereka.
Meskipun demikian, pemanfaatan tersebut belum maksimal karena belum banyak
diskusi antara jurnalis Metro TV dengan publik di Twitter yang ditandai dengan
minimnya interaksi antar ajurnalis dengan pengguna Twitter lainnya.

ABSTRACT
The development of information and communication technology inspire the
emergence of social media in internet. For journalism, social media?especially
Twitter?is often used on journalism works to gather and spread information. This
thing makes Twitter have a potential to be a new online public sphere. Problems
want to be solved in this research is whether Metro TV journalists have utilize
Twitter?s potential to be online public sphere by spreading information of public
affair and interact with public in it. The purpose of this research was to find the
utilisation of Twitter?s potential to become online public sphere by looking on the
topics of journalists? tweets and their interaction with public. This research used
conceptual framework of online public sphere, which derived from Jurgen
Habermas? public sphere concept. A quantitative content analysis research was
conducted to see topics discussed on journalist?s tweets and their interactivity
with the public. Based on the research, we can conclude that Metro TV journalists
have tweeted informations about public affairs though they only do it with their
professional account instead of personal account. They also have not interacted
with public that much on Twitter."
2016
S65128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library