Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattipeiluhu, Christy
"ABSTRAK
Due to build a competitive market of airline industry, the government loose their
tight control in giving license to new companies entering into aviation business. Since
the government has opened new regulation on open-air market, new airlines companies
are mushrooming. This emerging of new airlines companies will definitely increase
competition between old players and the new ones.
New Airlines Company seems to be of highly efficient and effective, in running
their business. Moreover, they operate a slim organizational structure, and dare to
implement brave marketing strategy such as selling ticket fare under standard price. Old
players with bureaucratic structure of organization will be wobbly in entering the battle of
competition. To be surviving, old state-owned company should maintain its reputation in
the public opinion.
This study has the aim in order to analyze the stakeholders? opinion on Merpati
Nusantara Airlines corporate reputations, besides to propose the role of corporate Public
Relations in building good reputations at Merpati Nusantara Airlines.
Corporate Reputations is the reflection of an organization over time, as seen
through the eyes of its stakeholders. Image factors will express that a company is
uniquely developed with positive traits such as innovative, honesty, and competent
management. Public Relations is a division which has a duty to maintain a good
reputation in public opinion.
To get the public opinion about Merpati Nusantara current reputation, here the
present writer makes a research about public opinion through media analysis. The
company gave her all news being published during the year of 2000-2001, and the
present writer tries to make an analysis about the Public Relations role in building the
reputation in Merpati Nusantara Airlines.
Merpati Nusantara Airlines is famous to its inability to provide good services to
the passengers. Such a poor service in ticket handling by the front liners, especially in
East Indonesia the place where actually Merpati Nusantara has influential brand
awareness. Furthermore, the company delivers the greatest routes in lndonesia The
company?s greatest segment is business to communication business, with short haul
business characteristics, and about 62% passengers are the civil servant and official
employees.
The present writer makes several interviews to middle managements to see the
internal relations between divisions. The aim is to propose the role of Public Relations at
Merpati Nusantara Airlines. In those previous conversations, complaints occur from the
marketing division. As a market leader in new invention of preflight services like call and
fly, mir@ (buying ticket from the internet) these products do not reach the target market.
Hence financial distress caused these new services cannot be advertised regularly.
Human Resources of division emphasized about unsatisfied employee, strategic planning
division pointed out about employee lack awareness of planning program and the Public
Relations Division which on the perspective of the present writer has not played the
important role in building good reputation, especially in building good communication
with media which is an implementation of both external and media relations.
This thesis will show the importance of integrated marketing in inter divisions?
context. To realize it, the Public Relations Division has to play a good mie by getting
involved in every division. The aim is to get a better understanding about everything
happened in the company consequently the Public Relations Officers are able to use it
real function which is a gate keeper between internal and external stakeholders. The
Public Relations Officer can use the tools of values driven process, as a guide to
Implementation.
The other important thing is that the Public Relations Officer should also be
always aware of current public opinion about company?s reputation. The present writer
does a simple research about company?s news in the media. The media analyses tools
analyze the result, from the research it is seen that there is duration of length between
once the complaint was published and the time of answering it. Nevertheless the most
significant thing here is not only answering complaints but also integrated with Human
Resources Divisions in handling disobedient employees.
"
2002
T5951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohani Soesmina Gandjarningsih
"Pengangkutan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan semakin berkembangnya tehnologi dan perekonomian khususnya· di Indonesia, kebutuhan akan angkutan udara juga semakin meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kesiapan Merpati dalam integrasinya dengan Garuda dalam usahanya meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengangkutan udara Indonesia. Metode penelitian adalah berdasarkan data primer dari pejabat Merpati, data sekunder yang dikeluarkan Merpati dan Direktorat Pehubungan Udara, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan ad~nya dampak positif bagi Merpati sehubungan integrasi dengan Garuda. Kemampuan operasi Merpati semakin meningkat terutama dalam melayani jalur padat penumpang dan mengoperasikan pesawat bermesin jet. Namun berdasarkan peraturan pemerintah pada tahun 1980 yang mengijinkan perusahaan penerbangan swasta untuk mengoperasikan pesawat jet, maka Merpati menghadapi persaingan yang semakin hari terus meningkat. Untuk itu Merpati perlu terus meningkatkan pelayanannya dan mencari terobosan baru dalam memasarkan jasanya. Namun yang tepenting Merpati perlu meningkatkan citra dirinya dimata masyarakat, karena selama ini penerbangan Merpati relatif sering terlambat dan batal. Saran dari Hasil penelitian tersebut diharapkan Merpati terus meningkatkan kemampuan sumber, daya manusianya melalui pendidikan dan pelatihan. Pihak manajemen Merpati terus mengembangkan program-program pemasaran dan operasi baru untuk dapat meningkatkan permintaan akan jasa udaranya. Menekan tingkat keterlambatan dan penerbangan dengan mengadakan perampingan armada. sasaran pasar yang akan dilayani. Dengan angkutan pembatalan Menentukan memperbaiki kekurangan yang ada, dimasa yang akan datang Merpati dapat menjadi perusahaan penerbangan pemerintah yang terpercaya dan dapat berkembang tanpa perlindungan dan bantuan dari pemerintah lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Iswadi
"ABSTRAK
Seiring membaiknya perekonomian Indonesia, PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) berencana akan membuka kembali beberapa penerbangan regionalnya yang dulu pernah dihentikan akibat krisis moneter. Salah satu rute yang akan diterbangi adalah Denpasar-Sidney dan Sidney-Denpasar.
Sebelum membuka kembali penerbangan rute tersebut, PT. MNA harus melakukan studi kelayakan penerbangan untuk rnelihat layak tidaknya rute tersebut untuk dibuka Studi kelayakan ini meliputi anaiisis keiayakan potensi dan prospek pasar,
analisis finansial, serta pemilihan tipe pesawat yang layak untuk disewa dan menguniungkan untuk menerbangi rute tersebut.
Untuk melayani rute Denpasar-Sidney pulang-pergi tersebut, ada 3 alternatif pilihan pesawat yang akan dianaIisis, yaitu A310-300, B747-300, dan B747-400 dengan status pesawat tersebut sewa.
Frekuensi penerbangan yang akan dilakukn adalah 4 kali per minggu atau 208 kali per tahun dengan pertimbangan 2 penerbangan untuk hari-hari padat (Sabtu dan Minggu), dan 2 penerbangan lagi dilakukan antara hari Senin sampai Jumat.
Analisis potensi dan prospek pasar bertujuan untuk menentukan kelayakan potensi dan pasar rute tersebut dengan melihat tingkat persaingan dan peramalan jumlah penumpang pada rute tersebut. Hasii analisis menunjukkan bahwa tingkat load factor rata-rata untuk rute Denpasar-Sidney adalah 30%, sedangkan lingkat load factor rata-rata untuk rute Sidney-Denpasar adalah 25%. Tingkat load factor yang rendah akan menyebabkan harga tarif per penumpang nya tinggi. Hal ini akan menimbulkan kesulitan untuk bersaing dengan operator-operator yang lain sehingga menunjukkan bahwa potensi dan prospek pasar rute tersebut tidak Iayak dibuka. Analisis finansial tidak perlu dilakukan karena kedua rute tersebut secara potensi dan prospek pasar tidak Iayak dibuka.
Dalam penelitian ini pun dilakukan analisis dengan tingkat load factor60%, dimana dengan tingkat load factor 60% tersebut maka secara potensi dan prospek pasar rute tersebut Iayak dibuka. Analisis finansial dilakukan untuk melihat kelayakan penerbangan tersebut secara finansial melalui perhitungan biaya operasional penerbangan dan perhilungan tarif dengan asumsi kurs dollar 1 USS = Rp. 8.000,00. Analisis finansial kemudian dilakukan untuk menghitung biaya operasional penerbangan untuk kemudian dianalisis dengan menyusun proyeksi cash flow dan perhitungan niiai BCR (Benefit Cost Ratio) untuk setiap alternatif pilihan pesawat untuk 10 tahun ke depan.
Hasil analisis dengan nilai BCR > 1 menunjukkan bahwa rute ini Iayak diterbangi dan pesawat yang nilai BCR nya paling besar dianlara semuanya akan dipilih untuk menerbangi rute Denpasar-Sidney pulang pergi. Dan pesawat yang paling layak untuk disewa dan paling menguntungkan dari ketiga alternatif pilihan pesawat adalah B747-400."
2000
S49896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viny Oktavia
"Agar dapat bersaing dengan kompetitor dan menghindari adanya protes atau keluhan dari pelanggan, PT. Merpati Nusantara Airlines perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangannya. Dalam fangka usaha peningkatan kualitas ini maka dipertukan adanya riset atau penelitian untuk mengidentilikasi atribut keinginan pelanggan terhadap jasa penerbangan. Quafty Function Deployment (QFD) merupakan salah satu kiat manajemen mutu terpadu yang mengutamakan kebutuhan pelanggan pada rancangan produk atau jasa yang ditawarkan. karena itulah QFD merupakan metode yang oocok dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan jasa penerbangan oleh PT. MNA.
Langkah awal dalam QFD adalah menentukan atribut keinginan pelanggan terhadap Iayanan jasa penerbangan, tingkat kepentingan terhadap atribut tersebut dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan penerbangan yang diberikan PT. MNA dan PT. GIA sebagai kompetitor. Semua data yang dibutuhkan diperoleh dengan Cara penyebaran kuesioner kepada pelanggan PT. MNA, dengan sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pembuatan pilot sample dan pengujian terhadap pilot sample. Langkah selanjutnya adalah menentukan respon teknikal yang merupakan rencana kegiatan yang harus dilakukan PT. MNA dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Data informasi teknikal diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pihak internal perusahaan. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan pembuatan dan analisa House of Quality (HOQ) yang merupakan tampilan matriks dari QFD.
Dari analisa HOQ diperoleh lima atribut yang dipentingkan oleh pelanggan berdasarkan nilai level of importance tertinggi, dan lima atribut keinginan pelanggan yang dipentingkan berdasarkan level of importance yang juga mempertimbangkan faktor internal perusahaan (row weight). Selain itu analisa HOQ juga manghasilkan rencana kegiatan (technical response) yang harus dipriorilaskan PT. MNA dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan baik berdasarkan level of importance (13 atfibut) dan berdasarkan row weight (15 atribut.)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rica Sielviana
"Dengan semakin ketatnya persaingan di dunia transporlasi termasuk dunia penerbangan saat ini, menuntut PT MNA untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen (meeting the needs of customers).
Metode SERVQUAL adalah metode pengidentifikasian tingkat kualitas petayanan yang memiliki lima dimensi yaitu tangibie, reliability responsiveness, assurance dan empathy. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisa kesenjangan yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara ekspektasi dan persepsi konsumen terhadap kualilas pelayanan yang diterimanya.
Pengidentitikasian terhadap ekspektasi dan persepsi konsumen dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang pernah menggunakan jasa PT MNA sehingga dilakukan perhilungan SERVQUAL dan didapatkan SERVQUAL Score yang merupakan nilai kualitas pelayanan akibat gap yang terjadi.
Dengan menganalisa gap kualitas pelayanan PT MNA, maka akan diketahui faktor-faktor apa saja yang memerlukan perbaikan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Pada akhirnya didapatkan urutan prioritas perbaikan dari dimensi-dimensi kualitas pe|ayanan yang harus dilindaklanjuti oleh PT MNA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komala Anwar
"ABSTRAK
Penerapan Marketing Airline ditujukan baik Mix pada PT Merpati Nusantara untuk meningkatkan load factor Merpati maupun untuk meningkatkan market share Merpati. Hal ini penting mengingat ketatnya persaingan antar sesama perusahaan penerbangan yang ada. Dipilihnya PT Merpati Nusantara Airline sebagai objek penelitian karena perusahaan ini merupakan perusahaan penerbangan yang paling luas wilayah operasinya, yaitu meliputi seluruh Indonesia dengan memberikan penerbangan komersial dan perintis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan turunnya load factor, usaha-usaha yang dilakukan perusahaan, gambaran penerapan marketing mix dalam upaya mengadaptasi persaingan yang terjadi dan memberikan alternatif pemecahan pada perusahaan sehingga diharapkan perusahaan ini dapat mengatasi masalah yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan marketing mix pada PT Merpati Nusantara Airline ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan untuk menghadapi perusahaan penerbangan lainnya dengan mengkombinasikan variabel marketing mix yaitu memperbaiki struktur rute dengan mengurangi rute-rute tidak potensial, memperbaiki pelayanan dengan meningkatkan pengawasan produksi, memperbaiki distribusi melalui. pendidikan dan pelatihan tenaga-tenaga non teknis pada agen penjualan serta memperbaiki promosi dengan melakukan kegiatan periklanan yang lebih intensif. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha usaha perbaikan marketing mix akan mempengaruhi peningkatan load factor penumpang yang diikuti pula dengan meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Harjanto
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfathan Wira Saputra
"Skripsi ini membahas tentang peranan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines MNA sebagai angkutan udara perintis di Irian Jaya pada tahun 1978 hingga 1997 dan dampaknya bagi masyarakat daerah pedalaman Irian Jaya serta bagi MNA sendiri. Penerbangan perintis adalah penerbangan yang menghubungkan daerah pedalaman yang sulit terhubung dengan moda transportasi lain.
MNA menjadi maskapai yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan operasi penerbangan perintis di beberapa daerah terpencil, khususnya Irian Jaya yang penduduknya sebagian besar tinggal di daerah pedalaman dan terisolasi. Selama melaksanakan operasi penerbangan perintis di Irian Jaya, MNA banyak menghadapi tantangan dan hambatan baik dari segi operasional maupun manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerbangan perintis yang dilaksanakan oleh MNA memberikan dampak positif bagi penduduk pedalaman Irian Jaya. Namun, operasi penerbangan perintis MNA ini justru tidak berdampak positif bagi perkembangan MNA sebagai maskapai penerbangan yang berorientasi bisnis, karena operasi penerbangan perintis ini tidak menghasilkan keuntungan.

This thesis discusses about the role of Merpati Nusantara Airlines MNA as perintis air transport in Irian Jaya at 1978 until 1997 and its impact for the people of Irian Jaya who lived in remote areas and its impact for MNA itself. The perintis flight connects remote areas that are difficult to connect with other transportation modes.
MNA became the airline designated by the Government to run a perintis flight operations in some remote areas, particularly Irian Jaya whose inhabitants mostly lived in isolated and remote areas. During the perintis flight operations in Irian Jaya, MNA faced many challenges and obstacles both in terms of operational and managerial.
The results of this research suggest that the perintis flights conducted by MNA provides a positive impact for the people in remote areas of Irian Jaya. However, perintis flight operations conducted by MNA did not positively impact to the development of MNA as airline business oriented, as this perintis flight operations do not generate profit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Soedjono
"Hubungan dengan media (Media Relations) adalah salah satu aspek dari kegiatan lembaga Hubungan Masyarakat (humas) yang cukup penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena media (diwakili oleh wartawan) sebagai mitra kerja humas memiliki fungsi penyampai informasi, mendidik dan membentuk opini publik melalui surat kabar atau majalah. Posisi media itu menjadi semakin penting bila respon publik dapat diterima dan dikomunikasikan kembali melalui media tersebut.
Namun, pada prakteknya, untuk mencapai sebuah hubungan kerja yang baik antara humas dengan media tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun juga disadari adanya kesalingtergantungan hubungan kerja antara humas dengan media, tetapi tak jarang timbul kesalahpahaman dan koflik di antaranya. Konflik itu menjadi semakin hebat, bila humas tertimpa oleh suatu krisis citra perusahaan.
Dilatari oleh kondisi tersebutlah, penulis mencoba mengkaji aspek hubungan dengan media sebagai salah satu fungsi humas, dengan mengambil kasus Humas PT. Merpati Nusantara Airlines, dengan kajian lebih mendalam di saat Humas Merpati menghadapi krisis citra perusahaan. Contoh krisis yang diniaksud adalah ketika Merpati menghadapi musibah kecelakaan pesawat dan ketika adanya pergantian direktur utama beberapa waktu silam.
'Hasil penggalian data melalui wawancara mendalam terhadap pejabat Humas Merpati dan lima wartawan - 4 surat kabar nasional (KOMPAS, Republika, Media Indonesia, Suara Karya) dan 1 majalah Gatra - beserta observasi hubungan media secara langsung, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Meskipun kedudukan Humas Merpati telah berada pada posisi yang cukup ideal dan strategis di dalam tubuh organisasi perusahaannya, namun ternyata kehadirannya di dalam sistem perusahaan kurang banyak berperan. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh adanya konflik personal yang sangat mempengaruhi hubungan kerja, baik itu konflik dari luar (Departemen Perhubungan) maupun dari dalam (Manajemen).
2. Hubungan media yang dilakukan oleh Humas Merpati telah berjalan cukup baik. Namun, terlalu baiknya hubungan tersebut -- baik formal maupun informal - nampaknya Humas Merpati "memanfaatkan" hubungan tersebut dalam mempengaruhi media untuk urusan pemuatan berita.
3. Hubungan media di saat krisis, Humas Merpati belum menampakkan perannya dalam memberikan informasi kepada media massa. Dalam hal ini, Humas Merpati lebih berkonsentrasi kepada kegiatan yang bersifat internal, seperti protokoler penyelenggaraan acaranya.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soemadji Adisoekarto
"Manajemen sumberdaya manusia di PT. Merpati Nusantara Airlines khususnya di Direktorat Teknik belum terlaksana secara efektif_ Belum adanya uraian jabatan dan spesifikasi jabatan yang sistematis dan aturan penjenjangan karir yang belum jelas.
Untuk menguji hal di atas, dilakukan analisis kepuasan kerja karyawan khususnya di Direktorat Teknik PT. Merpati Nusantara Airlines. Dari survey yang dilakukan ditemukan bahwa secara umum karyawan PT. MNA masih cukup puas dengan kondisi kerja di perusahaan. Meskipun demikian, terdapat 2 faktor yang masih dianggap tidak memuaskan karyawan yaitu jenjang karir yang dinilai belum jelas dan ketidakjelasan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Selain itu, karyawan juga beranggapan bahwa pada saat ini belum ada faktor-faktor (kriteria) yang jelas untuk penjenjangan jabatan dan akibatnya jenjang jabatannya pun belum terstruktur secara sistematis.
Atas dasar pemikiran di atas, maka penelitian ini diarahkan untuk mengembangkan suatu model manajemen sumberdaya manusia berdasarkan analisis jabatan. Analisis jabatan dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara purposive sampling pada seluruh jabatan di Direktorat Teknik. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis jabatan di atas, dilakukan penentuan faktor dan subfaktor jabatan untuk penentuan jenjang jabatan. Faktor-faktor jabatan yang ditetapkan dalarn penelitian ini adalah Intensitas Jabatan, Dampak Pekerjaan, Kompleksitas Pekerjaan, dan Usaha. Faktor-faktor jabatan digunakan untuk melakukan penilaian jabatan.
Dari hasil penilaian jabatan berdasarkan faktor-faktor tersebut, seluruh jabatan dikelompokkan dengan menggunakan metoda analisis cluster, yang hasilnya didapatkan bahwa total kelompok yang terbentuk ada 7. Selanjutnya dari ketujuh kelompok ini dilakukan pengklasifikasian jabatari yang dilakukan dengan cara analisis morfologi dan melalui diskusi dengan panel ahli. Hasilnya didapatkan bahwa seluruh jabatan dapat dikaasifikasikan menjadi 4 bidang keahlian yaitu teknisi, engineer (kerekayasaan), inspektor dan planner (perencana). Hasil dari penilaian, pengelompokan dan pengklasifikasian jabatan ini menjadi dasar bagi perancangan jenjang karir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library