Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhira Permata Ardani
"Tingginya beban pelayanan kesehatan akibat penyakit hipertensi dan diabetes melitus menyebabkan BPJS kesehatan mengimplikasikan Program Rujuk Balik (PRB) berbasis Medication Therapy Management (MTM) di apotek, namun penelitian membuktikan program tersebut belum berjalan optimal. Pengetahuan, sikap dan perilaku apoteker menjadi faktor penting keberhasilan MTM. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat kuesioner yang dapat digunakan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku apoteker terhadap MTM bagi pasien PRB dengan hipertensi-diabetes melitus di apotek. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan sampel apoteker di apotek BPJS wilayah DKI Jakarta dan Depok. Melalui studi literatur, 42 pertanyaan kuesioner berhasil dirancang. Uji validitas isi kemudian dilakukan dengan empat validator dan didapatkan hasil putaran pertama belum memenuhi kriteria sehingga dilanjutkan putaran kedua yang menghasilkan 46 pertanyaan valid. Pertanyaan kuantitatif diuji validitas konstruk dan uji reliabilitas yang menghasilkan seluruh pertanyaan memenuhi syarat valid dan reliabel. Dilakukan juga uji pendahuluan (pilot study) terhadap 18 responden yang sebagian besar merupakan perempuan, berusia 20–30 tahun, berpengalaman 0–10 tahun, pendidikan terakhir apoteker, dan pernah memberikan MTM. Mayoritas responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik serta perilaku yang cukup terhadap MTM. Tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, perilaku apoteker. Faktor penghambat MTM meliputi keterbatasan waktu dan rekam medis, sedangkan faktor pendukung meliputi pengetahuan MTM, teknologi, dan personel apotek yang memadai. Dari masukan responden, beberapa pertanyaan dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Dengan ini diperoleh kuesioner yang valid dan reliabel yang dapat digunakan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku apoteker terkait MTM untuk pasien PRB dengan hipertensi-diabetes melitus di apotek.

The high burden of healthcare services due to hypertension and diabetes mellitus has led BPJS Kesehatan to implement Medication Therapy Management (MTM)-based Program Rujuk Balik (PRB) in pharmacies. However, research shows that this program has not been running optimally. Pharmacists' knowledge, attitudes, behaviors are critical factors to MTM success. Therefore, this study aims to develop a questionnaire to analyze pharmacists' knowledge, attitudes, and behaviors towards MTM for PRB patients with hypertension-diabetes mellitus in pharmacies. This research is a descriptive analytic study consisting of pharmacists from BPJS pharmacies in DKI Jakarta and Depok. Through a literature study, 42 questions were designed. Content validity was conducted with four validators, and the first round did not meet the criteria, leading to a second round that resulted in 46 valid questions. Quantitative questions underwent construct validity and reliability, demonstrating that all questions met the validity and reliability criteria. Pilot study was conducted with 18 respondents whom majority were female, aged 20-30 years, 0-10 years of practice, had pharmacist background, and provided MTM services. The majority of respondents had good knowledge, attitudes, and adequate behavior towards MTM. No correlation found between pharmacists' knowledge, attitudes, and behaviors. Time constraints and medical records were inhibitory factors, while MTM knowledge, technology, and pharmacy personnel were supporting factors. Based on respondents' feedback, some questions can be improved in future research. Thus, a valid and reliable questionnaire was obtained, which can be used to analyze pharmacists' knowledge, attitudes, and behaviors regarding MTM for PRB patients with hypertension-diabetes mellitus in pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Adelia Dellany
"Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit dengan beban kesehatan yang tinggi di Indonesia. Sejak 2018, pemerintah telah berusaha mengupayakan adanya program rujuk balik (PRB) berbasis Medication Therapy Management (MTM) untuk mengendalikan penyakit tersebut, tetapi penelitian menunjukkan pelayanan belum berjalan dengan optimal dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan sumber daya apotek PRB di DKI Jakarta dan Depok untuk implementasi MTM pasien PRB dengan hipertensi dan diabetes. Metode penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross-sectional deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan observasi. Kuesioner yang digunakan sebagai panduan wawancara telah disusun dan dilakukan validasi konten. Data primer hasil wawancara dengan 20 apoteker penanggung jawab apotek PRB di DKI Jakarta dan Depok dianalisis menggunakan program IBM®SPSS® versi 26. Berdasarkan hasil penelitian, aspek yang perlu ditingkatkan dari fasilitas apotek adalah ketersediaan ruang konsultasi terpisah dan/atau tertutup. Sebanyak 50% apotek telah melaksanakan MTM, tetapi kebanyakan apotek yang tidak melaksanakan MTM memiliki jumlah pasien PRB yang banyak (>150 orang/bulan). Sebagian besar apotek sudah memiliki fasilitas penunjang, tetapi masih kurang untuk pelaksanaan MTM secara ideal. Jumlah SDM dan ketersediaan SOP terkait MTM menjadi salah satu faktor utama yang perlu ditingkatkan untuk mendukung implementasi MTM.

Hypertension and diabetes are known to have significant disease burden in Indonesia. Since 2018, the government has been trying to pursue back referral program based on Medication Therapy Management (MTM) to control the disease, but studies have shown that MTM has not been applied optimally due to various reasons, one of which is resources factors. This study aimed to evaluate the availability of MTM-supporting resources for patients with diabetes and hypertension in pharmacies in DKI Jakarta and Depok. Conducted as an observational, descriptive cross-sectional research, data were collected through guided interviews and observations. The questionnaire used an interview guide has been prepared and its content has been validated. Primary data from interviews with 20 pharmacists in the selected areas were analyzed with IBM®SPSS® version 26. Based on the research findings, the availability of separate and/or enclosed consultation rooms was found to be the aspect of pharmacy facilities that needed improvement.  Fifty percent of pharmacies have implemented MTM, but most pharmacies not implementing MTM had a high number of PRB patients (>150 patients/month). Most pharmacies already had supporting facilities, but they remained inadequate for the ideal implementation of MTM. The lack of standardized operating procedures (SOPs) and limited human resources is identified as one of the main obstacles to the implementation of MTM."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library