Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahjudi Nugroho
Jakarta: EGC, 2000
618.970 231 WAH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Riasmini
"Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia membawa konsekuensi munculnya permasalahan yang cukup kompleks baik dari aspek fisik, psikologis dan sosio ekonomi. Hal ini dapat mempengaruhi kemandirian usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL). Aktivitas kehidupan sehari-hari merupakan tingkat ldnerja seseorang dalam melakukan fungsi kehidupan sehari-hari, mencakup aktivitas kehidupan sehari-hari yang bersifat dasar (ADL Dasar) maupun aktivitas yang lebih kompleks (ADL Instrumental). Kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karakteristik demograii, masalah kesehatan kronis, tingkat fimgsi kognitif dan dukungan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang laktor apa saja yang berhubungan secara bemtakna dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Kelurahan Palmeriam Kecamatan Matraman Jakarta Timur.
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi usia lanjut di Kelurahan Palmeriam Kecamatan Matraman Jakarta Timur (100 RW). Sampel diambil dengan metoda proportional random sampling sebesar 166 responden usia lanjut bemsia 60 tahun ke atas. Pengumpulan data dengan cara kunjungan rumah pada keluarga yang mempunyai usia lanjut yang dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2002. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Ganda.
Hasil penelitian pada analisis unjvariat rnenggambarkan bahwa dari karakterisrik usia Ianjut sebagian besar berumur antara 60-69 tahun (47,0 %), betjenis kelamin perempuan (75,3 %), status janda/duda (60,2 %), berpendidikan rendah (82,5 %), tidak bekerja (77,7 %) dan mempunyai masalah kesehatan kronis ringan (64,5 %). Sebanyak 53,0 % tidak mengalami gangguan kognitif dan 57,2 % memperoleh dukungan memadai dari keluarga. Secara umum usia lanjut mempunyai kemampuan mandiri dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yaitu sebesar 53,6 % Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur, pendidikan, pekerjaan, masalah kesehatan kronis, tingkat fungsi kognitif dan dukungan keluarga dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapa: adanya hubungan bemulma antara umur, tingkat timgsi kognitif dan dukungan keluarga dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan uji interaiksi, temyata ada interaksi antar variabel tingkat fumgsi kognitif dan dukungan keluarga terhadap kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan.
Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan kepada pihak Suku Dinas Kesehatan Wilayah Jakarta Timur dan Puskesmas Kecamatan Matraman agar mengembangkan berbagai program kegiatan yang terkait dengan aktivitas kehidupan sehari-hari usia lanjut dengan penekanan pada upaya promotif dan preventiil Disamping itu perlu dlkembangkan program home vis!! dalam rangka memberdayakan dukungan keluarga terhadap usia lanjut, juga pemberdayaan masyarakat unluk menggerakkan penduduk usia lanjut dalam mengikuti berbagai aktivitas kelompok di masyarakat.

Increasing number of elderly in Indonesia has emerged complex problem : physically, psychologically and socio-economically. lt will affect their ability to do activities of daily living (ADL). Activities of daily living is a performance of doing daily function, includes basic activities of daily living (Basic ADL) and complex activities of daily living (Instrumental ADL). The performance of elderly in doing activities of daily living is influenced by several factors, those are demography characteristic, chronic health problem, cognitive iitnction level, and family support.
This research aims to identity information on what are the dominant factors that are influence the elderly abilities in doing activities of daily living in Palmeriam Village, Matraman District, East Jakarta.
The research design is analytical descriptive with cross sectional approach ofthe elderly population in Palmeriam Village, Matraman District, East Jakarta (10 RW). The sample of this study is 166, the subjects are older than 60. The sample was taken by proportional random sampling rncthod. Data was collected through home visit to family who have elderly &om July to August 2002. Collected data is analized with Chi-Square and Multiple Logistic Regression test.
Univariate analysis described that most of the elderly population characteristics are aged between 60-69 year (47,0%), women (75,3%), widow/widower (6O,2%), low educated (82,5%), unemployed (?77,7%), light cronic health problem (64,5%). Almost 53,0% of the sample do not have cognitive disturbance and S7,2% have proper support fiom family. Generally, S3,6% of the elderly have self ability in doing their activities of daily living. Chi-Square test showed that there is a relationship between age, education, job, chronic health problem, cognitive function level and family support, and the elderly ability in doing their activities of daily living. Multiple Logistic Regression Analysis demonstrated that there is a relationship between age, cognitive function level and lamily support, with the elderly ability in doing their activities of daily living.
Following interaction test, it showed that there is an interaction between the variable cognitive iitnction level and Family support to the elderly ability in doing their activities of daily livingb Based on this research, it is recommended to Health Authority at East Jakarta and Health Centre at Matraman District to develop programe that relates to the elderly activities of daily living with focus on promotive and preventive eH`ort. In addition, it is needed to develop a home visit programe in order to encourage support from the family to the elderly, also to empower society to motivate the elderly to follow several group activities in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T6401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharti
"Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui determinan diabilitas pada lanjut usia di Indonesia, khususnya mengenai ketidakmampuan melakukan kegiatan membersihkan seluruh tubuh seperti mandi dan mengenakan pakaian, dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan disabilitas pada lanjut usia di Indonesia adalah tempat tinggal, umur, status kawin, pendidikan, penyakit jantung, diabetes, gangguan sendi, hipertensi, merokok, status ekonomi, dan aktifitas fisik.
Faktor yang paling dominan hubungannya dengan kejadian disabilitas pada lanjut usia adalah aktifitas fisik. Untuk meningkatkan aktifitas fisik lanjut usia disarankan untuk aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok lanjut usia seperti kegiatan olahraga, pertemuan kekeluargaan dan rekreasi.

This research used cross-sectional design that aimed to identify disability determinants in Indonesia, in relation with inability for bathing and dressing, by using Basic Health Research Data in 2007.
The results of study showed that determinants of disability among elderly in Indonesia were urban and rural, age, marital status, education, heart disease, diabetes, musculoskeletal disorders, hypertension, smoking habit, economic status and physical activity.
The most dominant determinants of disability among elderly were lack of physical activity. To increase physical activity is recommended for elderly people active in participating in the elderly group activities such as sports activities, family meetings and recreation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burgess, Ann Wolbert
London: Prentice-Hall, 1985
618.920 023 1 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky M. Rahardja
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah manula di Indonesia meningkat dari 6,9 juta pada tahun 1980 menjadi 11.5 juta pada tahun 1990. Pada manula, berkurangnya gigi-geligi dan atrofi tunas pengecap dapat menyebabkan berkurangnya masukan energi dan zat gizi lainnya, termasuk seng. Defisiensi seng dapat menyebabkan gangguan ketajaman pengecap. Telah diketahui bahwa seng terdapat dalam berbagai bahan makanan. Seng dari bahan makanan asal nabati sukar diserap karena adanya asam fitat dan serat yang membentuk senyawa tidak larut dengan seng. Sebaliknya, bahan makanan asal hewani sebagai sumber seng, relatif lebih mahal. Oleh karena itu, suplementasi seng dipertimbangkan sebagai cara lain untuk meningkatkan masukan seng. Tujuan penelitian ini ialah menilai pengaruh suplementasi seng terhadap perbaikan gangguan ketajaman pengecap manula yang mengalami defisiensi seng. Seng dalam bentuk kapsul seng sulfat a 220 mg diberikan per oral setiap hari selama 4 minggu. Penelitian dilakukan secara acak sederhana tersamar ganda terhadap 60 manula. Manula dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing 30 orang. Kelompok kontrol diberi kapsul plasebo dan kelompok perlakuan diberi kapsul seng sulfat buatan PT Kimia Farma. Data 10 manula kelompok perlakuan dikeluarkan karena diketahui meminum kapsul tidak sesuai ketentuan.
Hasil dan Kesimpulan: Nilai rata-rata (X) kadar seng plasma kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dilakukan suplementasi adalah berturut-turut 75,0 ± 9,33 μg/dL dan 78,3 ± 8,23 , μg/dL. Hasil uji Anova dan Perbandingan Multipel menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, kadar seng plasma sebelum dan sesudah diberi plasebo tidak berbeda bermakna walaupun intervensi dilakukan 7 - 8 bulan kemudian. Sesudah suplementasi ternyata kadar seng plasma kelompok perlakuan (113,5 ± 20,19 μg/dL) meningkat secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (83,23 ± 10,37 μg/dL). Hasil tes kecap Smith menunjukkan bahwa 5 (16,7%) manula kelompok kontrol dan 9 (45%) manula kelompok perlakuan mengalami perbaikan ketajaman pengecap. Uji Chi-square menunjukkan bahwa perbaikan tersebut berbeda bermakna (p < 0,05). Kesimpulannya ialah suplementasi seng mampu memperbaiki ketajaman pengecap manula.

ABSTRACT
Scope and Method of Study: The statistical data showed that within the last 10 years, the number of the elderly in Indonesia increased from 6.9 millions in 1980 to 11.5 millions in. 1990. In the elderly, the missing of the teeth and the atrophy of the taste buds may cause inadequate intake of the energy and other nutrients, including zinc. Zinc deficiency has been associated with depressed taste acuity. Zinc is found in many foodstuffs. The absorption of zinc from plant products is difficult due to the presence of phytic acids and fibers which form an insoluble complex with zinc. In contrast, animal proteins as the source of zinc are relatively more expensive. Thus, the supplementation of zinc is considered as an alter-native way to increase the zinc intake. The aim of this study is to assess the effect of zinc supplementation on the improvement of the taste acuity of the elderly. The zinc supplement was given orally once a day for 4 weeks in the form of capsule containing 220 mg zinc sulfate. A double-blind study was designed on 60 zinc deficient subjects who showed depressed taste acuity. The subjects were divided into 2 groups, each consisted of 30. The placebo and zinc sulfate capsules prepared by PT Kimia Farma were given to the control and treatment groups, respectively. Due to the history of not taking the capsule regularly as it was required, data of 10 subjects of the treatment group were excluded from statistical analysis.
Findings and Conclusions: The mean plasma zinc concentration of the control and treatment groups before the supplementation period were 75.0 ± 9.33 μg/dL and 78.3 ± 8.23μg/dL, respectively. Statistical analysis using Anova and Multiple comparison showed no significant change in the plasma zinc level of the control group be-fore and after supplementation of placebo, although the intervention was conducted 7 - 8 months thereafter. After 4 weeks, the plasma zinc level of the treatment group (113.5 ± 20.19 μg/dL) were significantly higher than those of the control group (83.23 1-10.37 μg/dL). The Smiths's test showed the improvement of the taste acuity on 5 (16.7%) subjects of the control group and 9 (45%) of the treatment group. Chi-Square's test showed that the improvement was significant (p < 0.05). It can be concluded that the effect of zinc supplementation on the improvement of the taste acuity of the aged was significant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stanle, Mickey
Philadelphia: FA Davis , 2005
618.970 231 STA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Curley, Martha
St. Louis: W.B. Saunders , 2001
610.73 CUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ebersole, Priscilla
St. Louis: Mosby , 1985
618.970 231 EBE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Connecticut: Appleton & Lange , 1989
610.73 Nur
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burke, Mary M.
St. Louis: Mosby , 2000
618.970 231 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>