Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Amrita Vella Wedha
"Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Indonesia. Sejak tahun 1929, gunung api ini sudah meletus sekurang-kurangnya sebanyak 80 kali yang terjadi setiap tahun yang berupa erupsi eksplosif atau efusif. Dalam sejarahnya, terdapat lima fase dari evolusi pembentukkan Gunung Krakatau yaitu fase pembentukkan Gunung Krakatau Tua, fase penghancuran Gunung Krakatau Tua, fase pembentukkan Gunung Krakatau Muda, fase penghancuran Gunung Krakatau Muda, dan fase pembentukkan Gunung Anak Krakatau. Penelitian yang dilakukan berfokus pada letusan pada Gunung Api Old Krakatau yang terjadi sebelum abad ke-5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis magma, tatanan tektonik, dan proses magmatisme daerah penelitian dengan menggunakan analisis petrografi, microtexture Plagioklas, dan geokimia dengan XRF (X-ray Fluoresence) dan SEM-EDS (Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive Spectroscopy). Mineral yang ditemukan pada daerah penelitian terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, dan opak, serta terdapat microtexture Plagioklas berupa coarse sieve, fine sieve, oscillatory zoning, glomerocryst, dan broken crystal. Jenis batuan yang ada pada daerah penelitian adalah Riolit dan Dasit dengan seri magma kalk-alkalin yang terbentuk di continental arcs pada lingkungan active continental margin.
Krakatau is one of the active volcanoes located in Indonesia. Since 1929, this volcano has erupted at least 80 times annually, ranging from explosive to effusive eruptions. Throughout its history, there have been five phases in the evolution of the formation of Mount Krakatau: the formation of Old Krakatau, destruction of Old Krakatau, formation of Young Krakatau, destruction of Young Krakatau, and the formation of Anak Krakatau. This research focuses on the eruptions of the Old Krakatau that occurred before the 5th century. This research aims to determine the types of magma, tectonic arrangements, and the processes of magmatism in the research area using petrographic analysis, plagioclase microtexture, and geochemical analysis with XRF (X-ray Fluorescence) and SEM-EDS (Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive Spectroscopy). Minerals found in the research area include plagioclase, pyroxene, and opaque minerals, with Plagioklas microtextures such as coarse sieve, fine sieve, oscillatory zoning, glomerocryst, and broken crystal. The types of rocks found in the research area are Riolit and Dasit with a calc-alkaline magma series formed in continental arcs within an active continental margin environment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syarifah Azzurri Nindya Putri
"Gunung Api Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif yang terbagi menjadi tiga periode letusan. Aktivitas vulkanik yang terjadi setelah letusan pembentuk kaldera pertama (diperkirakan sekitar abad ke-5) hingga letusan pembentuk kaldera kedua pada tahun 1883 termasuk dalam periode Krakatau Muda. Penelitian pada produk sebelum 1883 dilakukan pada lokasi penelitian Danan dan Pulau Rakata dengan total sampel berjumlah empat. Aktivitas vulkanisme yang terjadi pada 1883 membentuk kaldera dan mengakibatkan hilangnya Pulau Perbuatan dan sebagian Danan, sehingga penelitian pada produk sebelum 1883 terbilang sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan petrologi, petrografi dan analisis geokimia dan kaitannya pada proses magmatisme periode Krakatau Muda. Periode Krakatau Muda menunjukkan karakteristik batuan berkomposisi mafik hingga felsik dengan jenis batuan basaltik hingga dasitik, dengan analisis geokimia batuan menunjukkan afinitas magma dalam seri kalk-alkali dan toleiitik, serta seri magma sub-alkali dengan seri K rendah hingga sedang dan evolusi magma yang berasal dari island arc. Analisis kimia mineral menunjukkan proses magmatisme yang terjadi di Krakatau Muda dipengaruhi oleh proses kristalisasi fraksional dan pencampuran magma dari terbentuknya mikro-tekstur zonasi dan glomerokris pada plagioklas.
Mount Krakatoa is one of the active volcanoes that can be divided into three eruption periods. The volcanic activity that occurred after the first caldera-forming eruption (estimated around the 5th century) until the eruption forming the second caldera in 1883 is part of the Young Krakatau period. Research on products from before 1883 was conducted at the Danan research location and Rakata Island with a total of four samples. The volcanic activity in 1883 formed a caldera and caused the disappearance of Perbuatan Island and parts of Danan, so that research on volcanic products before 1883 are quite limited. This study was conducted using petrology, petrography, and geochemical analysis approaches, focusing on the magmatic processes of the Young Krakatoa period. The Young Krakatoa period is characterized by rocks with compositions ranging from mafic to felsic, including basaltic to dacitic rocks. Geochemical analysis of the rocks indicates a magma affinity within the calcalkaline and tholeiitic series, as well as a sub-alkaline magma series with low to medium potassium series and magma evolution originating from an island arc. Geochemical analysis of minerals shows that the magmatic processes in Young Krakatoa were influenced by fractional crystallization and magma mixing, as evidenced by the formation of microtextures, zonation, and glomerocrysts in plagioclase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library