Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riana Dian Pertiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berkas lapangan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan wedge dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Penentuan profil berkas dilakukan pada lapangan 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 dan 4 4 cm2 pada kedalaman 1,5 cm, 5 cm dan 10 cm, detektor film gafchromic dan PTW 2D Array, penggunaan wedge 15o, 30o, 45o, dan 60o dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Pada pengaruh pembentukan lapangan terhadap profil berkas diperoleh deviasi nilai FWHM terbesar dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 59.05 dan 36.25 dengan MLC sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 60o dan 30o. Deviasi nilai FWHM terkecil dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 0.61 dan 0.01 dengan MLC edge sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 30o dan 60o. Hasil studi ini menunjukkan pembentukan lapangan dengan menggunakan MLC edge merupakan pembentukan lapangan secara optimal, sedangkan penggunaan wedge dapat mempengaruhi nilai FWHM yang dihasilkan.

This study aims to determine small field profiles using physical wedge and field conformation with jaw and MLC. Determination of the profile is done in field size 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 and 4 4 cm2 fields at of 1.5 cm, 5 cm and 10 cm depths, by using gafchromic film and PTW 2D Array as detector, physical wedge 15o, 30o, 45o, and 60o and field conformation with jaw and MLC. The result of influence of field conformation to beam profile given the largest deviation of FWHM value obtained by using gafchromic film and PTW 2D Array is 59.05 and 36.25 with MLC as field conformation for the use of wedges 60o and 30o. The smallest FWHM deviation using gafchromic film and PTW 2D Array is 0.61 and 0.01 with MLC edge as field conformation for the use of wedge 30o and 60o. This results of study indicated that the formation of field using MLC edge is optimal one, while the use of wedge could affect the FWHM generated.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoki Rahmat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi akurasi posisi MLC statis menggunakan detektor film gafchromic EBT3 dan analisa citra menggunakan algoritma Matlab dan ImageJ. Penelitian ini dilakukan pada dua Linac dengan pabrikan dan tipe yang sama yaitu Varian Clianc iX. Pola MLC statis yang dibuat dengan sepuluh lapangan dengan teknik 3D-CRT dan energi 6 MV. Pola satu sampai enam menggunakan 200 MU dan pola tujuh sampai dengan sepuluh dengan 250 MU. Film gafchromic EBT3 diletakkan pada slab water fantom dengan kedalaman 1.5 cm dan jarak sumber 100 cm. Ukuran film gafchromic EBT3 yang digunakan 25.4 cm 20.32 cm. Pemindaian film gafchromic EBT3 menggunakan scanner Vidar dosimetryPro Advantage. Algoritma Matlab yang digunakan untuk menentukan tepi leaf MLC adalah fungsi edge detection dengan metode Laplacian of Gaussian, sedangkan pada software ImageJ menggunakan metode full width half maximum FWHM . Presisi bacaan bukaan leaf MLC pada Linac 1 dan Linac 2 yang diukur menggunakan Matlab dan ImageJ, presisi paling baik diperoleh pada line 6 dan presisi bacaan paling rendah pada line 2. Hal ini disebabkan karena adanaya pengaruh hamburan dari vertical line dan horizontal line. Secara keseluruhan nilai error bukaan leaf MLC pengukuran menggunakan Matlab masih dalam batas toleransi, sedangkan hasil ImageJ menunjukan sebagian hasil error lebih dari batas nilai toleransi AAMP TG 142 yakni 1 mm. Hasil pengukuran presisi bukaan MLC diperoleh bahwa nilai presisi bukaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai perencanaan di TPS dan nilai eror posisi MLC menunjukkan semakin jauh pergerakan leaf melewati posisi normal maka error posisinya semakin besar. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari hamburan vertical line VL dan ketidak sejajaran dalam pemindaian film gafchromic EBT3.

ABSTRACT
This study was aimed to evaluate the accuracy of static MLC positions using gafchromic EBT3 film. Image of gafchromic EBT3 film was analized using Matlab and ImageJ software. The study was conducted on two Linac Clianc iX. Ten pattern of a static MLC field has made using 3D CRT technique with energy 6 MV. The first pattern to sixth pattern are using 200 MU and the seventh pattern up to tenth pattern are using 250 MU. Gafchromic EBT3 film is placed on water slab fantom with depth of 1.5 cm and SAD 100 cm. EBT3 gafchromic film was scanned using Vidar dosimetryPro Advantage. Matlab algorithm which determine leaf edge of MLC is using edge detection function with Laplacian of Gaussian method, while ImageJ software employ a full width half maximum FWHM method. The precision of MLC leafs on Linac 1 and Linac 2 was measured using Matlab and ImageJ, the best precision was obtained at line 6 and the lowest at line 2. The scattering effect of vertical line and horizontal line was influenced the precision of MLC. Error of MLC leaf measurement using Matlab are still within in tolerance limit, while ImageJ results show some error are over the tolerance AAMP TG 142 which is 1 mm. The result show that the width measurement of MLC leaf are smaller than the planning in TPS. Error value of the MLC are increase if the leaf movement over the normal position. This effect are caused by influence of vertical line scattering VL and inaccuracy positioning of gafchromic film EBT3 when scanned."
2017
T47577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdy Yuana
"Telah dilakukan pengukuran faktor keluaran (OF) pada berkas sinar-X 6 MV dan 10 MV untuk lapangan terbuka dan dengan menggunakan filter wedge. Lapangan radiasi dibentuk dengan menggunakan MLC. Hasil pengukuran menunjukkan hasil keduanya berbeda. Selain itu dilakukan pula pengukuran pengaruh bentuk lapangan radiasi terhadap intensitas. Dipilih 3 bentuk lapangan yang disesuaikan dengan keperluan klinis dengan luas lapangan dasar 15 x 15 cm2. Pengaruh lapangan pada intensitas yang diakibatkan oleh faktor hamburan dinyatakan sebagai rasio bacaan elektrometer. Untuk lapangan 1 dan 2 berbentuk khusus dengan luas lapangan bervariasi hingga luas 220 cm2. Sedangkan untuk lapangan 3 berbentuk persegi empat panjang yang ditutup blok MLC pada pertengahan lapangan. Luas lapangan juga dibuat bervariasi mulai 75 cm2 hingga 225 cm2. Tidak diperoleh korelasi tertentu antara perubahan lapangan dengan intensitas. Selanjutnya hasil pengukuran dibandingkan dengan kalkulasi hamburan Clarkson dan hasilnya tidak jauh berbeda terutama untuk lapangan kecil. Dilakukan pula pengukuran tambahan untuk mengetahui perbedaan intensitas pada tepi lapangan yang dibentuk dengan MLC dan blok. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan.

A measurement has been performed to know the output factors of 6 MV and 10 MV X-ray beam in regular field with and without wedge filters. Radiation field were shaped by using MLC. Both measurement shows different result. The relation between intensity and form of radiation field has also been done. 3 irregular shapes which 15x15 cm2 field was used as a base field size for clinical application were chosen. The influence of field size to intensity that caused by the scatter factor were stated as electrometer reading ratio.The first and second field has a special shape with a vary field size up to 220 cm2. While the third field formed rectangular covered by the MLC block in the center field. And the field size also vary from 75 cm2 to 225 cm2. The result shows no certainty corellation between field size and the intensity. Beyond calculation were made between the measurement result and Clarkson’s scatter factors, and it shows no different result especially in small field. An extra measurement has also been done to find out the difference between intensity in the edge of field using the MLC and regular block. No significant difference were shows in result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan dan mengevaluasi derajat kompleksitas berbasis bukaan MLC statik menggunakan pengukuran detektor matrix Octavius, EPID, film Gafchromic dan dosis titik dan membandingkannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Pengukuran derajat kompleksitas disarankan menjadi bagian program jaminan mutu teknik penyinaran intensity modulated radiation therapy IMRT dan volumetric modulated arc therapy VMAT . Serangkaian bukaan MLC statik berukuran kecil dan tak beraturan dibuat dalam penelitian ini untuk mewakili bukaan MLC statik pada teknik IMRT dan VMAT. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara perbedaan dosis dose difference perhitungan TPS dengan hasil pengukuran detektor matriks Octavius, EPID dan film Gafchromic menggunakan perbandingan perbedaan dosis global piksel per piksel dengan kriteria passing rate 3 mm, 3 . Hasil perbandingan dosis tersebut bervariasi antara 72,67 sampai 100 . Nilai derajat kompleksitas dihitung menggunakan edge area metric, edge metric, converted aperture metric, modulation complexity score, rasio MU/Gy dan circumference per area dengan nilai korelasi Pearson nilai-r menunjukkan hubungan yang cukup linier terhadap kompleksitas bukaan MLC statis dengan nilai bervariasi antara -0.688 sampai dengan -0.999 untuk pengukuran film gafchromic dan -0.714 sampai dengan -1.000 untuk pengukuran EPID.

ABSTRACT
The purpose of this study was to develop and to evaluate complexity metrics based on static MLC openings by using Octavius Detector, EPID, Gafchromic Film, and point dose measurement, and then compares them to the previous study. Complexity metrics have been suggested to be a part of quality assurance program for intensity modulated radiation therapy IMRT and volumetric modulated arc therapy VMAT techniques. A set of small and irregular static MLC openings were created as a representative of IMRT and VMAT radiation field segment. Furthermore, the dose difference between calculated and measured are evaluated using a pixel by pixel comparison with global dose difference criteria of 3 mm, 3 . The dose difference results were variated between 72.67 and 100 . The complexity scores was calculated by the edge area metric, edge metric, converted aperture metric, modulation complexity score, MU Gy ratio and circumference per area, show good linear those complexity metrics of the static MLC opening with the Pearson rsquo s r values variated between 0.688 and 0.999 for gafchromic film measurement and between 0.714 and 1.000 for EPID measurement."
2017
T48551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library