Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irhamsyah
"Untuk penggunaan wireless dalam area Wireless Local Access Network (WLAN) yang cakupannya terbatas atau berada dalam lingkungan indoor, yang banyak terjadi pantulan, dibutuhkan suatu teknologi yang mampu membuat sinyal pantulan tidak menghilangkan sinyal utama, untuk itu diperlukan skema MIMO (Multiple Input Multiple Output). Dengan teknologi MIMO, perangkat mampu mengirimkan lebih dari satu sinyal sehingga sebuah transmitter atau receiver mempunyai lebih dari satu antena. Melalui berbagai konfigurasi antenanya, akan mempunyai potensi meningkatkan kemampuan dan kecepatan data untuk komunikasi wireless tanpa memerlukan bandwidth tambahan.
Pada Tesis ini digunakan skema MIMO OFDM dengan menggunakan pengkodean STBC (Space Time Block Code) yang dapat meningkatkan BER dari sistem. Dengan menggunakan skema ini, performansi dari sistem dilihat menggunakan skema Tarokh dengan modulasi MPSK dengan konstelasi yang berbeda untuk penggunaan pada komunikasi WLAN. Performansi yang dianalisis tidak terbatas hanya pada BER, namun juga dilihat throughput dari sistem.
Dari hasil simulasi terlihat dengan pertambahan jumlah antena pada transmitter akan memperbaiki BER dan throughput dari sistem. Menggunakan antena dengan matrik yang mempunyai code rate ½ menghasilkan BER dan throuhgput yang lebih baik dibandingkan menggunakan matrik dengan code rate ¾. Sedangkan dengan menggunakan modulasi 4 PSK akan mempunyai BER dan throuhgput yang lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan 8 PSK ataupun 16 PSK.

The use of indoor Wireless Local Access Network (WLAN) often meets the trouble of limited signal coverage and enormous refection signal. In order to create refelction signal without eliminating the main signal, the Multiple Input Multiple Output (MIMO) technology is strongly recommended. MIMO technology can accommodate the device in delivering more than one signal, therefore the transmitter or receiver might have more than one antennas. By using various antenna configuration, the device will be able to increase its capacity and data speed for wireless communication without additional bandwidth installment.
This thesis talks about the MIMO OFDM scheme using STBC (Space Time Block Code) coding that can increase BER of one system. In this thesis, Tarokh scheme using MPSK modulation with different constellation can analyze the system performance for WLAN communication purpose. The performance analysis will also take account for BER and throughput of the system.
Based on the simulation result, it can be seen that the additional cumulative of antennas of transmitter can increase BER and system throughput. By using antennas with ½ code rate matrix, the transmitter can generate higher BER and throughput than using ¾ code rate matrix. Furthermore, a transmitter using BPSK modulation will generate higher BER and throughput than using 4 PSKJ, 8 PSK or 16 PSK modulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24706
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"A combination between MIMO (Multiple-input multiple-output) and OFDM is expected to become a solution to increase data rate in wireless communication...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gura Prabu Senky
"Teknologi dalam bidang komunikasi nirkabel dalam kurun waktu terakhir menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut mengarah kepada pemenuhan akan kebutuhan kapasitas yang tinggi, serta penggunaan bandwidth yang efisien dan kemampuan dalam menghadapi gangguan selama transmisi yang berujung pada minimnya eror selama pentransmisian data. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi semua kebutuhan diatas adalah teknologi MIMO OFDM.
Pada skripsi ini, disimulasikan dan dianalisis teknik MIMO OFDM dengan menggunakan teknik Spatial Multiplexing dalam pentransmisian datanya. Pemodelan kanal yang digunakan dalam simulasi ini berbasiskan operasi Singular Value Decomposition. Performansi sistem dalam simulasi ini dinyatakan dengan korespondensi Bit Error Rate (BER), Kapasitas Kanal dan Throughput terhadap Eb/No. Performansi sistem dilihat dengan tiga jenis modulasi, yaitu QPSK, 16 QAM dan 64 QAM. Unjuk kerja keseluruhan system divariasikan dengan jenis Error Control Coding (ECC) yang digunakan, dimana pada simulasi ini, terdapat tiga jenis ECC dengan coderate yang berbeda-beda. Selain itu, user dalam simulasi ini terdiri atas dua keadaan, yaitu user diam (v = 0 m/s) dan user bergerak (v = 10 m/s).
Hasil simulasi menunjukkan bahwa unjuk kerja sistem makin baik dengan menggunakan Eb/No yang tinggi. Hal ini dilihat dari grafik BER, Kapasitas kanal, throughput dan juga sinyal konstelasi yang dihasilkan. Selain itu, dari hasil simulasi, diketahui unjuk kerja sistem paling baik didapatkan dengan menggunakan coderate 1/3.

In recent years, wireless technology development shown rapid increasing. The development lead to fulfilled high capacity needs, using efficiently of bandwidth and ability to protect data from noise and minimizing error. Technology that suited with such conditions is MIMO OFDM.
In this undergraduate thesis, simulation and analysis of spatial multiplexing MIMO OFDM technique is proposed. Channel modeling that used in this simulation based on Singular Value Decomposition. The evaluation of system performance is proposed to Bit Error Rate (BER), Channel Capacity and Throughput parameter toward Eb/No value. Three type of modulation, that are QPSK, 16-QAM and 64-QAM are used in this simulation. For whole system performance, three type Error Control Coding is used in this simulation with different coderate value. Beside that, there are two user condition in this simulation, that are idle user (v = 0 m/s) and mobile user (v = 10 m/s).
The simulation results show that system performance with high Eb/No value is most better. This condition is shown for BER, channel capacity, throughput and signal space graph. In addition, we can see the performance with coderate 1/3 is also better than other coderate values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"In general , implementation of a MIMO-OFDM (multiple-output multiple-input orthogonal frequency divission multiplexing) technique in wireless communications systems is conducted in coherent chanel condition with an estimation chanel scheme...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Hamzah
"Sistem komunikasi yang fleksibel, cepat dan reliable sangat dibutuhkan untuk mendukung teknologi informasi dan multimedia yang semakin berkembang. Oleh karena itu, diperlukan perkembangan dalam sistem komunikasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peningkatan data rate dan ke-reliable<.i>-an sistem dapat dipenuhi penurunan nilai BER (Bit Error Rate) dan memaksimalkan efisiensi spectrum frekuensi. Salah satu teknologi yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah teknologi spatial diversity MIMO-OFDM.
Pada skripsi ini, simulasi dan analisis dilakukan pada sistem spatial diversity MIMO-OFDM dengan menggunakan alamouti encoder. Dalam aplikasinya, sistem ini didukung oleh teknik AMC untuk memaksimalkan kapasitas kanal dan menjaga keefektifan modulasi dan ECC (error control coding) yang digunakan. Teknik modulasi QPSK, 16-QAM dan 64-QAM serta convolutional encoding dengan coderate 2/3, ½ dan 1/3 menjadi pilihan modulasi dan ECC dalam teknik AMC. BER, throughput dan kapasitas kanal menjadi parameter unjuk kerja sistem dalam simulasi pada kondisi penerima diam (fixed) dan bergerak (mobile).
Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada semua parameter, spatial diversity MIMO-OFDM memiliki unjuk kerja yang lebih baik dari pada SISOOFDM. Kemudian, BER dan throughput pada sistem spatial diversity MIMOOFDM untuk kondisi fixed jauh lebih baik dari pada kondisi mobile. Dengan menggunakan AMC, throughput dapat ditingkatkan baik pada kondisi kanal yang buruk maupun pada kondisi kanal yang bagus.

Flexibility, reliability and rapidity of communcation system are strongly needed by the rapidly development of information technology and multimedia system. Thus, communication technology must be developed to be matched with the needed. The increasing data rate and reliability of system can be reached by decreasing BER value and maximalize the efficiency of frequency spectrum. The reomended technology which can appoint to this needed is spatial diversity MIMO-OFDM system.
In this final assignment, simulation and analysis is done to spatial diversity MIMO-OFDM system which used alamouti encoder. In the application, this system is supported by adapative modulation and coding (AMC) technique to maximalize channel capacity by choosing the appropriate modulation and error control coding due to the channel condition. QPSK, 16-QAM and 64-QAM modulation technique and convoluitonal encoding with coderate 2/3, ½ and 1/3 are the choices in the modulation and error control coding. BER, throughput and channel capacity are the parameters to evaluate the performance of the system in fixed and mobile condition in the simulation.
Simulation results show that the spatial diversity MIMO-OFDM system has a better performance than SISO-OFDM at all of the parameters. BER and throughput in the spatial diversity MIMO-OFDM system has a better performance in fixed than mobile condidtion. By using AMC, throughput can be increased both in the bad and good channel condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40576
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Panji Pamuncak
"Mobile WiMAX, yang dipandang sebagai pemimpin generasi keempat sebagai akses wireless, membutuhkan skema frequency reuse agar dapat menghasilkan jangkauan layanan yang luas. Namun, dengan adanya penggunaan skema frequency reuse, maka terdapat masalah berupa interferensi cochannel. Skripsi ini membahas tentang perancangan metode untuk mereduksi interferensi cochannel pada sistem Mobile WiMAX yang menggunakan prinsip MIMO-OFDM. Metode penanganan interferensi cochannel dilakukan dengan menggunakan metode adaptive beamforming dengan algoritma MMSE. Metode ini digabungkan dengan teknik Adaptive Modulation and Coding dimana dihasilkan throughput yang besar dengan tetap menjaga nilai error yang dihasilkan. Dari simulasi yang dilakukan, terlihat bahwa metode beamforming dapat menangani masalah interferensi cochannel.

Mobile WiMAX, which will lead the 4-th generation wireless technology, needs frequency reuse scheme to give a wide coverage service. But, the use of frequency reuse scheme provides a problem called cochannel interference. The thesis describes about a method which is designed to reduce co-channel interference on Mobile WiMAX system which uses a MIMO-OFDM system. Interference rejection is done by using adaptive beamforming method that based on MMSE algorithm. The method is combined with Adaptive Modulation and coding technique that gives high throughput while minimizing the error. From the simulation, it is obtain that beamforming method can be used to reduce the cochannel interference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Syahgustina
"Teknologi MIMO OFDM-FDMA dapat digunakan untuk menyediakan layanan data berkecepatan tinggi secara realtime dengan kinerja yang baik pada kanal multipath fading. Skripsi ini merancangan dan menganalisa kinerja sistem MIMO OFDM-FDMA, yang melayani beberapa user dengan alokasi subcarrier yang berbeda-beda. Ada beberapa teknik dari OFDM-FDMA berdasarkan alokasi subcarrier-nya, yaitu: Block FDMA dan Interleaved FDMA. Pada Block FDMA setiap user dialokasikan ke sebuah grup subcarrier yang berdekatan dalam time slot tertentu, sedangkan pada Interleaved FDMA setiap user dialokasikan secara berselang-seling (interlaced) dengan user lain pada subcarrier. Teknik Space Time Block Coding (STBC) Alamouti 2x2 digunakan untuk sistem MIMO. Bit Error Rate (BER) yang dihasilkan oleh kedua teknik alokasi akan dianalisa untuk membandingkan kinerja sistem pada kanal AWGN dan kanal Rayleigh Fading.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa sistem MIMO OFDM-FDMA dengan alokasi subcarrier Interleaved FDMA memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Block FDMA. Pada kanal AWGN, terdapat perbedaan sebesar 0,8 dB untuk 2 user dan 1 dB untuk 4 user pada BER = 10-3 pada kanal Rayleigh Fading, terdapat perbedaan sebesar 0,9 dB untuk 2 user dan 1,1 dB untuk 4 user pada BER = 10-3. Penambahan jumlah user pada masing-masing teknik alokasi meningkatkan BER yang dihasilkan, yang berarti menurunkan kinerja sistem. Frekuensi Doppler yang semakin tinggi pada masing-masing teknik alokasi juga meningkatkan BER yang dihasilkan, yang berarti menurunkan kinerja sistem.

MIMO OFDM-FDMA technique can be used in order to serve high data rate in realtime which give a good performance on a multipath fading channel. This final project was design and analyzes the performance of MIMO OFDM-FDMA system, that service multiuser with difference allocate it to subcarrier. There are several technique of OFDM-FDMA based on the allocation of subcarriers to users: Block FDMA and Interleaved FDMA. In Block FDMA technique, each user is allocated a bunch of adjacent subcarriers. In Interleaved FDMA technique, each user allocated interlaced with other user's subcarrier in frequency domain. Space Time Block Coding (STBC) Alamouti 2x2 technique is used for MIMO. Bit Error Rate (BER) which generated by both allocation technique will be analyze to compare the performance of system in AWGN channel and Rayleigh Fading channel.
Based on simulation result, could be get that MIMO OFDM-FDMA system with Interleaved FDMA technique allocation of subcarriers give better performance than Block FDMA. Using AWGN channel, there are difference equal to 0,8 dB for 2 user and 1 dB for 4 user at BER = 10-3. Using Rayleigh Fading channel, there are difference equal to 0,9 dB for 2 user and 1,1 dB for 4 user at BER = 10-3. Addition the user of each method improve the BER result which finally affect the system performance degradation. Higher Doppler frequency of each method improve the BER result which finally affect the system performance degradation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Mandan
"Kehadiran sistem UWB telah menawarkan potensi besar untuk desain komunikasi nirkabel jarak pendek berkecepatan tinggi dengan kapasitas transfer data yang sangat besar. Hal ini dapat dicapai dengan cara melakukan eksploitasi spasial dan perbedaan multipath melalui penggunaan sistem MIMO-OFDM dan teknik simbol yang tepat. Sistem tersebut mengkombinasikan antena MIMO dan teknik OFDM yang handal dalam mentransmisikan data berkecepatan tinggi, meski pada lingkungan multipath sekalipun. Juga dapat mengatasi distorsi delay spread dan unflat fading akibat kanal multipath, sehingga dapat dicapai efisiensi spektrum dan peningkatan throughput.
Pada tesis ini dilakukan penelitian tentang MIMO OFDM berbasis SVD. Pemodelan kanalnya dilakukan dengan cara menerapkan konsep dekomposisi kanal frekuensi selektif fading ke bentuk kanal paralel flat fading dalam domain frekuensi. Model kanal domain frekuensi digunakan untuk menyajikan performansi kecepatan data yang berbeda. Kemudian mengembangkan konsep decouple kanal frekuensi selektif ke dalam domain spasial dengan cara mendekomposisi kanal MIMO flat fading ke dalam kanal domain spasial orthogonal menggunakan pendekatan berbasis SVD. Selanjutnya mengkom- binasikan decouple spasial berbasis SVD dengan decouple domain frekuensi berbasis FFT untuk mendapatkan model kanal paralel UWB MIMO OFDM. Akhirnya diharapkan bahwa analisa teoritis ini dapat diaplikasikan dalam sistem komunikasi nirkabel jarak pendek berkecepatan tinggi dengan menerapkan suatu cara untuk memilih kecepatan data yang berbasis pada kondisi kanal.
The emerging UWB system offers a great potential for the design of high speed short range wireless communications which fully support high data streaming capacity. This can be achieved by exploiting both spatial and multipath diversity via the use of MIMO OFDM system and proper coding techniques. The systems combine MIMO antenna and OFDM technique which reliable in high data rate transmission even in multipath environment. It also overcomes delay spread distortion and unflat fading caused by multipath channels, thus high spectral efficiency and high throughput improvement can be achieved.
This thesis studies MIMO OFDM techniques base on singular value decomposition. The channel modeling is done by applying the concept of decomposition of frequency selective fading channel into parallel flat fading channel in the frequency domain. This frequency domain channel model is used to present the performance for different data rates. Then develops the concept of decoupling of frequency selective channel into spatial domain by presenting SVD based approach to decouple flat fading MIMO channels to orthogonal spatial channels. At least, the SVD based spatial domain decoupling is combined with FFT based frequency domain decoupling to obtain UWB MIMO OFDM parallel channel model. It is finally expected this theoretical analysis can be implemented in high speed short range wireless communication systems by applying a rate selection technique base on channel condit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25058
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library