Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fera Roswita Dewi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan karakterisasi kolagen
dari kulit ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) yang berasal dari limbah
perusahaan pengolahan ikan. Kulit ikan kerapu lumpur dihilangkan lemak dan
protein non-kolagennya dengan cara direndam dalam NaOH 0,1 N. Kolagen
diekstraksi menggunakan asam asetat 0,5 N, dilanjutkan dengan purifikasi
dan presipitasi dengan NaCl dan buffer tris-HCl. Endapan kolagen kemudian
dipisahkan dengan sentrifugasi. Rendemen kolagen hasil purifikasi dari tiga
kali percobaan masing-masing sebesar 47,14%; 44,54%; dan 25,15%.
Kolagen kulit ikan kerapu lumpur terliofilisasi kemudian dan dikarakterisasi
sifat fisikokimianya, sifat fungsionalnya, serta diuji kandungan mikrobanya.
Kolagen kulit ikan kerapu lumpur mempunyai bentuk permukaan yang kasar
dan bergelombang serta memiliki variasi dalam komposisi asam aminonya.
Hasil analisis SDS-PAGE menunjukkan kolagen kulit ikan kerapu lumpur
memiliki dua komponen α (α1 dan α2). Spektrum FTIR menunjukkan adanya
susunan ikatan silang polimer pada kolagen ini. Kolagen kulit ikan kerapu
lumpur memiliki kemampuan meningkatkan viskositas, daya mengembang
yang baik, terdenaturasi pada 28 – 30oC, serta tidak memiliki kandungan
bakteri yang bersifat patogen."
Universitas Indonesia, 2007
S32592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sufrijal H. Folasimo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perancah dressing luka inovatif berbahan dasar kulit ikan king kobia melalui proses deselularisasi menggunakan larutan hipotonik dan hipertonik. Dressing luka ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif dan ramah lingkungan untuk merawat luka. Proses deselularisasi dilakukan dengan merendam kulit ikan dalam larutan khusus, diikuti oleh karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dimana dilakukan perbesaran 600X dari ketiga sampel , Differential Scanning Calorimetry (DSC) dimana pengujian dilakukan mulai dari suhu 30-70, uji tensile strength, diperoleh spesimen 1 adalah Y= 0.0568x - 3.0227 MPa untuk spesimen 2 Y = 0.55x - 8.6058 MPa dan untuk spesimen 3 Y = 0.7183x - 11.31 MPa dan uji degradabilitas. Hasil karakterisasi dengan SEM menunjukkan perubahan struktur mikro dan morfologi kulit ikan setelah deselularisasi, sementara analisis DSC menggambarkan perubahan sifat termal bahan. Uji tensile strength digunakan untuk mengevaluasi kekuatan mekanik dressing, sementara uji degradabilitas memberikan informasi tentang kemampuan dressing untuk terurai secara alami dalam lingkungan tertentu. Proses inkubasi pada suhu 37°C juga penting karena mencerminkan suhu tubuh manusia, di mana perancah diharapkan dapat terurai dengan baikPengembangan dressing luka berbasis kulit ikan king kobia ini memiliki potensi besar sebagai produk yang ramah lingkungan dan memiliki sifat biokompatibel. Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang perawatan luka, dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

This study aims to develop an innovative wound dressing scaffold made from king cobia fish skin through a decellularization process using hypotonic and hypertonic solutions. This wound dressing is expected to be an effective and environmentally friendly alternative for wound care. The decellularization process was carried out by soaking the fish skin in a special solution, followed by characterization using Scanning Electron Microscope (SEM) where 600X magnification of the three samples was carried out, Differential Scanning Calorimetry (DSC) where testing was carried out starting from temperatures 30-70, tensile strength test, obtained by specimen 1 is Y = 0. 0568x - 3.0227 Mpa for specimen 2 Y = 0.55x - 8.6058 Mpa and for specimen 3 Y = 0.7183x - 11.31Mpa and degradability test The incubation process at 37°C is also important because it reflects the temperature of the human body, where the scaffold is expected to decompose properly. Characterization results by SEM showed changes in the microstructure and morphology of fish skin after deselularization, while DSC analysis illustrated changes in the thermal properties of the material. The tensile strength test was used to evaluate the mechanical strength of the dressing, while the degradability test provided information on the ability of the dressing to biodegrade in a specific environment. The development of this king cobia skin-based wound dressing has great potential as an environmentally friendly and biocompatible product. The results of this research can be used to."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library