Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Egita Novia
"Penelitian ini membahas tentang kajian semiotik teori Roland Barthes dari unsur-unsur tanda yang terdapat dalam sampul majalah Céci Korea edisi November 2014 - April 2015. Tanda-tanda tersebut kemudian dikaitkan dengan makna konotasi yang terkandung di dalamnya. Topik ini menarik dikaji untuk mengetahui budaya populer yang berkembang di Korea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik, yaitu dengan mengkaji headline dan subhead yang terdapat pada halaman sampul majalah. Temuan dari penelitian ini adalah penggunaan bahasa pada sampul majalah dikemas secara menarik dan tidak mengindahkan aturan bahasa yang ada untuk menarik perhatian para pembaca. Pada topik-topik yang terdapat dalam sampul majalah terlihat bahwa generasi muda Korea begitu peduli terhadap penampilan, hubungan asmara, pengembangan diri, dan hiburan.

This research discusses about the semiotics theory of Roland Barthes from elements of sign that contain in Céci Korean cover magazine November 2014 - April 2015 edition. This signs then will be connect with the connotation contain in cover magazine. This research is appeal to be studied to determine the popular culture that developed in Korea. The method used in this research is semiotic analysis, by assessing the headline and subhead contained on the cover page of the magazine. From this research it is found that the language used from cover magazine did not concern about rules of languange to attract readers. Topics that contain in cover magazine shows that Korean young generation is only concern about appearances, romance, self-improvement, and entertainment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ista Indah Sarifah
"Penelitian ini mengkaji tentang relasi kaum misionaris Amerika yang datang ke Korea dengan kaum perempuan Korea di akhir abad ke-19. Pada masa ini, Korea baru saja membuka diri terhadap dunia internasional setelah berabad-abad mengisolasi diri demi menjadikan sistem pemerintahan yang anti-barat. Hingga abad inilah, kaum perempuan Korea hidup sebagai subordinasi dari kaum laki-laki, baik dalam dunia politik, ekonomi, dan sosial. Semua itu berasal dari dasar isolasi yang berkembang di Korea masa itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sikap rakyat Korea terhadap modernisasi di akhir abad ke-19 melalui analisis sikap perempuan terhadap keberadaan misionaris di Korea pada akhir abad ke-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplorasi dengan pendekatan diakronis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap kaum perempuan Korea terhadap misionaris pada akhir abad ke-19 dapat diartikan sebagai bentuk harapan yang baru pasca isolasi. Terlebih lagi membuktikan adanya perbedaan pandangan dan sikap antara kaum Yangban dengan kaum perempuan Korea terhadap westernisasi.
This study examines the relation between the American missionaries who came to Korea with Korean women in the late 19th century. At this time, Korea had only just opened up to international world after centuries of isolating itself to make an anti-western system of Government. Until this century, Korean women lived as subordinates of men, both in the political, economic and social world. All of that comes from the base of isolation that developed in Korea at that time. The aim of this study is to explore the attitude of the Korean people towards modernization in the late 19th century through an analysis of women's attitudes towards the existence of missionaries in Korea at the end of the 19th century. This paper uses qualitative exploration method combined with diachronic approaches. The results of this study concluded that the response of Korean women to missionaries in the late 19th century could be interpreted as a new form of hope after isolation. Moreover, it proves that there are different views and responses between the Yangban and Korean women towards westernization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shahida Ramadani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang dinamika partisipasi perempuan dalam politik, secara khusus dalam Majelis Nasional Korea pada periode tahun 1990-2014, yang dipengaruhi oleh faktor penghambat, seperti ideologi masyarakat, dan faktor pendukung, seperti sistem pemilihan umum yang diberlakukan di negara. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang ditulis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun persentase partisipasi perempuan dalam Majelis Nasional meningkat selama periode 1990-2014, namun persentase tersebut masih dinilai rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase perempuan yang berpartisipasi dalam parlemen pemerintahan Korea masih sangat sedikit, yaitu dari seluruh anggota parlemen hanya 16,3% adalah anggota perempuan. Oleh karena itu, dari studi ini dapat disimpulkan bahwa kesetaraan gender belum tercapai dalam Majelis Nasional Korea dilihat dari persentase partisipasi perempuan selama periode 1990-2014. 

ABSTRACT
This thesis studies about the dynamics of women`s participation in politics, particularly in Korea`s National Assembly during the period of 1990-2014, which is influenced by hindering factors, such as ideology and supporting factors, such as electoral system. This research is a qualitative research and was written using the descriptive analysis method. The result of this research shows that even though women`s participation percentage in the National Assembly has increased during 1990-2014, the number is still considered low. Out of all the members, women members only take up 16.3%. Therefore, it is concluded that gender equality is yet to be reached in the National Assembly based on women`s participation percentage during the period of 1990-2014."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ariantini Yudhasari
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas karya Lee Yangji yang berjudul Koku 1984 dan Yuhi 1988 yang bercerita tentang pengalaman diaspora tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan pendekatan kajian sastra berperspektif feminis serta memanfaatkan teknik fokalisasi untuk mengamati isi fokalisasi yang disampaikan oleh fokalisator di dalam cerita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa perempuan Zainichi Korea mengalami ketercerabutan dari akar budaya tanah leluhurnya sehingga mengalami kegamangan akan identitasnya. Proses pencarian identitas dan gejala ketercerabutan dari akar yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea ditemukan melalui narasi feminis dan diaspora. Melalui narasi feminis ditemukan bahwa tokoh perempuan dapat memposisikan dirinya sebagai subjek dalam aspek seksualitas dan relasi gender. Sementara itu, dalam narasi di spora ditemukan bahwa identitas diaspora bersifat cair dan fleksible serta akan terus bergerak dalam proses menjadi becoming melalui beragam bentuk negosiasi identitas dalam rangka diposisikan dan memposisikan diri. Pengalaman diaspora yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea merupakan bentuk diaspora pengalihan yaitu terjadinya proses pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke dalam budaya yang membesarkan di tempat baru melalui aspek bahasa, negara, lingkungan, dan kultural. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke budaya tempat baru mengakibatkan tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua mengalami ketercerabutan dari akar.

ABSTRACT
This dissertation is a study on the novels written by Lee Yangji, Koku 1984 dan Yuhi 1988 , which narrate the story of a second generation of Zainichi Korean women. This study is a qualitative study that uses literature studies with feminist perspective and utilizes focalization technique to observe the focalization content that is deliverd by the focalizer in the story. The finding of this study showed that a Zainichi Korean women experiences cultural shock which consequently creates disorientation on her own identity. Through feminist and diaspora narration, the study found the process of the ripping of a Zanichi Korean women from her root. On the other side, the narration of diaspora reveals the fluidity and flexibility of diasporic identity and that identity is continually progressing from the process of becoming through various forms of identity negotiation in terms of self positioning. The diasporic experience of the Zainichi Korean women character in Koku and Yuhi is a form of diasporic transition of transforming one s homeland s culture to the culture where she grows up. This transformation takes form in the aspect of language, country, surrounding, and culture. It is concluded that that transformation forces the female character of 2nd generation of Korean Zainichi experiences separation from her root. "
2017
D2305
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Shafa Dewantari
"ABSTRAK
Sistem patriarki di Korea Selatan masih melekat hingga abad ke-21 dan hal tersebut merupakan penyebab dari munculnya kasus diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan keluarga, khususnya antara hubungan suami dan istri. Diskriminasi tersebut dapat dicontohkan dengan adanya sikap ketidakpedulian atas peran istri dan kekerasan seksual dalam rumah tangga. Perempuan yang dipaksa untuk bungkam akhirnya melakukan perlawanan terhadap sistem patriarki yang diwakili oleh organisasi perempuan dan juga pemerintah. Kejadian tersebut tergambar melalui cerita pendek Domabaem karya Kim Young Ha yang dipublikasikan pada tahun 1997. Melalui pendekatan sosiologi sastra dan metode penelitian kepustakaan, penelitian ini membahas mengenai pemikiran perempuan Korea Selatan terhadap hubungan keluarga khususnya pada perilaku suami terhadap istri dalam cerita pendek Domabaem. Adapun tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk membahas pemikiran perempuan terhadap keluarga terkait dengan hubungan suami dan istri.

ABSTRACT
The patriarchal system in South Korea manages to adhere tightly to the society until the 21st Century. It is caused by the gender discrimination toward women in families, particularly between husband and wife. The issue of gender discrimination usually revolves around ignorant behavior and domestic violence. Women who were forced to be passive have finally started to stand up against the patriarchal system through organizations and the government. This phenomenon was depicted through Domabaem, a South Korean literature written by Kim Young Ha, which was published in 1997. With the sociology of literature approach and literary survey method, the writer would like to do a research regarding South Korean women rsquo s thoughts in familial relationship, specifically the relationship between husband and wife through the South Korean literature, Domabaem. As for the purpose of this writing is to examine women rsquo s thoughts concerning families with regard to the husband wife relationship."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Deitra Alifia
"Korea merupakan salah satu negara Asia Timur yang pernah berada di bawah kolonisasi Jepang (1910-1945). Kondisi ini menyebabkan berbagai perubahan politik, sosial, hingga budaya di Semenanjung Korea. Dalam kondisi itu, tidak sedikit masyarakat Korea yang pergi ke luar negeri dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik. Hawaii menjadi salah satu negara tujuan yang didatangi imigran Korea di masa penjajahan Jepang. Pergolakan politik yang terjadi di awal penjajahan Jepang memicu rakyat Korea, baik domestik maupun yang berimigrasi ke luar negeri turut berjuang melawan penjajahan Jepang. Termasuk imigran Korea di Hawaii yang memiliki andil dalam peristiwa besar melawan penjajahan Jepang di tahun 1919. Peristiwa yang dikenal dengan Samil Undong. Menariknya, komunitas imigran Korea di Hawaii yang turut melawan penjajahan Jepang salah satunya adalah organisasi perempuan Korea yaitu 'Korean Women's Relief Society'. Penelitian ini mengkaji bentuk kontribusi organisasi 'Korean Women's Relief Society' dalam peristiwa Samil Undong. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kontribusi 'Korean Women's Relief Society' dalam peristiwa Samil Undong adalah bantuan bentuk dana kepada para korban. Selain itu, publikasi yang dilakukan organisasi ini mampu memperluas informasi rencana gerakan perlawanan terhadap penjajah Jepang. Hal ini dilakukan sehingga peristiwa Samil Undong dikenal sebagai peristiwa bersejarah yang besar bagi bangsa Korea.

Korea is one of the East Asian countries that was under Japanese colonization (1910-1945). This condition led to various political, social and cultural changes on the Korean Peninsula. Under these conditions, not a few Korean people went abroad in hopes of having a better life. Hawaii became one of the countries visited by Korean immigrants during the Japanese colonial period. The political upheaval that occurred at the beginning of the Japanese occupation triggered the Korean people, both domestic and those who immigrated abroad, to also fight against Japanese colonialism. Including Korean immigrants in Hawaii who had a hand in the major movement against Japanese colonialism in 1919. That movement is known as Samil Undong. Interestingly, the Korean immigrant community in Hawaii who participated in fighting against Japanese colonialism was one of the Korean women's organizations called the 'Korean Women's Relief Society'. This research examines the contribution of the organization 'Korean Women's Relief Society' to the Samil Undong. This study uses historical methods. The analysis in this study shows the contribution that 'Korean Women's Relief Society' in the Samil Undong movement was in the form of funds to the victims as well as their families. In addition, the publications made by this organization were able to expand information on plans for the resistance movement against the Japanese colonialist. This was done so they can spread awareness and that the Samil Undong movement could be known as a major historical event for the Korean people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library