Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Prasetyadi
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini membawa perubahan signifikan terhadap media. Media massa konvensional semacam radio, televisi, surat kabar, film, rekaman suara (sound recording) terkonvergensi berkat berkat kehadiran teknologi digital dan internet yang mampu meleburkan industri media, komputer, dan telekomunikasi menjadi satu. Dengan demikian, penulisan sejarah media konvensional yang cenderung memisah-misahkan berbagai bentuk media kini tidak relevan lagi. Sejarah media mesti ditulis ulang secara terkonvergensi sebagai sebuah kesatuan utuh. Makalah ini berupaya mengkaji sejarah media secara terkonvergen dalam konteks keindonesiaan dengan menggunakan konsep-konsep dalam buku “Media Convergence History” sebagai pisau analisisnya. Makalah ini merupakan kajian literatur yang tidak menggunakan pendekatan kronologi dalam pembahasannya dan memilih pendekatan ‘flashback’ sebagaimana digunakan dalam buku “Media Convergence History” (Janet Staiger dan Sabine Hake, 2009). Dari kajian literatur-literatur yang diperoleh, menyimpulkan bahwa konvergensi media di Indonesia terutama bergerak dalam dimensi industri (industrial convergence) dan budaya (cultural convergence). Technological convergence menuju media baru web 2.0 terhambat oleh lemahnya penegakan hukum terhadap cyber crime.

The development of information and communication technology today brings significant changes to the media . Conventional mass media such as radio , television , newspapers , films , sound recordings are converged due to the presence of digital technology and the internet which also merge the media industry , computer , and telecommunications . Thus , the writing of conventional media history which tend to isolate various forms of media now no longer relevant . The history of media must be rewritten as a converged and unified entity . This paper seeks to examine the history of media in the context of Indonesia through convergence perspective by using amount of concepts adopted from the book " Media Convergence History " ( Janet Staiger and Sabine Hake , 2009) as the tools of analysis. This paper does not use a chronological approach to its discussion, yet chooses the ' flashback approach' as used in the book " Media Convergence History ". The result of literaure study conducted concluds that the convergence of media in Indonesia is mainly engaged in industrial dimensions ( industrial convergence ) and cultural dimension (cultural convergence ) . Technological convergence towards new media web 2.0 is hampered by the lack of law enforcement against cyber crime .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Lutfia Craffitasari
"Seiring dengan kehadiran konvergensi media di segala aspek kehidupan manusia, maka banyak pula aspek-aspek kehidupan manusia yang terkena pengaruh dan berubah sehingga memunculkan budaya baru, yaitu budaya konvergensi. Budaya konvergensi sendiri dapat ditinjau dari tiga buah aspek yang tidak dapat saling dilepaskan: konvergensi media, kecerdasan kolektif, dan budaya partisipasi. Dalam perkembangannya, situs internet Wikipedia.org merupakan salah satu contoh artefak nyata dari budaya konvergensi sendiri. Karakteristik Wikipedia.org menjadi salah satu contoh terbaik dalam melihat cara budaya konvergensi hadir dan bekerja dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan dari tahun ke tahun, Wikipedia.org menjadi salah satu ensiklopedia dalam jaringan (daring) yang paling lengkap. Wikipedia.org pun menghadirkan berbagai pilihan bahasa di dalamnya, salah satunya Wikipedia Bahasa Indonesia. Berangkat dari hal ini, peneliti ingin melihat seberapa jauh penetrasi dan pembentukan budaya konvergensi di Indonesia dengan mengambil Wikipedia.org sebagai contoh kasus. Dengan menggunakan Wikipedia.org diharapkan hal ini dapat menjelaskan mengenai Indonesia mengadaptasi budaya konvergensi dalam aspek pengoptimalan penggunaan konten serta fungsi yang disediakan oleh internet.

As media convergence becoming part of human life, there are a lot of human aspects got influenced and changed. The changes often make a new culture: the convergence culture. The convergence culture itself can be seen from three point of views that is related to each other: media convergence, collective intelligence and participation culture. In later development, Wikipedia.org is a website of real artefacts of the convergence culture itself. The website itself is one of the best examples to see convergence culture in very daily basis. Years passed, Wikipedia.org becomes one of the most complete online encyclopaedias. Nowadays, Wikipedia has developed several language options; one of them is Wikipedia Indonesia. But there are still a lot of. Start from here, the researcher wants to know how deep the penetration of convergence culture in Indonesia by taking Wikipedia Indonesia as samples. Besides that, this research also hopes to find about Indonesian adapting convergence culture in optimalizing content use.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hutama Epkamarsa
"Perkembangan konvergensi media merupakan perkembangan yang didasari oleh perkembangan teknologi dalam menyokong komunikasi. Oleh itu pembicaraan masa depan konvergensi media sendiri tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang ada untuk menyokong proses komunikasi yang lebih baik dan efisien. Selain itu pengaruh dari perubahan bentuk penyampaian pesan (dari print menjadi siaran dan kini internet) juga akan berdampak kepada bentuk organisasi yang ada. Dampak organisasi ini tentunya juga menjadi satu bagian tersendiri yang tidak terlepas dari perbincangan masa depan konvergensi media, terutama dalam manajemen media massa dan struktur dari news room. Konvergensi media terjadi di Amerika Serikat sudah sejak lama sebelum Indonesia memulainya. Namun bukan berarti konvergensi yang terjadi di Indonesia sama persis seperti di Amerikat Serikat. Perbedaaan ini tidak hanya dalam bentuk penyampaian pesan, tetapi juga dalam industri media yang menjalankannya. Di Amerika, perusahaan media akan membentuk divisi baru untuk menangani bentuk media yang baru. Hal tersebut berbeda dengan di Indonesia, untuk menangani bentuk media yang baru perusahaan media bukan membuat divisi baru melainkan membuat atau membeli perusahaan lain. Oleh karenanya media-media ini tidak terintegrasi sehingga dapat mengorbankan kualitas pesan yang diberikan oleh media tersebut. Untuk itu dibutuhkan peran pemerintah agar perusahaan media dapat memaksimalkan konvergensi media.

The development of media convergence is governed by technology development in support of communication. Thus the talk of the future of media convergence is inseperable from the devolopment of technology that exists to support the process of better communication and more efficient. In addition to the influence of the change of the form of delivery of messages (from print to broadcast and now internet) also will affect to form organization. The impact of these organizations would also be one part which is inseparable from the future of media convergence discussion, particularly in the management and structure of mass media news room. Media convergence occuring in United States had long before Indonesia start it. But that doesn’t mean media convengence that occured in indonesia exactly the same as in United States. A distinction is not only in the delivery of a message, but also in industry media who run it. In United States, the media company will establish a new division to deal with new form of media. It is different in Indonesia, to deal with new forms of media, company not create new divisions but make or buy another company. Therefore this media not integrated so as to be sacrificing quality message given by the media. For that it needs the role of Goverment so that media companies can maximize the convergence of media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Sara Melati
"Kemajuan teknologi dan digitalisasi telah menyebabkan disrupsi di berbagai industri, termasuk media. Media massa seperti televisi dan surat kabar yang dulunya merupakan sumber informasi utama bagi masyarakat, kini telah digantikan oleh media online dan sosial. Oleh karena itu, strategi menghadapi tantangan telah diambil oleh banyak perusahaan media melalui proses konvergensi. Dimana perusahaan media yang sebelumnya hanya menghibur audiens platform tertentu, kini harus menjawab kebutuhan audiens di semua platform. Sebuah perusahaan media di Indonesia, perusahaan media “X” juga telah memilih melakukan konvergensi untuk memperluas potensi pasar dan meraih audiens di level yang lebih besar. Konvergensi dimulai pada awal 2020, yang merupakan pembatasan publik akibat pandemi global COVID-19. Perusahaan media “X” pun harus beradaptasi dengan pembatasan berkegiatan yang ditetapkan pemerintah. Hal ini berdampak pada cara kerja dan proses konvergensi. Penelitian ini mengeksplorasi dampaknya terhadap pekerja media, khususnya reporter di perusahaan media “X” dan bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan pekerjanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretivisme, di mana wawancara mendalam akan dilakukan dengan karyawan perusahaan media “X”, yaitu reporternya dan mereka yang berada di level manajer. Temuan menunjukkan perbedaan pandangan antara pemimpin organisasi dengan para reporter dalam hal kebijakan dan perubahan sistem konvergensi. Dimana sistem konvergensi yang bertujuan menghasilkan sistem produksi berita yang efisien dan efektif, menjadi tambahan beban pekerjaan para reporter terutama di tengah pandemi Covid-19. Dengan temuan ini, menjadi pengingat dan turtut dijabarkan saran akan bagaimana perusahaan menjalin hubungan dengan para pekerjanya dan bagaimana meningkatkan motivasi mereka melalui dukungan yang dibutuhkan di saat perubahan dan krisis

The advancement in technology and digitalization has caused disruption in various industries, including the media industry. Media companies and channels continue to find ways to stay relevant and survive in gaining the audience’s attention and preferences. Mass media such as television and newspapers that were once the main source of information for the public, has now been replaced by online and social medias. Therefore, a strategy facing the challenge has been taken by many media companies my going through a convergence process. Where the media company which before only entertained a certain platform audience, namely television, printed or radio, now has to answer the needs of audiences on all platforms. A media company in Indonesia, “X” Media company also has taken the step in going through a convergence process. This is done to widen its market potential and grab audiences on a larger level. The convergence began in early 2020, which was also the beginning of public restrictions due to the global COVID19 pandemic. Companies, including “X” media company had to adjust accordingly to government relations. This impacted the way of work and the convergence process. This research explores the impact it has towards the media workers, specifically reporters at “X” media company and how the company addresses the needs of its workers. The research uses a qualitative interpretivism approach, where in-depth interviews has been conducted with “X” media company’s employees, including its reporters and those at the managerial level. The findings show differences in views between organizational leaders and reporters in terms of policies and changes in the convergence system. Which the convergence system, that aims to produce an efficient and effective news production system, has become an additional workload for reporters, especially in the midst of the Covid-19 pandemic. The findings become a reminder and with this the research also provides suggestions on how the company establish relations with its workers and how to enhance their motivation through the needed support in times of change and crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Mardiyah
"Di tengah gempuran teknologi yang dahsyat, berbagai media cetak berusaha mempertahankan eksistensi dirinya. Selain konvergensi media sebagai upaya perluasan digital, beberapa media cetak pun menggunakan strategi crossmedia untuk melengkapinya. Pada saat beberapa media lain tidak menerapkan strategi tersebut secara utuh dan konsisten, majalah Harper’s Bazaar Indonesia mampu menerapkan strategi crossmedia secara utuh dan konsisten hingga saat ini. Crossmedia yang baik adalah crossmedia yang tidak hanya sekadar menggunakan banyak media, tetapi juga menyesuaikan konten dengan karakteristik medianya. Berdasarkan hasil analisis, Harper’s Bazaar Indonesia telah mempersiapkan dengan baik upaya perluasan digital yang dilakukan. Majalah tersebut pun cukup baik dalam menyesuaikan konten dengan berbagai media yang dimiliki, yaitu majalah cetak, e-magz, media online, dan media sosial. Jurnal ini akan membahas bagaimana upaya perluasan digital Harper’s Bazaar Indonesia, penerapan strategi crossmedia oleh Harper’s Bazaar Indonesia, dan penyesuaian konten terhadap karakteristik tiap media yang dimiliki.

Amidst the onslaught of technology, several printed media manage to maintain their existence. Besides media convergence as their digital expansion, some printed media use the crossmedia strategy to complement it. When many media don’t apply that strategy completely dan consistently, Harper’s Bazaar Indonesia magazine is capable to apply it completely and consistently until now. A good crossmedia strategy is a crossmedia that not only expand their media, but also adjust the content with the characteristics of each media or medium. Based on the outcome of the analysis, Harper’s Bazaar Indonesia has prepared the digital expansion well. The magazine is also quite good at adjusting content with every media they have, such as printed magazine, e-magz, online media, and social media. This journal will discuss how Harper’s Bazaar Indonesia expand their digital, apply the strategy of crossmedia, and adjust the content with every media they have. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"
Tulisan ini membahas tentang kemunculan teknologi 4G-LTE di Indonesia dan tantangan konvergensi mediadi Indonesia, dimana pada saat ini teknologi 4G-LTE mulai diterapkan di Indonesia, khususnya kawasanJabodetabek sejak 2013 yang lalu. Kecepatan bandwith koneksi Internet dengan menggunakan teknologi4G-LTE yang konon mampu mencapai 10 kali lipat kecepatan akses 3G mendorong penerapan konvergensimedia di Indonesia. Kemunculan teknologi 4G-LTE membuka kesempatan luas bagi munculnya media-mediabaru di Indonesia dan memberikan tantangan untuk melakukan konvergensi media yang telah ada. Khalayakcukup memiliki satu perangkat dengan teknologi 4G-LTE untuk mengakses semua bentuk komunikasinirkabel dan semua bentuk media massa yang ada saat ini. Tipe penelitian menggunakan interpretatif kualitatif.Fokus penelitian ini adalah analisis isi pada pemberitaan mengenai penerapan teknologi 4G LTE diIndonesia dan konvergensi media dalam kurun waktu satu tahun terakhir (November 2013 – Oktober 2014)pada media online Kompas Tekno. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi denganparadigma atau pendekatan konstruksionis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis wacana modelKrippendorff yang mencoba mengungkapkan nilai-nilai (values) yang berkembang dalam pemikiran pembuatteks untuk memberikan informasi atau wawasan tentang sesuatu hal yang prinsipil yang disampaikansecara tidak langsung."
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengetahui kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia kerja, perguruan tinggi seyogyanya
aktif melakukan pendekatan serta penelitian terhadap dunia kerja. Penelitian ini diarahkan untuk
mengetahui serta merumuskan kualifikasi sumber daya manusia di bidang jurnalistik radio yang dibutuhkan
oleh radio siaran dalam aspek pemahaman terhadap filosofi jurnalistik, karakter media, kemampuan mengolah
pesan untuk siaran radio, serta pemahaman etika profesi.Penelitian dilakukan terhadap tiga stasiun radio
siaran di Bandung yaitu Radio PR FM, Radio Republik Indonesia, dan Radio Litasari FM. Penelitian menggunakan
metode deskriptif kualitatif dimana data diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwajurnalis radio yang dibutuhkan adalahyang memahami filosofi perannya
sebagai pembawa pesan serta memahami karakteristik radio siaran agar optimal mengolah pesan untuk radio.
Mereka juga diharapkan dapat menjunjung tinggi etika profesi. Sejalan dengan perkembangan teknologi
berbasis internet, para jurnalis radio juga dituntut bekerja dalam pola kerja media konvergensi. Pengelola radio
menyadari kesenjangan antara kondisi ideal dan real kualifikasi jurnalis radio,namun mengaku kesulitan
mengatasinya. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perguruan tinggi untuk menyediakan
calon jurnalis radio dengan kualifikasi yang memadai."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Dety Abrita
"Studi ini mengeksplor mengenai anteseden dan keefektifan penerapan Ambidextrous Strategy (AS) sebagai prediktor sustainabilitas perusahaan (FS). Dalam model penelitian, AS dihipotesiskan dipengaruhi oleh Kompleksitas Kognisi Organisasional (OCC), Environmental Dynamism (ED), dan moderasi ED terhadap OCC. Studi ini mengangkat Industri Penyiaran Televisi FTA sebagai obyek penelitian dengan tren konvergensi media dan digital TV sebagai konteks ED. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square-Path Modelling (PLS-PM). Metode ini dipilih karena (1) Minimnya jumlah sampel penelitian (2) Model yang relatif kompleks dengan adanya higher-order latent, dan, (3) Kesesuaian dengan tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis bahwa OCC dan ED berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Ambidextrous Strategy. Namun, ED ternyata melemahkan hubungan antara OCC dengan AS dan pengaruhnya tidak terbukti signifikan. Penerapan Ambidextrous Strategy terbukti efektif memprediksi sustainability stasiun televisi dalam tren konvergensi media dan digital TV.

This study aims to explore the antecedents of Ambidextrous Strategy (AS) and its practices as the predictor of firm sustainability. Organizational Cognitive Complexity (OCC) and Environmental Dynamism (ED) are hypothesized as the antecedents of AS. Furthermore, relationship between OCC and AS is also tested using ED as moderator variable. The study covers only Free To Air TV Broadcating Industry and explores the issues of media convergence and digital TV as the context of ED. Data are processed using Partial Least Square-Path Modelling (PLS-PM). PLS-PM is chosen because of : (1) small sample size (2) relatively complex model with higher order latents, and, (3) appropriate with the objectives of the study. The results of the study partially support all the hypothesises, which, OCC and ED has positive significant effects on Ambidextrous Strategy practices. ED as moderator is surprisingly weaken the relationship between OCC and AS but the moderating effect is not statistically significant. The practice of AS is statistically significant affecting FS, therefore, AS is a good predictor of FS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meissara Jovie Rosiana
"Konvergensi media menjadi salah satu strategi media bertahan dalam persaingan industri yang cukup kuat di era digital seperti saat ini. Kompas yang telah hadir lebih dari setengah abad sebagai media yang dipercaya masyarakat sebagai salah satu sumber berita yang kredibel pun ikut beradaptasi dengan mempraktikkan konvergensi media, sehingga lahir entitas baru salah satunya online. Sebagai entitas baru, Kompas.com melakukan rebranding untuk mempertegas positioning-nya.
Tesis ini menguraikan bagaimana strategi dalam proses rebranding Kompas.com. Penelitian ini dilakukan agar media baru yang semakin kompetitif dapat mempelajari strategi untuk penguatan branding dari salah satu media terbesar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan strategi yang digunakan adalah Umbrella Branding Strategy yang menggunakan merek tunggal sebagai payung yakni, Kompas. Kemudian hasil dari strategi rebranding ini berimplikasi pada model bisnis Kompas.com untuk pertumbuhan pasar yang positif.

Media convergence became one of the media strategies to survive in digital era as it is today. Kompas has been present for more than half a century as a printed media which has trusted by the public as one of the credible news sources also participate in adapting to practice media convergence, so that the birth of new entities one of them online. As a new entity, Kompas.com rebranding to reinforce its positioning.
This thesis describes how the strategy in the process of rebranding Kompas.com. This research is conducted in order for an increasingly competitive new media to learn strategies for strengthening branding from one of the largest media in Indonesia. This research uses qualitative approach.
The results of this study shows that the strategy used is Umbrella Branding Strategy that uses a single brand as an umbrella namely, Kompas. Then the results of this rebranding strategy have implications on the market growth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Miftahul Akhyar
"ABSTRAK
Perang asimetris wajib untuk diwaspadai, karena mempunyai daya hancur yang lebih besar daripada perang fisik yang mengandalkan senjata dan otot. Disebut asimetris karena tidak jelas siapa sesungguhnya musuh kita. Tidak bisa dibandingkan kekuatan lawan yang dihadapi, dan seberapa besar sumber daya 'perang' yang digunakan. Apalagi jika perang asimetris dikaitkan dengan media dan relasi kuasa. Pemegang kekuasaan ekonomi dan politik, baik pemerintah atau organisasi bisnis, akan menggunakan media, bukan hanya untuk propaganda keberhasilan semata, tetapi lebih dari itu untuk mematikan lawan atau kompetitornya, seperti disebut oleh Lynda Lee Kaid dalam "Ethics and Political Advertising" (Denton 2000). Perkembangan teknologi informasi dan munculnya konvergensi media membawa dampak besar terhadap perang asimetris. Kritik Fuchs (2013) menyadarkan kita bahwa dibalik hingar bingar teknologi internet dan social media, ada rezim ideologis besar yang ingin menguasai. Sebagian orang menyebut rezim itu sebagai kapitalisme global, sebagian menyebut sebagai demokrasi liberal. Manusia, selama sejarahnya, adalah korban dan komoditas dari penguasa. Tak terkecuali di Indonesia. Kita bisa lihat perkembangan dunia digital mulai memakan 'korban' dengan munculnya hoax, kasus-kasus cyber-crime, hingga keruntuhan korporasi retail dan ancaman hilangnya berbagai profesi. Papaer ini membahas perang asimetris yang terjadi terutama saat ini di era digital dan dampaknya di Indonesia."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library