Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Salma Hanunah Ulfa
"Obat sebagai salah satu sediaan farmasi yang sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan. Ketersediaan obat perlu dikelola secara efektif dan efisien untuk mencegah kejadian kekosongan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stockout obat di fasyankes adalah pendistribusian obat yang kurang efektif dan ketersediaan obat di distributor. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemenuhan kebutuhan obat pelanggan yang dilayani oleh PT.SamMarie Tramedifa, serta menentukan aspek-aspek yang mempengaruhi ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan obat pelanggan. Data dikumpulkan menggunakan metode cross sectional retrosfektif berupa Surat Pemesanan Barang (SPB) baik yang berasal dari pelanggan PT.SamMarie Tramedifa serta data barang tertolak pada periode Juni 2022. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pemenuhan kebutuhan obat pelanggan yang dilayani oleh PT.SamMarie Tramedifa belum mencapai 100%. Hanya 3 (tiga) outlet yang pemenuhannya telah mencapai 100% yaitu outlet Skin 3 Klinik, Bintaro Women and Childern Clinic (BWCC), dan PT.Guna Abdi Wisesa. Beberapa aspek yang mempengaruhi ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan pelanggan oleh PT.SamMarie Tramedifa ialah aspek mayor (barang kosong di warehouse, perpindahan software, jumlah stok obat pada software, barang dengan expired date (ED) dekat, barang dengan kode obat baru, barang untuk pelanggan tertentu) dan aspek minor (discontinue barang dan lock distributor utama).

Medicine as a pharmaceutical preparation is very important in efforts to improve health. Drug availability needs to be managed effectively and efficiently to prevent vacancies. One of the factors that influence the occurrence of drug stockouts at health facilities is the ineffective distribution of drugs and the availability of drugs at distributors. This analysis aims to determine the level of ability to meet customer drug needs served by PT.SamMarie Tramedifa, as well as determine the aspects that affect the inability to meet customer drug needs. Data was collected using a retrospective cross-sectional method in the form of Goods Order Letters (SPB) both originating from customers of PT.SamMarie Tramedifa as well as data on rejected goods in the June 2022 period. The results of the analysis show that the level of ability to fulfillment customer drug needs served by PT.SamMarie Tramedifa has not reached 100%. Only 3 (three) outlets have reached 100% fulfillment, namely Skin 3 Clinic outlets, Bintaro Women and Childern Clinic (BWCC), and PT. Guna Abdi Wisesa. Some aspects that affect the inability to fulfill customer needs by PT.SamMarie Tramedifa are major aspects (empty items in the warehouse, software transfers, the amount of drug stock in the software, goods with a close expiry date (ED), goods with new drug codes, goods for certain customers ) and minor aspects (discontinue of goods and lock of main distributors)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman Martawinata
"Peningkatan prevalensi Penyakit Hipertensi merupakan tertinggi diantara prevalensi penyakit kronis lainnya sehingga terjadi peningkatan juga pada peserta Program Rujuk Balik (PRB). Namun jumlah peserta PRB yang stabil dirujuk balik ke FKTP semakin menurun. Salah penyebabnya dikarenakan keluhan kekosongan obat. Keluhan kekosongan obat di Palembang menjadi keluhan obat tertinggi di Kedeputian 3 BPJS Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diperoleh gambaran ketersediaan obat PRB kasus Hipertensi bagi peserta JKN di Puskesmas dan Apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di kota Palembang tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mengetahui keterkaitan antara komponen input, proses, sehingga menghasilkan output berupa ketersediaan obat PRB kasus hipertensi. Komponen input dalam penelitian ini yaitu SDM, anggaran, perlengkapan, peraturan, dan peralatan. Sedangkan komponen proses yaitu perencanaan, pengadaan, penyaluran dan distribusi, penggunaan, serta monitoring dan evaluasi.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kekosongan obat PRB kasus Hipertensi dikarenakan masih adanya kendala dari segi input yaitu kurangnya SDM, terbatasnya perlengkapan, implementasi kebijakan yang belum optimal serta dari segi proses yaitu masih ada kendala dalam proses perencanaan, pengadaan, distribusi, dan penggunaan. Kendala-kendala ini pada akhirnya berdampak kepada masih terjadinya kekosongan obat PRB di Puskesmas dan Apotek PRB.

The increase in the prevalence of hypertension is the highest among the prevalence of other chronic diseases, so there has also been an increase in participants in the Reverse Referral Program (PRB). However, the number of stable PRB participants referred back to FKTP is decreasing. One of the causes was complaints of lack of medication. Complaints about drug shortages in Palembang are the highest drug complaints in Deputy 3 of BPJS Health. The aim of this research is to obtain an overview of the availability of PRB drugs for hypertension cases for JKN participants at Community Health Centers and Pharmacies in collaboration with BPJS Health in the city of Palembang in 2023. This research is qualitative research using in-depth interviews and document review to determine the relationship between input components, processes, thus producing output in the form of the availability of PRB drugs for hypertension cases. Input components in this research namely human resources, budget, supplies, regulations, and equipment. Meanwhile, the process components are planning, procurement, distribution and distribution, use, as well as monitoring and evaluation. The results of this research show that there is a shortage of PRB drugs for hypertension cases because there are still obstacles in terms of input, lack of human resources, limited equipment, policy implementation that has not been optimal and in terms of process, there are still obstacles in the planning, procurement, distribution and use processes. These obstacles ultimately have an impact on the fact that there are still shortages of PRB medicines in Community Health Centers and PRB Pharmacies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Shannah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan obat Program Rujuk Balik di Apotek Jejaring BPJS Kesehatan Cabang Depok Tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sistem, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Input dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia, ketersediaan dana, ketersediaan data, sarana dan prasarana, dan kebijakan, sedangkan prosesnya mengadopsi siklus manajemen logistik, yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, dan penghapusan.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi masalah pada unsur input yaitu sumber daya manusia dan ketersediaan dana, serta masalah pada unsur proses yaitu perencanaan dan pengadaan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya masalah pada output yaitu berupa tidak tersedianya beberapa obat PRB di Apotek Jejaring BPJS Kesehatan. Peneliti menyarankan BPJS Kesehatan mendorong Kementerian Kesehatan agar Apotek dapat melakukan pengadaan melalui e-katalog.

The purpose of this research is to determine the drugs availability of Back Referral Program BPJS Kesehatan in Depok year of 2017. This research used system approach and qualitative method, data collectinon is done through in depth interviews, observation, and documents analysis. The Input in this research are human resource, fund availability, data availability, facilities, and policy. The process in this research are planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance, and elimination.
Result of this study found that there are problems in human resources, fund availability, planning, and procurement. That problems caused some the drugs of Back Referral Program is not available at the Pharmacies. Researcher suggest that BPJS Kesehatan encourage tha Ministry of Health so that the Pharmacies can do procurement by e catalogue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wicaksono
"Sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan nasional (JKN) pada 1 Januari 2014, ketersediaan obat merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP). Analisis data trend ketersediaan obat dan vaksin indikator menunjukkan trend mendekati angka 80%. Akan tetapi, manajemen logistik obat belum berjalan dengan optimal di Indonesia sehingga masih terjadi kekosongan obat dari waktu ke waktu di fasilitas pelayanan kesehatan.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor manajemen logistik obat yaitu perencanaan, pengadaan, distribusi, pembiayaan, manajemen informasi, dan SDM di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mempengaruhi ketersediaan obat dan vaksin indikator di puskesmas. Pemodelan yang dikembangkan pada studi ini adalah regresi logistik model determinan.
Hasil studi menunjukkan bahwa variabel determinan pada studi ini adalah distribusi dan perencanaan dengan SDM sebagai variabel confounding. Variabel distribusi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan vaksin indikator di puskesmas. Kata kunci: ketersediaan obat dan vaksin, manajemen logistik obat, regresi logistik, puskesmas

Since the enactment of the National Health Insurance (NHI) on January 1, 2014, the availability of drugs is a very important aspect in health services at the primary health care facilities. Analysis of data trends on availability indicator drugs and vaccines shows a trend close to 80%. However, drug logistics management has not run optimally in Indonesia so there is still a stockout over time in health care facilities.
This research is quantitative with cross-sectional design to determine the factors of drug logistics management, namely planning, procurement, distribution, financing, information management, and human resources at the district /city health office that influence the availability of indicator drugs and vaccines in the public health center. The modeling developed in this study is a determinant logistic regression model.
The results of the study show that the determinant variables in this study are distribution and planning with human resources as a confounding variable. Distribution variables are the variables that most influence the availability of indicator drugs and vaccines at the public health center. Keywords: drug availability, drug logistics management, logistic regression, public health center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfry Syahril
"Formularium obat adalah pedoman penggunaan obat secara rasional yang diresepkan kepada pasien, namun faktanya masih terdapat penulisan resep obat yang tidak sesuai dengan standar formularium dalam resep yang dituliskan oleh tenaga medis kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan tenaga medis dalam penulisan resep berdasarkan standar obat formularium nasional di Rumah Sakit Umum Daerah KH.  Daud Arif Kuala Tungkal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga medis (dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis) RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal sebanyak 23 orang. Sampel digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan  dokter menuliskan resep sesuai dengan formularium dengan nilai p=0,006. Tidak ada hubungan sikap (p=0,070), keyakinan (0,159), dan ketersediaan obat (0,487) dengan kepatuhan tenaga medis dalam menuliskan resep sesuai formulasi nasional. Kepada kepala RSUD KH.Kuala Tungkal agar melakukan upaya meningkatkan pengetahuan dengan melakukan seminar formularium sesuai resep nasional secara berkala, melakukan advokasi kepada Pemda agar membuat aturan terkait penulisan resep tersebut.

Drug formulary is a guideline for rational use of medicines prescribed to patients, but the fact is that there are still prescription drugs that do not comply with the standard formulary in prescriptions written by medical personnel to patients. This study aims to determine the factors associated with the compliance of medical personnel in writing prescriptions based on national formulary drug standards at the RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal. This study uses a cross-sectional design. The population in this study were all medical personnel (general practitioners, dentists, and specialist doctors) RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal as many as 23 people. The sample used is total sampling. Data collection is done by distributing questionnaires. The results showed that there was a relationship of knowledge with doctor compliance in prescribing according to the formulary with a value of p = 0.006. There was no relationship between attitude (p value = 0.070), belief (p value= 0.159), and availability of drugs (p value =0.487) with the compliance of medical personnel in writing prescriptions according to national formulations. To the head of the RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal in order to make efforts to increase knowledge by conducting formulary seminars according to the national recipe on a regular basis, advocating to the local government to make rules related to writing the recipe."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Salma Fadhila
"Puskesmas merupakan salah satu bentuk unit pelayanan kesehatan. Persediaan obatobatan di puskesmas butuh pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang baik. Hal ini bertujuan untuk melindungi persediaan obat-obatan dari resiko kehilangan ataupun kerusakan. Ketersediaan obat di puskesmas penting karena persediaan obat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan puskesmas. evaluasi ketersediaan item obat dan Inventory Turn Over Ratio sebagai bentuk pengendalian stok obat dalam pelayananan kefarmasian. Tingkat ketersediaan item obat di Puskesmas Cakung terdapat 31 item obat dengan ketersediaan <1 bulan (stok kosong), 48 item obat dengan ketersediaan 2-11 bulan (stok kurang), 115 item obat dengan ketersediaan 12-18 bulan (stok aman), dan 61 item obat dengan ketersediaan > 18 bulan. Inventory Turn Over Ratio (ITOR) obat di Puskesmas Cakung terdapat 21 obat dengan nilai perputaran yang baik / sesuai standar, 154 obat dengan perputaran yang rendah, dan 44 obat dengan perputaran yang tinggi.

Puskesmas is a form of health service unit. The supply of medicines at community health centers requires good management, supervision and control. This aims to protect medicine supplies from the risk of loss or damage. The availability of medicines at community health centers is important because drug supplies are one of the factors that influence the quality of health center services. evaluate the availability of drug items and Inventory Turn Over Ratio as a form of drug stock control in pharmaceutical services. The level of availability of drug items at the Cakung Community Health Center is 31 drug items with availability < 1 month (out of stock), 48 drug items with availability 2-11 months (low stock), 115 drug items with availability 12-18 months (safe stock), and 61 drug items with availability > 18 months. Inventory Turn Over Ratio (ITOR) for drugs at the Cakung Community Health Center there are 21 drugs with good turnover values / according to standards, 154 drugs with low turnover, and 44 drugs with high turnover."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kenang Putra Risma
"Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas pada tahun 2020 menunjukkan adanya kejadian kekurangan stok obat, Kekurangan stok obat ini dapat dipengaruhi oleh ketidaktepatan perencanaan, ketidaktepatan pengadaan ataupun kesalahan saat distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas tahun 2020 pada tahapan seleksi, pengadaan dan distribusi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif dan data pada tahap distribusi tentang ketepatan data jumlah kartu stok obat diambil secara prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap seleksi tahap seleksi Indikator kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional sebesar 85,24%. Pada tahap perencanaan dan pengadaan diketahui bahwa persentase kesesuaian pengadaan dengan kenyataan untuk masing-masing item obat sebesar 100%, frekuensi pengadaan tiap item obat pertahun sebanyak lebih dari 24 kali (43,6%), frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan atau faktur sebesar 1,5%, frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang disepakati sebanyak 0 kali. Pada tahap distribusi ketepatan data jumlah obat pada kartu stok sebesar 100%, Turn Over Ratio sebanyak 3,08 kali, tingkat ketersediaan obat sebanyak 16,05 bulan, persentase dan nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak sebesar 2,48%, dan persentase stok mati sebesar 3,05%.

The Pharmacy Installation of the Ciracas Regional General Hospital in 2020 showed that there was a shortage of drug stock. This shortage of drug stock could be influenced by inaccuracies in planning, procurement inaccuracies or errors during distribution. This study aims to develop drug management at the Ciracas Regional General Hospital in 2020 at the stages of selection, procurement and distribution. This study used descriptive observational method with retrospective data collection and data at the distribution stage regarding the accuracy of the data on the number of drug stock cards taken prospectively. The results showed that at the selection stage, the indicator of the suitability of the available drug items with the National Formulary was 85.24%. At the planning and procurement stage it is known that the percentage of procurement conformity with reality for each drug item is 100%, the frequency of procurement of each drug item per year is more than 24 times (43,6%), the frequency of incomplete orders or invoices is 1.5%, the frequency of delayed payments by the hospital against the agreed time 0 times. At the distribution stage, the accuracy of the data on the number of drugs on the stock card is 100%, Turn Over Ratio is 3.08 times, the level of drug availability is 16.05 months, the percentage and value of expired and damaged drugs is 2.48% , and the percentage of dead stock is 3.05%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Nurmaini
"Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kini muncul kembali (re-emerging). Untuk menanggulangi penyakit ini, sejak tahun anggaran 1995/1996 Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TB) melaksanakan strategi baru yaitu DOTS (Directly Obsertied Thecumem Shot-course) yang telah direkomendasikan oleh WHO.
Guna mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sarana berupa obat-obatan, alat dan bahan laboratorium yang menunjang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informsi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium, khususnya di tingkat kabupaten. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu proses evaluasi terhadap ketersediaan sarana-sarana tersebut.
Sistem informasi yang dikembangkan ini merupakan suatu model, dengan mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Serang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk program TB Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, termasuk pembuatan solfivareidentifikasi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya pengguna dan prosedur operasional standar.
Penelitian ini menggunakan disain penelitian riset operasional dengan tahapan pengembangan sistem diawali dengan kebijakan dan perencanaan sistem, analisis sistem hingga disain sistem terinci.
Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang memiliki kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya pengguna yang cukup memadai untuk menjalankan aplikasi sistem informasi yang based-on computer. Ketersediaan komputer bukan merupakan hal yang baru bagi tenaga di kabupaten khususnya Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) yang menangani program TB Paru.
Dari hasil penelitian juga dibuat suatu rancangan alur informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk Program TB Para, dimana pengumpulan data di lakukan di puskesmas oleh petugas gudang obat dan programmer TB Paru, sedangkan pemasukan, pengolahan dan penyajian data dilakukan di Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten oleh Wakil Supervisor (Wasor) Kabupaten.
Sistem informasi yang dirancang ini ditujukan untuk program TB Paru. Untuk program penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, malaria, kusta dan Iain-lain kebutuhan. informasi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium juga semakin dirasa perlu. Oleh karena itu diusulkan untuk mengkaji model rancangan sistem informasi yang terintegrasi antar program tersebut (integrasi lintas program) daiam proses monitoring dan evaluasi sebagai upaya efisiensi kerja dan dana.

Information System Development Model Of Medicine And Laboratory Equipmentimaterial Availability For Lung Tuberculosis Program In The Health Service Of The Regency Of Serang, West Java In The Year 2000Lung tuberculosis is a re-emerging disease that still causes health problems to people, To fight this disease, the Tuberculosis Elimination Program applies a new strategy since 1995/1996 fiscal year, named DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) as recommended by WHO.
To achieve this goal, supporting facilities like medicine, equipment and laboratory materials are needed. Therefore, an information system of medicine and laboratory equipment/material availability is required, particularly at the level of regency. The existence of this information system is expected to help evaluation process of those facilities availability.
The developed information system was a model resulted from a research located in the Regency of Serang. The research aimed to design an information system of medicine and laboratory equipment/material availability for Lung Tuberculosis Program in the Health Services of the Regency of Serang, including software development, hardware and Software requirement identification, user resources and standard operational procedure.
The research applied operational research design which system development began with policy and system design, system analysis, to a detailed system design.
According to the research results, the Health Services of the Regency Of Serang has adequate hardware, software and user resource requirement to run an information system application which based on computer. Computer provision is not new for human resources in the regency, particularly for the Disease Prevention and Cure Section in charge of the Lung Tuberculosis Program.
An information flow design of medicine and laboratory equipment/material availability was also developed based on the research results with data collected from community health services by medicine warehouse officer and Lung Tuberculosis Programmer. Whereas, data entry, processing and presentation were conducted in the Disease Prevention and Cure Section by the District Vice-Supervisor.
The designed information system aimed for Lung Tuberculosis Program. For other infectious disease such as dengue DHF, malaria, leprosy etc., the need of information on medicine and laboratory equipment/material availability is increasing. Therefore, it is proposed to assess an integrated information system design model (inter Program integration) in the process of monitoring and evaluation as an effort for task and fund efficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>