Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprizia Herlita Sari
"Orang tua akan memberikan yang terbaik utuk anak-anaknya,begitupun dalam hal pendidikan. Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk menyukseskan dan membuat anak-anaknya berprestasi di sekolah maupun universitas. Mereka akan rela mengeluarkan biaya yang banyak untuk mempekerjakan guru les, bahkan ada orang tua yang mencuri kertas ujian untuk menaikkan prestasi anaknya. Melihat fenomena tersebut penulis ingin meneliti tentang bagaimana keterlibatan orang tua Korea Selatan terhadap pendidikan anak-anaknya yang direpresentasikan dalam drama SKY Castle. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kondisi orang tua Korea Selatan terhadap keterlibatannya dalam pendidikan anak. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra menurut Alan Swingewood. Berdasarkan penelitian ini, penulis menemukan adanya keterlibatan dari orang tua tokoh utama terhadap pendidikan anaknya yang merepresentasikan kehidupan orang tua Korea Selatan. Namun, cara-cara yang digunakan dalam drama ini cukup ekstrim dibandingkan dengan cara yang digunakan orang tua Korea Selatan di kehidupan sebenarnya.
Parents will provide the best for their children, as well as in education. There are many ways that parents do to succeed and make their children excel in schools and universities. They will be willing to pay a lot of money to hire tutors, even parents who steal exam papers to increase their children's achievements. Seeing this phenomenon, the writer wants to examine how the involvement of South Korean parents towards their children's education is represented in the drama SKY Castle. This study aims to explain the condition of South Korean parents towards their involvement in children`s education. The method I use in this study is descriptive-analytical using the sociology approach of literature according to Alan Swingewood. Based on this research, the author found the involvement of the main character`s parents towards their children`s education which represented the lives of parents. But the methods used in this drama are quite extreme compared to the methods used by South Korean parents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Qurniasasi
"ABSTRAK
Kemandirian merupakan salah satu aspek yang penting yang harus dimiliki
setiap individu, sebab dapat mempengaruhi kinerja (/w fo rm a u c e ) seseorang (Mussen,
1963 dalam Martin, 2001). Kemandirian juga dapat membantu seseorang mencapai
tujuan hidupnya, prestasi, kesuksesan serta memperoleh penghargaan. Dengan kata
lain kemandirian merupakan bekal yang penting yang harus dimiliki oleh setiap
individu. Menurut Hurlock (1995) mengungkapkan bahwa masa kanak-kanak awal
dimulai sebagai penutup masa bayi yaitu usia dimana ketergantungan secara praktis
sudah terlewati. Kemudian diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir
sekitar usia masuk sekolah dasar. Lebih lanjut Hurlock memandang periode awal ini
berlangsung dari usia 2 tahun hingga 6 tahun. Oleh karenanya orang tua sebagai agen
utama dalam pendidikan anak mengambil peran yang penting untuk melatih
kemandirian anak sejak dini. Hal ini karena anak menghabiskan waktu lebih banyak
pada masa awal kanak-kanak ini bersama orangtuanya.
Penyusunan program pelatihan diawali dengan analisa kebutuhan melalui
wawancara agar program sesuai kebutuhan orang tua. Dari analisa kebutuhan
diketahui bahwa orang tua membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang akan
membantunya dalam melatih kemandirian anak.
Tujuan utama program pelatihan ini adalah agar orang tua memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam melatih kemandirian anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya khususnya pada usia 2-5 tahun. Pelatihan akan diadakan selama
dua hari dengan total waktu 480 menit atau 8 jam yang terbagi menjadi 7 sesi. Metode
yang digunakan meliputi diskusi/tanya jawab, bermain peran, permainan, simulasi,
pemutaran film dan ceramah singkat."
2008
T38133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Rusdian
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara psychological well-being dan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak disabilitas intelektual usia kanak-kanak (4-11 tahun). Partisipan penelitian berjumlah 44 orang tua yang rentang usianya dewasa muda hingga dewasa menengah, yang memiliki anak disabilitas intelektual ringan, sedang, atau Sindroma Down. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well-being dan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak disabilitas intelektual usia kanak-kanak (r = 0.665, p < 0.01). Analisis lebih mendalam menemukan bahwa dimensi personal growth dari psychological well-being memiliki sumbangan yang signifikan terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan. Selain itu, psychological well-being memberikan sumbangan paling besar terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak di rumah.

This study discusses the relationship between psychological well-being and parent involvement in education of intellectual disability children in childhood (4-11 years old). Participants were 44 parents that ranged from young adulthood until middle adulthood, which has mild intellectual disability children, moderate, or Down syndrome. The study was a correlational study using a quantitative approach.
The results showed a significant relationship between psychological well-being and parent involvement in intellectual disability children's education (r = 0.665, p <0.01). Further analysis found that the personal growth dimension of psychological well-being has a significant contribution towards parent involvement in education. In addition, psychological well-being provide the greatest contribution of parent involvement in children's education at home.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Bikriya
"Keterampilan sosial bagi anak usia dini penting untuk menentukan kesuksesan anak dalam akademik, berhubungan sosial, dan berfungsi sosial. Berdasarkan Early Childhood Development Index tahun 2018, nilai kemampuan sosial emosional anak usia dini di Indonesia berada di bawah angka 70. Sementara itu, perkembangan emosional dan perilaku (emotional and behavioural development) termasuk salah satu dimensi yang perlu dipenuhi dalam memenuhi kesejahteraan dan perlindungan anak. Skripsi ini membahas penanaman sosial emosional anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dengan melibatkan orang tua peserta didik dari perspektif Ilmu Kesejahteraan Sosial, melihat bagaimana penanaman sosial emosional tersebut dapat memenuhi kesejahteraan sosial anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan metode purposive sampling. Wawancara melibatkan 6 informan yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru kelas, dan orang tua peserta didik yang tergabung dalam Parent Teacher Association (PTA) tahun 2023/2024. Pengumpulan data pada penelitian ini berlangsung dari bulan Mei hingga Juni 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman keterampilan sosial anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dilakukan dengan cara mengajarkan anak dalam mengenal emosi dan berekspresi, berinteraksi, dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Sementara itu, keterlibatan orang tua terhadap penanaman keterampilan sosial anak usia dini di TK Ar Rahman Islamic School berupa terlibat dalam kegiatan “Guest Teacher” guna mengajarkan interaksi dan perilaku positif kepada anak. Keterlibatan tersebut termaskuk tipe parenting dan volunteering. Penanaman keterampilan sosial anak usia dini dengan melibatkan orang tua peserta didik di TK Ar Rahman Islamic School berkontribusi dalam upaya memenuhi dimensi perkembangan emosional dan perilaku dalam kerangka kerja kesejahteraan anak dan perlindungan anak dan sebagai bentuk kolaborasi lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Perlindungan Anak & Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial berupa gambaran tentang perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.

Social skills for early childhood are crucial in determining a child's success in academics, social relationships, and social functioning. According to the 2018 Early Childhood Development Index, the socio-emotional abilities of early childhood children in Indonesia are below 70. Meanwhile, emotional and behavioral development is one of the dimensions that need to be fulfilled to ensure the well-being and protection of children. This thesis discusses the fostering of socio-emotional skills in early childhood carried out by Ar Rahman Islamic School Kindergarten by involving parents of students from the perspective of Social Welfare Science, examining how this socio-emotional nurturing can fulfill children's social welfare. The research method used in this study is a qualitative research approach with descriptive research type. The research data were obtained through interviews and documentation studies. Informants were selected using purposive sampling method. The interviews involved 6 informants consisting of the Principal, classroom teachers, and parents of students who are members of the Parent Teacher Association (PTA) for the 2023/2024 academic year. Data collection for this research took place from May to June 2024. The results of this study show that the fostering of social skills in early childhood conducted by Ar Rahman Islamic School Kindergarten involves teaching children to recognize and express emotions, interact, and exhibit positive behavior towards themselves and their environment. Meanwhile, parental involvement in fostering social skills in early childhood at Ar Rahman Islamic School Kindergarten includes participating in the "Guest Teacher" activities to teach interaction and positive behavior to children. This involvement includes types of parenting and volunteering. Fostering social skills in early childhood by involving parents of students at Ar Rahman Islamic School Kindergarten contributes to meeting the dimensions of emotional and behavioral development within the framework of child welfare and child protection and serves as a form of collaboration between early childhood education institutions and parents in enhancing social welfare. This research is expected to contribute to the Social Welfare Science Program in the courses of Child Welfare and Child Protection & Human Behavior and Social Environment by providing an overview of the social and emotional development of early childhood children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Palupi Puspitaningrum
"Siswa-siswa pada tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar) mulai menghadapi tugas-tugas sekolah yang diberikan gurunya untuk menanibah pengelahuan dan untuk menguji ketrampilan atau pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu bentuk tugas kelas tersebut adalah tugas Pekerjaan Rumah (PR) dimana tugas ini dilakukan selama jam-jam di luar jam sekolah dan digunakan untuk meningkatkan jumlah waktu siswa menghabiskan suatu materi. Slavin (1994) menyatakan bahwa tugas PR merupakan suatu hal yang penting untuk diberikan pada setiap mata pelajaran dan di tiap tingkat kelas. Hal ini dikarenakan pemberian tugas PR mempunyai dampak yang positif terhadap pembelajaran. Selain itu, bagi siswa SD, tugas PR dapat membantu dalam mengembangkan kebiasaan belajar serta sikap yang positif yang dibutuhkan agar unggul di sekolah. Paulu (1995) menyatakan bahwa lugas PR yang baik dan dikerjakan dengan sukses oleh siswa bisa membantunya dalam mengembangkan kebiasaan belajar dan sikap belajar serta bisa mendorong "love of learning" dalam jangka panjang. Kebiasaan belajar yang dibentuk sejak masa SD ini merupakan fundamental bagi anak dalam menghadapi masa belajar seterusnya. Kebiasaan belajar merupakan suatu perilaku otomatis atau suatu kebiasaan yang sangat positif pengaruhnya dan merupakan cara yang sangat baik untuk mempelajari serta memahami suatu materi pelajaran. Untuk dapat melakukan hal tersebut seorang siswa membutuhkan dukungan yang berasal dari luar dirinya, dimana dalam hal ini adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR, karena merupakan hal yang esensial. Keterlibatan orang tua ini juga dapat berfungsi remedial dan apabila terencana maka merupakan kontributor yang signifikan pada efektivitas pemberian tugas PR, dimana salah satunya adalah mengembangkan kebiasaan belajar.
Tujuan dilakukannya penelitian ini dibagi menjadi 3 permasalahan yaitu untuk mengetahui (1) apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa? (2) apakah tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa? (3) apakah keterlibatan orang tua pada tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa?.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif sedangkan untuk pengambilan sampelnya digunakan metode lion probnbiUhj sanipling dimana tidak semua subyek dalam populasi mendapatkan kesempaian yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah accidental sampling (incidental sanipling) dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan sampel. Alat pengumpul data yang digunakan adalah 3 buah kuesioner yaitu kuesioner tugas PR , kuesioner kebiasaan belajar -yang diberikan kepada siswa-siswi kelas 5 SD yang menjadi subyek penelitian serta kuesioner keterlibatan orang tua pada tugas PR -yang diberikan kepada orang tua siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini.
Jumlah subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 184 orang berasal dari siswa-siswa kelas 5 yang berasal dari 3 SD dan 176 orang berasal dari orang tua siswa. Namun untuk pengujian hipotesa dilakukan pada 176 subyek baik dari siswa maupun orang tua karena kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini harus dipasangkan dari kedua subyek. Pada penelitian ini digunakan try out terpakai dimana sampel yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat tes/alat pengukuran sama dengan sampel yang digunakan dalam penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk menguji hipotesa-hipotesa penelitian maka" didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa tugas PR memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa. Hasil lainnya adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR tidak memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa.
Penelitian ini juga melakukan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan hasil penelitian , diskusi serta saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S2893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Gede Yogananda Kesawa
"Pada penelitian ini kemampuan regulasi diri dalam berlatih musik dijelaskan melalui konsep regulasi diri dalam belajar. Regulasi diri dalam belajar adalah suatu usaha dari individu yang melibatkan aspek metakognisi, motivasi, dan perilaku, aktif dalam proses pembelajaran (Zimmerman, 1986). Kemudian, yang dimaksud dengan keterlibatan orang tua adalah suatu dedikasi yang diberikan oleh orang tua kepada anak dalam suatu domain tertentu (Grolnick & Slowiaczek, 1994).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan orang tua dan regulasi diri dalam berlatih musik. Responden penelitian ini berjumlah 103 orang pelajar SMK Musik dengan rentang usia 15-18 tahun. Pengambilan data dilakukan di dua sekolah yaitu SMK Musik X dan SMKN Y. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu Parent Involvement Measure (Zdzinski, 1996) dan Self-Regulated Practice Behavior Scale (Ersozlu & Miksza, 2014) yang sudah teruji valid dan reliabel dalam mengukur variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan orang tua dan regulasi diri dalam berlatih musik (r = 0.279, p < 0,01). Analisis lebih mendalam menemukan bahwa dimensi behavior involvement (r = 0.342, p < 0,01) dari keterlibatan orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan regulasi diri dalam berlatih musik.

The ability of self-regulated practice in music was explained through self-regulated learning concept. Self-regulated learning is metacognitively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning process (Zimmerman, 1986). Then, parent involvement is the dedication of resources by the parent to the child within a given domain (Grolnick & Slowiaczek, 1994).
This research aimed to know the relationship between parent involvement and self-regulated in music practice. Total respondents that involved in this study consisted of 103 students of two music senior high school such as SMK Musik X and SMKN Y. Data were collected using questionnaire Parent Involvement Measure (Zdzinski, 1996) and Self-Regulated Practice Behavior Scale (Ersozlu & Miksza, 2014) which was valid and reliable in measuring those variables.
The result showed that there was significant relationship between parent involvement and self-regulated in music practice (r = 0.279, p < 0,01). Further, data analysis assumed that dimension of behavior involvement (r = 0,342, p < 0,01) from parent involvement had significant relationship with self-regulated in music practice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2016
S65264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninette Putri Mustika
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara keterlibatan orang tua dan keterampilan pemahaman bacaan, baik tingkat kognitif maupun metakognitif, pada siswa SD kelas 3 dengan status sosial ekonomi rendah. Pengukuran keterlibatan orang tua dilakukan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Parental Support for Learning Scale PSLS yang disusun oleh Rogers, Markel, Midgett, Ryan, dan Tannock 2014 . Pemahaman bacaan tingkat kognitif diukur menggunakan alat ukur Indonesia Membaca yang dikembangkan oleh Save the Children 2015 . Kemudian pemahaman bacaan tingkat metakognitif diukur dengan alat ukur milik Royanto 2012 dengan menggunakan protokol membaca dengan topik burung hantu. Partisipan pada penelitian ini adalah 31 siswa kelas 3 SD yang tinggal di Kabupaten Indamayu, Jawa Barat. Teknik analisis yang digunakan adalah partial correlation karena inteligensi anak merupakan variabel yang dikontrol. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keterlibatan orang tua dan keterampilan pemahaman bacaan, baik pada tingkat kognitif maupun metakognitif. Selain itu, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara lama belajar anak di rumah dan keterlibatan orang tua.

ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the relationship between parental involvement and reading comprehension, in cognitive and metacognitive level, on elementary students grade 3 with low socioeconomic status. Parental involvement is measured with adaptation of Parental Support for Learning Scale PSLS which was created by Rogers, Markel, Midgett, Ryan, dan Tannock 2014 . Reading comprehension in cognitive level is measured with Indonesia Membaca scale created by Save the Children 2015 . Reading comprehension in metacognitive level is measured with reading comprehension scale created by Royanto 2012 which use reading passages to investigate metacognitive strategies. Characteristic of this research participant is 3rd grade elementary school in Indramayu Regency, West Java N 31 . This study is using partial correlation for statistical analysis because intelligence variable is being controlled. The result showed that there is no significant correlation between parental involvement and reading comprehension in cognitive and metacognitive level. Results also indicated that child rsquo s duration of study at home correlated with parental involvement. Further research will discuss about these variables."
2017
S69628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovita Nuralifah Tafian
"Kesejahteraan psikologis merupakan aspek yang penting dalam mendukung perkembangan yang optimal pada masa kanak-kanak tengah. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan psikologis anak pada tahap ini adalah keterlibatan orang tua. Pada penelitian ini, peneliti hendak melihat perbedaan kesejahteraan psikologis siswa berdasarkan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran. Teknik analisis uji independent-samples t-test dan one-way ANOVA digunakan untuk melihat perbedaan skor kesejahteraan psikologis berdasarkan keberadaan keterlibatan dan banyaknya cara keterlibatan belajar. Hasil analisis pada studi ini menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kesejahteraan psikologis siswa berdasarkan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran (t(1849)= -4.35, p< 0,05). Implikasi pada studi ini menyimpulkan bahwa keterlibatan orang tua merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa.

Psychological well-being is an important aspect in supporting optimal development in middle childhood. One of the factors related to the psychological well-being of middle childhood is parental engagement. This study seeks to see differences in students' psychological well-being based on parental engagement in learning. Independentsamples t-test and one-way ANOVA were used to see the differences in psychological well-being scores based on the presence of parental engagement and the number of ways of parental engagement. The results of the study found that there was a significant difference in students' psychological well-being scores based on parental engagement in learning (t(1849)= -4.35, p<0.05). The implications of this study conclude that parental engagement is a significant factor in improving students' psychological well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Anastiani
"pada kesuksesan kariernya di masa depan. Pada mahasiswa tingkat akhir di Indonesia, sulitnya mengambil keputusan karier lebih disebabkan karena kurangnya informasi. Peran dan keterlibatan orang tua pada mahasiswa tingkat akhir, khususnya di budaya kolektivis, berpengaruh terhadap perilaku anak dalam mencari informasi mengenai karier dan hal ini berdampak pada tingkat kesulitan pengambilan keputusan karier anak karena kurangnya informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran career exploration dalam memediasi hubungan antara support dan interference parental career-related behavior dengan lack of information career decision-making difficulties pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah 413 mahasiswa tingkat akhir dari beberapa fakultas di Universitas Indonesia. Support dan interference parental career-related behavior diukur dengan Parental Career-Related Behavior Instrument (Dietrich & Kracke, 2009), career exploration diukur dengan Career Exploration Survey (Stumpf, Colarelli, & Hartman, 1983), dan lack of information career decision-making difficulties diukur dengan Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (Gati & Saka, 2001). Hasil menunjukkan bahwa career exploration berperan secara parsial dalam memediasi hubungan antara support dan interference parental career-related behavior dengan lack of information career decision-making difficulties pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa perilaku orang tua terkait karier anak yang dirasa mendukung (support) atau terlalu banyak mengatur (interference) dapat berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa tingkat akhir dalam mencari informasi mengenai karier sehingga berdampak pada tingkat kesulitan pengambilan keputusan karier mahasiswa karena kurangnya informasi. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi pusat pengembangan karier di perguruan tinggi.

The difficulties of career decision-making among senior year college student could have impact their future career success. In Indonesia, The difficulties of career decision-making among senior year college student are more caused by lack of information. The parents role and involvement among senior year college student, especially in collectivism culture, could affect their childrens behavior in searching information about career and this could have impacts to their career decision-making difficulties that caused by lack of information. This research was conducted to find the role career exploration in mediating the relationship between support and interference parental career-related behavior with lack of information career decision-making difficulties on senior year college student. This research is quantitative study with non-experimental study design. Participants of this research were 413 senior year college students from several faculties in Universitas Indonesia. Support dan interference parental career-related behavior were measured by Parental Career-Related Behavior Instrument (Dietrich & Kracke, 2009), career exploration was measured by Career Exploration Survey (Stumpf, Colarelli, & Hartman, 1983), and lack of information career decision-making difficulties were measured by Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (Gati & Saka, 2001). The result shows that career exploration mediating partially the relationship between support and interference parental career-related behavior with lack of information career decision-making difficulties on senior year college student. This research has implication that parents behavior that related to childrens career which is perceived supporting or interfering affects senior year college students behavior in searching information about career so that gives impact on their level of career decision-making difficulties that caused by lack of information. Moreover, the results of this study give some benefits for career development center in university."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Galuh Larasati
"Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan orang tua anak disabilitas ganda saat anak belajar di rumah beserta hambatannya. Urgensi penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterlibatan yang orang tua lakukan akan membantu terpenuhinya hak-hak pendidikan anak sesuai dengan konsep ilmu kesejahteraan sosial yaitu konsep “Person in ennvironmet”. Terutama ketika diberlakukannya metode Pembelajaran Jarak Jauh saat pandemi yang mengakibatkan anak tidak dapat mengakses fasilitas pendidikan disabilitas dan jauh dari guru khusus untuk anak disabilitas ganda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan dilakukan dari Agustus 2022 hingga Desember 2022 saat PTM telah diberlakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam secara daring dan luring pada 8 orang informan (tiga informan merupakan orang tua dari anak disabilitas ganda netra-autisme, netra-motorik, dan netra-perilaku; 3 orang dari guru kelas yang mengajar langsung anak disabilitas ganda; dan 2 orang merupakan Kepala Sekolah dan Koordinator SDLB-A Pembina Tingkat Nasional), serta observasi langsung terhadap anak disabilitas ganda yang berada di SDLB-A Pembina Tingkat Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan yang orang tua lakukan dalam membimbing anak disabilitas ganda belajar di masa pandemi adalah berupa: (1) Mendampingi anak selama belajar daring, (2) Membantu anak mengerjakan tugas sekolah, (3) Berkomunikasi dengan guru kelas terhadap perkembangan pendidikan anak, (4) Menenangkan anak saat tantrum, dan (5) Terlibat dalam pengambilan keputusan untuk sekolah tatap muka (PTM). Keterlibatan khusus yang orang tua anak disabilitas ganda lakukan adalah orang tua harus lebih ekstra dalam menangani anak yang mengalami tantrum saat belajar. Faktor hambatan utama orang tua saat membimbing anak disabilitas ganda belajar adalah karena orang tua tidak mengerti materi akademis pembelajaran anak disabilitas, juga karena masalah teknis terkait gawai, sinyal, dan kuota. Terungkap pula bahwa keterlibatan orang tua anak disabilitas ganda saat anak belajar di rumah ternyata cenderung lebih menekankan pada sisi perkembangan akademis, sedangkan guru SLB juga menginginkan adanya perkembangan kemandirian anak dalam activity daily living-nya yang dikatakan masih belum terpenuhi dengan baik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pengembangan ilmu Kesejahteraan Sosial terutama pada mata kuliah Kesejahteraan Anak Perlindungan Anak mengenai keterlibatan orang tua dalam membimbing anak disabilitas ganda, mengingat masih belum banyak pembahasan mengenai anak disabilitas.

This research aims to describe the involvement of parents of children with multiple disabilities while studying at home and its problems. The urgency of this research is to find out if parental involvement will help the children to fulfill their rights and education needs in accordance with the concept of social welfare science, namely the concept of “Person in environment”, especially during pandemic era, the implementation of online learning has caused children to not be able to access special educational facilities and are far from special teachers for children with multiple disabilities. This research is a qualitative-descriptive study using a purposive sampling technique which was conducted from August 2022 to December 2022 when face-to-face learning was already implemented. Data collection was carried out by in-depth online and offline interviews with eight informants (three informants were parents of visual-autism, visual-motor, and visual-behavior multi disabilities children; three class teachers of children with multiple disabilities; and two other people were school principals and coordinators of SDLB-A Pembina Tingkat Nasional), as well as direct observations of students with multiple disabilities at SDLB-A Pembina Tingkat Nasional. The results of the study show that the involvement of parents includes: (1) Accompanying children during online learning, (2) Helping children with their schoolwork, (3) Communicating with the class teachers about children's academic development, (4) Calming children during tantrums, and (5) Involved in decision-making for face-to-face learning (PTM). The specific involvement that parents of children with multiple disabilities have done is that they have to be extra in handling children who experience tantrums while studying. The main factor of the parents’ problems when guiding their multi disbilities children study are: Not understanding their study materials, and technical issues problems related to the the device, signal, and quota. However, it is found that the parents’ involvements only support the children’s academic development side, while the teachers also want the children’s self-sufficiency of their daily living activities to be developed properly, which, in fact, is still not well-fulfilled. The results of the research are expected to provide an input for the development of Social Welfare Study especially for Children Welfare and Children Protection course regarding the parental involvement in guiding children with multiple disabilities, considering that there is not much discussion about children with disabilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>