Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnin Widya Rosiyanti
"ABSTRAK
Kabupaten Bogor mendapat peringkat sepuluh tertinggi Indeks Pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Indonesia 2016. Kabupaten Bogor memiliki banyak potensi wisata alam, budaya, dan buatan sehingga jumlah destinasi wisata bertambah.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perkembangan objek wisata dan faktor yang berhubungan signifikan dengan perkembangan objek wisata di Kabupaten Bogor tahun 1990-2016. Variabel yang digunakan yaitu objek wisata, ketinggian wilayah, kemiringan lereng, faktor aksesibilitas jenis moda transportasi, jenis jaringan jalan, dan jarak objek wisata dari pusat kota . Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial, deskriptif, dan statistik Chi-Square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan objek wisata Kabupaten Bogor setiap periodenya meningkat seiring dengan rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk per-periodenya, serta didominasi jenis objek wisata alam. Perkembangan objek wisata terbanyak terjadi di Zona Bogor Tengah dengan ketinggian 100-500 mdpl, kemiringan lereng 0-8 , berada di jalan lokal, dapat dijangkau kendaraan roda empat, dan berjarak dekat dari pusat Kota Bogor. Berdasarkan hasil uji statistik bahwa ada hubungan signifikan antara perkembangan objek wisata tersebut dengan faktor aksesibilitas berupa jenis jaringan jalan dan jenis moda transportasi.

ABSTRACT
Bogor Regency has gained top ten ranked Indonesia Tourism Index by the Ministry of Tourism Indonesia 2016. Bogor Regency has a lot of potential for tourism nature, culture, and man made so that it causing an increase the number of tourist destinations. The purpose of this research is to analyze the development of tourism objects and factors that are significantly related to the development of tourist attraction in Bogor Regency in 1990 2016. Variables that used are tourism object, elevation region, slope, accessibility factors types of modes of transportation, type of road networks and the distance from tourist attraction to the center of city . The analytical method that used are the spatial analysis, descriptive, and statistics Chi Square . The results showed that the development of tourist attraction of Bogor Regency each period increases with the average population growth in every periods, which is dominated by types of natural attraction. The most development of tourist attraction occured in Zona Central Bogor with 100 500 meters above sea level, slope 0 8 , located on the local roads, can be reach by four wheeled vehicles, and close to the center of Bogor. Based on the statistical test, there are significant connection between the development of a tourist attraction with accessibility factors such as the type of road networks and types of transportation modes."
2017
S67373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Gumelar Syafei
"ABSTRAK
Hingga saat ini, terdapat beberapa wiliyah di Indonesia yang masih belum memiliki akses energi listrik. Tercatat bahwa pada tahun 2016, 2.519 desa di Indonesia belum mendapatkan akses terhadap energi listrik yang sebagian besarnya merupakan daerah terpencil yang sulit diakses. Pemanfaatan sumber daya lokal secara mandiri dan berbasis energi baru terbarukan dapat menjadi salah satu solusi bagi masalah elektrifikasi di Indonesia, terutama di daearah-daerah terpencil. Salah satu daerah di Indonesia, provinsi Bengkulu, memiliki potensi sumber daya air hingga mencapai 500 MW. Turbin piko hidro tipe Archimedes menjadi salah satu jenis turbin air yang cocok untuk diimplementasikan di Indonesia. Hal tersebut karena karakteristiknya yang cocok beroperasi pada kondisi head rendah dengan rentang debit yang luas. Kinerja turbin Archimedes dapat dipengaruhi oleh sudut kemiringannya, sehingga parameter tersebut harus dipertimbangkan dengan baik. Pemodelan dan penelitan mengenai pengaruh kemiringan turbin Archimedes telah banyak dilakukan. Namun, penelitian dan pemodelan yang dilakukan hingga kini dinilai masih memerlukan pengkajian lebih lanjut. Oleh karena itu, dilakukanlah studi mengenai pengaruh sudut kemiringan turbin Archimedes terhadap performanya. Studi yang dilakukan meliputi perhitungan secara analitikal, numerikal, dan pengujian eksperimental. Pengujian eksperimental dilakukan dengan menggunakan prototipe turbin Archimedes dengan jari-jari luar sebesar 0,15 meter, jari-jari dalam sebesar 0,8 meter, panjang pitch sebesar 0,251 meter, dan sudu berjumlah 2 buah. Pengujian dilakukan dengan kondisi head maksimum sebesar 1,45 meter dan debit rata-rata yang tersedia sebesar 10,6 l/s. Dari studi eksperimental yang dilakukan, didapatkan bahwa Efisiensi turbin tertinggi diperoleh pada saat nilai sudut kemiringan turbin sebesar dengan nilai efisiensi sebesar 29.

ABSTRACT
Until this day, there are some locationS in Indonesia that still do not have access to electricity. It is noted that in 2016, arround 2,519 villages in Indonesia do not have access to electrical energy which most of them is located in remote area. Utilization of independently potential local source of energy and based on renewable energy could be the solution for electrification problem in Indonesia, especially in remote area. Bengkulu, one of the province in Indonesia, possesses source of hydro energy up to 500MW. Pico hydro turbine type Archimedes is one of the suitable type of hydro turbine that used to operate in Indonesia. It is due to the turbine characteristic that approriate to operate in low head condition and wide range of flowrate. In addition, the turbine performance could be affected by the value of turbine. Hence, the turbine slope angle should be considered. Studies of the effect of the turbin slope angle had been conducted by some researchers untill nowadays. However, it is considered that these studies need further exploration. Hence, the study of the effect of turbine slope angle towards the turbine performance was conducted. The study consist of analytical method, numerical method, and experiment method. The study was performed by using Archimedes turbine with spesification as follows 0,15 meter of outer radius, 0,8 meter of inner radius, 2,09 meter of turbine total length, 1,45 meter of maximum effective head, and 10,6 l s of water discharged. It was obtained from the experiment that the optimum efficiency, 29 , was gained when the value of turbine slope angle is."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rusaid
"Kepulauan Indonesia terletak di salah satu kerangka tektonik yang paling aktif di dunia, terletak diantara perbatasan Indo-Australia, Pasifik, Filipina dan lempeng tektonik Eurasia. Posisi strategis tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara paling kaya dengan energi panas bumi. Salah satunya terdapat pada lokasi dengan keterdapatan jalur gunung api. Oleh sebab itu wilayah Sembalun sebagai salah satu wilayah yang terdapat pada jalur gunung api dengan potensi menjanjikan diharapkan dapat menyuplai kebutuhan energi yang dibutuhkan Indonesia. Dalam eksplorasi energi panas bumi perlu dilakukan studi kelayakan. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi potensi sumur serta memperkirakan kinerjanya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui resiko potensi geohazard yang dapat terjadi dalam pemanfaatan dan Instalasi Sumur panas bumi. Dalam mendapatkan informasi lapisan bawah permukaan dapat dilakukan pengamatan langsung dari lapangan dengan menggunakan metode geofisika, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode geolistrik resistivitas. Dalam metode geolistrik resistivitas terdapat berbagai macam konfigurasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil pengamatan yang ideal, salah satu konfigurasi yang dapat digunakan yaitu konfigurasi dipole-dipole. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan metode geolistrik didapatkan bahwa lokasi Titik 3 dan Titik 4 adalah dua lokasi yang memiliki parameter tanah longsor paling signifikan dengan terdapat keberadaan bidang gelincir dengan kemiringan lereng yang curam berada pada nilai 20° hingga 30° pada titik 3 dan pada titik 4 5° hingga 20°. Lokasi dengan potensi tanah longsor yang rendah terdapat pada titik 1 dan 2 dimana lokasi ini tidak memiliki keberadaan bidang gelincir yang dapat mengakibatkan tanah longsor yang disebabkan karena lokasi ini memiliki kemiringan lereng yang cenderung landai. Sehingga lokasi yang dapat digunakan untuk pemasangan wellpad merupakan titik 2 yang memiliki topografi paling landai dan tidak terdapat keberadaan struktur.

The Indonesian Archipelago is situated in one of the most active tectonic frameworks in the world, nestled between the borders of the Indo-Australian, Pacific, Philippine and Eurasian tectonic plates. This strategic position makes Indonesia the richest country with geothermal energy. One of them is in a location with a volcanic path. Therefore, the Sembalun area as one of the areas in the volcanic route with promising potential is expected to be able to supply Indonesia's energy needs. In the exploration of geothermal energy, it is necessary to carry out a feasibility study. One of the activities carried out is evaluating the potential of the well and estimating its performance. This is done to determine the potential geohazard risks that can occur in the utilization and installation of geothermal wells. In obtaining subsurface information direct observations from the field can be carried out using geophysical methods, one of the methods that can be used is the resistivity geoelectric method. In the resistivity geoelectric method there are various configurations that can be used to obtain ideal observation results, one of the configurations that can be used is the dipole-dipole configuration. Based on the results of observations using the geoelectrical method, it was found that the locations of Point 3 and Point 4 are the two locations that have the most significant landslide parameters with the presence of slip planes with steep slopes at values of 20° to 30° at point 3 and at point 4 5° to 20°. Locations with low landslide potential are at points 1 and 2 where these locations do not have any slip planes that can cause landslides because these locations have a gentle slope . So that the location that can be used for installing the wellpad is point 2 which has the most sloping topography and there is no presence of structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lentera
"Saat ini bahan bakar fosil masih mendominasi sumber bahan bakar pembangkit listrik di Indonesia. Adanya dominasi bahan bakar fosil ini membuat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) meningkat pesat. Sementara itu, kebutuhan masyarakat akan energi listrik terus meningkat, terlebih lagi masi terdapat beberapa daerah di wilayah Indonesia bagian timur yang belum memiliki aliran listrik. Oleh karena itu, energi alternatif saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan energi listrik ke daerah yang belum teraliri listrik tanpa meningkatkan emisi gas rumah kaca. Energi alternatif ini dapat diperoleh dari potensi local yang ada di wilayag Indonesia timur dimana wilayah ini memiliki potensi penyinaran matahari yang tergolong tinggi sehingga daerah ini sangat cocok untuk diimplementasikan sistem PLTS karena dapat memanfaatkan energi matahari. Sistem PLTS diharapkan bisa memproduksi energi listrik secara maksimal, namun ada beberapa aspek utama yang mempengaruhi produksi listrik oleh PLTS salah satunya adalah aspek sudut kemiringan atau Tilt yang menentukan kinerja sistem PLTS. Oleh karena itu, studi ini meninjau pengaruh sudut kemiringan modul PV terhadap energi yang dihasilkan oleh PLTS. Perancangan serta evaluasi dilakukan melalui simulasi dengan perangkat lunak PVSyst. Dari hasil simulasi PVSyst menunjukkan bahwa potensi pengimplementasian sistem PLTS berkapasitas 50 kWp di wilayah Indonesia timur menghasilkan energi sampai 85.6 MWh per tahun, dengan kinerja pembangkitan sebesar 81,73% per tahun.

Currently, fossil fuels still dominate the source of fuel for power generation in Indonesia. The dominance of fossil fuels makes Greenhouse Gas (GHG) emissions increase rapidly. Meanwhile, the community's need for electrical energy continues to increase, moreover, there are still several areas in eastern Indonesia that do not yet have electricity. Therefore, alternative energy is currently needed to provide electrical energy to areas that do not have electricity without increasing greenhouse gas emissions. This alternative energy can be obtained from local potential in eastern Indonesia where this area has a relatively high potential for solar radiation so that this area is very suitable for implementing a PLTS system because it can utilize solar energy. The PLTS system is expected to produce maximum electrical energy, but there are several main aspects that affect the production of electricity by PLTS, one of which is the aspect of the tilt angle or Tilt which determines the performance of the PLTS system. Therefore, this study examines the effect of the tilt angle of the PV module on the energy produced by PV mini-grid. The design and evaluation is done through simulation with PVSyst software. The PVSyst simulation results show that the potential for implementing a PV mini-grid system with a capacity of 50 kWp in eastern Indonesia can produce up to 85.6 MWh of energy per year, with a generation performance of 81.73% per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humaira Asfa Revaldi
"Pembangunan Bendungan Bagong yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna untuk meningkatkan perekonomian negara terletak pada Kabupaten Trenggalek. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu wilayah yang memiliki risiko tanah longsor. Tanah longsor sendiri terjadi ketika terdapatnya bidang gelincir. Faktor lain juga dapat mempengaruhi seperti faktor elevasi dan kemiringan, hidrologi, dan pengaruh kegiatan manusia. Pada penelitian ini dilakukan pengidentifikasian zona rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Terdapat enam lintasan geolistrik dan juga terdapat satu lubang bor. Hasil pengolahan geolistrik yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi litologi dibawah permukaan sesuai dengan nilai resistivitas yang didapatkan yaitu lempung (2-3 ohm.m), Batulempung (4-5 ohm.m), Pasir (6-8 ohm.m), Batupasir (9-13 ohm.m) dan Batugamping (14-27ohm.m). Hasil dari identifikasi litologi ini juga disesuaikan dengan data bor. Zona rawan longsor ditandai dengan adanya bidang gelincir yaitu antara lapisan yang mudah meloloskan air dan sulit meloloskan air. Berdasarkan hasil identifikasi, pada lintasan 2, 4, 5, dan 6 diindikasikan terdapat bidang gelincir dengan perbatasan litologi pasir sebagai lapisan yang mudah meloloskan air sedangkan lempung dan batugamping sebagai lapisan sulit meloloskan air. Faktor kemiringan lereng pada wilayah penelitian berada pada kategori tinggi (25-40%) dan yang memiliki arah kemiringan yang sama dengan arah bidang gelincir adalah lintasan 2, dan pada lintasan lainnya kemiringannya cenderung landai. Faktor ini membuat lintasan 2 merupakan lintasan yang paling berisiko dibanding lintasan lainnya. Lintasan lain memiliki kemungkinan kecil terjadi tanah longsor ataupun hanya akan terjadi penurunan tanah. Selain itu, pengaruh presipitasi air hujan yang tinggi (>3000mm/tahun) pada wilayah ini menjadi faktor penambah risiko. Untuk lintasan 1 dan 3 tidak ditemukan bidang gelincir sehingga memiliki kemungkinan kecil terjadinya longsor. Berdasarkan identifikasi ini, dapat dikatakan wilayah Bendungan Bagong memiliki potensi terjadi tanah longsor namun tidak terlalu tinggi dan demi keamanan pembangunan dapat dilakukan proses penguatan pondasi bendungan.

The construction of Bagong Dam, built by the Ministry of Public Works and Public Housing to improve the country's economy, is located in Trenggalek Regency. Trenggalek Regency is one of the areas at risk of landslides. Landslides occur when there is a sliding plane. Other factors can also influence such as elevation and slope, hydrology, and human activities. In this research, the landslide prone zone was identified using resistivity geoelectric method. There are six geoelectric trajectories and one borehole. The geoelectric processing results obtained can be used to identify the subsurface lithology according to the resistivity value obtained, namely clay (2-3 ohm.m), claystone (4-5 ohm.m), sand (6-8 ohm.m), sandstone (9-13 ohm.m) and limestone (14-27ohm.m). The results of this lithology identification are also matched with the drill data. Landslide-prone zones are characterized by the presence of a sliding plane between layers that are easy to pass water and difficult to pass water. Based on the identification results, on tracks 2, 4, 5 and 6, there are indicated sliding planes with sand lithology boundaries as a layer that easily passes water while clay and limestone as a layer that is difficult to pass water. The slope factor in the study area is in the high category (25-40%) and the one that has the same slope direction as the direction of the slide plane is track 2, and in other tracks the slope tends to be gentle. This factor makes track 2 the most risky track compared to other tracks. The other trajectories are less likely to have landslides or only land subsidence. In addition, the influence of high rainwater precipitation (>3000mm/year) in this area is an additional risk factor. For trajectories 1 and 3, no sliding planes were found and therefore landslides are less likely to occur. Based on this identification, it can be said that the Bagong Dam area has the potential for landslides but not too high and for the sake of construction safety, a process of strengthening the dam foundation can be carried out."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handita Permata Sari
"Latar Belakang: Kesalahan posisi kepala dalam sefalostat saat pembuatan radiografis sefalometri lateral mengakibatkan distorsi pada radiograf yang dihasilkan. Hal ini mempengaruhi pada diagnosis dan rencana perawatan orthodonti pasien.
Tujuan: Mengetahui pengaruh distorsi radiografis sefalometri lateral akibat kemiringan kepala pada sumbu anteroposterior terhadap distorsi pengukuran angular sefalometri lateral.
Metode: Radiografis sefalometri lateral terhadap 7 kranium dengan sudut sebesar 0 , -20 , -15 , -10 , -5 , 5 , 10 , 15 , dan 20 terhadap sumbu anteroposterior. Radiograf dilakukan analisis sefalometri oleh dua orang pengamat. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Bland Altman. Uji kemaknaan dilakukan dengan uji T Berpasangan dan uji Wilcoxon.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran 8 parameter sudut dengan kemiringan kepala lebih dari 10 p.

Background: Head position errors in the cephalostate during the lateral cephalometric projection result in radiographic distortion. This may affect the diagnosis and treatment plan of orthodontic patient's.
Objective: To discover the effect of lateral cephalometric radiograph distortion due to head tilting on the anteroposterior axis against distortion of lateral cephalometric angular measurements.
Methods: Lateral cephalometric radiograph of 7 human dry skulls with tilting angle of 0 , 20 , 15 , 10 , 5 , 5 , 10 , 15 , and 20 to the anteroposterior axis. Radiographs were analyzed by two observers. Reliability test is done by Bland Altman test. The significance test is done by paired T test and Wilcoxon test.
Results: There was a significant difference between the measurement of 8 angle parameters with head tilting greater than 10 p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muflih Abdul Halim
"Penelitian dilakukan pada daerah di Sumedang desa Cilayung, kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat. Investigasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi bidang gelincir dan retakan vertikal pada bawah permukaan yang menjadi faktor terjadinya bencana tanah longsor dengan menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) data pendukung pada studi ini adalah data curah hujan dari Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station data (CHIRPS) dan data DEMNAS metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui intensitas curah hujan dan kemiringan lereng pada daerah penelitian. Pada hasil penampang GPR diidentifikasi adanya bidang gelincir pada kedalaman 4-5 meter pada penampang 1, kemudian 5-6 meter pada penampang 2, 3-4 meter pada penampang 3, 3-5 meter pada penampang 4, dan pada penampang 5 tidak terdapat bidang gelincir. Serta retakan vertikal yang menjadi jalur masuk fluida memiliki penerusan pada kedalaman 2-3 meter pada penampang 1, 4-5 meter pada penampang 2, 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 3, dan 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 4. Hasil pengolahan SIG menunjukkan bahwa pada desa Cilayung memiliki intensitas curah hujan yang sedang dan hasil dari pengolahan data DEMNAS didapat mulai dari datar sampai agak curam. Kesimpulan dari penelitian ini desa Cilayung terkategori sebagai daerah yang memiliki potensi tanah longsor hal ini disebabkan dari 5 lintasan GPR yang diukur didapati bidang gelincir didukung dengan keberadaan retakan vertikal, intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng yang bisa menjadi faktor untuk memicu tanah longsor.

The research was conducted in the Sumedang area of Cilayung village, Sumedang district, West Java province. This investigation was carried out to identify slip planes and vertical subsurface cracks, which are factors in the occurrence of landslides, using the Ground Penetrating Radar (GPR) method. The supporting data for this study are rainfall data from the Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station Data (CHIRPS) and DEMNAS data using the Geographic Information System (GIS) method to determine rainfall intensity and slope in the study area. In the results of the GPR cross-section, it was identified that there was a slip plane at a depth of 4-5 meters at cross-section 1, then 5-6 meters at cross-section 2, 3-4 meters at cross-section 3, 3-5 meters at cross-section 4, and no plane slip at cross-section 5. as well as soil cracks that become fluid entry routes and have a continuation at a depth of 2-3 meters at cross section 1, 4-5 meters at section 2, 1-2 meters and 3-4 meters at section 3, and 1-2 meters and 3-4 meters in cross section 4. The GIS processing results show that the Cilayung village has moderate rainfall intensity, and the results from DEMNAS data processing range from flat to slightly steep. The conclusion from this research is that Cilayung village is categorized as an area that has the potential for landslides. This is due to the fact that the five measured GPR tracks found that the slip plane is supported by the presence of soil cracks, rainfall intensity, and slope, which can be factors for triggering landslides."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dimana pada wilayah ini telah terjadi gempa bumi yang berkekuatan 7.5 Mw pada 28 September 2018 yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah di banyak titik sehingga perlu dilakukan pemetaan kerentanan pergerakan tanah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rentan akan terjadinya pergerakan tanah. Penelitian menggunakan dua metode yaitu metode Frequency Ratio dan Random Forest. Metode Frequency Ratio dapat mengidentifikasi kejadian tanah longsor di masa depan dengan menggunakan kondisi yang sama dengan kejadian tanah longsor di masa lalu sedangkan metode Random Forest merupakan algoritma pembelajaran mesin yang digunakan dalam penginderaan jauh serta bersifat non-parametrik. Penelitian menghasilkan dua jenis peta kerentanan dengan hasil yang hampir sama dimana wilayah Kinovaro, dan Banawa Selatan. Jika dikaitkan dengan titik-titik kejadian longsor dan parameter hal telah bersesuaian dimana wilayah dengan tingkat kerentanan paling tinggi banyak terjadi kejadian longsor dan juga wilayah ini memiliki tingkat kemiringan dan elevasi yang tinggi.

The research was conducted in Palu City, Central Sulawesi, where in this area there was an earthquake measuring 7.5 Mw on 28 September 2018 which resulted in ground movement at many points so it is necessary to map the vulnerability of ground movement to find out locations that are vulnerable to movement. soil. The study used two methods, namely the Frequency Ratio and Random Forest methods. The Frequency Ratio method can identify future landslide events using the same conditions as past landslides, while the Random Forest method is a machine learning algorithm used in remote sensing and is non-parametric. The study produced two types of vulnerability maps with almost the same results in the areas of Kinovaro and South Banawa. If it is associated with the points of landslide occurrence and the parameters of the event, it is appropriate where the area with the highest level of vulnerability has the most occurrences of landslides and also this area has a high level of slope and elevation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zenitho Giantino
"Meningkatnya suhu secara global yang disebabkan oleh emisi karbon yang jumlahnya lebih banyak dari penyerapan menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Kelapa sawit memiliki potensi sebagai penyerap karbon di atmosfer. Penelitian ini memiliki tujuan unutk menganalisis distribusi spasial stok karbon tanaman kelapa sawit dan hubungannya dengan musim basah dan kering serta kemiringan tanahnya untuk melihat variasi stok karbonnya. Penginderaan jauh multispektral digunakan pada penelitian ini dan digunakan lima indeks vegetasi yaitu NDVI, GNDVI, SAVI, OSAVI, dan ARVI sebagai prediktor yang digunakan bersama dengan stok karbon lapangan untuk dibandingkan sehingga diperoleh model estimasi yang akurat. Hasil menunjukkan bahwa distribusi spasial estimasi stok karbon yang dihasilkan indeks vegetasi ARVI pada wilayah penelitian di setiap blok didominasi oleh stok karbon dengan nilai menengah. Hubungan musim basah dan kering yang dilihat dari curah hujan dengan stok karbon dan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa curah hujan memiliki nilai korelasi positif yang sangat lemah dan variasi stok karbon berdasarkan kemiringan tanah menunjukkan bahwa kemiringan tanah tidak memiliki pengaruh terhadap stok karbon yang tersimpan. Hal tersebut dapat disebabkan karena jarak tanam kelapa sawit pada wilayah penelitian relatif sama.

The increase in global temperatures caused by carbon emissions which are greater than absorption causes various environmental problems. Oil palm has the potential to absorb carbon in the atmosphere. This study aims to analyze the spatial distribution of carbon stocks in oil palm plants and their relationship with the wet and dry seasons and the slope of the soil to see variations in carbon stocks. Multispectral remote sensing was used in this study and five vegetation indices were used, namely NDVI, GNDVI, SAVI, OSAVI, and ARVI as predictors which were used together with field carbon stocks to be compared in order to obtain an accurate estimation model. The results show that the spatial distribution of estimated carbon stocks resulting from the ARVI vegetation index in each block is dominated by carbon stocks with intermediate values. The relationship between wet and dry seasons and carbon stocks shows that rainfall has a very weak positive correlation value and variations in carbon stocks based on soil slope shows that soil slope has no effect on stored carbon stocks. This could be due to the relatively similar spacing of oil palm plantings in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rahmatdhoni
"Kecamatan Cisarua dan Megamendung merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor memegang peranan yang sangat vital bagi banyak daerah yang berada di bawahnya. Seluruh daerah Puncak di Kabupaten Bogor merupakan hulu dari empat Daerah Aliran Sungai (DAS) besar, yaitu Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, dan Citarum. Perubahan tutupan lahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat. Saat ini pembangunan di kedua kecamatan ini terus berjalan. Kecamatan Cisarua dan Megamendung merupakan kawasan puncak yang memiliki suhu yang sejuk dan memiliki banyak tempat wisata. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola perubahan tutupan lahan berdasarkan dari jumlah penduduk, kemiringan lereng dan jaringan jalan. Objek penelitian ini yaitu Kecamatan Cisarua dan Megamendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada Citra Lansat 8 OLI/TIRS. Hasil diperoleh berupa perubahan tutupan lahan dari tahun 2000 ke 2018. Perubahan tutupan lahan pertanian menjadi permukiman dan tempat kegiatan terjadi secara linier mengikuti jalan raya puncak yang menghubungkan Kota Bogor dengan Kota Cianjur serta memiliki jumlah penduduk tinggi dan kemiringan lereng landau hingga agak curam.

Cisarua and Megamendung Districts are one of the areas in Bogor Regency, West Java Province. The Puncak area in Bogor Regency plays a very vital role for many of the areas under it. The entire Puncak area in Bogor Regency is the upstream of four major watersheds (DAS), namely Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, and Citarum. Changes in land cover are carried out to meet community infrastructure needs. Currently, development in these two sub-districts is continuing. Cisarua and Megamendung Districts are peak areas that have cool temperatures and have many tourist attractions. This study aims to analyze patterns of land cover change based on population, slope and road network. The objects of this research are Cisarua and Megamendung Subdistricts, Bogor Regency, West Java Province on the OLI / TIRS 8 Landsat Image. The results were obtained in the form of changes in land cover from 2000 to 2018. Changes in agricultural land cover to settlements and places of activity occurred linearly following the peak highway that connected Bogor City to Cianjur City and had a high population and slope of gentle slopes to a bit steep."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>