Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Surianti
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Syafitri Widianti
"ABSTRAK
Pada awalnya kompetisi atau persaingan merupakan bagian dari hidup
manusia. Pada awalnya persaingan yang terjadi antara saudara kandung bertujuan
untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Bagaimana seorang
anak mengembangkan tingkah laku kompetitif tergantung dari sikap orang tua
dan masyarakat dalam memandang kompetisi, apakah mendukung atau tidak
mendukung terjadinya suatu kompetisi (Medinnus & Johnson, 1969).
Menurut Scheinfeld (1973), sekolah merupakan salah satu media yang
memiliki pengaruh dalam menengahi perbedaan dan kompetisi di antara anak
kembar dengan memisahkan mereka ke dalam kelas yang berbeda. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk melihat gambaran kompetisi yang terjadi pada remaja
kembar identik ketika mereka berada pada satu kelas dan ketika berada pada pisah
kelas dan bagaimana pengaruh kompetisi terhadap kegiatan belajar dan prestasi
belajar mereka di sekolah, serta faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya
kompetisi.
Subyek yang dipilih adalah remaja kembar identik yang pernah berada
pada satu kelas dan pisah kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi
kasus dengan melakukan wawancara terhadap enam orang subyek (3 pasang
remaja kembar identik).
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa kompetisi yang
terjadi pada subyek adalah kompetisi dalam hal berprestasi di sekolah. Kompetisi ini terjadi karena adanya sikap membandingkan dari teman, guru atau orang tua
dalam masalah prestasi belajar. Perbandingan dalam masalah fisik atau masalah
lainnya tidak menimbulkan kompetisi pada subyek. Faktor utama yang
mendorong subyek untuk berkompetisi adalah keinginan untuk mendapatkan
prestasi yang lebih baik atau paling tidak sama baiknya dengan saudara
kembamya. Pada umumnya adanya perasaan kompetisi juga menjadikan subyek
menjadi lebih bersemangat dalam belajar, walaupun belum tentu meningkatkan
prestasi seperti yang dicapai saudara kembarnya. Subyek juga merasa
berkompetisi dengan saudara kembamya ketika mereka berada pada satu kelas
karena lebih sering diperbandingkan dan kondisi yang mereka hadapi sama."
1998
S2682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ciptanti Parsaulina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tes HTP pada anak kembar identik yang mengalami hambatan dalam membina relasi sosial. Seperti diketahui, masa kanak-kanak madya (usia 6-1 l tahun) sering disebut sebagai masa sekolah. Salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh anak usia sekolah, adalah membina relasi dengan teman sebaya. Untuk dapat diterima oleh teman sebaya, anak diharapkan memahami respon-respon yang dianggap sesuai dengan norma kelompok. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang dapat diterima oleh kelompok adalah yang dapat menghargai anak lain dan tidak agresif. Pada masa sekolah, tampaknya peran orangtua bagi anak sangat penting sebagai model untuk bertingkah laku. Terutama pada anak kembar identik, yaitu yang berasal dari satu telur biasanya mengembangkan hubungan yang saling tergantung dengan saudara kembamya atau dengan orang terdekat seperti ibu.
Hubungan sosial pada anak kembar dengan lingkungannya tampak menjadi sulit terbentuk karena ketergantungan tersebut. Hal ini mulai berbeda ketika anak beranjak besar. Klien anak kembar identik yang datang ke KBA Fakultas Psikologl UI, hampir seluruhnya memiliki keluhan akan kesulitan dalam berteman. Anak-anak ini menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan di sekolah seperti mengamuk, memukul, dan mengatai teman. Selain itu orangtua mengeluhkan sil-cap anak yang sulit untuk langsung bergaul dengan teman-temannya. Melalui metode proyeksi, dalam hal ini tes HTP, anak diharapkan dapat bercerita mengenai gambaran konflik, kebutuhan dan perasaan yang dirasakan oleh anak tentang dirinya, yang berhubungan dengan keberadaannya di lingkungan terdekat.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder sebanyak 3 pasang klien anak kembar yang datang ke KBA Fakultas Psikologi U1 antara tahun 200-2001 (2 pasang laki-laki dan 1 pasang perempuan). Analisis kualitatif dari hasil tes HTF, interpretasi tes, dan anamnesa menunjukkan bahwa anak kembar identik memiliki konflik, kebutuhan dan perasaan yang berbeda pada tiap anak. Respon ngin dekat dengan ayah, ingin dilindungi oleh ayah, ingin dekat pada ibu dan ayah tarnpak muncul pada beberapa subyek. Hampir semua subyek memiliki perasan tidak aman dan merasa cemas pada diri sendiri, beberapa ada yang merasa ibu sebagai figur yang penuh aturan. Selain itu, karakteristik gambar tes HTP pada anak kembar identik yang mengalami hambatan dalam membina relasi sosial adalah letak gambar yang rata-rata berada di sebelah kiri dan bagian bawah kertas, detil gambar rumah dengan peniadaan pintu, jendela, dan jalan setapak serta bentuk stick figure dari orang, tanpa ciri wajah, dan letak gambar yang berada di dalam rumah. Hal di atas mengindikasikan adanya kesulitan untuk membuka diri dan menampilkan diri di hadapan orang lain. Selain hal tersebut, diperoleh pula gambar rumah yang cenderung besar dan letak gambar orang dengan gambar rumah menggambarkan figur ibu yang dominan dan adanya ketergantungan anak pada ibu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suti Priyanti
"Skripsi ini membahas unsur intrinsik dalam novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng. Unsur intrinsik yang dibahas dalam novel ini, yaitu tema, tokoh, penokohan, dan amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penjelasan deskriptif analitis. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan kembar identik serta menjelaskan keterkaitan antara tema, amanat, tokoh, dan penokohan dalam novel DT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh dan penokohan kembar identik di dalam novel DT bukan sebagai individu yang memiliki karakteristik dan penampilan yang sama, tema novel DT adalah keluarga, dan amanat yang terdapat dalam novel DT adalah keluarga lebih penting dibandingkan apapun. Tema keluarga disampaikan melalui tokoh dan penokohan, serta amanat di dalam novel DT disampaikan secara implisit melalui perilaku dan peristiwa yang dialami setiap tokoh utama.

This undergraduate thesis discussed about the intrinsic elements in Dimsum Terakhir novel, wrote by Clara Ng. The intrinsic elements discussed in this novel are themes, characters, characterizations, and messages. The method used in this research is qualitative method with analytical descriptive explanation. The purpose of this study is to describe the characters and identification of the identical twins and to describe the relationship between theme, message, character, and characterization in the novel DT.
The result shows that the characters and the identification of the identical twin in novel DT are not as individuals who have the same characteristics and appearance, the theme of this novel is family, the message contained in the novel DT is that family is more important than anything. The theme of the novel is conveyed through the characters and characterizations, and the message in the DT novel is implicitly conveyed through the behaviors and the experiences by each of the main characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library