Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Wahyuni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26634
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erian Sutantio
"ABSTRAK
Tesis ini membahas faktor terkait kelelahan kerja pada pekerja PT.X. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross-sectional yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen yang diteliti secara bersamaan dalam satu waktu dengan unstrumen penelitian berupa kuesioner dan pengukuran lingkungan. Hasil penelitian ini yaitu faktor yang berperan signifikan dalam mempengaruhi kelelahan kerja yaitu jenis kelamin, kualitas tidur, motivasi kerja dan stress kerja, sedangkan variabel lain tidak signifkan mempengaruhi kelelahan kerja. Penelitian ini memprediksi sekitar 63,1 faktor-faktor ditempat kerja yang mempengaruhi total kelelahan kerja dan 36,9 dapat dijelaskan dari faktor-faktor diluar penelitian ini. Hasil penelitian ini juga menyarankan perlu adanya program manajemen pengelolaan program pengelolaan kelelahan kerja dan perbaikan lingkungan untuk pencahayaan.

ABSTRACT
This thesis discusses factors related to work fatigue on PT.X. This research is a qualitative and quantitative research with cross sectional or cross sectional research design which is used to find out the relationship between independent and dependent variables studied simultaneously in one time with research unstrumen in the form of questionnaire and environmental measurement. The results of this study are factors that play a significant role in influencing work fatigue, sex, sleep quality, work motivation and work stress, while other variables do not significantly affect work fatigue. This study predicts about 63,1 workplace factors that affect total work fatigue and 36,9 can be explained from factors outside this study. The results of this study also suggest the need for management program management program fatigue management work and environmental improvements for lighting."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Medy Ana
"ABSTRACT
Kelelahan kerja merupakan bahaya yang penting dalam berbagai sektor industri karena dampaknya yang memengaruhi kemampuan pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Sektor manufaktur, yang umumnya menerapkan sistem produksi 24 jam memiliki risiko kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan pekerja dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhinya di sektor manufaktur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang pekerja pada bagian produksi di Stamping Plant milik PT. XYZ. Pengumpulan data akan dilakukan secara subjektif dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kelelahan pekerja akan diukur menggunakan Subjective Self Rating Test dari IFRC, data kualitas dan kuantitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, data beban kelelahan akan menggunakan kuesioner NASA-TLX, sedangkan untuk data kebisingan akan menggunakan data sekunder perusahaan. Hasil penelitian didapatkan 47,3 dari seluruh responden mengalami kelelahan terkait dengan durasi kerja, beban kerja, kualitas tidur, dan kuantitas tidur.

ABSTRACT
Work related fatigue is a significant hazard in many industrial sectors for the impact it caused to workers rsquo ability to do their jobs safely. Workers in manufacture sector, which often applies 24 hour production system, are at risk for work related fatigue. This study aimed to review manufacturing workers rsquo fatigue level and analyze factors that may influence it. Cross sectional was used as a design study to determine the relationship between the independent and dependent variables investigated in this study. Sample of this study were 110 workers from production department in PT. XYZ Stamping Plant. Data collecting was done subjectively by using questionaire. Workers rsquo fatigue level was rated by Subjective Self Rating Test from IFRC, sleep quantity and quality by Pittsburgh Sleep Quality Index, and NASA Task Load Index was used to rate workload. Meanwhile, noise level used were from the companys secondary data. The result showed that 47,3 of total 110 repondents were experiencing fatigue in the last week and it was related significantly to their work duration, workload, sleep quantity and quality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fannya Ayu Permatasari
"ABSTRAK
Kelelahan dan stres merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada pekerja dalam berbagai bidang industri, salah satunya yaitu bidang pelayanan masyarakat, seperti polisi. Kelelahan kerja merupakan respon subjektif terhadap perasaan lelah yang berkepanjangan, penurunan kapasitas, dan efisiensi kerja yang berakibat pada penurunan kinerja kerja. Stres kerja merupakan respon yang terjadi terhadap tuntutan dan tekanan kerja yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kelelahan kerja dengan stres kerja pada anggota kepolisian Polres X. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional pada 132 anggota kepolisian Polres X yang diambil dengan tehnik Accidental Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Fatigue Severity Scale dan Subjective Self Rating Test. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan stres kerka pada anggota kepolisian Polres X P = 0,007, = 0,05 . Hasil analisis Odds Ratio menunjukkan pekerja yang mengalami kelelahan kerja berisiko 2,628 kali mengalami stres. Hasil ini merekomendasikan peningkatan upaya pengelolaan atau manajemen kelelahan kerja untuk meminimalisir terjadinya stres kerja.

ABSTRACT
The Correlation of Work Fatigue with Work Stress on Police Officers. Fatigue and stress are the most common health problems for workers in various industries. The one area of industry which has a high possibility of work fatigue and stress is the field of community service, such as police. Work fatigue is a subjective response to prolonged fatigue, decreased capacity, and worked efficiency which is resulting in a decrease on work performance. Work stress is a response that occurs to the demands and pressures of work that are not accordance with the knowledge and ability possessed by workers. The research aimed to identify the correlation of work fatigue with work stress on police officers in Polres X. Study design of Cross Sectional was used by the research. Participants were 132 police personnel of Polres X and taken by Accidental Sampling technique. Work fatigue was identified by questionnaires of Fatigue Severity Scale, while work stress was identified by questionnaires of Subjective Self Rating Test. Analysis of Chi Square test showed that there was correlation between work fatigue and work stress on police officers in Polres X P 0,007, 0,05. This result recommends improvement of work fatigue management efforts to minimize the occurrence of work stress."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malau, Jessica Natalie Basaria
"Kelelahan kerja merupakan perasaan lelah yang menyebabkan penurunan kemampuan kerja. Meski dapat ditemukan di setiap sektor industri, beberapa sektor lebih rentan terhadap kondisi ini karena kombinasi dari berbagai faktor risiko. Salah satunya adalah sektor tambang. Hingga saat ini, penelitian terkait kelelahan kerja di pertambangan belum banyak dilakukan pada pekerja mine support. Divisi X sebagai salah satu divisi mine support PT X telah mengalami insiden boat di mana kelelahan kerja terindikasi sebagai salah satu faktor laten. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif mengenai kejadian kelelahan kerja serta faktor risikonya, baik terkait kerja maupun tidak terkait kerja, yang dialami oleh operator boat di Divisi X PT X tahun 2023. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner Subjective Self Test oleh Industrial Fatigue Research Committee, wawancara mendalam, pengisian formulir, dan dokumentasi. Informan terdiri atas informan utama, yaitu operator boat, sejumlah lima orang dan informan kunci, yaitu supervisor operator boat, sejumlah satu orang. Variabel yang diteliti terdiri dari kelelahan kerja, faktor risiko terkait kerja (pengalaman kerja, desain kerja, durasi kerja, waktu istirahat, shift kerja, dan lingkungan kerja), serta faktor risiko tidak terkait kerja (durasi tidur, kualitas tidur, dan waktu perjalanan). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa semua operator boat Divisi X PT X mengalami kelelahan kerja tingkat ringan atau sedang, dengan faktor risiko terkait kerja yang dialami adalah desain kerja, durasi kerja, waktu istirahat, shift kerja, dan lingkungan kerja. Sementara faktor risiko tidak terkait kerja adalah durasi tidur, kualitas tidur, dan waktu perjalanan.

Work fatigue refers to the feeling of tiredness that resulted in reduced work performance. While this condition can be found in every industrial sector, some are more susceptible than others due to the combination of risk factors. Such example is the mining industry. Research on work fatigue in mine support workers is currently limited. Division X, one of the mine support division in PT X, has recently experienced a boat incident in which work fatigue was indicated as a latent factor. This research aims to provide a comprehensive overview of work fatigue experienced by boat operators in Division X of PT X in 2023, along with its related risk factors, both work- and non-work-related. This research uses qualitative method with descriptive design. Data is collected through Subjective Self Test questionnaire by Industrial Fatigue Research Committee, in-depth interviews, data form, and documentation. Informants consist of five boat operators as main informants and one direct supervisor as key informant. Variables studied consist of work fatigue, its work-related risk factors (work experience, work design, work duration, rest time, shift work, and work environment), and non-work-related risk factors (sleep duration, sleep quality, and commuting time). Result shows that all boat operators in Division X of PT X experience mild to moderate occupational fatigue, with work-related risk factors found being work duration, rest time, shift work, and work environment. Meanwhile, non-work-related factors include sleep duration, sleep quality, and commuting time."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Dahlan
"Tesis ini membahas faktor-faktor risiko kelelahan dan pemulihan kelelahan, tingkat kelelahan dan pemulihan, serta potensi penurunan Human Performance akibat kelelahan akut dan kronis. Penelitian ini dilakukan di perusahaan Migas X yang merupakan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dengan proses kerja kompleks dan kritikal yang berpotensi menimbulkan kelelahan pada pekerja dan menyebabkan kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional area dilakukan dengan metode pengisian kuesioner online oleh 1650 responden yang didapatkan dengan cara random sampling pada bulan April – Mei 2021. Data yang masuk di olah untuk mendaptkan nilai kelelahan akut, kronis, pemulihan, at-risk behavior, human performance, kemudian dilakukan Analisis hubungan antara faktor risiko kelelahan, nilai kelelahan, pemulihan serta human performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam faktor risiko yang secara signifikan memengaruhi kelelahan akut, sembilan faktor risiko yang secara signifikan memengaruhi kelelahan kronis, dua faktor yang secara signifikan memengaruhi pemulihan kelelahan, serta terdapat hubungan yang signifikan antara kenaikan tingkat kelelahan kronis ataupun akut terhadap penurunan Human Performance.

This thesis discusses the faktors of fatigue and recovery, level of fatigue and recovery, the potential human performance degradation due to acute and chronic fatigue. This research was conducted at the Migas X company which is an oil and gas company with a complex and critical process that causes fatigue to workers and potentially cause work accidents. The design of this study is a cross sectional and the data conducted by online questionnaire which filled out by 1650 respondents obtained by random sampling in April – May 2021. The results showed that there were six risk faktors that significantly affected acute fatigue, nine risk faktors that significantly affected chronic fatigue, two faktors that significantly exhaust fatigue recovery, and there is a significant relationship between an increase in chronic or acute fatigue and a decrease in Human Performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Undang Supriatna
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan gambaran konflik pekerjaankeluarga,
konflik keluarga-pekerjaan, kelelahan kerja dan kinerja perawat RSUD.
Jenis Penelitian ini analisa kuantitatif dengan desain penelitian crossectional.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 118 orang perawat wanita rawat inap
RSUD Pandeglang yang sudah menikah. Peneliti menggunakan alat ukur workfamily
conflict scale untuk mengukur konflik peran ganda, MBI untuk mengukur
kelelahan kerja dan performance scale untuk mengukur kinerja perawat. Ketiga
alat ukur tersebut telah diadaptasi dan merupakan hasil dari penelitian
sebelumnya.
Analisa pada penelitian ini menggunakan SEM dengan software LISREL 8.54.
Berdasarkan hasil output LISREL diperoleh hasil bahwa konflik pekerjaankeluarga
dan konflik keluarga pekerjaan tidak berhubungan signifikan dengan
kinerja, nilai T-value < 1,96. Konflik pekerjaan-keluarga dan keluarga-pekerjaan
berhubungan signifikan dengan kelelahan kerja dengan nilai T-value 6,27 dan
5,34. Kelelahan kerja berhubungan signifikan dengan kinerja dengan nilai T-value
3,63. Tidak ditemukan hubungan karakteristik dengan ke empat variabel laten
tersebut.
Sebagian besar responden mengalami konflik pekerjaan-keluarga rendah 60 orang
(50,8%), dan tinggi 13 orang (11.0%). Responden konflik keluarga-pekerjaan
yang mengalami konflik rendah 62 orang (52,5%), dan yang tinggi 8 orang
(6,8%). Responden yang mengalami kelelahan kerja rendah ada 78 orang (66,1%),
dan tinggi 4 orang (3,4%). Distribusi responden menurut kinerja sebanyak 6
orang mengatakan rendah (5,1%), dan tinggi 77 orang (65,3%). Berdasarkan
hasil penelitian, saran yang diajukan untuk manajerial adalah membuat program
redesain pekerjaan, pengurangan jam kerja, dan program benefit yang didalamnya
termaktub family friendly policies. Selain itu organisasi rumah sakit agar dapat
membangun strategi coping untuk individu karyawan agar mereka mampu
bertahan dalam tekanan dan konflik

Abstract
This study aims to see the picture of the work-family conflict; family-work
conflict, burnout, and nurses performance of Pandeglang Hospital. This type of
analysis of quantitative research with crossectional research design. Respondents
in this study amounted to 118 female nurses inpatient Pandeglang hospitals has
been married. Researcher use a measuring tool work-family conflict scale to
measure the dual roles conflict, MBI to measure burnout and performance scale
to measure the performance of nurses. The three tools measurement has been
adapted and is the result of previous research.
The analysis in this study using SEM with LISREL 8.54 software. Based on the
LISREL output results obtained that work-family conflict and family conflict did
not associated significantly with performance, T-value < 1.96. Work-family
conflict and family-work conflict associated significantly with work fatigue, with
T-value 6.27 and 5.34. Burnout is significantly associated with performance, Tvalue
3.63. No found relationship between the variable characteristic of the four
latent variables
Most respondents experienced work-family conflict low 60 people (50.8%), and
high 13 men (11.0%). Respondents work-family conflict experienced low conflict
62 people (52.5%), and high of 8 people (6.8%). Respondents who experienced
low burnout there 78 people (66.1%), and high of 4 people (3.4%). Distribution of
respondents according to performance as much as 6 people say low (5.1%) and
high 77 people (65.3%). Based on research results, the suggestions for the
managerial job is to make the redesigned program, the reduction of working
hours, and programs that benefit family friendly policies contained therein. In
addition hospital organization in order to build coping strategies to individual
employees to enable them to survive the pressure and conflict."
2012
T31283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rieny Zhafira Rynanda
"ABSTRAK
Pencahayaan tidak terlepas dari aktivitas manusia di dalamnya, terutama dalam bekerja. Aktivitas dalam sebuah supermarket terdiri atas dua bagian, yaitu pengunjung dan pekerja supermarket yang keduanya saling berinteraksi satu sama lain. Pelayanan yang baik diberikan pada pengunjung tentu menjadi nilai tambah sebuah supermarket. Pelayanan diberikan berasal dari pekerja supermarket terutama pegawai kasir. Untuk meningkatkan produktivitas pekerja kasir tentu memiliki faktor lingkungan kerja yang baik pula. Oleh karena itu dibutuhkan desain area kasir dengan ergonomis, termasuk layout dan pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas area kasir.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pencahayaan yang efisien terhadap aktivitas pekerja kasir saat bertransaksi, dan juga kelelahan kerja yang terjadi ketika bekerja dengan durasi tertentu. Hal tersebut sangat penting mengingat sebuah supermarket salah satunya dikatakan baik jika memperhatikan kualitas pegawainya.

ABSTRACT
Lighting is inseparable from human activities in it, especially at work. Activities in a supermarket consists of two parts, namely visitors and workers of the supermarket which both interact with each other. Good service given to the visitors would be the added value of a supermarket. Services are provided primarily derived from a supermarket worker employee cashier. To increase worker productivity, cashier certainly should have a good working environment factors as well. Therefore the cashier have to be designed with ergonomic value, including layout and lighting in accordance with the activity at the cashier area.
This thesis aims to determine how is the role of efficient lighting to the cashier when transacting labor activity, and also fatigue that occurs when working with certain duration. It is very important to remember, that as a good supermarket, it has to pay attention to the quality of its employees.
"
2016
S63104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mova Aria
"Latar Belakang: Kelelahan kerja merupakan penyebab 80% kecelakaan kerja di industri minyak dan gas yang menerapkan sistem kerja shift secara berkesinambungan.
Tujuan: Untuk menilai perubahan tingkat kelelahan kerja selama onduty pada pekerja anjungan minyak dan gas lepas pantai di Indonesia.
Metode: Pekerja anjungan minyak dan gas lepas pantai di perusahaan X dilibatkan dalam penelitian longitudinal panel survey ini dengan metode consecutive sampling. Data yang diambil adalah data demografi (usia, job position, lama bekerja, riwayat hipertensi dan diabetes) dan kuesioner Occupational Fatigue Exhaustion Recovery 15 (OFER15) dengan 3 subscale; kelelahan akut, kelelahan kronis, dan waktu pemulihan. Pengambilan data dilakukan pada minggu ke 1, 2, 3, dan 4 pada akhir shift.
Hasil: Dari 67 responden didapatkan skor kelelahan akut dan kelelahan kronis pada minggu ke 2 tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan minggu pertama (P > 0.05), tetapi meningkat signifikan pada minggu 3 dan 4 (P < 0.05). Skor waktu pemulihan pada minggu ke 2, 3, dan 4 menurun signifikan dibandingkan minggu 1 (P < 0.05). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan di antara ketiga subscale (P <0.05).
Kesimpulan: Pekerja anjungan minyak dan gas lepas pantai mengalami peningkatan skor kelelahan akut dan kronis mulai minggu ke 3 dan penurunan skor waktu pemulihan mulai minggu ke 2. Manajemen kelelahan sesuai target waktu dan penjadwalan kerja yang optimal diharapkan dapat mengurangi kelelahan kerja dan menurunkan risiko kecelakaan kerja.

Background: Work fatigue is responsible for 80% of work accident in oil and gas industry, which applies shift work system for approximately 4 weeks as their regular schedule.
Aims: To assess the change of work fatigue level during on-duty period in the workers of offshore oil and gas rig in Indonesia.
Methods: Workers of the offshore oil and gas rig in company X were involved in this longitudinal panel survey research with consecutive sampling methodology. The collected data were demographic data (age, job position, work period, history of hypertension and diabetes) and Occupational Fatigue Exhaustion Recovery 15 (OFER15) questionnaire with three sub-scales, namely acute fatigue, chronic fatigue, and inter-recovery time. Data were collected in weeks 1, 2, 3, and 4 at the end of shift period.
Results: From 67 respondents, the result shows that score of acute and chronic fatigue in week 2 did not significantly change, compared with first week (P > 0.05), but it significantly increased in weeks 3 and 4 (P < 0.05). Score of the inter-recovery time in weeks 2, 3, and 4 significantly decreased, compared with week 1 (P < 0.05). Correlation test shows relation among three sub-scales (P <0.05).
Conclusions: Workers in the offshore oil and gas rig had an increase of score in acute and chronic fatigue, starting from third week, as well as a decrease of score in inter-recovery time starting from second week. Fatigue management, based on time target and optimal work scheduling, is expected to reduce the work fatigue, and decrease the risk of work accident.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bie Novirenallia Umar
"Penelitian ini menganalisis hubungan kejadian burnout syndrome pada perawat di unit rawat inap dan unit rawat jalan RS “X” Bandar Lampung tahun 2013. Disain penelitian ini potong lintang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari 239 perawat serta 5 orang informan. Kuesioner yang digunakan adalah Maslach Burnout Inventory dan survei diagnosis stres. Hasil penelitian didapatkan 21,8% perawat unit rawat inap dan 10,8% perawat rawat jalan mengalami burnout syndrome dan menunjukan tingginya kelelahan emosional dan rendahnya depersonalisasi. Kesimpulan : Sebagian besar perawat mengalami burnout syndrome derajat tinggi. Pengurangan kejadian burnout syndrome dapat dilakukan dengan cara peningkatan SDM, berupa peningkatan pendidikan dan pelatihan serta pengaturan jam kerja.

This research analyzed burnout syndrome on nurses worked in in-patient units and out-patient units in “X” Hospital in Bandar Lampung in 2013. This was cross-sectional study with quantitative and qualitative approaches. Data were collected through a questionnaire survey of 239 nurses and 5 informant. This research used Maslach Burnout Syndrome and Survey Diagnostic Stress questionnaire. The results showed 21,8% nurses in in-patient units and 10,8% nurses in out-patient units having burnout syndrome and exhibited higher emotional exhaustion and lower depersonalization. Conclusion: Majority nurses were experienced high level of burnout. To reduced burnout syndrome can be solved by increasing resources, such as improving training and skills also providing reasonable work hour."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>