Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resti Fizriani
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Roxy Jagakarsa bertujuan untuk menelaah faktor penyebab terjadinya kekosongan produk OTC di Apotek Roxy Jagakarsa dan menganalisis strategi untuk mengatasi kekosongan produk OTC di Apotek Roxy Jagakarsa. Metode pelaksanaan penyusunan tugas khusus dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif, yang berfokus pada jumlah produk Over The Counter (OTC) yang mengalami kondisi out of stock. Data hasil pengkajian menunjukkan bahwa terdapat 92 jenis obat yang mengalami kondisi "Out Of Stock" di Apotek Roxy Jagakarsa. Faktor-faktor penyebab kekosongan stok meliputi lead time yang lambat dalam pengiriman obat, keterbatasan ketersediaan jenis obat paten tertentu, kesalahan dalam pengiriman obat, kerusakan obat selama proses pendistribusian, dan penghentian produksi oleh produsen (discontinue). Strategi yang digunakan untuk mengatasi kekosongan stok meliputi proses substitusi, di mana obat yang tidak tersedia digantikan dengan obat yang memiliki kandungan yang sama dan tersedia dalam stok apotek.

Pharmacist Professional Work Practices at the Roxy Jagakarsa Pharmacy aims to examine the factors that cause avoidance of OTC products at the Roxy Jagakarsa Pharmacy and analyze strategies to overcome the lack of OTC products at the Roxy Jagakarsa Pharmacy. The method for carrying out special preparation tasks is carried out using a type of qualitative descriptive research, which focuses on the number of Over The Counter (OTC) products that are out of stock. Data from the study shows that there are 92 types of medicines that are in an "Out Of Stock" condition at the Roxy Jagakarsa Pharmacy. Factors causing stock shortages include slow lead times in drug delivery, limited availability of certain types of patented drugs, errors in drug delivery, drug damage during the distribution process, and production permits by manufacturers (discontinued). The strategy used to overcome stock shortages includes a substitution process, where drugs that are not available are replaced with drugs that have the same content and are available in pharmacy stock.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
"Kekosongan stok adalah ketidakmampuan farmasi untuk menyediakan dan memberikan obat kepada pasien sehingga menyebabkan ketidakefektifan pelayanan klinis. Untuk menghindari terjadinya kekosongan stok, perlu dilakukan manajemen pengendalian obat dengan melakukan perhitungan jumlah penggunaan dan rerata konsumsi obat setiap bulan dan melakukan penentuan minimum stock untuk menghindari terjadinya kekosongan stok obat. Metode yang digunakan yaitu melakukan pengambilan data konsumsi dan on hand stock obat di depo farmasi rawat inap RSUI dan dilakukan pengolahan data. Kemudian dilakukan perhitungan minimum stock dan penentuan status ketersediaan obat berdasarkan dari hasil pengolahan data. Data konsumsi obat pada bulan Januari – Maret 2023 dan juga data on hand stock di depo rawat inap didapatkan dari website sistem manajemen elektronik RSUI. Data konsumsi dan on hand stock obat kemudian diolah dengan menyaring unit sediaan kapsul, kaplet, dan sahet dan didapatkan sebanyak 84 sediaan. Dari 84 data konsumsi obat kemudian dilakukan perhitungan rerata penggunaan obat selama 3 bulan dan dilakukan perhitungan minimum stock tiap sediaan menggunakan persamaan yang telah ditentukan. Data on hand stock setiap sediaan yang diperoleh dibentuk menjadi pivot table sebagai data referensi utama untuk penentuan status ketersediaan dengan menggunakan fungsi VLOOKUP untuk membandingkan ketersediaan stok obat saat ini di depo farmasi rawat inap melalui data on hand stock dengan hasil perhitungan nilai minimum stock obat dan fungsi IFS untuk menentukan status ketersediaan sesuai dengan stratifikasi yang telah dibentuk. Hasil penentuan status ketersediaan 84 obat didapatkan hasil 32 obat masuk ke dalam status RESTOCK, 3 obat berada dalam status MEDIUM, dan 49 obat dengan status AVAILABLE.

Dead stock is the inability of the pharmacy to administer drugs to patients, causing ineffectiveness of clinical services. To avoid that, it is necessary to carry out drug control management by calculating the number of uses and average drug consumption each month and determining the minimum stock to avoid death stock. The method used is to collect data on consumption and on-hand stock of drugs at the RSUI inpatient pharmacy depot and analyze the data. Then do the calculation of the minimum stock and determine the status of drug availability based on the results of the data analyzed. Data on drug consumption in January - March 2023 and on-hand stock data were obtained from the RSUI electronic management system website. Processed data on drug consumption and on-hand stock by filtering the capsule, caplet, and sachet units and obtained 84 drugs. The drug consumption average was calculated for 3 months, and the minimum stock was calculated using a predetermined equation. On-hand stock data for each drug formed into a pivot table as reference data for determining availability status. VLOOKUP function is used to compare the current drug stock availability at inpatient pharmacy depots through on-hand stock data with the results of calculating the minimum stock of drugs, and the IFS function is used to determine availability status according to the stratification. The results of determining the availability status of 84 drugs showed that 32 drugs were in RESTOCK, 3 drugs were in MEDIUM, and 49 drugs were in AVAILABLE status."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library