Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Pratiwi
"Penggunaan Buku KIA adalah bentuk peran serta aktif keluarga dan masyarakat termasuk kader dan pemerhati KIA dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Mengingat pentingnya Buku KIA sebagai program prioritas kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan pentingnya peran kader dalam penggunaan Buku KIA, sehingga melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam peran serta aktif kader dalam penggunaan Buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Jiput Kabupaten Pandeglang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pukesmas Jiput juga Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dalam meningkatkan program penerapan Buku KIA.
Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan sumber informannya adalah kader dengan informan kuncinya bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa dari empat desa yang ada di wilayah Puskesmas Jiput yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu dua desa terdekat dan dua desa terjauh yang dianggap dapat mewakili semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jiput. Faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan buku KIA oleh kader posyandu yang akan diteliti adalah berdasarkan teori Green (2005) yaitu faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan motivasi. Faktor pemungkin meliputi pelatihan dan insentif. Faktor penguat meliputi pembinaan.
Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan buku KIA masih didominasi oleh petugas kesehatan. Sebagian besar kader belum menggunakan buku KIA dan masih harus dibimbing untuk melaksanakan empat komponen tugas kader dalam penggunaakan Buku KIA Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan kepada bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa, dapat lebih berperan dalam meningkatkan peran aktif kader dalam penggunaan Buku KIA.

Use of KIA book is form of active role of family and community including cadre and KIA observer in field of mother and child health. Because of importance of this book as a priority program of mother and child health in effort to increase mother and child health and importance of cadre in using this book, becomes basic background for researcher to have a study about it. This study aims to find out deeply active role of cadre in using KIA book in working area of Puskesmas Jiput Regency of Pandeglang. This study was expected to be able to provide useful input for Puskesmas Jiput and Health Agency of Pandeglang Regency in developing implementation program of KIA book.
This study using qualitative study with information sources are cadre especially midwifes, Head of Puskesmas and Village Leader of four villages in Puskesmas Jiput area which is chosen as research place consists of nearest two villages and farthest two villages supposed to be represented all of existing villages in working area of Puskesmas Jiput. Factors which influence behavior of using KIA book by Posyandu cadre will be investigated based on Green theory (2005) that is predisposition factor including informant, knowledge and motivation. Possibly factors include training and incentive. Strengthen factor is guiding.
This study shows that use of KIA book is still dominated by health officer. Most of cadre has not used KIA book yet and still has to be guided to implement four components of cadre duties in using KIA book. Based on obtained information in this study, it is expected that midwife head, Puskesmas Head, and Village Leader, could be more active in increasing active role of cadre in using KIA book."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmono Widagdo
"Salah satu kebijaksanaan pemerintah dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di masyarakat adalah Posyandu. Dalam kegiatan KIA di Posyandu kader mempunyai tiga peranan, yaitu memimpin, mengelola, dan sebagai pengguna sendiri. Kader diharuskan untuk membaca dan secara bertahap mempelajari buku KIA yang merupakan petunjuk nasional setelah mereka melakukan kegiatan Posyandu sebagai evaluasi atas apa yang telah mereka kerjakan. Penggalian buku KIA dalam kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas, Kedungadem, Bojonegoro masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ciri-ciri dan peran kader Posyandu yang berkaitan dengan buku KIA di wilayah kerja Puskesmas. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan populasi 64 kader Posyandu sebagai sampel di wilayah kerja Puskesmas. Analisis univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi, dan bivariat dengan Chi-square untuk mengetahui hubungannya. Variabel-variabel yang berpengaruh dites dengan multiple logistic-regression. Hasil penelitian: responden usia kurang dari 35,2 tahun (56%), lama bekerja dirumah kurang dari 8 jam per hari (58%), pendapatan keluarga kurang dari upah minimal daerah (66%), sekolah dasar (81%), lama bekerja 8 tahun/lebih (52%), mengikuti pelatihan lebih dari 2 kali (81%), pengetahuan buruk (56,25%), berperan sebagai pengawas buku KIA (76,56%), Variabel-variabel yang berhubungan dengan penggalian buku KIA adalah lama bekerja di rumah (p=0,017), peran sebagai pengawas (p=0,016), dan peran sebagai pengelola (p=0,003). Variabel yang paling berpengaruh terhadap penggunaan buku KIA adalah peran pengawas (p=0,032) dengan EXP (B)= 6,630. Karakteristik umur dan lama bekerja di rumah berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA. Karakteristik pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, masa kerja kader, frekuensi pelatihan, dan tingkat pengetahuan kader tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan buku KIA. Saran bagi Puskesmas adalah meningkatkan pengetahuan kader Posyandu melalui konseling dan pada pertemuan di Puskesmas mereka diharuskan untuk hadir secara rutin, berpartisipasi secara aktif dalam setiap program dan melaksanakan perannya sesuai dengan kegiatan di Posyandu.

One of the government policies for maternal and child health (KIA) service based on community is Posyandu (Primary Health Care). In the activity of KIA in Posyandu cadres have three roles, such as executive, manager and consumer or user. Cadres have to read and gradually to study KIA book as national guidance after they have finished their activities in Posyandu as the evaluation to what they have done. In the KIA activities in Posyandu the exploration of KIA book in the working area at Puskesmas (Public Health Centre), Kedungadem, Bojonegoro is still low. The research aim is to analyze the influence of Posyandu cadre characteristics and roles concerning with the KIA Book in the working area of Puskesmas. This research has been done by cross sectional approach, with the population of 64 Posyandu cadres as sample in the working area of Puskesmas. The univariate analyzis has been done for the frequency distribution, the bivariate analyzis tested by Chi Square to know the relation. Variables which statistically significant tested by the multiple logistic regression-multivariate. Research results: respondent ages < 35.2 years old (56%), working duration at home < 8 hours per day (58%), family income less than regional minimum income (66%), elementary education (81%) year of service ≥ 8 year (52%), training ≥ 2 times (81%), poor knowledge (56.25%), good role as executor of the KIA book (76.56%), good role as the KIA book manager (56,25%), the exploration of the KIA book (56.25%). Related variables in the exploration of the KIA Book are the working duration at home (p=0.017), role as executor (p=0.016), role as manager (p=0.003). The most influenced variable of the use of KIA book is the role as executor (p=0.032), EXP (B)= 6.630). Age and working duration at home influence the utilization of KIA book by Posyandu Cadres. Family income, education level, length of service, training frequency, and knowledge do not affect the utilization of KIA book. Suggestion to Puskesmas is to increase the Posyandu cadre knowledge through counselling and at the time of meeting in Puskesmas, they have to be present and to joint routinely, active participation and conducting the role according to the duty in Posyandu."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joan Meutia Sari
"Latar belakang: Setiap hari di Indonesia, diperkirakan terjadi kematian 38 ibu
akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu pilar strategi menurunkan
angka kematian ibu adalah asuhan antenatal. Kualitas asuhan antenatal
dipengaruhi oleh kelengkapan pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
kesesuaian jumlah kunjungan antenatal di setiap trimester kehamilan. Sebagian
besar kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM datang dengan komplikasi berat
yang seharusnya dapat terdeteksi dini pada saat asuhan antenatal.
Tujuan: (1) Menentukan kualitas asuhan antenatal pada kasus rujukan ibu hamil
di IGD RSCM yang memiliki buku KIA (2) Menentukan persepsi ibu hamil yang
dirujuk ke IGD RSCM yang memiliki buku KIA dan tenaga kesehatan pemberi
layanan kesehatan tentang asuhan antenatal
Metode: Dilakukan studi kuantitatif dan kualitatif pada kasus rujukan ibu hamil
di IGD RSCM yang memiliki buku KIA tahun 2017-2018. Pengambilan data
kuantitatif dilakukan dengan telaah kelengkapan pengisian buku KIA secara
umum, halaman identitas keluarga (halaman viii), halaman catatan kesehatan ibu
hamil menyambut persalinan (halaman 19), halaman catatan kesehatan ibu hamil
yang diisi oleh petugas kesehatan (halaman 20-23) yang menggambarkan asuhan
antenatal. Kelengkapan komponen asuhan antenatal di fasilitas layanan kesehatan
(fasyankes) asal asuhan antenatal didapatkan dari survei ke fasyankes
menggunakan daftar tilik. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan
wawancara mengenai persepsi ibu hamil yang dirujuk ke IGD RSCM dan tenaga
kesehatan pemberi pelayanan asuhan antenatal di fasyankes asal asuhan antenatal
Hasil: Terdapat 1442 kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM selama tahun 2017-2018, 57% di antaranya memiliki dan dapat menunjukkan buku KIA. Terdapat
subjek dengan usia kehamilan remaja dibawah 20 tahun (9.1%) dan usia tidak
ideal untuk hamil diatas 35 tahun (19.5%). Sebagian besar ibu hamil yang dirujuk
cukup berpendidikan (74.3%), dirujuk oleh RS atau klinik (58%) dan mendapat
asuhan antenatal di puskesmas (39%), dalam status persalinan inpartu (32%),
dengan usia kehamilan trimester III (92%). Semua subjek (100%) dinyatakan
tidak lengkap dalam kelengkapan pengisian seluruh halaman di buku KIA.
Hampir dari setengah subjek mempunyai jumlah antenatal yang tidak ideal (46%).
Kelengkapan komponen asuhan antenatal di fasyankes asal asuhan antenatal
berkisar 90-100%. Secara kualitatif, didapatkan persepsi ibu hamil yang dirujuk ke
IGD RSCM dan tenaga kesehatan pemberi asuhan antenatal masih kurang tepat
Kesimpulan: Kualitas asuhan antenatal pada kasus rujukan ibu hamil di IGD
RSCM berdasar rekam Buku KIA belum baik.

Background: Every day in Indonesia, an estimated number of 38 deaths of
mother happen from complicated pregnancy and delivery. Antenatal care stands
as one of the pillars sustaining the strategy to reducing maternal mortality. The
quality of antenatal care is affected by completeness filling of KIA book and
suitability of antenatal care frequency. Most of the referral case of pregnant
woman in emergency room (ER) Cipto Mangunkusumo Hospital come with severe
complications which should be detected early during antenatal care.
Aim: (1) To determine the quality of antenatal care received by pregnant women.
(2) To determine the perception of pregnant women and antenatal care providers
regarding antenatal care.
Method: A set of quantitative and qualitative study of cases of referred pregnant
women in ER Cipto Mangunkusumo Hospital who had and could show KIAs
book in year 2017-2018 was conducted. Quantitave data was obtained by
assessing the completeness filling of KIA books generally, the family identitiy
page (page viii) and mothers health record page (page 19, page 20-23) as they
report the antenatal care received by the subjects. The completeness of antenatal
care in health facility was obtained using checklist. Qualitative data was obtained
by interviewing pregnant women referred to ER Cipto Mangunkusumo Hospital
in year 2017-2018 and antenatal care providers in health facility.
Result: There were 1442 cases of referred pregnant women in ER Cipto
Mangunkusumo Hospital in year 2017-2018, 820 of them had and could show
KIA books. Pregnancy in adolescence age below 20 (9.1%) and pregnancy after
age 35 (19.5%) were existed. Most pregnant women are well educated (74.3%),
referred from hospital or clinic (57.6%), had antenatal care in public health center
(38.7%), were in labor (32%), and were in third trimester of pregnancy (92%). All
subjects (100%) had their KIA books generally incompletely filled (100%).
Almost half of subjects had unsuitable antenatal frequency(46%). The
completeness of antenatal care components in health care is 90-100%.
Qualitatively, the perception of mother and antenatal care providers is still
improper.
Conclusion: The quality of antenatal care in the case of referral pregnant women
at the ER RSCM based on KIs book record is still not good"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library