Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hobert G. Videman
"Penelitian ini berkenaan dengan kecemasan yang dimiliki oleh para atlet sepakbola tim Persija Junior. Kecemasan dipandang sebagai salah satu faktor mental yang dapat menghambat prestasi seorang atlet. Persija Senior mengalami prestasi yang kurang baik dan salah satu hal yang dapat menghambat adalah kecemasan yang mereka miliki. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang ada pada pemain Persija Junior dan dilakukan intervensi terhadap kecemasan yang mereka miliki. Penelitian menggunakan metode wawancara dan observasi kepada 4 orang partisipan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa dua orang partisipan memiliki trait anxiety yang tinggi. Sumber kecemasan yang dimiliki oleh semua partisipan adalah fear of failure, penilaian kognitif dan pentingya suatu pertandingan. Dampak kecemasan mereka bersifat facilitating dan debilitating Sementara itu, dalam mengatasi kecemasannya terkadang partisipan menggunakan problem focused coping ataupun emotion focused coping. Terkadang mereka menggunakan kedua fungsi coping tersebut secara bersama. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar diadakan penelitian lanjutan terhadap kecemasan pada olahraga beregu. Kemudian sangat penting bagi pengurus dan pelatih Persija Junior untuk mengadakan intervensi terhadap kecemasan yang dimiliki oleh pemainnya.

This research is about anxiety on Persija Junior team football athletes. Anxiety has been seen as one of the factors that inhibited athletes achievement. Persija Senior team has been underachiever and one of the factors that can inhibite their performance and achievement is anxiety. The purpose of this research is to describe anxiety on Persija Junior team football athletes and afterwards to make an intervention programs towards their anxiety. This research is using interview and observational method in four participant. The finding of this research has been indicated that two participant has high trait anxiety. Source of anxiety that was commonly found in all participant is fear of failure, cognitive appraisal and event importance. The effect of their anxiety is debilitating and facilitating. To cope with their anxiety, sometimes all the participant used problem focused coping and emotion focused coping. They used both method on the same time. It is important to make a research about anxiety on sports group. It is also important for the Persija Junior?s staff and coach to make an intervention regarding to Persija Junior?s player anxiety."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eum, So-Hyeon
Seoul: See and Tauk, 2010
KOR 741.5 EUM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsanu Rofiq
"Rokok menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar di dunia yang pernah dihadapi, dan membunuh hampir enam juta orang dalam setahun. Pada tahun 2013 Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara dengan konsumen rokok terbanyak di Asia Tenggara, dengan jumlah konsumen mencapai 46,16%. Berdasarkan data Susenas (2001) dan Riskesdas (2010), prevalensi merokok pada kelompok usia 10-14 tahun mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dimana pada tahun 2001 trend usia merokok kelompok 10-14 tahun sebesar 9,5%, dan pada tahun 2010 menjadi 17,5%.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMP/MTs di Kecamatan Mojoagung. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku merokok siswa adalah sikap, keterjangkauan rokok, teman sebaya, dan iklan rokok.

Cigarettes become one of the biggest public health threats in the world that have ever faced, and killed nearly six million people a year. In 2013 Indonesia was placed in first rank as the state with the highest cigarette consumers in Southeast Asia, the number of consumers reached 46,16%. Based on Susenas (2001) and Riskesdas (2011), the prevalence of smoking in the age group 10-14 years has increased nearly double, where in 2001 the trend of smoking age group 10-14 years is 9,5%, and it became 17,5% in 2010.
This research used crosssectional study design with the objective to understand the factors related with smoking behavior of Junior High School student in Mojoagung District. Based on research results, the variables which have a significant correlation with smoking behavior of students are attitude, cigarette affordability, peers, and cigarette advertising.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Payne, Karl F. B.
Faringdon: Libri Publishing, 2015
617.98 PAY o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fahda Amir
"Tulisan ini memaparkan upaya pemerintah Arab Saudi dalam memperkenalkan budaya dan pariwisata Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi menyadari bahwa mereka tidak selamanya dapat bergantung pada sektor minyak. Mohammed bin Salman meluncurkan Visi Saudi 2030 sebagai rencana untuk mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan mendiversifikasi ekonomi. Salah satu poin pentingnya adalah mengembangkan sektor pariwisata. Otoritas Pariwisata Arab Saudi berupaya untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata mereka dengan menunjuk grup Kpop Super Junior yang memiliki popularitas besar dan mampu menarik publik internasional. Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun artikel adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan data yang digunakan adalah data sekunder, seperti buku, jurnal, berita, artikel, dan video di internet. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial dan diplomasi budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan keseriusan Arab Saudi dalam memperluas sektor pariwisata yang ditandai dengan upaya mereka menggandeng Super Junior sebagai Duta Pariwisata Arab Saudi. Kerja sama Arab Saudi dengan grup asal Korea Selatan ini memiliki potensi untuk menarik wisatawan dan investor asing serta mengubah citra Arab Saudi di publik internasional dari konservatif menjadi lebih terbuka.

This article discusses the Saudi Arabian government's efforts in introducing Saudi Arabian culture and tourism. The Saudi Arabian government realizes that they cannot always depend solely on the oil sector. Mohammed bin Salman launched Vision Saudi 2030 as a plan to reduce dependence on the oil sector and diversify the economy. One of its important points is the enhancement of the tourism sector. The Saudi Arabian Tourism Authority aims to introduce their culture and tourism by appointing the K-pop group, Super Junior, which has significant popularity and is capable of attracting international audiences. The research method used to compile the article is qualitative. The data collection technique involves a library study using secondary data sources such as books, journals, news, articles, and videos on the internet. The theory used in this research is the theory of social change and cultural diplomacy. The research findings highlight Saudi Arabia's seriousness in expanding the tourism sector, notably marked by their efforts to collaborate with Super Junior as Saudi Arabia's Tourism Ambassador. Saudi Arabia's collaboration with the South Korean group has the potential to attract tourists and foreign investors, as well as change Saudi Arabia's international public image from conservative to more open."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ruliando Hasea
"Bleep test telah lama di gunakan untuk memprediksi ambilan oksigen maksimal (VO2maks) pada atlet di Indonesia. Namun hasil pemeriksaan tersebut tidak sebaik hasil yang dilaporkan di luar negeri. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rumus koreksi yang dapat memberikan hasil yang lebih mendekati hasil pemeriksaan VO2maks baku emas.
Penelitian uji potong lintang ini telah merekrut subjek sejumlah 190 orang. Sebanyak 12 subjek diekslusi karena tidak mengikuti keseluruhan penelitian. Seluruh subjek menjalani pemeriksaan fisis: tanda vital, postur, panjang tungkai dan pemeriksaan laboratorium: treadmill test, asam laktat pre-post treadmill, spirometri, denyut nadi maksimal, serta pemeriksaan lapangan: bleep test, suhu, dan kelembaban ruangan. Data yang diperoleh dianalisis sesuai kaidah yang berlaku menggunakan SPSS.
Hasil analisis mendapatkan pemodelan rumus prediksi baru yaitu rumus Ruli: VO2maks = 49,795 + 0,238 (Total Shuttle) + (-0,173) (BB) + (-0,086) (DNM_Lap) + 0,229 (Suhu_Lap). Uji validitas internal dan uji reliabilitas menggunakan Bland-Altman menunjukkan rumus ini cukup baik dan dapat digunakan, namun uji validitas eksternal masih diperlukan sebelum rumus ini dapat digunakan secara luas pada atlet junior laki laki.

The bleep test has long been used to predict maximal oxygen uptake (VO2max) in Indonesian athletes. However, the results of these examinations are not as good as the results reported abroad. This research was conducted to obtain a correction formula that can provide results closer to the gold standard VO2max examination results.
This cross-sectional study recruited 190 subjects. Twelve subjects were excluded because they did not follow the whole study. All subjects underwent a physical examination: vital signs, posture, leg length, and laboratory tests: treadmill test, pre-post treadmill lactic acid, spirometry, a maximum pulse, and field examinations: Bleep test, temperature, room humidity. The data obtained were analyzed according to the proper method using SPSS.
The results of the analysis obtained a new predictive modeling formula, namely the Ruli formula: VO2max = 49.795 + 0.238 (Total Shuttle) + (-0.173) (BW) + (-0.086) (HRmax Field) + 0.229 (Field Temp). Internal validity and reliability tests using Bland-Altman show that this formula is quite good and can be used. However, an external validity test is still needed before this formula can be widely used in male junior athletes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devara Tsabitah
"Korea merupakan negara yang masih menerapkan nilai-nilai Konfusianisme. Konfusianisme memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat Korea, salah satunya adalah pada hubungan interpersonal dan cara mereka berkomunikasi. Tulisan ini membahas tentang salah satu nilai dalam ajaran Konfusianisme, yaitu chemyeon dan pengaruhnya pada komunikasi interpersonal. Chemyeon adalah jati diri seseorang yang ditunjukkan secara eksternal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau lebih. Hubungan manusia dalam Konfusianisme diatur dalam Samgang Oryun (Tiga Ikatan dan Lima Hubungan). Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bentuk penerapan nilai chemyeon pada komunikasi hubungan interpersonal senior-junior mahasiswa di perguruan tinggi Korea. Dengan metode penelitian deskriptif analisis dengan studi pustaka, hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan nilai chemyeon pada hubungan antara senior dan junior mahasiswa di perguruan tinggi Korea ditunjukkan melalui perilaku yang sesuai berdasarkan status sosial masing-masing, saling menghormati satu sama lain, mempertimbangkan perasaan dan situasi lawan bicara, menghindari konflik, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk perilaku ini mendorong individu demi menciptakan harmoni pada hubungan antara senior dan junior mahasiswa dengan menjaga chemyeon
Korea is a country that still embraces the value of Confuscianism. Confucianism has a big influence on the lives of Korean people, one of them is on the interpersonal relationship and how they communicate. This paper discusses about one of the values in Confucianism, called chemyeon, and its influence on interpersonal communication. Chemyeon is one`s identity that is shown externally. Interpersonal communication is a communication that happens between two or more people. Samgang Oryun (Three Bonds and Five Relations) of Confucianism sets human relations. The purpose of this paper is to understand the shapes of chemyeon in communication of interpersonal relationship between seniors and juniors students in Korean university. With a library research analysis method, the result shows that the value of chemyeon is shown by acting according to each other`s social status, showing respect, understanding one`s feeling and situation, avoiding conflicts and so on. Based on the results of the analysis, it is concluded that those forms of action encourage Korean to create harmony in senior-junior students relationship by protecting chemyeon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lilies Widianingsih
"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yang dipergunakan didalam penelitian terhadap prestasi belajar siswa SMP di bidang pelajaran matematika. Variabel bebas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orangtua, jumlah anggota keluarga, asal atau alamat siswa, NEM matematika SD, tingkat pendidikan guru, pengalaman mengajar guru, gaji guru, metode mengajar, dan jumlah siswa.
Analisis yang digunakan untuk unit analisis siswa, yang diambil dari 6 SMP yang dipergunakan sebagai sampel yang sekaligus sebagai responden. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk bidang pelajaran matcmatika bagi siswa SMP kelas 11 dengan tolok ukur nilai raport siswa pada cawu II. sumlah sampel yang dipergunakan sebanyak 378 siswa dari 6 Sekoiah Menengah Penama di kota Blitar. Alat analisis data yang dipergunakan yaitu metode regresi berganda dengan metode stepwise yang menggunakan program statistik SPSS.
Dari hasil penelitian dapat diketahui adanya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas tingkat pendidikan orangtua, NEM matematika SD, pengalaman mengajar guru, gaji guru, metode mengajar dan jumlah siswa terhadap prestasi belajar siswa di bidang pelajaran matematika.
Sedang untuk variabel jumlah anggota keluarga, asal atau alamat siswa dan tingkat pendidikan guru tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Variabel yang paling dominan mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa di bidang pelajaran matematika variabel Nilai Ebtanas Murni (NEM) matematika SD.
Saran yang diberikan adalah untuk mencapai kualitas siswa yang baik diharapkan pihak pengambil keputusan memperhatikan mutu pendidikan yang diberikan kepada siswa. Selain itu juga harus memperhatikan masalah kesehatan dan gizi anak sejak dini, sehingga anak memiliki tingkat kcccrdasan yang tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guritnaningsih A. Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tindakan orangtua di pedesaan melanjutkan pendidikan anak mereka yang berusia 13-15 tahun ke tingkat SLTP. Menurut penulis penelitian ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi rendahnya angka partisipasi pendidikan di tingkat SLTP dan dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun yang meliputi SD 6 tahun ditambah SLTP 3 tahun.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat menjelaskan tindakan orangtua menyekolahkan anak dalam masyarakat tersebut.
Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah; apakah variabel-variabel distal (sosial-ekonomis dan sosial-demografis) dan proksimal (psikologis) berpengaruh terhadap tindakan orangtua di pedesaan untuk menyekolahkan anaknya ke SLTP? Manakah di antara variabel-variabel tersebut yang lebih berpengaruh terhadap tindakan orangtua?
Yang dimaksud variabel distal dalam penelitian ini adalah variabel status sosial, variabel status ekonomi orangtua, dan terpaan informasi. Sedangkan variabel proksimal meliputi persepsi orangtua tentang biaya bersekolah di SLTP, persepsi tentang kaitan antara pendidikan dan kesempatan kerja, gender belief, target belief, sikap terhadap tindakan menyekolahkan anak ke SLTP, norma subyektif dan aspirasi orangtua tentang pendidikan bagi anaknya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang peran variabel-variabel distal dan proksimal tersebut terhadap tindakan orangtua, dilakukan analisis hubungan kausal dengan menggunakan model persamaan structural, dengan program LISREL (Linear Structural Relations) yang diciptakan oleh Joreskog, dick.
Penelitian dilakukan di pedesaan Jawa Barat dengan memilih daerah yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai, namun memiliki angka partisipasi pendidikan SLTP yang rendah. Daerah yang terpilih adalah Kecamatan Surade dan Sagaranten di Kabupaten Sukabumi, serta Kecamatan Mande dan Cikalong Kulon di Kabupaten Cianjur.
Responden seluruhnya 403 orangtua dengan proporsi yang seimbang antara yang menyekolahkan dan yang tidak menyekolahkan anaknya ke SLTP. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara secara individual dan metode observasi.
Sasaran penelitian adalah orangtua yang memiliki anak dalam batas usia SLTP, 13-15 tahun, dengan alasan pada usia tersebut peran orangtua masih cukup besar dalam menentukan kehidupan anak, khususnya dalam pendidikan dan karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan orangtua menyekolahkan anak ke SLTP sangat dipengaruhi oleh tingginya aspirasi mereka tentang pendidikan anak. Faktor status ekonomi tidak berpengaruh secara langsung terhadap tindakan orangtua melanjutkan pendidikan anak ke SLTP. Status ekonomi bersama-sama dengan status sosial orangtua. berpengaruh terhadap kesempatan orangtua memperoleh terpaan informasi, yang kemudian berpengaruh terhadap terbentuknya aspirasi orangtua tentang pendidikan anak. Aspirasi orangtua inilah yang kemudian mempengaruhi tindakan orangtua. Maka pandangan yang seringkali muncul bahwa rendahnya angka partisipasi pendidikan, atau tindakan melanjutkan sekolah ke SLTP itu terutama dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dalam penelitian ini tidak terbukti.
Peran terpaan informasi tampak cukup berpengaruh terhadap masyarakat pedesaan yang umumnya berpendidikan rendah. Maka terpaan informasi dapat mengisi kekurang pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan. oleh karena itu penyampaian informasi pendidikan melalui sarana komunikasi seperti media massa, media tradisional (pertunjukkan rakyat) maupun tokoh-tokoh masyarakat perlu lebih memperhatikan mengenai isi informasi, bentuk dan frekuensi penyajiannya dengan menekankan tentang pentingnya menyekolahkan anak ke sekolah lanjutan.
Meningkatnya frekuensi dan kualitas bentuk penyajian informasi tentang pendidikan akan dapat meningkatkan kesadaran dan pengenalan mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan anak ke tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya manakala orangtua meyakini akan pentingnya pendidikan lan-jutan bagi anaknya, mereka akan berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya."
1993
D296
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugijanto
"Profesi guru seperti juga tenaga kerja lainnya, tidak dapat terhindar dari penyakit akibat kerja, khususnya yang bersifat psikologis yaitu stres. Akibat stres dapat menunmkan performent kerja dan meningkablya absen ketidakhadiran. Apabila tingkat stresnya kronis maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti : serangan jantung, tekanan darah tinggi, tukak, ashma, emphysema, rematik, migraine dan sakit pinggang. Penelitian dilakukan pada guru-guru SLTP Negeri di wilayah Jakarta Pusat dengan subyek penelitian tentang stres yang berhubungan dengan faktor demagrafi dan faktor pribadi.
Metode penelitian adalah survai bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dimana faktor demografi dan faktor pribadi merupakan variabel independen dan stres merupakan variabel dependent Data diolah menggunakan program SPSS dengan uji univariat, bivariat dan multivariat.
Berdasarkan uji statistik bahwa dari 326 responeden yang tergolong stres berjumlah 168 orang (51,5 %) dan yang tergolong tidak stres berjumlah lebih kecil yaitu 158 orang ( 48,5 % ). Dari 10 variabel (faktor demografi : umur, jenis kelamin, lama tahun mengajar, tingkat pendidikan, status perkawinan dan faktor pribadi : idealis, ambisi, tegang, kebutuhan dihargai, penilaian diri rendah ) terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan secara bermakna dengan stres, yaitu lama tahun mengajar dengan nilai P : 0,040 (P < 0,05 ), idealis dengan nilai P : 0,023 (P < 0,05 ) tegang dengan nilai P : 0,000 (P < 0,05) dan penilaian diri rendah dengan nilai P : 0,000 (P < 0,05 ).
Ternyata faktor pribadi mempunyai peran lebih besar dalam hubungannya dengan stres karena terdapat 3 variabel yang menimbulkan adanya hubungan secara bermakna dengan stres, artinya pribadi guru merupakan faktor yang kuat dalam hubungannya dengan kejadian stres. Namun lama tahun mengajar merupakan variabel yang dominan diantara. 10 variabel yang paling kuat mempunyai hubungan secara bermakna dengan stres berdasarkan uji multivaliat, artinya bahwa semakin lama berkecimpung dalam pendidikan yaitu sebagai guru maka semakin tinggi tingkat kerentanan terhadap stres. Walaupun hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti telah dijelaskan.
Untuk menurunan tingkat kerentanan terhadap stres, pribadi guru merupakan pertahanan yang handal dalam menghadapi segala jenis stressor, dalam hal ini perlu menerapkan menejemen stres dengan benar, meningkatkan pelatihan pengembangan pribadi guru supaya berhasil menghindarkan pribadi yang rapuh, misalnya terlalu tegang, mempunyai penilian diri yang rendah, idealis yang terlalu tinggi dan faktor pribadi lainnya sebagai stressor.

Teacher profession as another workers could not be avoided from occupational diseases, especially psychological diseases like stress. The effect of the stress may decrease the performance of the work and increase the absence. In chronic level of stress brings various of diseases such as: heart attack, high blood pressure, gastritis, asthma, emphysema, rheumatic, migraine and kidney diseases. This study was conducted on Government junior high school teachers in Central Jakarta with subject of the study was stress related to demographic and personal factors.
The method was analytic descriptive of survey with cross-sectional approach where the cause of the stress become the independent variable and stress level become the dependent variable. The data was analyzed with SPSS program through univariate, bevariate and multivariate analysis. From 326 respondent who really feel stress were 168 teachers ( 51.5 % ) and unstressed were lower 158 teachers ( 48.5 % ). From 10 variables (demographic factors age, sex, school level, year of teaching, , marital status and personality factors _ idealist, ambitious, tense, self esteem, low self esteem ) there were 4 variables have the significant relationship with stress ; year of teaching where value P : O. 040 (P < 0.05 ); idealist where value P : 0.023 (P < 0.05 ) ; tense where value P : 0.000 (P < 0.05 ) and low self.
The personality factors fact showed larger actor relationship with stress, because was found 3 variables was significant relationship with stress. This is means teachers personality is larger factors in the relationship with sires. Not withstanding the year of teaching to shape the dominant variables between 10 variables strongest was significant relationship with stress in the based univariate analyst, this is means so much the involved in education that is a. teacher therefore so much high the level of resistance in the stress. Although about that influence by the personality factors too as the clear.
To decrease the level of resistance on stress, there for in any type of stressor depend on the personality it self when a stressor was seriously responded then the response would be serious and vice versa when the stressor was un-seriously responded and make it as common occurrence or think it as the comedy occurrence then our body would be more adaptive facing the stressor, it means we have the high resistance on stress because we was success to manage the stressors."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>