Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidanafie Ashriyati
"ABSTRAK
Jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 mencapai 9.588.198 jiwa dengan kepadatan 14.882 jiwa/ km sehingga kebutuhan air makin meningkat. Pengambilan air tanah dalam jumlah besar mengakibatkan masalah lingkungan seperti intrusi air laut yang menyebabkan menurunnya kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan pada wilayah terintrusi air laut di DKI Jakarta dilihat dari aspek lingkungan, sosial ekonomi masyarakat, ekonomi wilayah dan sosial kependudukan serta menentukan prioritas dan upaya penanganannya. Selama periode 1984-2006, intrusi air laut telah mencapai lebih dari 30 % dari total luas DKI Jakarta. Sebarannya mencakup seluruh wilayah Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat yang meliputi wilayah Cengkareng dan Kalideres. Perhitungan tingkat kerentanan dilakukan dengan metode pengkelasan dan skoring. Variabel yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian ini meliputi variabel jumlah dan kepadatan penduduk, persentase pelanggan air bersih, persentase penduduk miskin, persentase rumah tinggal sementara, jumlah sektor industri dan pabrik, jumlah sektor jasa dan perdagangan, persentase area rawan banjir/genangan, persentase area terbangun, dan persentase area terbuka hijau. Hasil perhitungan berdasarkan sebelas (11) variabel pada wilayah terintrusi air laut menunjukkan nilai kerentanan tertinggi pada variabel persentase area terbuka hijau, kepadatan penduduk dan persentase area terbangun. Secara umum, pada wilayah terintrusi air laut merupakan wilayah yang sebagian besar mempunyai tingkat kerentanan yang tinggi pada aspek sosial kependudukan dan ekonomi wilayahnya. Sedangkan Kelurahan Koja, Lagoa dan Tugu Utara merupakan wilayah dengan kerentanan yang tinggi pada aspek lingkungannya, sehingga perlu diutamakan prioritas dan upaya penanganannya. Berbagai upaya penanganan pada wilayah tersebut dengan cara peningkatan pelayanan air bersih, perbaikan sistem drainase dan penertiban lingkungan, penetapan jalur hijau untuk resapan air hujan, membangun dan memperbaiki fungsi situ, embung dan waduk, dan menerapkan konsep 3R terhadap sumberdaya air.

ABSTRACT
According to the 2010 Population Census, number of DKI Jakarta population is 9,588,198 and population density 14,882 persons/km2. It results to increasing water demand. Excessive groundwater exploitation causes environmental problems such as salt-water intrusion and decreases ground water quality. This research aims to identify vulnerability of salt-water intrusion area in DKI Jakarta from environment aspect, community socio-economic aspect, regional economy aspect, and demography aspect perspectives; to determine area management priority and measures.
This research shows that salt-water intrusion has covered more than 30% of total area of DKI Jakarta in the period of 1984-2006 which includes all area of Jakarta Utara and part of Jakarta Barat, Cengkareng and Kalideres. Calculation of vulnerability level is using classification and scoring method. The selected variables are population number and density, percentage of clean water consumers, percentage of poor population, percentage of temporary housing, number of industry facility and factory, number of trade and service facility, percentage of flooding/inundation area, percentage of built area, and percentage of greenery area. The result of calculation, based on eleven (11) variables, shows that three (3) variables, namely percentage of greenery area variable, population density variable, and percentage of built area variable, scored highest vulnerability. Generally, salt-water intrusion areas dominantly have high vulnerability level on social and demography aspect and regional economy aspect. Meanwhile, Kelurahan Koja, Kelurahan Lagoa and Kelurahan Tugu Utara are high vulnerability area in term of environment aspect which should be prioritized for implementing management measures. The management measures include clean water service improvement, environment and drainage system improvement, green belt for rain water absorption, development and improvement of dams and lakes function, and application of 3 R concept for water resources."
2011
T29751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Puspa Ayu
"ABSTRAK
Keberadaan kadar salinitas atau air asin di akuifer air tanah wilayah Jakarta masih banyak diperdebatkan oleh berbagai pakar geologi maupun pakar air tanah. Penelitian ini bermaksud untuk menyimpulkan penyebab tingginya kadar salinitas air tanah warga Tanjung Priok dan Koja, Jakarta utara serta mengidentifikasi arah aliran fluida bawah permukaan di wilayah tersebut dengan menggunakan metode First Horizontal Derivative (FHD) pada data gravitasi dan dikorelasikan dengan data sampel air tanah serta penampang data self potential (SP). Penelitian dengan metode First Horizontal Derivative (FHD) atau biasa disebut Horizontal Gradient pada data gravitasi telah dilakukan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi struktur bawah permukaan. Pada penelitian kali ini, metode tersebut disimulasikan untuk mengidentifikasi arah aliran fluida bawah permukaan. Arah aliran fluida pada peta kontur First Horizontal Derivative(FHD) ditunjukkan dengan semakin tinggi nilai FHDnya yang diwakili dengan warna dari biru (rendah) hingga merah (tinggi). Dengan menggabungkan persamaan Simple Bouguer Anomaly (SBA) dan metode gravitasi, maka diperoleh nilai densitas Bouguer pada daerah penelitian sebesar 2.12 gr/cm3. Penelitian ini fokus pada akuifer permukaan sehingga perlu dilakukan pemisahan anomali regional dan residual dengan menggunakan analisis spektrum setelah mengimplementasikan transformasi Fourier. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa arah aliran fluida bergerak dari utara menuju ke selatan, terdapat nilai FHD tinggi yang diwakilkan dengan warna merah pada peta kontur FHD disekitar koordinat (709000, 9322000) yang menunjukan bahwa daerah tersebut merupakan border atau batas dari intrusi air laut.

ABSTRACT
The presence of salinity or salt water in the Jakarta area groundwater aquifer is still widely debated by various geologists and groundwater experts. This study intends to conclude the cause of the high salinity of groundwater people of Tanjung Priok and Koja, North Jakarta and identify the direction of subsurface fluid flow in the region using the First Horizontal Derivative (FHD) method on gravity data and correlate with groundwater sample data and cross section self potential (SP) data. Research with the First Horizontal Derivative (FHD) method or commonly called the Horizontal Gradient on gravity data has been done to detect and identify subsurface structures. In this study, the method was simulated to identify the direction of subsurface fluid flow. The direction of fluid flow on the First Horizontal Derivative (FHD) contour map is indicated by the higher FHD values represented by colors from blue is low to red is high. With combining Simple Bouguer Anomaly (SBA) and gravity methods, Bouguer density values obtained in the study area were 2.12 gr/cm3.  This study focuses on surface aquifers so that it is necessary to separate regional and residual anomalies using spectrum analysis after implementing Fourier transforms. From the results we know that the direction of fluid flow moves from north to south, there is a high FHD value that is represented in red on the FHD contour map around the coordinates (709000, 9322000) which indicates that the area is the border or boundary of sea water intrusion."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Mutia Hafizah
"Penelitian menggunakan Metode Tahanan Jenis dengan Konfigurasi Wenner-Schlumberger dilakukan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara untuk mengindentifikasi zona salinitas tinggi di wilayah tersebut. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel air yang selanjutnya akan diukur parameter fisisnya berupa pH, salinitas, dan konduktivitas. Dari peta kontur parameter fisis, kemudian ditentukan wilayah untuk dilakukan akuisisi dengan metode Geolistrik Tahanan Jenis. Terdapat empat lintasan pengukuran berorientasi Utara-Selatan dengan panjang 470 meter untuk Lintasan I dan 235 meter untuk masing-masing lintasan lainnya. Hasil pengolahan data tahanan jenis bawah permukaan serta data sekunder Metode Gravitasi menunjukkan akuifer tidak tertekan di wilayah Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara telah terintrusi oleh air asin dengan nilai tahanan jenis 0.1 – 1 Ωm pada kedalaman rata-rata kurang dari 10 meter sampai kedalaman kurang dari 40 meter dimana terdapat lapisan impermeabel regional.

Survey using Geoelectrical Resistivity Method under Wenner-Schlumberger configuration was adopted for geophysical investigation in Sub-District Administration of Penjaringan, North Jakarta to identify the yet occurring high salinity zone in said region. Initial survey involved water sampling to extract information about its physical properties such as pH, salinity, and conductivity. Data acquisition using Geoelectrical Resistivity Method is then conducted based on each physical properties contour map. Four lines trending North-South are obtained with a total length of 470 meters for Line I and 235 meters each for the rest. Results from primary Resistivity data and secondary Gravity data for verification purpose show salt-water with a resistivity of 0.1 to 1 Ωm has intruded unconfined aquifers in research area within the average depth of 10 meter to 40 meter, where it meets the regional impermeable layer that later separates the unconfined to the confined aquifer systems."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanditta Fitriwardhani
"Identitas sebuah kelompok dapat ditunjukkan melalui berbagai cara, mulai dari cara berpakaian hingga perwujudan secara arsitektural. Jika dilihat dari segi arsitektural, perwujudan fisik bangunan dilakukan untuk memperjelas batas teritori sebuah kelompok, dimana perwujudan fisik ini dilakukan dengan melakukan personalisasi pada teritori untuk menunjukkan identitas kelompok dan menunjukkan suatu ide akan kepemilikan tempat. Pada kehidupan bermasyarakat, kita pasti akan mengalami momen dimana kepentingan satu sama lain akan saling tumpang tindih, yang mau tidak mau kita harus memasuki teritori suatu individu atau kelompok. Namun, terkadang kita pernah mengalami rasa takut atau segan di dalam sebuah ruangan atau bangunan, dimana tanpa kita sadari, kita menunjukkan suatu perilaku non verbal untuk mengekspresikan perasaan tersebut. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan arsitektur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Personalisasi pada fisik bangunan terkadang dilakukan dengan memikirkan tujuan pribadi suatu kelompok, yaitu menunjukan identitas dan kepemilikan akan suatu tempat, namun seberapa penting suatu tempat bagi sebuah kelompok, pada dasarnya tetap berada di lingkungan publik yang mengharuskan sebuah tempat atau bangunan harus tetap ramah kepada publik. Sayangnya, seiring dengan berkembangnya zaman, arsitektur di Indonesia terlihat semakin egois, yang ditunjukkan dengan fungsi bangunan yang secara hakikat diperuntukkan bagi publik, terlihat hanya terfokus dengan bagaimana mereka menunjukkan identitas bangunan agar dapat menarik perhatian orang sebanyaknya untuk masuk ke dalam bangunan itu, namun tetap menegaskan kepemilikan suatu tempat yang seolah memilih siapa saja yang pantas untuk masuk ke dalam tempat tersebut.
Dapat disimpulkan, perwujudan fisik sebuah teritori komunitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang, khususnya orang yang bukan menjadi bagian dari komunitas. Hal ini membuktikan, bangunan bukanlah hanya perwujudan identitas pemiliknya, melainkan sebuah simbol bagi publik yang dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap sebuah bangunan atau lingkungan.

The identity of a group can be demonstrated through a variety of ways, ranging from how to dress to an architectural manifestation. In architectural terms, building physical manifestation is made to clarify the boundaries of a group‟s territorial, in which it is made by personalizing the territory to indicating the identity of the group and to show the idea of a place‟s ownership. In public life, we will be facing a moment where the interests of one and another will be overlapping, and inevitably we have to enter the particular territory. However, sometimes we feel fear or reluctant in a room or building, unconsciously, we show a non-verbal behavior to express these feelings. These can be influenced by various factors, and architecture became one of the factors that influence a person's behavior.
Personalization on the physical building, sometimes, is only thinking about personal goals, such as to show their identity and ownership of the place, but how important is a place for a group, basically they still remain in a public environment which they should be friendly to the public. Unfortunately, along with the development of the times, the architecture in Indonesia looks increasingly selfish, as indicated by function of the buildings that supposed to be dedicated to the public, however, it looks only focusing with how to show their identity in order to attract people's attention as much as they can, but they still emphasize to the ownership of a place that seems to choose who deserves to get into the venue.
It can be concluded, the physical manifestation of a community‟s territory affects person‟s behavior, especially someone who is not a part of the community. This proves, building is not only a manifestation of the identity of the owner, but as a symbol for the public that can influence their perception of a building or environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngakan Putu Purnaditya
"ABSTRAK
Intrusi air laut merupakan salah satu masalah kualitas air tanah yang dapat dimodelkan secara matematika. Model matematika diformulasikan dalam bentuk persamaan diferensial parsial yang kemudian solusi persamaan dapat dilakukan secara numerik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyimulasikan secara numerik intrusi air laut pada suatu akuifer terkekang. Untuk menyimulasikan intrusi air laut, diperlukan persamaan aliran air tanah dependent-density atau persamaan air tanah yang mengakomodir perubahan massa jenis terhadap ruang dan waktu. Penelitian ini menggunakan persamaan aliran air tanah dependent-density yang pernah dikembangkan oleh Kurnia (2012). Persamaan lain yang diperlukan adalah persamaan transpor adveksidispersi dan gradien perubahan massa jenis terhadap perubahan konsentrasi. Diskritasi persamaan diferensial menggunakan metode Finite-Difference melalui skema Alternating Direction Implicit (ADI). Simulasi model dilakukan dengan menyusun program pada bahasa Visual Basic for Application (Excel-VBA). Model diperlakukan dengan 2 kondisi simulasi yaitu tanpa dan dengan pemompaan akuifer. Hasil akhir simulasi menggambarkan kondisi model sebelum dan setelah intrusi air laut sesuai dengan kodisi teoritisnya.

ABSTRACT
Seawater intrusion is one of the groundwater quality problems which can be simulated as a mathematical model. The mathematical model is formulated as the partial differential equation (PDE) and the solution of the PDE is obtained numerically. The Main objective of this research to simulate seawater intrusion phenomena numerically in the confined aquifer. Dependent-density groundwater flow model is necessary to simulate seawater intrusion phenomena. This research employs the dependent-density groundwater flow
model which developed by Kurnia (2012). The other equations to complete simulation are advection-dispersion transport model and the gradient of the changes of fluid density to the changes of concentration constituent. Discretization of PDE is conducted using the Finite-Difference method through Alternating Direction Implicit (ADI) scheme. Simulation is conducted by developing computer programming. Visual Basic for Application (Excel-VBA) is chosen for this research. There are 2 conditions of simulation follows without and by pumping aquifer. The final result of simulation describes both of
the model condition, before and after pumping aquifer are appropriate to the theoretical condition."
2018
T50375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Henri Erasmus Ndolu
"Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, serangan siber terhadap jaringan semakin meningkat dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, sistem deteksi intrusi (IDS) berbasis anomali menggunakan pembelajaran mesin menjadi salah satu pendekatan untuk mendeteksi serangan siber. Tetapi, penggunaan algoritma tunggal dalam IDS memiliki kekurangan dalam mendeteksi jenis serangan yang memiliki kelas minoritas dalam dataset. Selain itu, penggunaan dataset yang tidak seimbang dan tidak mencerminkan kondisi saat ini juga mempengaruhi kinerja IDS. Untuk meningkatkan kinerja IDS, diusulkan metode hibrid dengan menggunakan Long Short Term Memory (LSTM) dan Random Forest (RF), dengan dataset terbaru CIC-CSE-IDS2018. Dalam pembentukan model hibrid, model lapisan satu menggunakan LSTM untuk klasifikasi biner, mengklasifikasikan aliran data sebagai data normal atau data serangan. Data normal diklasifikasikan kembali dengan model lapisan dua dan data serangan diklasifikasikan kembali dengan model lapisan tiga. Jika hasil model lapisan dua diklasifikasikan sebagai data normal, maka merupakan hasil akhir, dan jika diklasifikasikan sebagai data serangan maka diklasifikasikan kembali dengan model lapisan tiga secara multikelas menggunakan RF. Hasil klasifikasi multikelas lapisan tiga merupakan hasil akhir dari model hibrid ini. Berdasarkan pengujian dan analisis, model hibrid dengan evaluasi terbaik di peroleh menggunakan dataset dengan rasio 3 : 1. Model hibrid ini mencapai hasil klasifikasi multi kelas dengan accuracy 99,7618%, precision 99,1901%, recall 96,8809% dan f1-score 97,9508%.

With today's rapid development of information technology, cyber attacks against networks are increasing and causing significant financial losses. Therefore, an anomaly-based intrusion detection system (IDS) using machine learning is one approach to detecting cyber attacks. However, the use of a single algorithm in IDS has drawbacks in detecting types of attacks that have a minority class in the dataset. In addition, the use of unbalanced datasets that do not reflect current conditions also affects IDS performance. To improve IDS performance, a hybrid method is proposed using Long Short Term Memory (LSTM) and Random Forest (RF), with the latest CIC-CSE-IDS2018 dataset. In the hybrid model, the layer one model uses LSTM for binary classification, classifying the data stream as normal data or attack data. Normal data is reclassified by layer two model and attack data is reclassified by layer three model. If the result of the second layer model is classified as normal data, then it is the final result, and if it is classified as attack data then it is reclassified with the third layer model in a multiclass manner using RF. The results of the three layer multiclass classification are the final results of this hybrid model. Based on testing and analysis, the hybrid model with the best evaluation was obtained using a dataset with a ratio of 3:1. This hybrid model achieved multiclass classification results with 99.7618% accuracy, 99.1901% precision, 96.8809% recall and f1-score 97.9508%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Astika Saputra
"

Ancaman keamanan cyber berupa aktivitas Botnet merupakan salah satu ancaman berbahaya yang dihadapi oleh komunitas internet. Para peneliti telah mengusulkan sistem deteksi intrusi (IDS) yang bekerja dengan menggunakan algoritma machine learning sebagai solusi alternatif dari IDS yang menggunakan metode signature dan metode anomali untuk mendeteksi aktivitas Botnet.

Permasalahan yang dihadapi adalah sulitnya membedakan antara trafik normal dengan trafik Botnet. Perlu adanya pemilihan fitur dari data set jaringan sehingga trafik Botnet dapat dideteksi dengan akurat. Dalam penelitian ini diusulkan metode baru yang meningkatkan kinerja IDS dalam mendeteksi Botnet. Metode yang diusulkan adalah dengan menggabungkan dua metode statistik yaitu low variance filter yang dikombinasikan dengan Pearson Correlation Filter yang selanjutnya disebut dengan  Hybrid Pearson Correlation Filter (HPCF) untuk diterapkan dalam tahap  pemilihan fitur. Pemilihan fitur dengan metode yang diajukan yaitu HPCF (Hybrid Pearson Correlation Filter) terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari IDS. Efektivitas diukur dengan menggunakan metrik performasi. Dari hasil eksperimen offline maupun reatime detection, DT lebih unggul dari tujuh model ML lainnya. Model DT-15 merupakan kombinasi terbaik dengan performasi diatas 95% untuk offline detection, 99% untuk Real-time detection.

Pemilihan fitur juga berpengaruh terhadap efisiensi yang diukur dari waktu komputasi pembelajaran mode dan waktu komputasi deteksi di jaringan sebenarnya. Model DT-15 merupakan kombinasi terbaik dengan rata-rata waktu 6,3 detik untuk pembelajaran model (offline detection) and 350 detik untuk waktu deteksi di jaringan sebenarnya (Real-time detection).

Tantangan untuk membuat arsitektur IDS yang dapat beradaptasi dengan  tekonologi komputasi awan juga menjadi topik dalam penelitian ini. Perubahan dinamis dalam arsitektur komputasi awan membutuhkan kemudahan dan fleksibilitas didistribusikan dan dikonfigurasi, dan sarana transportasi data yang paling andal ke defense center. Selain itu teknologi komputasi awan secara signifikan meningkatkan volume, kecepatan, dan variasi data yang harus diproses di pusat pertahanan. Ini berarti bahwa defense center membutuhkan teknologi big data. Snort adalah sistem deteksi dan pencegahan intrusi jaringan berbasis signature yang populer dan berpengaruh di komunitas Internet. Kekurangan dari Snort adalah keterbatasannya dalam menempatkan sensor dengan defense center yang harus terhubung dalam satau sama lain dalam satu jaringan. Hal ini bertolak belangkang dengan kebutuhan dari teknologi komputasi awan. Pada penelitian ini digunakan referensi arsitektur lambda. Dalam pengembangannya arsitektur terbagi menjadi tiga bagian: data source, data collecting dan data serving. Untuk data source dikembangkan aplikasi docker yang didalamnya terdapat aplikasi Snort IDS. Sedangkan untuk collecting data ddigunakan protokol MQTT sebagai saluran pengirimannya. MQTT lebih unggul dalam kemampuan pengirimanya dengan message rate 12 kali lebih besar dan latensi 62 kali lebih rendah dibandingkan dengan protokol Kafka Pub/Sub. Secara keseluruhan penelitian menghasilkan arsitektur baru big data penerapan sistem deteksi intrusi jaringan berbasis Snort di lingkungan komputasi awan.  Aplikasi NIDS Snort yang dibangun dengan merujuk dari arsitektur yang telah dibangun dapat diakses di https://github.com/Mata-Elang-Stable/MataElang-Platform/wiki.


Cyber security threats in the form of botnet activities are one of the dangerous threats faced by the internet community. Researchers have proposed an intrusion detection system (IDS) that works using machine learning algorithms as an alternative solution to IDS that uses signature and anomaly methods to detect botnet activity.

The problem faced is the difficulty of distinguishing between normal traffic and Botnet traffic. There needs to be a selection feature from the network data set to detect Botnet traffic accurately. This study proposes a new method to improve IDS performance in detecting botnets. The proposed method combines two statistical methods, namely the low variance filter and the Pearson Correlation Filter, referred to as the Hybrid Pearson Correlation Filter (HPCF), to be applied in the feature selection stage. Feature selection with the proposed method, namely HPCF (Hybrid Pearson Correlation Filter), is proven to increase the effectiveness and efficiency of IDS. Effectiveness is measured using performance metrics. From the results of offline and real-time detection experiments, DT is superior to the other seven ML models. The DT-15 model is the best combination, with over 95% performance for offline detection and 99% for real-time detection.

The selection of features also affects the efficiency measured by the computational time of mode learning and the computational time of detection in the real network. The DT-15 model is the best combination, with an average time of 6.3 seconds for the learning model (offline detection) and 350 seconds for detecting in the real network (real-time detection).

Developing an IDS architecture that can adapt to cloud computing technology is also a topic in this research. Dynamic changes in cloud architecture require the flexibility of configuring and the most reliable means of data transportation for the defense center. In addition, cloud computing significantly increases the volume, speed, and variety of data that must be centralized in the defense center. So this means that the defense center needs big data technology. Snort is a signature-based network intrusion detection and prevention system that is popular and influential in the Internet community. The drawback of Snort is its limitation in placing sensors with central defenses that must be connected to a single network, which is contrary to the needs of cloud computing technology.

In this study,  we refer to lambda architecture, which consists of three parts: data source, data collecting and serving. A docker application for the data source is developed, including the Snort IDS application. Meanwhile, the MQTT protocol is used as the delivery channel for collecting data. MQTT is superior in its delivery capabilities, with a message rate of 12 times more significant and latency 62 times lower than the Kafka Pub/Sub protocol. Overall, the research resulted in a new big data architecture for implementing a Snort-based network intrusion detection system in a cloud computing environment. Our proposed design and implementation can be accessed at https://github.com/Mata-Elang-Stable/MataElang-Platform/wiki.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Cahyani Karlina Putri
"Deposit porfiri dan skarn Grasberg-Ertsberg merupakan deposit penghasil tembaga dan emas yang terbentuk pada tatanan tektonik subduksi antara lempeng Australia dan lempeng Pasifik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis batuan beku yang mengintrusi deposit ini, jenis alterasi yang terbentuk akibat intrusi dan proses hidrotermal, mineralisasi bijih, dan tipe urat yang terdapat di deposit ini. Batuan beku yang mengintrusi di daerah Grasberg-Ertsberg berkomposisi dioritik. Analisis petrologi dan petrografi menunjukkan bahwa batuan beku intrusi daerah penelitian terbagi menjadi tiga berdasarkan komposisi dan tekstur mineral yaitu diorite free biotite, biotite bearing diorite, dan diorit kuarsa. Terdapat empat jenis alterasi yang terbentuk di deposit porfiri Grasberg, yaitu zona alterasi biotit sekunder-serisit, zona alterasi serisit-kuarsa, zona alterasi epidot-klorit-serisit, dan zona alterasi biotit sekunder-klorit-serisit. Zona alterasi dan metamorfisme yang terbentuk di deposit skarn dibagi menjadi lima, yaitu zona alterasi epidot-klorit- serisit, zona kalsit / marmer, zona serpentin-kalsit, zona alterasi garnek-klinopiroksen-kalsit (endoskarn), dan zona alterasi magnetit-kalkopirit-pirit (eksoskarn). Mineral bijih yang ditemukan di deposit porfiri adalah magnetit, kalkopirit, bornit, kovelit, dan pirit sedangkan mineral bijih pada deposit skarn terdiri dari magnetit, kalkopirit, dan pirit. Tipe urat yang dijumpai di deposit porfiri Grasberg-Ertsberg adalah tipe urat kuarsa, urat kuarsa-anhidrit, urat kuarsa-mineral sulfida, dan urat magnetit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachry Anindyo
"Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi persebaran fasies kimia air tanah pada akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, mengidentifikasi zonasi persebaran intrusi air asin yang ada di akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, serta mengidentifikasi sumber salinitas air tanah pada akuifer tidak tertekan Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil beberapa pengolahan data antara lain yaitu penampang bawah permukaan dan stratigrafi, kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, kontrol kandungan air tanah, zonasi salinitas, serta sumber salinitas tersebut. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) pada tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman hingga 40 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian berupa sedimen aluvium dan endapan pematang pantai yang bersifat karbonatan. Analisis kontur dan aliran muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat yang ditandai kemunculan konus (conus drawdown) sebagai penanda terdapat penurunan muka air tanah yang cukup signifikan pada wilayah penelitian. Analisis fasies kimia air tanah menunjukkan terdapat 35 data sumur berupa sodium chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Zonasi tingkat keasinan air tanah serta zonasi pengaruh kontaminasi air asin menunjukkan setidaknya terdapat 18 titik sumur yang teridentifikasi mengalami intrusi air asin. Sumber intrusi air asin tersebut diidentifikasi berasal dari intrusi air laut yang terjadi sekarang maupun air laut yang terjebak dalam batuan (air konat) dan antropogenik (aktivitas manusia). Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah dan zonasi pengaruh kontaminasi air asin memiliki hubungan yang berbanding lurus terhadap fasies kimia air tanahnya yang didominasi oleh fasies sodium chloride.

The population density and dynamics of the massive development of Jakarta City have caused various kinds of environmental problems, one of which is a strategic issue of pollution in coastal areas such as Jakarta City is groundwater degradation due to the influence of saltwater intrusion. This study aimed to identify the distribution of hydrochemical facies, identify the zoning distribution of saltwater intrusion, and identify sources of groundwater salinity in unconfined aquifers of the northern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in this study is an analysis of the results of several data processing, including subsurface and stratigraphic sections, groundwater table contours and flow patterns, groundwater chemical facies, groundwater content control, salinity zoning, and the source of the salinity. The data used for processing are 56 data which are the result of monitoring carried out by the Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) in 2021 on observation wells consisting of dug wells and shallow bore wells with a depth of up to 40 meters. The results of the analysis show that the stratigraphy of the study area is in the form of alluvium sediments and carbonated coastal embankments. Contour analysis and groundwater flow showed that there were anomalies in several places marked by the appearance of cones (drawdown) as a sign that there was a significant decrease in groundwater level in the study area. Chemical facies analysis of groundwater shows that there are 35 data wells in the form of sodium chloride (NaCl) and the like (facies containing sodium and chloride). The zoning of the groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination showed that at least 18 well points were identified as experiencing saltwater intrusion. The source of the saltwater intrusion is identified as coming from seawater intrusion that is currently occurring as well as seawater trapped in rocks (conate water) and anthropogenic (human activity). The results of the zoning analysis of groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination have a directly proportional relationship to the chemical facies of the groundwater which is dominated by the sodium chloride facies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Salsabila Hakim
"Jakarta merupakan Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi kota metropolitan terbesar. Untuk kegiatan sehari-hari, jumlah air bersih yang dibutuhkan masyarakat Jakarta sangatlah banyak. Salah satu sumber air bersih yang digunakan adalah air sumur. Namun, pada beberapa wilayah Jakarta air sumurnya tidak dapat digunakan karena terkontaminasi oleh air asin. Isu mengenai air asin di Jakarta sudah menjadi perbincangan para peneliti. Meskipun demikian, para peneliti masih memperdebatkan sumber dari air asin tersebut. Ada dua pendapat mengenai sumber air asin di Jakarta, yaitu berasal dari intrusi air laut dan berasal dari air fosil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan intrusi air laut yang menjadi penyebab asinnya air tanah di Jakarta. Metode yang digunakan adalah First Horizontal Derivative (FHD) pada data time-lapse mikrogravitasi dan dikorelasikan dengan data sekunder berupa sampel air tanah. Pergerakan suatu fluida di bawah permukaan dapat diketahui dari nilai FHD. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya aliran fluida yang berarah barat laut – tenggara maupun timur laut – barat daya. Berdasarkan arah aliran fluida tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyebab air asin di Jakarta adalah air laut yang terintrusi ke daratan. Intrusi air laut tersebut mengalir dan menyebar ke beberapa daerah di Jakarta.

Jakarta is the capital city of Indonesia and also the largest metropolitan city. For daily activities, the amount of clean water needed by the people of Jakarta. One of the sources that used for clean water is groundwater. However, in several areas of Jakarta the groundwater cannot be used because it is contaminated by salt water. The issue of salt water in Jakarta has become a topic of discussion among researchers. But researchers are still debating the source of salt water. There are two opinions regarding the source of salt water in Jakarta, namely that is comes from sea water intrusion and it comes from connate water. This research aims to identify the presence of sea water intrusion which is the cause of the salty groundwater in Jakarta. The method used is First Horizontal Derivative (FHD) on time-lapse microgravity data and groundwater sample for the secondary data. The groundwater fluid movement can be known from the time-lapse FHD value. The results obtained indicate that there is a fluid flow in a northwest – southeast and northeast – southeast direction. Based on the direction of the fluid flow, it can be concluded that the cause of the salt water in Jakarta is sea water intruding onto land. The sea water intrusion flows and spreads to several areas in Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>