Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geneva: World Health Organization, 1976
613 WOR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Anitya Helsa
"Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Reformasi turut mendorong adanya otonomi daerah yang merupakan awal yang sangat baik bagi daerah dalam menata kembali Sistem Kesehatan dan Manajemen kesehatan. Otonomi daerah atau desentralisasi adalah sebagai salah satu strategi pembangunan kesehatan berarti membuka peluang kepada daerah untuk meningkatkan perencanaan pembangunan yang lebih spesifik dan juga berarti lebih mendekatkan pengambilan keputusan dan kebijakan ke permasalahan yang ada di daerah sehingga pemecahan masalahnya menjadi efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah tersebut.
Pengambilan keputusan dan perencanaan membutuhkan dukungan informasi yang baik. Oleh sebab itu sistem informasi menjadi hal yang sangat penting saat ini mengingat begitu cepatnya perkembangan di segala bidang saat ini. Hal tersebut juga terjadi pada dunia kesehatan. Program Sistem Informasi Kesehatan Integrasi memberikan arahan secara bertahap untuk melakukan pengelolaan informasi secara terpadu dan menyeluruh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal. Tujuan penyelenggaraan SIK puskesmas adalah tersedianya Informasi Kesehatan yang akurat, cepat, dan menyeluruh di Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitaatif dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan Wawancara Mendalam dan Focus Group Discussion . sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang terdapat di Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan SIK Integrasi di Puskesmaspuskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur pada tahun 2007.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa program SIK Integrasi telah dilaksanakan oleh Puskesmas-puskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur namun belum berjalan dengan optimal. Terdapat banyak hambatan / kendala dalam pelaksanaannya. Kendala / ahmbatan tersebut antara lain berasal dari petugas SIK Integrasi, peralatan, anggaran SIK, dan proses posting data SIK Integrasi itu sendiri.
Saran yang diberikan sehubungan dengan hasil penelitian adalah melakukan pelatihan kepada petugas SIK secara terus-menerus, membangun kerja sama yang lebih baik antara Dinkes DKI Jakarta dengan pihak KPTI, dan Dinkes diharapkan dapat menembah jumlah petugas yang bertanggung jawab menangani masalah yang berhubungan dengan kegiatan SIK Integrasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Andini Syamsuddin
"Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, dalam tingkat nasional disebut Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Masih terdapatnya masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan SIK, membuat pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan (Depkes) mengambil kebijakan dalam rangka mengatasi masalah tersebut. Pembangunan SIKNAS Online merupakan merupakan langkah yang diambil Depkes untuk mengatasi masalah SIK selama ini. Namun pembangunan SIKNAS Online ini membutuhkan waktu, tenaga, pikiran serta biaya yang cukup besar, sehingga dibutuhkan suatu analisa terhadap persiapan pembangunan saat ini agar pelaksanaan kedepannya dapat lebih efektif serta efisien.
Penelitian ini bertujuan agar terbentuk suatu Sistem Informasi Kesehatan yang memiliki efisiensi dan efektifitas dalam penggunaannya yang digambarkan berupa diagram standar operasionalisasi sistem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan, wawancara mendalam serta observasi dalam mengumpulkan data. Untuk menganalisis digunakan metode pendekatan sistem, SWOT dan diagram ishikawa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi persiapan pembangunan SIKNAS Online masih belum memenuhi standar operasional, dimana masih perlunya pengembangan sumber daya seperti tenaga, dana serta sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan perkembangan zaman."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Virgiandari
"Upaya pencatatan dan pelaporan merupakan penyelenggaraan sistem informasi di Puskesmas. Pekerjaan upaya pencatatan dan pelaporan dimaknai secara terbatas sekedar mengumpulkan data, melakukan rekapitulasi (labulasi) data, membuat dan mengirim laporan. Untuk menjalankan fungsinya Puskesmas perlu didukung dengan Sistem Informasi Kesebatan yang bandal. Di era digital seperti sekarang ini, adalah suatu keniscayaan bahwa teknologi informasi akan menjadi bagian penting dalam praktek kesehatan masyarakat.
Alasan utama menggunakan teknologi informasi adalah agar mampu memberikan pelayanan kesehatan masyatakat secara lebih efisien, meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja serta menguatkan fungsi strategik organisasi kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan informasi kesehatan dari berbagai sumber. Program Sistem Informasi Kesehatan Integrasi (SIK Integrasi) memberikan arahan secara bertahap untuk melakukan pengelolaan informasi secara terpadu, menyeluruh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal.
Tujuan penyelenggaraan SIK Integrasi di Puskesmas adalah tersedianya Informasi Kesehatan yang akurat, cepat dan menyeluruh di Puskesmas kecamatan dan kelurahan. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan Fokns Grup Disknsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi aplikasi pelaksanaan SIK di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dalam kurun waktu 2006 Ð 2007.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa program SIK Integrasi telah dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu namun belum berjalan baik bahkan banyak Hambatan dan kendala hal ini disebabkan antara lain karena pelaksana SIK mempunyai tugas ganda dan kurang terjalin kerjasama yang baik antar pegawai, tidak adanya dana untuk pemeliharaan dan perbaikan komputer dan kurangnya dukungan dari Kepala Puskesmas.
Saran yang diberikan sehubungan dangan hasil penelitian adalah melakukan sosialisasi manfaat program SIK lntegrasi di tingkat pimpinan dan pembuat kebijakan yang berdampak pada dukungan moril dan anggaran, pelatiban terhadap petugas SIK secara terus menerus serta evaluasi pelaksanaan program SIK Integrasi untuk terwujudnya pengembangan sistem informasi yang lebih baik di masa yang akan datang.

The efforts of recording and reporting are parts of management system at Health Centre. Work of recording and reporting are meant limitedly as simply collecting data, data recapitulation or tabulation, making and sending report. To implement its function, Health Centre needs to be suppotted by reliable Health Information System. It is inevitable that information technology will become an essential part in public health practice at this moment in the digital era.
The main reason in applying information technology is that it will make public health service more efficient, increase work productivity and effectiveness and also streegthen organization strategic function of public health by using health information from various sources. Integrated health information system program (SIK Integration) gives the instructions step by step to do information management integrated, comprehensively by using technology progress optimally.
The purpose of SIK Integration management at Health Centre is to provide accurate quick and comprehensive health information, at village and sub district Health Centre . This study was done applying a qualitative method where primary data collect on was done through Indepth Interviews and Focus Group Discussions and aiming at getting understanding on the application of SIK at Health Centre of Pasar Minggu at the period of2006· 2007.
The study result indicated that integrated SIK program has been implemented at Health Centre of Pasar Minggu, but it does not work well yet, even there are many constraints or resistences. Which one caused by the fact that SIK executor has double duties and weak relationship on activity among officers, there is no fund for maintenance and repair of computers and lack of support from head of Health Centre.
Referring to the study result, it was suggested to do program benefit socialization of the integrated SIK at the level of policy maker and decision maker who will provide of moral support and budget, continued training of SIK officers and also evaluation of program implementation of integrated SIK for the better information system development in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21151
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Wahyudi
"Di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), petugas kesehatan merupakan pusat untuk memajukan kesehatan. Memproduksi, merekrut dan mempertahankan kesehatan masih merupakan tantangan utama yang dihadapi dunia. Kurangnya Sumber Daya Manusia untuk Kesehatan (HRH) tidak hanya terjadi di Indonesia, sebagian besar negara di dunia mengalami dua faktor demografi utama yang terkait dengan masalah ini. Pertama, harapan hidup yang lebih tinggi, menghasilkan jumlah pasien yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih baik. Kedua, itu adalah peningkatan besar dalam populasi yang telah mengakibatkan kebutuhan akan peningkatan sumber daya manusia kesehatan (WHO, 2006). SKN point 288 menyatakan: "Perencanaan SDM Kesehatan pada dasarnya dilakukan berdasarkan fakta (evidence-based) melalui peningkatan Sistem Informasi Kesehatan Kesehatan (SI-SDMK)" (Perpres 72 / 2012).
Hasil wawancara singkat pada studi awal di Pusat Data dan Informasi Badan PPSDM untuk Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas, diketahui bahwa pengumpulan data dan pencatatan data individu yang bekerja di fasyankes selama ini adalah masih dilakukan secara manual di Microsoft Excel. Sehingga para manajer data SDMK di tingkat fasyankes perlu merekapitulasi bentuk data individu yang telah ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe SI-SDMK berbasis Android dengan hak akses ke tenaga kesehatan di Fasyankes langsung untuk mendaftar, memeriksa status data individu, serta untuk memperbarui data individu jika ada data individu yang tidak akurat/tidak lengkap di sesuai dengan situasi aktual dengan melampirkan dokumen pendukung.
Badan PPSDM Kesehatan telah mengembangkan 3 (tiga) Instrumen Data untuk mendukung SI-SDMK dalam Aplikasi Berbasis Excel, Aplikasi Berbasis Desktop, dan Aplikasi Berbasis Web untuk memfasilitasi tugas pengelola SDMK di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Aplikasi SI-SDMK ini dapat menginformasikan jumlah jabatan fungsional data kesehatan baik tingkat satuan kerja atau provinsi, informasi yang diperoleh baik dalam bentuk laporan maupun berupa grafik dan peta. Namun, ketika melihat cakupan data yang SI-SDMK dapatkan untuk Puskesmas dan Rumah Sakit untuk data individu SDMK tahun 2016 untuk Puskesmas 84% dan 2017 (hingga Oktober) 92%. Sedangkan untuk Rumah Sakit tahun 2016 36% dan 2017 (hingga oktober) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).

In the National Health System (SKN), health workers are central to health promotion. Producing, recruiting and sustaining health are still the main challenges facing the world. Lack of Human Resources for Health (HRH) is not only happening in Indonesia, most countries in the world experience two major demographic factors related to this problem. First, higher life expectancy, resulting in the number of patients requiring better health care. Secondly, it is a large increase in the population that has resulted in the need for increased health human resources (WHO, 2006). SKN point 288 states: "Health HR Planning is basically fact-based through improvement of Health Information System (SI-SDMK)" (Perpres 72/2012).
PPSDM Kesehatan Agency has developed 3 (three) Data Instruments to support SI- SDMK in Excel-Based Applications, Desktop-Based Applications, and Web-Based Applications to facilitate the tasks of SDMK managers in all districts/cities throughout Indonesia. This SI-SDMK application can inform the number of functional position of health data either level of work unit or province, information obtained either in the form of report or in the form of graph and map. However, when looking at data coverage that SI-SDMK get for Puskesmas and Hospitals for individual data SDMK year 2016 for Puskesmas 84% and 2017 (until October) 92%. While for hospitals in 2016 36% and 2017 (until October) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).
The results of a brief interview on the preliminary study at the Center for Data and Information of PPSDM Agency for Health and DKI Jakarta Provincial Health Office and Puskesmas, it is known that data collection and recording of individual data working in fashankes so far is still done manually in Microsoft Excel. So that the SDMK data managers at the fashankes level need to recapitulate the form of individual data that has been written. This study aims to develop prototype SI-SDMK based on Android with right to health personnel in Fasyankes directly to register, check the status of individual data, as well as to update individual data if there are inaccurate/incomplete individual data in accordance with the actual situation by attaching supporting documents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Shahda Anisa Balqis
"Informasi kesehatan merupakan bagian penting yang sering dicari oleh kaum muda. Tujuan penelitian ini untuk memahami bagaimana kaum muda mencari informasi kesehatan, berdasarkan tiga faktor: kebutuhan informasi,persepsi, dan sumber informasi. Selain itu, studi ini juga mengkaji perbedaan gender dalam konteks tiga faktor tersebut. Pendekatan yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan 348 mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia sebagai partisipannya. Hasilnya menunjukkan bahwa isu kesehatan yang paling sering dicari oleh mahasiswa meliputi kecemasan, depresi, hubungan interpersonal, penyakit, dan penggunaan obat. Tema kesehatan dengan sensitivitas tertinggi meliputi seksualitas, kecemasan, depresi, hubungan interpersonal, dan penyakit menular seksual. Internet diidentifikasi sebagai sumber informasi kesehatan non-pribadi utama, sedangkan ibu menjadi sumber informasi kesehatan pribadi utama. Ada perbedaan signifikan berdasarkan gender dalam konteks kebutuhan informasi, persepsi, dan sumber informasi kesehatan. Penelitian ini berkontribusi bagi pemerintah dan pengelola universitas untuk merancang strategi penyebaran informasi kesehatan secara efektif melalui internet di berbagai platform yang sesuai dengan kebutuhan kaum muda, sehingga informasi kesehatan dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh kaum muda.

Health information is a crucial topic that is frequently sought after among the younger generation. This study aims to comprehend the manner in which young individuals seek health-related information, concentrating on three elements: information needs, perceptions, and information sources. Moreover, it explores the role gender plays in these three elements. The research employs a quantitative approach, with 348 participants being undergraduate students from the Universitas Indonesia. The findings reveal that the primary health topics students frequently search for involve anxiety, depression, interpersonal relationships, disease, and medication use. Health subjects bearing the most sensitivity are sexuality, anxiety, depression, interpersonal relationships, and sexually transmitted diseases. The internet is identified as the primary source for impersonal health information, whereas mothers serve as the key source for personal health information. The study finds notable gender disparities in relation to the need for information, perceptions, and sources of health information. The insights gained from this study can assist government and university administrators in crafting strategies for effective health information dissemination through the internet across various platforms that align with the needs of the youth, ensuring that health information is efficiently communicated and well-accepted among them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
Depok: RajaGrafindo Persada, 2018
658.403 PUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
Depok: RajaGrafindo Persada, 2018
658.403 PUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nony Parmawaty
"Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk memantau program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Pelaksanaan kegiatan PWS KIA yang telah berjalan selama ini masih bersifat surveilans pasif. Data yang dicatat dan dikumpulkan adalah data hasil surveilans pasif yaitu sasaran dan pelayanan ibu hamil dan bayi pada pelayanan kesehatan saja dan tidak berbasis kewilayahan. Kualitas data yang dijadikan masukan kepada sistem merupakan hal yang juga penting. Masukan data yang diharapkan adalah data yang valid dengan memperkuat aspek penelusuran dan survailans aktif yang dilakukan oleh elemen kesehatan dibantu elemen masyarakat dengan basis wilayah. Dari masukan data yang berkualitas dapat menghasilkan analisis data yang berkualitas. Oleh karenanya maka perlu dikembangkan sistem supervisi sebagai suatu instrumen manajemen yang mengkoreksi dan mengendalikan masukan dan proses yang jelas terkait dengan mutu data. Penguatan sistem supervisi akan menggiring proses pencatatan dan pelaporan dilaksanakan sesuai standar. Bersama dengan instrumen manajemen lainnya, pemantauan dan evaluasi, supervisi menjadi tumpuan perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan sistem yang terdiri dari analisis sistem, perancangan sistem, perancangan basis data dan tahap uji coba. Pengembangan sistem menggunakan data sekunder kabupaten Malang dan Pasuruan. Kemudian sistem yang diajukan diujicobakan di kabupaten Pandeglang untuk mendapat masukan demi kesempurnaan sistem. Analisis data penelitian dilakukan dengan cara penggabungan analisis dari seluruh metode yang dilakukan. Berdasarkan hasil kajian data sekunder dan hasil wawancara, diketahui bahwa sistem supervisi tingkat desa perlu dikembangkan. Saran dari tingkat desa, puskesmas dan kabupaten mengenai kemungkinan pengembangan sistem telah dimanfaatkan untuk melihat kemungkinan penggunaan sistem dan penyempurnaan sistem.
Pada sistem yang diajukan, supervisi dilakukan dengan menggunakan daftar tilik dengan tahap kegiatan yang terdiri dari orientasi, kajian mandiri, verifikasi, rencana tindak lanjut perbaikan dan evaluasi hasil. Informasi daftar tilik kemudian dimasukkan ke aplikasi perangkat lunak untuk diolah datanya. Hasil pengolahan perangkat lunak akan memberikan informasi wilayah prioritas berdasarkan tingkat kepatuhan yang ditunjukkan dengan kode warna tertentu. Penelitian yang telah dilakukan di tiga kabupaten terpilih telah menghasilkan rancangan sistem supervisi pencatatan dan pelaporan KIA terpadu di kabupaten yang dapat menkoreksi dan mengendalikan input dan proses yang dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan sistem perencanaan program KIA.

Maternal and Child Health Local Area Monitoring (MCH - LAM) is a management tool to monitor the MCH program continuously in a particular area for immediate and appropriate follow up. The current LAM activities are still passive surveillance. Data collected through passive surveillance record pregnant women and newborn; the data are facility-based, not area-based. Data quality that serve as input for the system is also important. Input data are expected to be valid to strengthen active surveillance and tracking by health providers and community members in the area. Quality input will generate quality analysis. Therefore it is considered necessary to develop a supervision system as one of the management tool to correct and control inputs and process to provide quality data. Stronger supervision system will align recording and reporting to comply to standard. Together with other management tool, the monitoring and evaluation tool, supervision become the core of continuous quality improvement in health services.
Methodology used in this study is system approach that consists of system analysis, system design, database design and pilot testing. Development of the system uses secondary data from Malang and Pasuruan districts. The system was then pilot tested in Pandeglang district to get input for finalization. Data were analyzed by combining all analysis result from the methodologies used in this study. Secondary data review and in-depth interview found that recording and reporting system at village level should be developed. Input from village, puskesmas and district levels on system feasibility has been utilized to see possibility of usage and refinement of the system.
In the proposed system design, supervision is coducted using checklist containing steps of activities including orientation, self-assessment, verification, plan of action and continuous result evaluation. Information from the checklist is inputted into the software for data processing. The software output will yield information on priorities areas based on compliance result shown in color coding. The study was conducted in three districts and produced design of district level integrated MCH recording and reporting supervision system. The system is useful to correct and control input and process of recording and reporting mechanism and will produce valid data and information to improve maternal and neonatal program planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T21793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Samaria Santosa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemelekan kesehatan pasien di
Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (KDK FKUI)
Kiara dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kemelekan kesehatan

Abstract
The objective of this study was to assess patient?s health literacy level in Kiara
Family Medicine Clinic of Medical Faculty University of Indonesia and its
determinants. This was a quantitative research with cross sectional design. The
results showed that 27,4% respondent had high health literacy level and 72,6%
respondents had low health literacy level. The most dominant influencing factor
of health literacy was accessibility to health information. Health information by
family medicine approach by Kiara Family Medicine Clinic had a role in patient?s
health literacy. More efforts are needed in promoting patient?s health literacy
through improving health information access.
tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan 27,4% responden memiliki tingkat kemelekan
kesehatan tinggi dan 72,6% memiliki tingkat kemelekan kesehatan rendah.Faktor
yang paling berhubungan dengan tingkat kemelekan kesehatan adalah akses
informasi kesehatan. Terdapat peranan informasi kesehatan dari pendekatan
kedokteran keluarga KDK FKUI Kiara pada tingkat kemelekan kesehatan pasien.
Diperlukan upaya peningkatan kemelekan kesehatan pasien melalui peningkatan
akses informasi kesehatan."
2012
T31204
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>