Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Augustin Rina Herawati
"Krisis ekonomi yang melanda indonesia, sejak Juli 1997, memukul kehidupan masyarakat. Akibat tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah membawa dampak yang besar pada tingginya harga kebutuhan sehari-hari dan rendahnya daya beli konsumen. Pola konsumsi mayoritas konsumen terutama bergeser pada barang yang lebih ekonomis dan fungsional.
Kondisi menurunnya daya beli konsumen tersebut juga berpengaruh pada hasil penjualan kecap merk Indofood yang diproduksi oleh PT. Indosentra Pelangi. Untuk mengatasi hal itu, maka PT. Indosentra Pelangi melakukan strategi inovasi ukuran produk kecap, dengan menambah ukuran kemasan kecap.
Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk menjelaskan daya beli konsumen kecap pada masa krisis, menjelaskan kemungkinan strategi yang dilakukan PT. Indosentra Pelangi dapat meningkatkan permintaan konsumen terhadap produk kecap merk Indofood, serta menjelaskan pesaing-pesaing yang ada dalam industri kecap dengan merk lain dapat mempengaruhi konsumsi konsumen kecap merk lndofood.
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif analisis. Populasinya adalah seluruh ukuran kecap merk lndofood, dengan sampel penelitian adalah beberapa kecap merk lndofood dengan ukuran 10 ml, 275 ml, dan 300 ml. Respondennya adalah 200 orang konsumen kecap di Kabupaten Daerah Tingkat ll Tangerang. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.
Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis produk, menyangkut mutu produk dan rancangan produk;
2. Analisis daya beli konsumen, menyangkut karakteristik responden dan daya bell konsumen kecap;
3. Analisls pesaing, menyangkut identifikasi pesaing dan intensitas persaingan.
Analisis dilakukan berdasarkan deskrlpsi data dan fakta aktual.
Hasil penelitian tentang daya beli konsumen kecap menunjukkan bahwa konsumen kecap terutama menganggap penting adanya ukuran produk kecap yang bervariasi (94 %). Sedangkan pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi kecap yang dilihat pertama kali adalah kualitas produk (63 %). Munculnya berbagai macam merk kecap yang diperkenalkan kepada konsumen telah mempengaruhi konsumen untuk mencoba-coba menggunakan merk kecap yang ditawarkan tersebut (27 %).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap merk kecap yang di konsumsi konsumen kecap. terlihat bahwa merk kecap yang paling banyak dikonsumsi responden adalah 1 kecap merk Indofood, ABC, dan Bango. Ketiga merk kecap tersebut dapat dipandang sebagai pesaing-pesaing yang kuat dan masing-masing mempunyai strategi untuk memperebutkan pangsa pasar kecap. PT. Indosentra Pelangi, sebagai produsen kecap merk lndofood, dalam bersaing merebut pelanggan untuk meningkatkan penjualan produknya, sebaiknya bukan melakukan strategi inovasi ukuran produk. Tetapi akan Iebih baik, bila lebih memfokuskan pada peningkatan kualitas produk, dalam ani dari segi rasa, bau dan warna kecap lebih disesuaikan dengan selera konsumen kecap di Indonesia. Strategi memperkenalkan kecap merk Indofood melalui iklan yang gencar, melalui media massa, televisi, radio, yang telah berhasil meningkatkan jumlah konsumen kecap merk lndofood masih perlu dipertahankan dengan tidak mengabaikan strategi yang lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Graphic elements in packaging design for local and export market are suspected to have different kind of purposes. This is why I am interested to analyze the graphic elements in instant noodle packaging produced by Indofood. The analyzes are including what elements are different and why the designer made them difference. There are a lot of factors that customer choose an instant noodle, like cultural factors, buying and consuming habits. Hopefully, through this research the consumer could understand the importance of graphic element in packaging design."
NIJUDKV
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aisyah Hummaira
"Aktivitas corporate social responsibility selain dilakukan dalam rangka menjalankan kewajiban dari pemerintah juga dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan image perusahaan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social responsibility dan corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA). Pendekatan penelitian dilakukan secara kuantitatif melalui survei kepada 124 penerima beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA). Metode pengambilan data dilakukan dengan probability sampling dan teknik stratified random sampling dengan instrumen kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate social responsibility terhadap corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA), serta tidak terdapat pengaruh pada salah satu dimensi corporate social responsibility yaitu responsibility to environment terhadap corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA) batch 9 dan batch 10.

Corporate social responsibility (CSR) is known not only as an obligation of a company from the government but also as an instrument to maintain and to leverage the corporate image. This study aims to investigate the influence of corporate social responsibility to the corporate image of PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk on Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)’s awardees. The method of the research is quantitative through survey to 124 Indofood Sukses Makmur Scholarship (BISMA)’s awardees. The data is taken through probability sampling and stratified random sampling with questionnaire as the research instrument. This study uses linear regression analysis and found that there is a significant influence between corporate social responsibility and one of its dimension (responsibility to environment) has no significant influence towards corporate image of PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. on Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)’s awardees batch 9 and batch 10."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irastuty
"ABSTRAK
Sampai dengan tahun 1998 penyediaan, distribusi dan harga tepung terigu
diatur oleh Bulog, Pemerintah juga menetapkan proteksi untuk berinvestasi di industri
ini. Hak monopoli dalam penggilingan gandum hanya diberikan kepada PT Indofood
Sukses Makmur Bogasari Flour Mills serta PT Berdikari Sari Utama Flour Mills.
Pemilik kedua perusahaan inipun sama yaitu Grup Salim.
Dicabutnya wewenang Bulog, menyebabkan industri tepung terigu harus
melaksanakan semua kegiatannya sendiri, mulai dari menyediakan gandum untuk
digiling, pengolahan, pemasaran serta distribusinya. Apalagi dengan ditetapkannya
UU No. 5/1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri ini harus menjalankan
kegiatannya secara profesional.
Citra Bogasari yang baru yaitu sebagai sebuah perusahaan yang profesional,
akan sangat mendukung jalannya kegiatan perusahaan tersebut. Seperti diketahui
bahwa selain bersaing dengan perusahaan sejenis di dalam negeri, persaingan juga
terjadi dengan perusahaan-perusahaan luar negeri di dalam era globalisasi ini. Akan
tetapi citra perusahaan yang lama, yaitu sebagai perusahaan yang erat kaitannya
dengan monopoli dan KKN telah melekat dalam pandangan stake holders.
Menyadari pentingnya peranan Humas dalam membentuk opini masyarakat,
maka merupakan salah satu tugas Humas Bogasari untuk membentuk citra perusahaan
yang baru yaitu bahwa Bogasari merupakan perusahaan yang profesional dan dapat
bersaing secara sehat dalam industri ini. Humas harus melakukan riset untuk mencari
fakta yang ada pada stakeholders mengenai citra perusahaan saat ini. Kemudian
Humas harus menselaraskan antara citra dan reputasi yang perusahaan inginkan ada
dalam pandangan stake holders, dengan target publik, cara-cara serta ¡si dari
kampanye, sehingga program pembentukan citra berhasil baik.
Karenanya studi ini bertujuan untuk mempelajari peranan kegiatan humas
Bogasari dalam membentuk citra perusahaan di mata stake holders , serta memberikan
masukan mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan-kegiatan humas dalam membantu terciptanya citra yang dikehendaki.
Untuk itu metode peneilitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari
berbagai sumber informasi yang tersedia, teori, data, literatur serta wawancara dengan
pihak-pihak yang dapat menjadi nara sumber dalam studi ini. Persepsi stakeholders
kepada perusahaan didapatkan dengan meneliti banyaknya jumlah pemberitaan yang
positif maupun negatif mengenai perusahaan di 12 media cetak.
Dari studi ini disimpulkan bahwa citra perusahaan yang positif di mata
stake/solders mulai terbentuk, terlihat dari semakin berkurangnya pemberitaan negatif
mengenai perusahaan dan semakin banyaknya pemberitaan positif. Akan tetapi yang
diinginkan bukan sekedar citra positif saja, tetapi citra perusahaan yang profesional
yang harus ditanamkan pada stake holders.
Sampai saat ini Humas belum pernah melakukan riset Iangsung dan
menyeluruh untuk mengetahui citra perusahaan dalam persepsi stake holders .
Penelitian terhadap citra perusahaan hanya dilakukan dengan melihat jumlah
pemberitaan yang ada di media masa. Setelah itu Humas Bogasari menjalankan
program-program perbaikan maupun program-program baru.
Pemberitaan mengenai profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam
suatu program khusus. Profesionalisme terlihat dalam proses menjalankan
perusahaan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Salah satu ciri profesionalime
perusahaan seperti transparansi memang telah berhasil ditanamkan melalui hubungan
baik antara Humas dengan media masa. Media masa dapat memperoleh informasi
dengan mudah mengenai perusahaan baik dari Humas maupun top manajemen. Gaya
manajemen profesional yang mencerminkan kemandirian usaha serta bersaing secara
sehat di pasar sebenarnya juga terdapat pada falsafah perusahaan. Akan tetapi ini tidak
disosialisasikan secara khusus kepada semua lapisan stakeholders. Demìkian pula ciri
profesional dalam bentuk kerja tim yang tangguh serta kesempatan yang setara dalam
jenjang karir serta pelatihan tidak diinformasilcan kepada seluruh stake holders.
Melihat kenyataan diatas, maka tampak bahwa pemberitaan yang menyiratkan
profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam suatu program yang khusus. Tidak
ada kesatuan ?wama? profesionalisme yang berkesinambungan dalam pemberitaan
yang dilakukan, menyebabkan hasilnya tidak optimal dirasakan oleh stake holders.
Karena itu studi ini merekomendasikan agar apabila memungkinkan dilakukan
riset mengenai citra perusahaan saat ini dimata stakeholders, sehingga dapat diketahui
sejauh apa perubahan cara itu telah diterima. Dari hasil riset tersebut dibuat
pembenahan ke dalam, kemudian dibuat suatu program kampanye yang menyelunuh
dan berkesinambungan untuk menunjang cara profesionalisme perusahaan. antara lain
dengan memasukkan falsafah perusahaan yang mencerminkan profesionalisme
perusahaan sebagai salah satu bahan program.
Walaupun Bogasari telah melakukan spin off untuk menghadapi UU
No.5/1999, namun yang masih dipertanyakan oleh stake holders yaitu apakah
sebenarnya Bogasari masih ?mencintai? monopoli? Karena itu dibutuhkan kerjasama
dengan bagian/departemen lain sehingga tercipta citra profesionalisme yang bebas
dari KKN dan monopoli. Bentuk kerjasama itu seperti strategi pemasaran serta
periiaku yang profesional dan individu-individu dalam perusahaan untuk menunjang
terciptanya citra perusahaan yang diinginkan.
"
2001
T3262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Ratna Mustikasari
"Analisis Situasi
1. Indomie adalah produk andalan Indofood yang membawa nama baik perusahaan hingga dunia internasional
2. Namun Indomie sendiri telah beberapa kali tertimpa isu dan krisis yang berujung pada krisis perusahaan khususnya stagnansi harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF.
3. Indofood memerlukan langkah special event untuk meminimalisir asumsi buruk masyarakat terhadap perusahaan terutama pada citra Indomie. Langkah ini akan dilakukan melalui perbaikan dan kegiatan CSR Indofood yaitu CSR Sehat Indofood Bersama Mi Instan dengan tema Peduli Gizi.
Tujuan
- Meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang cara memasak mi instan yang baik untuk menjaga keseimbangan gizi anak.
- Menghibur masyarakat melalui edukasi gizi yang dikemas dalam bentuk games.
- Menurunkan presentase NWOM Negative Word Of Mouth yang muncul karena isu negatif terhadap mi instan terutama Indomie.
Strategi
Kegiatan special event dan edukasi masyarakat tentang gizi seimbang dengan mi instan Khalayak SasaranIbu Rumah Tangga SSE C dan D dengan usia antara 25-35 tahun yang memiliki anak laki laki atau perempuan usia antara 5-13 tahun.
Pesan Kunci
1. Indofood menyelenggarakan kegiatan ldquo CSR Sehat Indofood rdquo sebagai bentuk kepedulian perusahaan untuk mengedukasi para ibu membuat menu makanan bergizi sederhana menggunakan mi instan.
2. Indofood berkomitmen untuk membantu mengurangi presentase opini negatif yang muncul dari isu negatif terhadap mi instan.
Program
1. Kreasi Masak Nusantara dilaksanakan tiga kali
2. Indofood Walk 10 5 dilaksanakan satu kali serentak di tiga titik.
3. Publikasi media baru website twitter dan facebook.
4. Konferensi Pers
Jadwal
Juli-Agustus 2014
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan CSR Sehat Indofood adalah Rp 3.319896.199.
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input output dan outcome Input evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan Output evaluasi terhadap sesuatu yang nyata sebagai hasil kegiatan Outcome pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.

Situation Analysis
1. Indomie is the main product which brings company's brand of the to the international market.
2. Yet Indomie itself has been struck several times by various issues has that lead as series of crisis to the company particularly the stock price of PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF.
3. Indofood requires a step to recover the company's image especially the image of Indomie as a brand. This will be done through activites such as improvements and CSR activities named "CSR Sehat Indofood Bersama Mi Instan" with Peduli Gizi as the theme.
Goals
- To Improve the knowledge of household mothers on how to cook instant noodles in order to keep a child's nutritional balance Educate people about healthy eating patterns
- Entertain society through the nutritional education games Reduce of the NWOM Negative Word Of Mouth values eradicate negative issues of instant noodles especially Indomie.
Strategy
The special event activities and educate people about nutritional balance with instant noodles.
Target Audience
Household mothers in the classification of SES C and D and betwen 25-35 years old who has children boys or girls between 5-13 years old.
Key Messages
1. Indofood organizes CSR Sehat Indofood rdquo as a sign of concern to educated moms make healthy food recipes with instant noodles.
2. Indofood is committed to help decrease the percentage of negative opinions through negative issues against instant noodles Programs1 Kreasi Masak Nusantara will be held three times 2 Indofood Walk 10.5 will be held one time simultaneously in three different places
3. New media publications website twitter and Facebook
4. Press conference.
Schedule
July-August 2014
Budget
Total required budget for the implementation of the events is Rp 3.319.896.199.
Evaluation
The evaluation method used is the input output and outcome method Input evaluation of every process that took place in the implementation of activities Output evaluation of tangible thing as a result of the activities Outcome impact measurement and evaluation of the implementation of activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library