Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosephine Kristanti
"ABSTRAK
Perkembangan media di Indonesia sebagai alat komunikasi semakin maju. Begitu banyak ragam media yang bermunculan. Demikian pula dengan media cetak. Semakin banyak jenis media cetak terutama majalah yang terbit. Dimana diantaranya ada yang mengkhususkan sebagai hiburan mengenai film (televisi, video, bioskop) dan musik majalah yaitu majalah Monitor. Banyak media cetak lain yang khusus menyajikan masalah film dan musik selain majalah Monitor, misalnya majalah Vista, Citra Musik, majalah Popular. Tetapi majalah yang paling berhasil mencapai oplag tertinggi hanyalan majalah. Monitor, yaitu mencapai 800.000 eksemplar. bahkan oplag ini merupakan yang terbesar di antara media cetak yang lain. Walaupun majalah Monitor telah mencapai oplag yang paling besar, majalah Monitor tetap berusaha melakukan strategi pemasaran yang terkoordinir, yang antara lain memasang iklan terbit di media cetak setiap kali majalahnya beredar. Media cetak yang dipilih sebagai medium iklan terbit yaitu harian-harian: Kompas, Poskota, Pikiran Rakyat, Suara merdeka, Jawa Pos dan Analisa atau Waspada. Penyerapan anggaran pemasangan iklan terbit terbesar berada pada harian Kompas. Melalui iklan terbit, majalah Monitor berupaya menyampaikan pesan-pesan sehubungan dengan majalah Monitor yang baru terbit. Tetapi sebelum pesan iklan terbit majalah Monitor diterima oleh khalayak sasaran, iklan ini harus dilihat atau dibaca dahulu oleh khalayak sasarannya. Untuk mengetahui sejauh mana iklan terbit diterima oleh khalayak sasaran dapat dilakukan suatu evaluasi terhadap iklan tersebut. Yang salah satunya dapat dilakukan melalui tes pengenalan (recognition test) Berdasarkan hal tersebut di atas dan kerangka pemikiran yang diambil dari beberapa sumber, ingin diketahui bagaimana tingkat pengenalan khalayak harian Kompas terhadap iklan terbit majalah Monitor dan memperoleh gambaran hubungan antara keduanya. Adapun tes pengenalan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Daniel Starch yang terdiri atas tiga tingkatan yaitu noted yaitu prosentase responden yang membaca harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan teringat pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor. Seen associated yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan dapat menyebutkan kembali nama produk atau nama pemasang iklan. Read most yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan membaca lebih dari 50X naskah iklannya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden cenderung noted dan seen associated terhadap iklan terbit majalah Monitor yang di pasang pada harian Kompas tanggal 20 Maret 1990. Tetapi untuk pengenalan lebih lanjut terhadap naskah iklan, cenderung tidak read most. karena tidak ada separuh dari responden yang read most."
1990
S3973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Hendro Pamungkas
"ABSTRAK
Desain iklan sebagai bentuk pesan di media cetak, memegang peran penting dalam tercapainya keberhasilan penyampaian pesan dari pihak komunikator kepada khalayak sasarannya. Dalam merencanakan desain iklannya, pengiklan sebelumnya harus mengetahui keadaan calon khalayak sebenarnya, agar lambann-lambang nonverbal yang digunakan dalam desain iklan tersebut dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami khalayak. Lambang-lambang nonverbal yang terdapat dalam desain iklan dapat dibagi dalam 3 kelompok unsur, yaitu firt. Typagraphy dan Layout. Pemahaman desain iklan pada khalayak pembaca, dapat disebut sebagai proses Interpretasi, yang pada dasarnya terbagi atas dua tahapan yaitu a) Organisasi Persepsi desain di organisasikan dalam bentuk yang dimana unsur-unsur mereka kenal, dan b) Evaluasi dimana bentuk-bentuk tersebut diberi arti sesuai dengan keinginan pelaku persepsi. Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana desain serta elemen-elemen desain dibuat dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode survey, tujuan pengiklan dibandingkan dengan hasil interpretasi pembaca dengan alat ukur statistik rho Spearman. Pada iklan TIRA, desain dibuat didasarkan atas tema Natural, pengiklan menggunakan elemen art dan typagraphy untuk mengkomunikasikan tema tersebut, sedang unsur layani digunakan untuk mengarahkan pola baca khalayak agar sesuai dengan yang diinginkan. Khalayak sasaran TIRA yaitu pembaca majalah MODE yang diambil dengan teknik snawball dalam menginterpretasikan desain iklan ini pada umumnya mengalami kesulitan, yang disebabkan oleh tidak akrabnya lambang nonverbal yang digunakan pengiklan dalam menterjsmahkan tema natural tersebut. Kesulitan yang dialami khalayak pembaca ini menyebabkan tingkat kesesuaian arti pada pengiklan dan khalayak sasarannya (yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan proses komunikasi) menjadi sangat rendah."
1990
S3977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Suyono
"Merupakan suatu kenyataan bahwa dewasa ini, iklan berbagai produk kemeja kerja menerpa khalayak sasarannya. Setiap iklan dengan karakteristiknya masing-masing berusaha merebut perhatian. Kesamaan pengertian terhadap arti atau makna sebuah iklan merupakan tujuan utama dari pengiklan. Dengan demikian, khalayak akan mempersepsikan iklan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayak terhadap iklan kemeja kerja merek Valino yang terdapat di media cetak. Persepsi ini dilihat dari bagaimana atensi dan interpretasi khalayak sasaran iklan Valino terhadap unsur-unsur visual dan verbal dari iklan tersebut. Khalayak yang dimaksud di sini adalah pegawai pria Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjadi sasaran terpaan iklan Valino. Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menerapkan metode pengumpulan data dan dilakukan melalui kuesioner yang disebar kepada 100 responden terpilih. Dari hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan bahwa unsur visual iklan Valino dapat menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayaknya, yaitu mengenai detail kemeja Valino. Namun jika di lihat dari unsur verbal, khususnya headline, kurang dapat dimengerti. Penyebab utamanya adalah penggunaan bahasa Inggris yang kurang cocok dengan khalayak sasaran yang dituju. Daya tarik iklan tidak hanya terletak pada salah satu unsur saja, tetapi merupakan kombinasi unsur visual maupun verbal. Kegagalan salah satu unsur dapat berpengaruh terhadap makna iklan. Dengan demikian pihak pengiklan perlu memberi perhatian pada pemilihan katakata maupun bahasa yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Loisa
"Persaingan antar bank saat ini memasuki tahap yang 'sengit'. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah bank baru yang cukup tinggi, sementara pasar yang ada relatif tetap. Di tengah kompetisi tersebut. Bank Tani Nasional berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Bank ini dipahami sebagai bank yang terutama melayani para petani serta usahausaha pertanian; sebagai bank yang kecil; dan tidak bonafid. Karena itu Bank Tani Nasional memutuskan untuk mengganti nama menjadi Prima Express Bank. Agar publik menyadari perubahan nama dari Bank Tani Nasional menjadi Prima Express Bank, serta memahami bank ini dengan benar, diputuskan untuk menggunakan iklan perusahaan. Iklan ini dimuat di berbagai media cetak nasional, seperti KOMPAS, harian SUARA PEMBARUAN, harian BISNIS INDONESIA, majalah TEMPO, dan majalah SWASEMBADA. Pemahaman memang merupakan suatu daya saing yang potensial bagi suatu perusahaan. Sementara pemahaman yang benar bukanlah suatu hal yang mudah, tidaklah mudah untuk menerjemahkan karakter, sikap dan suatu perusahaan ke dalam 'hanya' dapat dimuat di dalam suatu seri iklan perusahaan. Oleh Cipta Citra Advertising bersama dengan divisi SAGA COMMUNICATION, segala hal yang perlu harian itu, membangun karena visi beberapa kalimat yang carporatenya, kepada publik ini, diterjemahkan kedalam iklan yang menggunakan figur orang ketiga (karyawannya), untuk menjelaskan figur bank yang diiklankan. Penulis mengambil 100 responden yang erat kaitannya disampakan dengan visi Prima Express Bank, yang oleh bank itu sendiri dijadikan sebagai slogannya: 'terus tumbuh dan berkembang'. Sebagaimana bank ini mengidentifikasikan dirinya berdasarkan visinya, peneliti mengambil responden yang berkaitan dengan masa depan, yaitu future public yang akan berpengaruh dalam opinian farmer, yaitu mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa responden dapat memahami bank . dengan cukup baik. Mal ini mencerminkan, bahwa iklan perusahaan bagaimanapun cukup mampu untuk membangun pemahaman yang benar terhadap Prima Express Bank."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astarini R. Yukasanu
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penni Arumdati
"Starting on April 2007, The Directorate General of Taxes has imposed Income Tax Article 23 of advertisement installing services at printed media by withholding tax system. Since the 2006 tax revenue did not reach its target, this policy is established as one of way to fulfill tax revenue in 2007 and years after it. The industry itself is in the financial unstable condition. This research begins with the fact that income from advertisement installing service is categorized as business income, which net income is difficult to determine before end of tax year because there are no exact amount of both revenues and expenses yet. It causes the difficulty in determining the accurate tax rate of Article 23 that is collected by withholding tax system. The inaccurate tax rate of Article 23 itself may affect the company?s cash flow.
The research has two purposes: (1) to find out the policy?s backgrounds in imposing Income Tax Article 23 on advertisement installing services at printed media by withholding tax system; and (2) to explain the problems occur during the accomplishment of the impositions of Income Tax Article 23 on advertisement installing services at printed media. In order to accomplish the purposes mentioned above, this research done by qualitative approach using depth interview as qualitative data collection technique. This research can be also classified into descriptive, pure, and cross-sectional research.
The results show that the reasons in imposing Income Tax Article 23 on advertisement installing services at printed media are: (1) to input advertisement installing services at printed media to taxation system in order to save its tax potential; (2) to explore a potential tax revenue from advertisement installing services transactions at printed media; (3) to help increasing the government?s revenue during the year. This research also proves that this Article 23 imposition causes several problems: (1) lack of proper socialization from tax officer causing less awareness of tax withholder in withholding printed media?s taxes; (2) dispute between user and advertisement agents in determining the party that obliged to withhold the Article 23 taxes of printed media as a result of bias procedure; (3) decreased daily budget of printed media; (4) increased administrative burden for both user, printed media, and tax officer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library