Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tesalonicca Talitha
"Investasi merupakan kegiatan yang sudah umum dilakukan bagi banyak orang yang ingin menyimpan kekayaannya dengan harapan mendapatkan keuntungan suatu hari. Salah satu instrumen investasi yang sering digunakan adalah saham. Karena saham dikenal sebagai data keuangan yang bersifat sangat fluktuatif maka pergerakan antar waktu menyebabkan variansi error bersifat tidak konstan atau heteroskedastisitas. Sehingga dalam memodelkan return saham, dikembangkan model Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (GARCH) yang dapat memodelkan lebih dari satu variabel secara bersamaan dan dapat digunakan pada data yang bersifat heteroskedastisitas. Model Dynamic Conditional Correlation-Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (DCC-MGARCH) digunakan untuk mengetahui hubungan volatilitas antar saham dan pergerakannya. Adapun emiten saham yang dimodelkan adalah PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) karena terdaftar sebagai saham dengan peringkat teratas yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan tercatat dalam indeks LQ45. Selanjutnya, DCC MGARCH(1,1) digunakan untuk memodelkan return dari kedua saham tersebut secara bersamaan. Selain itu signifikansi parameter Dynamic Conditional Correlation menunjukkan bahwa hanya terdapat jangka panjang spillover volatilitas antar saham BBCA dan BBRI. Hal ini mengindikasikan bahwa volatilitas return BBCA hanya berdampak signifikan terhadap persistensi jangka panjang volatilitas return BBRI tanpa berpengaruh signifikan terhadap penyesuaian jangka pendek volatilitas return BBRI.

Investment is a common activity for many people who want to save their wealth in the hope of getting a profit one day. One investment instrument that is often used is stocks. Because stocks are known as financial data that are very volatile movements between times cause the error variance is not constant or heteroscedasticity. So in modeling stock returns, a Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (GARCH) model was developed that can model more than one variable simultaneously and can be used on heteroscedasticity data. The Dynamic Conditional Correlation-Multivariate Generalized Autoregressive Heteroscedatic (DCC-MGARCH) model is used to determine the volatility relationship between stocks and their movements. The stock issuers modeled are PT Bank Central Asia (BBCA) and PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) because they are listed as top-ranked stocks that have a large market capitalization and are listed in the LQ45 index. Furthermore, DCC MGARCH(1,1) is used to model the returns of both stocks simultaneously. In addition, the significance of the Dynamic Conditional Correlation parameter shows that there is only a long-term volatility spillover between BBCA and BRI stocks. This indicates that the volatility of BBCA return has a significant impact on the long-term persistence of BBRI return volatility without having a significant effect on the short-term adjustment of BBRI return volatility."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia A. Utama
"This study examines the effect of macroeconomics variables to a mutual fund's return. The macroeconomic variables hypothesized to affect the portfolio performance are change in exchange rate (IDR to US dollar return), change in SBI rate, and growth of money supply. Furthermore, the prediction of expected return is also examined whether related to return of previous periods (lag return) and the level of their volatility. The selected mutual fund is Mawar Mutual Funds issued by PT Dana Reksa and data are collected from June 31 *' 1998 until May 21st 2004. The statistical method to test on the hypothesis is Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH). The results show that there are negative relationships between Mawar Mutual Fund's return to exchange rate return as well as change in SBI rate. This research also indicates that exchange rate return and change in SBI rate affect Mawar Mutual Fund's volatility. There is significant relationship between first lag return and Mawar's return of this period. But the results do not show any relation between Mawar's return to its volatility as well as the growth of money supply."
2006
MUIN-XXXV-3-Mar2006-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Heru Basuki
"Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh issue-issue dalam negeri pada volatilitas return saham serta menguji kinerja model GARCH dalam kemampuannya memprediksi (forecast) volatilitas return saham. Return saham diproxy dari indeks harga saham gabungan harian (composite index daily). Aspek-aspek yang diteliti meliputi pengenalan model GARCH, cara mendapatkan konstanta dan koefisien persamaan regresi serta kemampuannya memprediksi nilai volatilitas return saham ke masa yang akan datang.
Penelitian ini menggunakan data IHSG harian dari 1 Juli 1997 sampai dengan 30 Desember 2004. Data-data tersebut diperoleh dari PDPM-il3ii dan website "www jsx.co.id" di Internet, yang merupakan situs resmi dari Jakarta Stock Exchange. Metodologi penelitian adalah dengan cara membagi data menjadi 2 bagian atau periods, perioda ke-1 untuk pembuatan model dan perioda ke-2 untuk digunakan sebagai pembanding hasil prediksi. Keabsahan hasil model yang dibuat dan kemampuannya memprediksi diuji dengan beberapa soft ware komputer. Sedangkan hasil ujinya dilihat dari indikator-indikator statistik yang ditampilkan.
Kesimpulan hasil penelitian, ternyata issue-issue dalam negeri terutama yang berhubungan dengan perpolitikan berpengaruh pada volatilitas return saham serta GARCH merupakan model regresi yang mampu menjelaskan volatilitas return saham dan memberikan prediksi yang baik. Model GARCH bahkan mampu memprediksi volatilitas return saham pada kondisi ekonomi makro yang stabil maupun bergejolak tahun 2003 - 2004 dengan model yang dibangun dari kondisi crisis ekonomi parah tahun 1997 - 1998.

Target implementation of this research is analyzing influence domestic issues on stocks return volatility and also test performance of GARCH models and its ability stock return volatility forecasting. Stock return was taken from composite index daily. Aspects of research cover recognition of GARCH model, way of getting coefficient and regression equation constant value and also the ability to forecast stock return volatility value in the future.
This research use composite index daily data from July P`, 1997 until December 30'h, 2004. The data obtained from PDPM-iBii and website "www jsx.co.id" in internet, is formal sites of Jakarta Stock Exchange. Methodologies of Research is by dividing data become 2 period, first period for making of models and second period to be used as comparator result of forecasting. Validity of made models result and the ability to forecast is tested by a few computers software. While the test result of is seen on statistical indicator which is presented.
Conclusion of research, in the reality domestic issues especially related to politics having an effect on stocks return volatility and also GARCH is regression model that capable to explain stock return volatility and give forecasting the goodness. GARCH models even forecast stock return volatility at stable macro economic condition and flare up year 2003 - 2004 with woke up models from hard economic crisis condition of years 1997 - 1998.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuncoro Hadi
"Kerjasama investasi dalam Islam merupakan akad dari muyarokah. Saham merupakan bentuk equity investment yang didasarkan pada sistem bagi hasil atau profit loss sharing. Tingkat bagi hasil adalah refleksi dari profitabilitas dari underlying bisnisnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saham semestinya menjadi bentuk investasi ideal bagi investor muslim yang tidak setuju dengan sistem bunga. Dalam Islam tidak ada investasi yang risk free, setiap investasi ada keuntungan dan risiko yang ditanggung. Investasi yang tidak memperhatikan nilai risikonya adalah tindakan maysir. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti apakah distribusi empiris tingkat bagi hasil untuk saham syariah mempunyai bentuk normal atau skewness, begitu juga terhadap penyebaran varian apakah memiliki karakteristik homoskedastik atau heteroskedastik dan apakah metode parametrik daily earning at risk pada saham syariah dapat digunakan untuk menganalisis risiko harga saham syariah. Inilah permasalahan yang akan diteliti secara empiris dari market risk khususnya saham dalam Jakarta Islamic Index.
Hasil penenelitian mendapatkan sebagian besar saham memiliki pola distribusi empiris skewness. Karakteristik penyebaran varian sebagian besar bersifat heteroskedastik. Hasil pengujian metode parametrik daily earning at risk dengan backtesting mendapatkan hasil yang baik, sebab seluruh pengujian menyatakan model adalah valid. Dampak dari diperolehnya bentuk distribusi empiris yaitu skewness negatif adalah perlunya penyesuian nilai Zscore yang berakibat terjadi perubahan potensi risiko yang semakin besar dan dampak karakteristik penyebaran varian secara empiris yaitu heteroskedastik adalah hasil analisis potensi risiko yang terjadi lebih konservatif dari pada langsung menggunakan asumsi distribusi normal dan homoskedastik.

Investment cooperation in Islam is a musyarokah akad (agreement). Share constitutes form of equity investment based on profit loss sharing. Profit sharing rate is reflection of profitability of its underlying business. Therefore, it can be said that share should become ideal investment form for muslim investor disagreeing with interest system. In Islam, there is no risk free investment, there is always profit and risk to bear in every investment. Investment without knowing the content of risk is maysir. This research is aimed at examining whether empirically profit share rate for syari'ah (Islamic law share) has normal or skew ness form, whether variant distribution level is homoscedasticity or heteroscedasticity and whether parametric method of daily earning at risk in syari'ah share can be used to analyze price risk of syari'ah share. This problem will be examined empirically from market risk, especially share in Jakarta Islamic Index.
The research finding indicates that most shares have skew ness empirical distribution pattern. Characteristic of variant distribution is mostly heteroscedasticity. Examination finding of parametric method of daily earning at risk by using back testing indicates good results since entire examination indicates that the model is valid. The impact of this research is risk potential occurring is more conservative.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi
"ABSTRAK
Fenomena perubahan volatilitas seiring perubahan tìngkat nilai aktiva berisiko telah
menjadi perhatian para ahli finansial. Fischer Black yang mengamati fenomena tersebut
memaparkan bahwa perubahan volatilitas aktiva berisiko yang memiliki arah yang berlawanan
dengan pergerakan nilal aktìva berisiko tersebut.
Pengamatan Efek Fischer Black akan tampak lebih jelas pada perubahan implied
volatility pada sekuritas opsi sebagai akibat dari perubahan nilai underlying assetnya- Implied
volatility ialah volatilitas yang diperlukan sebagai masukan bagi formula option valuation Black
Scholes agar nilai pasar dan opsi tersebut sama dengan nilai teoritis berdasarkan formula Black
Scholes.
Penulis menetapkan hipotesis awal bahwa efek Fischer Black tidak terlihat pada
pengamatan perubahan langsung atas pergerakan aktiva berisìko, karena perubahan implied
volatility pada suatu model contingent claim berdasarkan formula Black Scholes didasarkan atas
asumsi investor yang bersifat risk neutral, yang tidak ditemui dalam kondisi pada keadaan nyata.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam karya akhìr ini mencakup dua hal pokok,
yakni estimasi conditional volatility dan return mingguan IHSG dengan menggunakan
pendekatan ARCH (Autoregresive Conditional Heterocedasticity), serta regresi linear antara
logaritma natural conditional standard deviasi yang diperoleh dengan logaritma natural niai
IHSG dalam pendekatan model Constant Elasticity of Variance Cox & Ross guna memperoleh
nilai constant elasticity of variance serta tingkat signifikansi IHSG sebagai faktor
heterocedasticity.
Karya akhir ini berupaya untuk mengobservasi ada tidaknya Fischer Black Effect melalui
pengamatan langsung atas perubahan volatilitas dan pergerakan time series aktiva benisiko,
dalam arti tidak dilakukan melalui pengamatan perubahan implied volatility dan suatu model
contingent claim.
Penyusun menetapkan hipotesis awal bahwa efek Fischer Black tidak terlihat pada
pengamatan perubahan langsung atas pergerakan aktiva benisiko, karena perubahan implied
volatility pada suatu model contingent claim berdasarkan formula Black Scholes didasarkan atas
asumsi investor yang bersifat risk neutral, yang tidak ditemui dalam kondisi pada keadaan nyata.
Pengujian ada tidaknya efek Fischer Black pada pergerakan IHSG mingguan periode
Januari 1994 hingga September 1997 berdasarkan model constan elasticity of variance Cox-Ross
menunjukkan bahwa terdapat hubungan berbanding terbalik antara tingkat aktiva berisiko dan
volatilitas dati return aktiva berisiko tersebut. Dalam hal ini Efek Fischer Black juga teramati
pada pengamatan langsung aktiva berisiko, akan tetapi pengujian tingkat UISG sebagai faktor
heterocedastic tidak memberikan hash yang signifikan."
2001
T1322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study tries to identify the accurate state and length of the global financial crisis, estimate the risk in the stock and foreign exchange (FX) markets during the financial turmoil and comprehensively analyze the characteristics of the risk."
330 JER 15:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadita Fitria
"Risk Management atau manajemen risiko saat ini merupakan salah satu prioritas utama yang dipertimbangkan industri keuangan, khususnya pasar modal. Risiko pasar (market risk) yang merupakan risiko yang timbul karena adanya volatilitas pada harga atas aset-aset keuangan dan kewajiban adalah salah satu risiko yang dihadapi para pelaku pasar modal. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pemodelan volatilitas terhadap return portofolio sepuluh saham teraktif di Bursa Efek Indonesia. Pembentukan portofolio dilakukan dengan pemberian bobot berdasarkan jumlah relatif aset yang diinvestasikan pada awal periode. Selanjutnya pemodelan volatilitas return portofolio tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga model volatilitas, yaitu model RiskMetrics, normal Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), dan student GARCH atau t-GARCH. Dalam rangka mengukur tingkat risiko yang dihadapi oleh para trader di Bursa, maka perhitungan nilai risiko dilakukan secara kuantitatif dalam kerangka Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Delta-Normal Valuation yang menggunakan asumsi distribusi normal. Penghitungan nilai risiko juga dilakukan dengan menggunakan tiga model VaR, yaitu model VaR RiskMetrics, VaR normal GARCH, dan VaR student GARCH.
Pada akhirnya ketiga model VaR yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko tersebut dievaluasi dengan menggunakan metode Backtesting dan Kupiec?s Likelihood Ratio Test, dalam rangka mendapatkan model VaR yang akurat, efisien, dan konservatif. Hasil penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bahwa model VaR normal GARCH berkinerja lebih baik dibandingkan model VaR RiskMetrics dan student GARCH, di mana model tersebut menunjukkan hasil yang lebih responsif terhadap adanya shock pada pasar dan lebih akurat dalam mengikuti pergerakan return aktual dari portofolio sepuluh saham teraktif yang diobservasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library