Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Dwi Deswanti
ABSTRAK
Tingginya jumlah kasus penderita AIDS di Indonesia berdasarkan pekerjaan yang berasal dari kelompok ibu rumah tangga memperbesar kemungkinan terjadinya penularan HIV dari ibu ke anak melalui transmisi vertikal. Kecenderungan remaja dengan HIV mengalami penundaan disclosure HIV dan stigma HIV merupakan tantangan sulit yang harus dihadapi remaja dengan HIV di masa mendatang. Penelitian ini melihat gambaran kondisi sosioemosional remaja dengan HIV yang hidup dalam stigma. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta, bekerjasama dengan dua Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS yaitu Yayasan Pelita Ilmu YPI dan Yayasan Vina Smart Era VSE . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 13 orang yang terdiri dari 7 remaja dengan HIV sebagai informan kunci, dan 6 pengasuh remaja dengan HIV sebagai informan pendukung. Usia informan kunci dalam penelitian ini berkisar antara 11-17 tahun. Temuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi kondisi sosioemosional pada remaja awal dan remaja akhir dengan HIV. Hasil dari penelitian ini, didapat 2 tipe kondisi sosioemosional remaja awal dan 2 tipe kondisi sosioemosional remaja akhir dengan HIV yang dibentuk oleh proses disclosure, stigma yang dialami, dan teman sebaya.
ABSTRACT
High amount of people with AIDS in Indonesia based on proffession placed by housewife which means increasing possibility infection HIV from mother to child by vertical transmission. Postponing disclosure process of HIV to adolescences and stigma related HIV are the great challenges that adolescence would face in the future. This study describes socioemotional condition among HIV infected adolescences who living with stigma. This study located in Jakarta and surroundings which cooperate with two Non Government Organization NGO of HIV AIDS Yayasan Pelita Ilmu YPI and Yayasan Vina Smart Era VSE . This study uses descriptive qualitative approach. Participants in this study are adolescences as key participants age range 11 17 years old and their caregiver as support participants with total 13 persons. Findings from this study can be divided into two group, these are socioemotional condition among early adolescences and socioemotional condition among late adolescences. Results from this study explains there are two type of socioemotional condition among early adolescents and two type of socioemotional condition among late adolescents that formed by disclosure processes, stigma related HIV, and peers.
2018
T50543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Indriyani Dida
ABSTRAK
Saat ini proporsi kejadian terinfeksi HIV pada perempuan semakin meningkat. Kualitas hidup pada ibu rumah tangga dengan HIV rendah, hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti HIV disclosure, stigma dan stres. Tujuan : Mengidentifikasi hubungan HIV disclosure, stigma dan stres terhadap kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV di Kupang, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel terdiri dari 120 ibu rumah tangga dengan HIV di poli VCT Sobat yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil : Ada hubungan antara stres (p=0,011;α=0,005) dan stigma (p=0,001;α=0,005) dengan kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV. Faktor paling dominan yang mempengaruhi kualitas hidup ibu rumah tangga dengan HIV adalah tingkat stres sedang (p=0,009;α=0,005; OR=7,667; 95% CI= 1,678-35,032). Kesimpulan : Stres dan stigma berhubungan dengan kualitas hidup ibu rumah tangga denfan HIV di Kupang. Direkomendasikan untuk dilakukan deteksi dini tingkat stres pada ibu rumah tangga dengan HIV agar dapat dilakukan intervensi awal untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kualitas hidup.
ABSTRACT
The proportion of HIV-infected women currently increases. Quality of life in housewives with HIV is low, this can be caused by many factors such as HIV disclosure, stigma and stress. Objective: To identify the relationship between HIV disclosure, stigma and stress on the quality of life of housewives with HIV in Kupang, using a cross sectional study design. The sample consisted of 120 housewives with HIV in poly VCT friends who were selected by consecutive sampling technique. Results: There was a relationship between stress (p = 0.011; α = 0.005) and stigma (p = 0.001; α = 0.005) with the quality of life of housewives with HIV. The most dominant factor affecting the quality of life of housewives with HIV is the moderate stress level (p = 0.009; α = 0.005; OR = 7.667; 95% CI = 1.678-35.032). Conclusion: Stress and stigma are associated with quality of life of housewives with HIV in Kupang. Early detection of stress levels in housewives with HIV is recommended so that early intervention can be carried out to reduce stigma and improve quality of life.

 

2019
T53071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lussy Afriyanti
Epidemi HIV merupakan masalah kesehatan global yang saat ini telah menunjukkan peningkatan kasus pada lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki (LSL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan narkoba, HIV disclosure dan pola komunikasi interpersonal terhadap perilaku seksual berisiko pada ODHA LSL. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling pada responden yang berkunjung ke klinik VCT Rumah Sakit Budi Kemulian Batam dan snowball sampling pada responden yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam dengan melibatkan 126 ODHA LSL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara HIV disclosure dengan perilaku seksual berisiko (p = 0,019; α = 0,05; OR = 2,530) dan pola komunikasi interpersonal dengan perilaku seksual berisiko (p = 0,016; α = 0,05; OR = 2,589). Pada analisis regresi logistik berganda diketahui bahwa pendidikan merupakan faktor yang paling memengaruhi perilaku seksual berisiko ODHA LSL (p = 0,027; α = 0,05; OR = 2,807; 95% CI = 1,125-7,006). HIV disclosure dan pola komunikasi interpersonal memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan perilaku seksual berisiko pada ODHA LSL, sehingga perawat perlu meningkatkan pengkajian yang komprehensif serta konseling dan edukasi personal dalam mengurangi perilaku yang berisiko terhadap penularan HIV dan meningkatkan pengelolaan penyakit pada ODHA LSL.
The HIV epidemic is a global health problem that has now shown an increasing case in men who have sex with men (MSM). This study aims to identify the relationship between drug use, HIV disclosure and interpersonal communication patterns towards sexual risk behavior in HIV-positive MSM. This study used a cross sectional design with purposive sampling technique on respondents who visited the VCT clinic in Budi Kemulian Hospital Batam and snow ball sampling technique on respondents in the work area of the Lubuk Baja Health Center in Batam City involving 126 HIV positive MSM. The results showed that there was a significant relationship between HIV disclosure and sexual risk behavior (p = 0,019; α = 0,05; OR = 2,530), interpersonal communication patterns and sexual risk behavior (p = 0,016; α = 0,05; OR = 2,589). In multiple logistic regression analysis, it was found that education was the factor that most influenced the sexual risk behavior of HIV positive MSM (p = 0,027; α = 0,05; OR = 2,807; 95% CI = 1,125-7,006). HIV disclosure and interpersonal communication patterns have a significant negative relationship with sexual risk behavior in HIV-positive MSM, so nurses need to improve comprehensive assessment and personal counseling and education in reducing behaviors that are at risk of HIV transmission and improve disease management in HIV-positive MSM.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library