Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rhea Hafizha
"Artikel ini membahas mengenai sebuah cerita pendek berjudul Madame Baptiste karya Guy de Maupassant. Cerpen ini menceritakan kisah seorang perempuan yang bunuh diri akibat tekanan masyarakat akan masa lalunya sebagai seorang korban perkosaan. Maupassant adalah seorang penulis beraliran naturalis. Karya-karyanya seringkali merupakan cerminan realitas sosial dalam masyarakat. Ia terutama sangat tertarik dengan tema perempuan dan patriarki yang merupakan topik hangat pada abad ke-19. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk dominasi budaya patriarki yang terdapat dalam cerpen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan antara pendekatan struktural dan pendekatan sosiologi sastra. Hasil analisis menunjukkan adanya dominasi patriarki dalam berbagai aspek kehidupan tokoh utama.

This article discusses a short story entitled Madame Baptiste by Guy de Maupassant. It tells the story of a woman who committed suicide due to public pressure on her past as a rape victim. Maupassant is a naturalist writer. His works are often a reflection of the society. He was particularly interested in women themes and patriarchy which was a very popular topic in the 19th century. This study aims to find forms of patriarchal dominance contained in the short story. The method used in this research is merging between structural approach and sociology of literature. The results of the analysis indicate that patriarchal domination exists in every aspects of the main character's life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Khusnia Nuriati
"Cerita pendek yang berjudul Clochette karya Guy de Maupassant adalah korpus dari penelitian ini. Maupassant yang merupakan penulis beraliran realisme, mengangkat tema perempuan yang mendapatkan ketidakadilan dari laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bentuk-bentuk kekuasaan patriarki dalam cerita pendek Clochette serta memperlihatkan subyektifitas Maupassant dalam menulis karya ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural yakni unsur sintagmatik dan paradigmatik, karena penelitian ini lebih membahas mengenai unsur tekstual yakni hubungan kausal alur serta hubungan antar tokoh. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bentuk kekuasaan patriarki pada alur, penokohan, dan narator, namun hal itu dipatahkan oleh sikap resisten Hortense serta diangkatnya citra Hortense oleh tokoh laki-laki dalam cerita ini. Kemudian didukung juga oleh pemikiran Maupassant mengenai perempuan yang dituangkan pada karya-karyanya, yakni mengangkat citra perempuan dengan cara membuat pembaca merasa simpati dengan tokoh perempuan tersebut.

The short story entitled Clochette by Guy de Maupassant is the corpus of this research. Maupassant is a realist author who usually stated the theme of men rsquo;s injustice against women. The purpose of this study is to show the forms of patriarchal domination in Clochette 39;s short story and to show Maupassant 39;s subjectivity. The method used in this research is a qualitative research with a structural approach, that is syntagmatic and paradigmatic elements because this study is more about the textual elements of the causal relationship and the relationship between the characters. The result of this research shows the patriarchal domination forms on plot, characterization, and narrator, but it was sued by Hortense 39;s resistant attitudes and the lifting of Hortense 39;s image by the male character in the story. It is also supported by Maupassant 39;s thoughts on women who poured on his works, namely to lift the image of women by making the reader sympathize with the female character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Nur Shabrina
"ABSTRAK
Dalam karya sastra, perempuan direpresentasikan dengan nilai-nilai yang seringkali mengerdilkan dan merendahkan selama berabad-abad. Artikel ini meneliti bagaimana perempuan direpresentasikan dalam Clair de Lune, sebuah cerita pendek karya Guy De Maupassant yang ditulis pada abad ke-19. Artikel ini berupaya melihat nilai-nilai tradisional yang merepresentasikan perempuan (yaitu, perempuan sebagai makhluk yang tercela, perempuan sebagai penggoda, cinta dan kelembutan sebagai kekuatan perempuan atas laki-laki) melalui perspektif sosiologi dan sastra. Artikel ini menunjukkan bagaimana gambaran buruk tentang perempuan dalam cerita, nyatanya, adalah kekuatan mereka atas laki-laki. Selain itu, artikel ini juga menggugat gagasan bahwa perempuan terjebak di dalam penindasan laki-laki. Artikel ini menyimpulkan bahwa cerita Clair de Lune berbicara untuk maslahat perempuan.

ABSTRACT
Over the centuries in literature works, women have been represented with values that are oftentimes diminutive and deprecative. This article examines how women are represented in Clair de Lune, a short story by Guy de Maupassant written in the 19th century. This article attempts to see the traditional values women are being represented with (i.e., women as a despisable being, women as a seducer, love and softness as womens power over men) through a sociology and literature perspective. It addresses how the deprecative images of the women in the story are, in fact, their power over men. It also challenges the notion where women are trapped under mens oppression. This article concludes that the short story is actually speaking in womens favor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aghna Honesty Ameera
"Artikel ini meneliti bentuk objektivikasi perempuan dan bagaimana tokoh perempuan yang merepresentasikan jenis kelamin kedua dalam cerpen Mouche terbebas dari objektivikasi dalam perspektif feminisme. Cerpen ini mengisahkan kehidupan Joseph Prunier dan keempat kawan lelakinya, N’a-qu’un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, dan Tomahawk, saat mereka menghabiskan waktu bersama-sama di sebuah kapal yang mereka beli. Kehidupan kelompok pertemanan yang hanya terdiri dari laki-laki itu berubah usai hadirnya seorang perempuan bernama Mouche. Dalam membedah pergeseran interaksi antar tokoh, penelitian ini menggunakan teori naratologi struktural Greimas (1982), konsep objektivikasi Nussbaum (1995), dan konsep feminisme Beauvoir (1949). Struktur naratif teks memperlihatkan alur cerita digerakkan oleh kehadiran Mouche sebagai tokoh perempuan. Kemudian, hasil analisis tematis menunjukkan tokoh perempuan dalam cerpen mengalami objektivikasi berupa instrumentality, denial of autonomy, dan ownership. Penelitian ini menemukan adanya upaya Guy de Maupassant sebagai penulis crepen menampilkan sisi lain perempuan melalui perubahan karakter tokoh perempuan. Tokoh Mouche berhasil membebaskan dirinya dari belenggu objektivikasi dengan perlawanan dan kekuatan yang dimilikinya.

This article examines the forms of objectification of women and the way the female character representing the second sex in the short story Mouche combats objectification from a feminist perspective. The story revolves around Joseph Prunier and his friends, N'a-qu'un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, and Tomahawk, as they spend time together on a boat. Their life changes upon the arrival of a woman named Mouche. In dissecting the shifting interactions between characters, this article uses Greimas' structural narratology theory (1982), Nussbaum’s concept of objectification (1995), and Beauvoir’s concept of existentialist feminism (1949). The narrative structure of the text shows that the storyline is driven by the presence of Mouche as a female character. The results of the thematic analysis show that the female character in this short story experiences objectification practices in the form of instrumentality, denial of autonomy, and ownership. This research found Guy de Maupassant’s attempt to portray another side of the female character, Mouche, through her character development. Mouche managed to free herself from the shackles of objectification with her resistance and power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hidayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang gangguan kepribadian yang dialami tokoh Renardet dalam cerpen La Petite Roque karya Guy de Maupassant. Gangguan kepribadian yang dimaksud adalah gangguan kepribadian ambang, yang ditandai dengan ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek serta impulsivitas yang nyata. Dengan pendekatan psikologi sastra dan cerpen La Petite Roque sebagai sumber data, dalam penelitian ini dianalisis perilaku dan perkataan Renardet yang dihubungkan dengan kriteria gangguan kepribadian ambang. Penelitian ini menemukan bahwa sikap dan perkataan tokoh Renardet menunjukkan kesesuaian dengan enam kriteria gangguan kepribadian ambang. Penemuan ini menunjukkan cerminan ilmu psikologi yang berkembang pada abad XIX dalam karya sastra.

ABSTRACT
This researh is focused on personality disorder suffered by Renardet in La Petite Roque , a short story by Guy de Maupassant. The personality disorder in this research is borderline personality disorder, which characterized by a persistent pattern of of instability of interpersonal relationships, self image, affects, and real impulsivity. Using psychological approach and La Petit Roque as corpus, i analyse Renardet s behavior and words related with Borderline Personality Disorder. The result shows that Renardet s behavior and words matches with 6 criteria of Borderline Personality Disorder. This shows reflections of psychology in nineteenth century and its relations with literary works."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Hanna Gloria
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai hubungan antara psikologi dan sastra yang terdapat dalam cerpen Lui? karya Guy de Maupassant. Fokus pada artikel ini adalah memperlihatkan adanya unsur psikologis berupa gangguan kejiwaan yang dimiliki oleh tokoh Aku. Cerpen Lui? menceritakan keadaan tokoh utama ndash; Aku ndash; yang memiliki rasa takut berlebih yang membuatnya melakukan hal yang tidak wajar. Artikel ini menunjukkan gangguan psikologis yang dialami oleh tokoh Aku melalui analisis penokohan serta alur dan latar.

ABSTRACT
This paper discusses about the relation between psychology and literature in Lui , a short story by Guy de Maupassant. The purpose of this article is to reveal psychological elements leading to mental disorder which influenced the main character in all his actions and decisions. The short story recounts the main character rsquo s mental state who, possessed by excessive fear, caused him to do unreasonable acts. The psychological disorder of the main character is analyzed through the story rsquo s characterization, plot, and setting. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widaningsih
"Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk memperlihatkan unsur moeurs dalam Une Vie. Adapun yang disebut moeurs adalah kebiasaan-kebiasaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu yang berhubungan dengan perilaku moral dalam suatu tempat dan kurun waktu tertentu.
Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini adalah pendekatan struktural, yang analisisnya dipusatkan kepada karya itu sendiri. Untuk mendukung penelitian ini akan dipakai teori Roland Sarthes tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dalam karya, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang hubungan teks dan acuan.
Analisis sintagmatik memperlihatkan pengulangan peristiwa petualangan cinta dalam satuan-satuan isi cerita. Selain itu, dari alur hubungan sebab-akibat yang dibentuk dari masing-masing pusat cerita atau tokoh (ada 8 cerita kecil yang berpusat pada 8 tokoh), terlihat bahwa unsur penyelewengan mendominasi tiap-tiap alur dan memotivasi setiap tindakan tokoh. Dengan demikian petualangan cinta tampak sebagai 'kebiasaan' atau moeurs.
Analisis paradigmatik terdiri atas analisis tokoh serta latar. Analisis tokoh memperlihatkan bahwa dari kedelapan tokoh, lima di antaranya memiliki sifat-sifat yang mengarahkan mereka pada kecenderungan untuk melakukan penyelewengan. Petualangan cinta sebagai moeurs didukung pula oleh sikap para penduduk desa umumnya yang menganggap penyelewengan cinta sebagai hal yang biasa.
Analisis latar yang meliputi analisis ruang dan waktu, memperlihatkan bahwa kebiasaan atau moeurs dalam perilaku, sehubungan dengan petualangan cinta, meliputi waktu yang luas, sejak akhir abad ke-18. Kebiasaan tersebut terjadi di daerah yang terpencil yang jarang berhu_bungan dengan dunia luar, yaitu di sekitar desa Yport di Normandia, sehingga kebiasaan itu bertahan lama di daerah tersebut.
Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian, baik alur, pengaluran, tokoh, maupun latar dalam Une Vie mem-perlihatkan moeurs, yaitu moeurs petualangan cinta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library