Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robertus R. Rubiyanto
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadya Rahmani Musthofa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur reliabilitas dan validitas skala baru untuk pengukuran empati yang disebut ES yaitu singkatan dari Empathy Scale. Kami terinspirasi oleh sebuah skala yang sudah ada bernama EQ-short untuk mengukur empati yang divalidasi dengan tiga alat ukur lainnya yaitu, kecerdasan emosional (EQ), stres pribadi (personal distress), dan pengambilan perspektif (perspective taking). Peserta penelitian ini mencakup 246 mahasiswa program sarjana. Penelitian ini dilakukan dengan meminta peserta untuk mengisi survei mega online. Kami menemukan bahwa, (1) Reliabilitas dari EQ-Short lebih tinggi dibandingkan ES; (2) butir indeks diskriminasi menunjukkan hasil yang rendah; (3) korelasi antara ES dan skala validasi ditemukan berkorelasi positif secara signifikan. Reliabilitas yang rendah dapat dilihat dari adanya konsistensi internal yang rendah. Hal ini merepresentasikan buruknya butir indeks diskriminasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang kami ajukan bahwa tingkat empati yang lebih tinggi berkorelasi dengan tingkat kemampuan pengambilan perspektif yang lebih baik serta tingkat stres pribadi yang lebih rendah dalam menghadapi pengalaman negatif lainnya.

The aim of the current study was to measure the reliability and validity of the newly developed empathy scale called ES that is the abbreviation of Empathy Scale. We are inspired by an existing scale called EQ-Short to measure empathy along with three validating measures; Emotional quotient, personal distress, and perspective taking. A total of 246 undergraduate students involved in this study. The study was conducted by asking participants to fill out our online mega survey. We found that; (1) Reliability of EQ-Short is higher than the reliability of ES; (2) item discrimination indices showed low outcomes; (3) the correlation between ES and validating scales were found to be significantly positive correlated. Low reliability can be seen by low internal consistency. This represents poor outcomes of item discrimination indices. Corresponding to our hypothesis, the results of this study showed that higher level of empathy was correlated with greater level of perspective-taking ability as well as having less personal distress in facing others? negative experience that were corresponding to our hypothesis.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ashma Nur Afifah
"Penggunaan peralatan komunikasi elektronik seperti telepon seluler dan internet cenderung membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membantu remaja dalam berhubungan dengan teman, dan salah satu dampak negatif adalah cyberbullying. Salah satu penyebab terjadinya cyberbullying adalah empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan empati dan komponen di dalamnya yaitu empati afektif dan empati kognitif dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja yang menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas. Partisipan penelitian ini terdiri dari 169 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang terlibat dalam perilaku cyberbullying.
Empati diukur dengan menggunakan Basic Empathy Scale dari Joliffe dan Farrington (2006) dan perilaku cyberbullying diukur dengan Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) dari Topcu dan Erdur-Baker (2010) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying yang diterima maupun dilakukan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh dan perlu diteliti lebih lanjut.

The increasing use of electronic gadgets such as handphone or internet has positive and negative effect. On the positive side it does help adolescence to communicate with their friends but one of negative effect is cyberbullying. One factor that correlates to cyberbullying behavior is empathy. The purpose of this study is to identify the correlation between empathy and its component, the affective empathy and cognitive empathy and cyberbullying behavior among adolescence in senior high school. The participants are 169 students in senior high school in Jakarta who do cyberbullying behavior.
Empathy is measured with Basic Empathy Scale by Joliffe and Farrington (2006) and cyberbullying behavior is measured with Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) by Topcu and Erdur-Baker (2010) which has been adapted and modified in this study. The result indicates that the correlation is not significant because there are other factors that more contributes to cyberbullying behavior than empathy that need to be studied further.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Himawan
"Penanganan Covid-19 membutuhkan kerjasama antara Pemerintah, Polri dan seluruh lapisan masyarakat, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Untuk itu Pemerintah dan Polri harus mengefektifkan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat agar program penanganan covid-19 berjalan sukses. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan trust, resistansi dan empati pada masyarakat dalam menanggapi pandemi Covid-19 serta meneliti faktor yang mempengaruhi trust, resistansi dan empati terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, mengunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan tahapan sebagai berikut: menelaah seluruh data, mengkategorikan data, menyusun deskripsi trust, resistansi dan empati kemudian menghubungkan dengan landasan teori, serta menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi trust, resistansi dan empati pada masyarakat adalah perbedaan penerapan standar kebijakan pembatasan, model pendekatan yang digunakan aparat dalam penegakan protokol kesehatan, desakan kebutuhan sehari-hari, berita yang tidak valid dan Hoax s"
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022
320 LIT 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Devi Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan secara empiris adanya hubungan antara pemaafan dan trait empati pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan desain penelitian field stuefy pada 74 mahasiswa Universitas Indonesia dan Universitas Indraprasta, PGRI. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri dari alat ukur pemaafan dan trait empati. Alat ukur pemaafhn terdiri dari 56 item yang mengukur tiga aspek yaitu aspek afektif, kognitif dan tingkah laku. Sedangkan alat ukur trait empati terdiri dari 21 item yang mengukur dimensi afektif dan kognitif. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara pemaafan dengan dimensi afektif dan dimensi kognitif dari trait empati. Pemaafan tidak terbukti dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, waktu terjadinya peristiwa yang menyakitkan, suku, agama, dan evaluasi korban terhadap perlakuan yang diterimanya. Namun, pemaafan dipengaruhi oleh dalamnya sakit hati yang dialami korban dan kedekatan korban dengan pelaku. Sedangkan trait empati dipengaruhi oleh jenis kelamin. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penelitian lanjut yang sejenis.
This study aims to demonstrate study empiric of relationship between forgiveness and trait empathy among college students. This research was carried out quantitatively with the design of field research study on 74 students at the University of Indonesia and University Indraprasta, PGRI. Data obtained by using questionnaires. The questionnaire used consisted of measuring instruments forgiveness and trait empathy. Forgiveness measuring instrument consists of 56 items that measure three aspects: affective, cognitive, and behavior. While the trait empathy measuring instrument consisting of 21 items that measure affective and cognitive dimensions. The results showed no significant positive correlation between forgiveness with the dimensions of affective and cognitive dimensions of trait empathy. Forgiveness is not shown to be affected by age, gender, time of occurrence of a painful event, race, religion, and evaluation of treatment received by victims. However, forgiveness is affected by the pain suffered by its victims and their proximity to the victim by the perpetrator. While the trait empathy is influenced by gender. Hopejully, the result of this research can give many advantages for next research."
2010
S3706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Wahyu Nugroho
"Tujuan dari dibuatnya skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap empati dan kemampuan mendengarkan yang dimiliki oleh pustakawan terhadap hubungan yang terbentuk dengan pengguna perpustakaan. Data penelitian ini diolah dengan software Lisrel 8.51, menggunakan tenik structural equation modeling (SEM). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa empati tidak didukung oleh data yang signifikan yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dengan kepuasan pengguna, sementara itu kemampuan mendengar yang baik berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pengguna. Kemudian tidak ditemukan data yang signifikan atas pengaruh sikap empati yang dimiliki pustakawan terhadap kepercayaan yang bisa timbul dalam diri pengguna, serta ditemukan hubungan yang positif antara kemampuan mendengarkan terhadap rasa percaya dari pengguna. Terakhir dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa kepercayaan tidak berpengaruh positif terhadap keinginan pengguna perpustakaan untuk berinteraksi kembali dengan pustakawan, serta kepuasan yang timbul atas pelayanan dari pustakawan akan berpengaruh positif terhadap keinginan pengguna perpustakaan untuk berinteraksi kembali dengan pustakawan.

The purpose of this thesis is to investigate librarian empathy and listening impact on relationship with user.data was processed with Lisrel 8.51. using structural equation modeling (SEM) technique. The result showed that empathy is not positively related to user's satisfaction, meanwhile listening is positively related to user's satisfaction. And than empathy is not positively related to trust, in contrast to that listening is positively related to trust. Last in this thesis indicate that trust has no effect to relationship outcomes, and satisfaction has positively related to relationship outcomes.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefani Emanuella
"Mahasiswa generasi millennial menghadapi tantangan krisis empati di dalam lingkungan dimana teknologi berkembang pesat, ketersediaan informasi begitu kaya, dan berbagai media digital mengelilingi generasi ini. Hal ini menjadikan generasi ini rentan terhadap berbagai tekanan psikologis yang muncul dari pertarungan eksistensi diri intragenerasi dan prasangka dari generasi sebelumnya. Tekanan tersebut dapat dihindarkan dengan membangun individu yang memiliki empati yang baik. Musik memiliki kapasitas untuk memaparkan pendengarnya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Individu dengan preferensi musik eklektik mdash; mereka yang tidak memiliki preferensi yang kuat pada jenis musik manapun, melainkan, menunjukkan fleksibilitas dalam mendengarkan musik mdash;merupakan jenis pendengar yang empatik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara preferensi musik eklektik dan empati pada mahasiswa generasi millennial. Penelitian ini dilakukan pada 356 partisipan. Preferensi musik diukur menggunakan Short Test of Music Preferences STOMP oleh Rentfrow dan Gosling 2013 yang dimodifikasi, sedangkan Interpersonal Reactivity Index IRI milik Davis 1980 digunakan untuk mengukur empati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara preferensi musik eklektik dan empati r= 0,164; p= 0.002, signifikan pada L.o.S 0.01 . Penelitian selanjutnya diharapkan memerhatikan karakteristik seperti pengalaman dan kemampuan bermusik responden, metode pengambilan data yang digunakan, serta melakukan elisitasi yang lebih mendalam mengenai budaya musik yang sedang berkembang pada masanya.

College students of millennial generation are challenged with empathy crisis in an environment with vast development of technology, rich availableness of information, and digital medias surrounding this generation. This circumstances make this generation prone to many psychological pressures which emerge from the battle of self existance among millennials themselves and prejudice from the previous generations. This pressure can be escaped by equipping each individual with empathy. Music has a capacity to expose its listeners with diverse pespectives. The ones who has an eclectic music preference mdash whom does not have strong preference to any music cathegory, but showing the flexibility in listening to diverse kind of musics mdash are the empathetic individuals.
This research aims to find the correlation between eclectic music preference and empathy in college students of millennial generation. This research was conducted to 356 participants. Respondents rsquo music preference was measured by a modified version of Short Test of Music Preferences STOMP from Rentfrow and Gosling 2013, and Interpersonal Reactivity Index IRI by Davis 1980 was used to measure respondents rsquo empathy. The result of this research showed that there is a significant correlation between eclectic music preference and empathy r 0,164 p 0.002, significant at L.o.S 0.01. Suggestions for further research is to notice respondents rsquo characteristics, such as respondents rsquo background at music education or performing, consider other measurement method, and carry out deeper elicitation about the developing music culture at the current time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Marcus Wiguna Wahjudi
"
ABSTRAK
Empati adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang dokter untuk dapat memberikan pelayanan yang berpusat pada pasien dengan baik. Mahasiswa kedokteran diharapkan untuk dapat mempelajari empati kedokteran dalam masa pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah tingkat empati pada mahasiswa kedokteran dipengaruhi oleh tingkat stres. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat tingkat stres dan empati pada berbagai tingkat pendidikan. Desain penelitian ini adalah potong lintang. Kuesioner Perceived Stress Scale-10 digunakan untuk mengukur tingkat stres sementara kuesioner Jefferson Scale of Physician Empathy digunakan untuk mengukur tingkat empati. Keduanya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan divalidasi, kemudian disebarkan kepada 504 mahasiswa program studi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tingkat stres pada mahasiswa kedokteran mencapai tingkat tertinggi pada tahun pertama dan terus turun di tahun berikutnya. Perbedaan tingkat stres yang signifikan ditemukan antara mahasiswa preklinik tahun 1 hingga 3 dengan mahasiswa tahun akhir profesi tahun kedua . Rerata tingkat empati meningkat pada 3 tahun pertama, lalu turun secara signifikan pada profesi tahun pertama p=0,001 dengan uji mann-whitney dan kembali meningkat pada profesi tahun kedua p=0,014 dengan uji mann-whitney . Akan tetapi, tidak ditemukan korelasi antara tingkat pendidikan dengan tingkat empati r= 0,008 dan p=0,861 dengan uji spearman . Tidak ditemukan korelasi pula antara tingkat stres dengan tingkat empati r=-0,031 dan p=0,246 dengan uji spearman . Penelitian ini menunjukkan kemungkinan terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi pola penurunan tingkat empati pada saat memasuki tahap profesi. Penelitian lebih lanjut untuk meneliti variabel lain diperlukan untuk menentukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat empati mahasiswa kedokteran.

ABSTRAK
Empathy has been known as critical ability for medical doctors to be able to conduct good patient centered care. Medical students are expected to learn this in the medical school. This study is conducted to identify whether medical students rsquo empathy level is affected by their stress level. Also, this study aims to examine the empathy and stress level of medical students across education years. The study design is cross sectional. The translated version of Perceived Stress Scale 10 Questionnaire is used to measure stress level while Jefferson Scale of Physician Empathy Questionnaire is used to measure empathy level. The questionnaires were validated and administered to a total of 504 students of the undergraduate medical education program in Faculty of Medicine Universitas Indonesia. We found that stress level among medical students peaks on the first year and continues to decline over years. Significant stress level difference are found between preclinical year students year 1 to 3 compared to final year students second clinical year . Empathy level increases over the first 3 years, then declines significantly upon entering first clinical year p 0,001 and increases again the next year p 0,014 . However, no correlation was found between the ldquo education year rdquo variable and ldquo empathy level rdquo variable r 0,008 and p 0,861 on spearman test . Also, no correlation was found between ldquo stress level rdquo and ldquo empathy level rdquo variable r 0,031 and p 0,246 on spearman test . This finding suggests that there may be other underlying factors that contributes to empathy decline in medical students upon entering clinical year. Further research exploring other variables should be conducted to identify those factors."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindia Nahardita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan mengasuh dengan empati dapat meningkatkan pengetahuan 'parental empathy' ibu-ibu Bhayangkari. Penelitian ini berbentuk pelatihan dengan dasar pikiran 'experiential learning' yang diberikan pada sekelompok ibu-ibu Bhayangkari yang memiliki anak usia 3-5 tahun, dan merupakan penelitian dengan 'one group pretest' dan 'posttest design'. Penelitian ini dilakukan sebanyak 10 sesi dalam waktu 4 hari dengan melibatkan partisipan sebanyak 13 orang. 'Pretest' dan 'posttest' diberikan sebelum dan setelah pelatihan dengan instrumen yang mengukur kemampuan 'parental empathy' berdasarkan Eagle dan Bylund Makoul yang dirancang oleh peneliti. Hasil 'pretest' dan 'post test' diuji dengan uji 'non parametric Wilcoxon Signed Rank 'menunjukkan level signifikansi 'p.value' 0,003 (<0,05). Hasil ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai 'pre-test' dan 'post-test. 'Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan mengasuh dengan empati dapat meningkatkan pengetahuan 'parental empathy' ibu. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah dikembangkan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan 'parental empathy'.

This study aims to determine whether the parenting with empathy training can improve parental empathy knowledge among mothers. This study is based on experiential learning, and is a one group pretest and posttest design study. This  study consisted of 10 training session within 4 days. The pretest and posttest instruments that measure parental empathy are designed based on the concept of parental empathy from Eagle and Bylund Makoul. This instruments was created by researchers. The results of the pretest and post test were tested by the non-parametric Wilcoxon Signed Rank test (p.value=0.003<0.05). This result means that there is a significant difference between the value of the pre-test and post. In conclusion, parenting with empathy training can improve parental empathy knowledge for Bhayangkari mothers. For further research, it is necessary to develop training aimed at improving parental empathy skills.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi
"Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, empati perawat terhadap pasien anak usia dini  belum dapat dilaksanakan secara optimal. Empati merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui edukasi dan program pelatihan. Walaupun telah banyak program pelatihan empati dalam keperawatan, akan tetapi belum ada program pelatihan yang khusus dirancang untuk meningkatkan  empati perawat terhadap pasien anak usia dini. Penelitian ini tentang sebuah program intervensi  pelatihan “Aku Sayang dan Memahami” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan uji beda satu kelompok sebelum dan sesudah  intervensi atau one group pretest post-test design. Terdapat 18 partisipan dalam penelitian ini. Hasi Uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini (p- value < 0.001, p < 0.05). Hasil Uji Friedman, menunjukkan bahwa: 1) pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini meningkat secara signifikan sebelum dan setelah program intervensi dilaksanakan (p-value 0.001, p < 0.05) dan 2) peningkatan pemahaman empati secara signifikan dijumpai dalam kurun waktu dua minggu setelah program intervensi dilaksanakan (p-value 0.001, p < 0.05). Hasil ini membuktikan bahwa pelatihan “Aku Sayang dan Memahamimu” mampu meningkatkan pemahaman empati perawat terhadap pasien anak usia dini dan pelatihan tersebut memiliki efek pembelajaran yang menetap dalam kurun waktu dua minggu. Perlu dilakukan suatu penelitian lanjutan dengan jumlah partisipan yang lebih besar dan memasukkan evaluasi berdasar perspekstif orangtua dari pasien anak usia dini.

In hospitals health services, nurses' empathy for early childhood patients cannot be implemented optimally. Empathy is a knowledge and skill that can be improved through education and training programs. Although there are many empathy training programs in nursing, there are no training programs specifically designed to increase nurses' empathy towards early childhood patients. This research is about a training intervention program "I Love and Understand" which aims to increase nurses' empathetic understanding of early childhood patients. This research is a quantitative research with one group pretest post-test design. There were 18 participants in this study. The results of the Wilcoxon Signed Rank Test showed a significant increase in nurses' understanding of empathy towards early childhood patients (p-value < 0.001, p < 0.05). Based on the Friedman Test, this research shows that: 1) nurses' understanding of empathy towards early childhood patients increased significantly before and after the intervention program (p-value 0.001, p < 0.05) and 2) a significant increase in understanding of empathy was found over time two weeks after the intervention program was implemented (p-value 0.001, p < 0.05). This statistical test results prove that the "I Love and Understand" training program is able to increase nurses' empathy understanding of early childhood patients and the training has a lasting learning effect within a period of two weeks. It is necessary to carry out further research with a larger number of participants and include evaluations based on the perspective of parents of early childhood patients."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>