Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Sudjono
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
332.1 Sud d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kusumaramdhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang terdiri dari NPF, RCA, CAR, FDR NIM dan faktor eksternal yang terdiri dari inflasi dan SBI terhadap tingkat bagi hasil deposito Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat.
Upaya untuk meningkatkan kinerja investasi deposito DPLK Muamalat yaitu dengan mencari tingkat bagi basil yang maksimal di bank syariah. Agar hasilnya maksimal, tentunya pergerakan hasil investasi harus terus dikontrol dan juga memperhatikan pergerakan investasi DPLK yang lain. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini agar tidak terjadi perpindahan nasabah/peserta yang akan berakibat berkurangnya modal pada DPLK Muamalat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat bagi hasil DPLK diantaranya yaitu FDR dengan tingkat pengaruh yang cukup tinggi. Jika secara individual, variabel-variabel lain tidak mempunyai pengaruh yang signifikan akan tetapi jika secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan.

This research is to find internal factor which consist of NPF, ROA, CAR, FDR, NIM and also internal factor which consist of inflation, SBI and how their influence to profit sharing from deposit financial fund of muamalat pension institution.
To increase the work of deposit in DPLK muamalat investment, we have to find the maximum profit sharing rate in syariah banking. These movements from investment have to be notice and also the other DPLK muamalat investment, in order to get maximum result. This action is to detect as soon as possible, the volatility of customers which cause capital loss in DPLK muamalat.
From this research, there is some factor which influence DPLK profit loss sharing rate, one of them is LDR with showing high correlation in individuality. Thus, the others variable have not significantly correlated but they will correlate significantly together on the same time.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Natalia
"Berfokus kepada permasalahan diskrepansi perolehan penghasilan di masa bekerja dan di masa pensiun, dimana sesuai dengan pemaparan hasil-hasil penelitian terdahulu yang menyatakan perlunya mencapai nilai replacement ratio di angka 62%, peneliti menggunakan data pendapatan per bulan di masa bekerja dari karyawan perusahan swasta PT.XYZ yang beroperasi di Jakarta, untuk melakukan perhitungan dan menentukan faktor-faktor demografi yang paling signifikan dalam mencapai angka replacement ratio yang dimaksud. Metode perhitungan yang digunakan adalah regresi linear dengan OLS, WLS yang dibandingkan dengan metode LASSO. Hasil perhitungan menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara job level semasa bekerja, usia dan jumlah penghasilan terhadap nilai replacement rate di masa pensiun, sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan di negara berkembang lainnya. DPLK, sebagai program pendanaan pensiun yang dikembangkan oleh pihak swasta menjadi salah satu pilihan dalam meningkatkan penjaminan kehidupan sederhana yang layak, mendukung program nasional yang baru berjalan di Indonesia mulai tahun 2015, yaitu JHT (Jaminan Hari Tua) dan JP (Jaminan Pensiun).

Focusing on the problem of income acquisition discrepancies during working and retirement period, which is in accordance with the exposure of the results of previous research stating the necessity to reach the replacement ratio value of 62%, researcher use monthly income date during each employment period of employee working for PT.XYZ a private company operating in Jakarta, to perform calculations and determine the most significant demographic factors in achieving the intended replacement ratio. The calculation method used is linear regression with OLS, WLS compared to LASSO method. The results of the calculation state that there is a significant relationship between job level during employment, age and amount of income to the income adequacy rate in retirement, in accordance with the results of previous studies conducted in other developing countries. DPLK, as a pension funding program developed by the private sector, is one of the options in increasing the guarantee of a decent simple life when entering pension period, supporting public pension fund program running in Indonesia started in 2015, namely JHT (Jaminan Hari Tua) and JP (Jaminan Pensiun)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray Tiran
"[ABSTRAK
Potensi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) cukup besar, tantangan yang muncul dalam menyingkapi potensi DPLK yang cukup besar, adalah bagaimana strategi yang harus dibuat oleh Bank/Lembaga Keuangan untuk meningkatkan bisnis DPLK. Salah satu cara meningkatkan bisnis DPLK adalah dengan menambah new account secara agresif baik dari sisi peserta institusi maupun peserta perorangan. Untuk meningkatkan new account, diperlukan studi komprehensif terhadap perilaku dan preferensi konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan customer pada tahap pre-purchase untuk menabung dalam prosuk dana pensiun perorangan. Berdasarkan hasil survey pada 253 responden di Jabodetabek, ditemukan faktor yang signifikan berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk menabung dalam produk dana pensiun yakni variabel Past Experience, Financial Risk dan Temporal Risk.

ABSTRACT
Retirement Savings or Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) has a great potential for growth. The big challenge is how the strategy should be made by DPLK?s provider to increase the business. One of the strategies could be taken by DPLK?s provider is to add more new account from institution and individual participant. To grow aggressively,a comprehensive study of the behaviour and preferences of consumersis required. This research was conducted to analyse the factors that may influence pre-purchase decision making for customer to save for personal retirement savings. Based on the results of the survey on 253 respondents in Greater Jakarta, there were factors that significantly affected a pre-purchase decision to save for personal retirement savings product, namely Past Experience, Financial Risk and Temporal Risk., Retirement Savings or Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) has a great potential for growth. The big challenge is how the strategy should be made by DPLK’s provider to increase the business. One of the strategies could be taken by DPLK’s provider is to add more new account from institution and individual participant. To grow aggressively,a comprehensive study of the behaviour and preferences of consumersis required. This research was conducted to analyse the factors that may influence pre-purchase decision making for customer to save for personal retirement savings. Based on the results of the survey on 253 respondents in Greater Jakarta, there were factors that significantly affected a pre-purchase decision to save for personal retirement savings product, namely Past Experience, Financial Risk and Temporal Risk.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bekti Lin Eridiani
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia kira-kira pertengahan tahun 1997
mengakibatkan sektor moneter kekurangan dana, bank-bank dilikuidasi serta hampir
semua kegiatan ekonomì yang menggunakan fasilitas bank juga semakin terpuruk.
Menurut data dan Biro Pusat Statistik (data pertumbuhan nil sektor ekonomi tahun 1996-
1998), sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan negatif diantaranya adalah sektor
keuangan yang mengalami krisis berkepanjangan, Sub sektor keuangan diantaranya yaitu
sub-sektor lembaga keuangan non bank (termasuk Dana Pensiun) yang mengalami
pertumbuhan positif tidak mampu menjadikan pertumbuhan sektor tersebut positif karena
peranannya yang kecil dalam pembentukan PDB sektor keuangan. Padahal di negara lain
seperti Chili dan beberapa negara Asia Pasifik, Dana Pensiun dapat memngkatkan
domesgic saving rate, yang akan mengurangi kebergantungan negara tersebut pada modal
asing untuk mendanai investasi yang diperlukan bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Jelaslah bahwa sebenarnya penyelenggaraan Dana Pensiun yang baik dapat membantu
Pertumbuhan ekonomi.
Mengingat perlunya Dana Pensiun., dan kenyataan bahwa masih banyak masyarakat
Yang belum familiar mengenai Dana Pensiun maka dalam penulisan ini dilakukan potret
lembaga keuangan non bank tersebut di Indonesia. Tujuannya adalah untuk sedikit
membuka ke assymetric?an informasi antara pengurus dan peserta Dana Pensiun, baik
Peserta potensial maupun yang sudah menjadi peserta di suatu Dana Pensiun.
Selain itu, pada penulisan ¡ni juga diperkenalkan radar chart untuk analisis. Prosedur
Umum dalam managerial function untuk penetapan strategi (tactical planning) didasarkan
Pada beberapa fase yaitu fase plan-do-see. Prosedur tersebut tidak selalu harus dimulai
dari fase ?plan?, melainkan dapat dimulai misalnya dari fase see sehingga urutan
prosedurnya adalah see-plan-do. Fase ?see? terdiri dari:
1. Analisis dan evaluasi hasil
2. Koreksi hasil-hasil yang tidak memuaskan
Pada fase ?plan? disusun berbagai tujuan dan rencana, baik tujuan dan rencana jangka
pendek, maupun strategi jangka panjang dalam rentang lima atau sepuluh tahunan.
Sementara fase ?do? adalah bagian dimana berbagai rencana diimplementasikan untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan ini dimaksudkan untuk memotret
industri Dana Pensiun, dengan demikian lingkupnya dibatasi padafase ?see?. Salah satu
contoh tools yang efektif dalam penerapan analisis di fase ?see?adalah penggunaan radar
chart. Analisis radar chart dapat mencakup banyak dimensi. Radar chart digunakan
sebagai sinyal, baik untuk pengurus maupun peserta Dana Pensum untuk melihat
bagaimana kinerja dan pola-pola kinerja yang terjadi. Dalam penulisan ini, dimensi yang
diamati adalah growth, profitability, efficiency, asset quality dan financial stability. Tiap
dimensi terdiri dan satu atau beberapa rasio.
Dalam penulisan ini, Dana Pensiun dibedakan dalam 2 (dua) kategori yaitu kategori
DPPK IP & DPLK (Dana pensiun Pemberi Kerja Program Iuran Pasti & Dana Pensiun
Lembaga Keuangan) dan kategori DPPK MP ( Dana Pensiun Pemberi Kerja Program
Manfaat pasti). Tiap kategori tersebut dibagi lagi menjadi kelompok. Kategori DPPK IP
& DPLK dibagi menjadi kelompok BUMN vs Non BUMN dan kelompok DPPK IP vs
DPLK. Sedangkan kategon DPPK MP dikelompokkan menjadi BIJMN vs Non BIJMN.
Dari sudut pandang penulis berdasarkan rasio-rasio yang bersangkutan, baik untuk
kategori DPPK IP & DPLK maupun kategori DPPK MP, temyata secara kinerja
Dana Pensiun BUMN masih lebih baik daripada Non BUMN. Selain itu diidentifikasi
pula adanya kemungkinan bahwa Dana Pensiun BUMN memiliki banyak ?pendapatan
lain-lain? yang memberikan sumbangan dalam kinerja profitability nya. Dan dalam
kategori DPPK IP & DPLK, di kelompok DPPK IP vs DPLK, ternyata secam umum
kinerja DPLK lebih baik dibandìngkan kineija DPPK IP.
Selain itu juga dibuat radar chart untuk enam Dana Pensiun yang terbaik kinerja
rasio profitability nya (HUSP/AB) di tahun 1998. Juga lima Dana Pensiun yang terbaik
kinerja rasio financial stability nya (AB/KA) di tahun 1998. Pola garnbar radar chart
yang sama menggambarkan bahwa strategi yang dijalankan oleh Dana Pensiun sama,
begitu juga sebaliknya. Sebagai tambahan, pada lampiran dicantumkan juga ranking
Dana Pensiun pada masing-masing kategori yang diamati. ini dimaksudkan untuk
membuka informasi yang lebth luas mengenai industri Dana Pensiun.
"
2001
T1642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhivipala Gunawijaya
"Pension program participants need an effective pension plan that can give them adequate income replacement to maintain a similar standard of living in retirement. However, 2015-2018 OJK report reveals that the voluntary pension program participants in Indonesia tend to risk-averse. They prefer lower risks and lower returns, as shown in the total portfolio, only 3.9% is invested in a riskier instrument with potentially higher returns like stocks while the rest investments are in the money market and fixed income. In countries where the pension industry is more advanced, like the U.S., U.K., and Canada, pension managers offer Target Date Fund (TDF) to participants who seek to grow assets over a specified period. At the time of this study was done, there was no TDF in the Indonesia pension market, nor was research in Indonesia that focuses on them. The objective of this study is to answer the question of whether TDF improves the pension investment returns; how is TDF response to volatility in the capital market; and is TDF cost efficient. The methodology of this study uses a documentary analysis and scenario observation of what the results would be if TDF applies Indonesian capital market historical data; therefore, the conclusions are rather indicative than definitive. The scenario considers two hypothetical glide paths taken from the U.S. TDF universe, the maximum and the minimum allocation of stocks in the portfolio. The data uses Jakarta stocks exchange composite index to represent the growth objective in TDF and time deposit to serve the stability objective. The result indicates all of the TDF approaches during the accumulation period has higher average end balances with no worst-case end balances.

Peserta program pensiun membutuhkan program pensiun yang efektif yang dapat memberi mereka penghasilan pengganti yang memadai untuk mempertahankan standar hidup yang sama pada masa pensiun. Namun, laporan OJK 2015-2018 mengungkapkan bahwa peserta program pensiun sukarela di Indonesia cenderung menolak risiko. Mereka lebih suka risiko yang lebih rendah dengan imbal hasil yang lebih rendah, seperti yang ditunjukkan dalam total portofolio, hanya 3,9% diinvestasikan dalam instrumen berisiko dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi seperti saham, sementara investasi selebihnya berada di pasar uang dan pendapatan tetap. Di negara-negara di mana industri pensiun lebih maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, manajer pensiun menawarkan Target Date Fund (TDF) kepada peserta yang berupaya untuk menumbuhkan aset selama periode tertentu. Pada saat penelitian ini dilakukan, tidak ada TDF di pasar pensiun di Indonesia, juga tidak ada penelitian di Indonesia yang berfokus pada produk tersebut. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjawab pertanyaan apakah TDF meningkatkan imbal hasil investasi pensiun; bagaimana respons TDF terhadap volatilitas di pasar modal; dan apakah TDF hemat biaya. Metodologi penelitian ini menggunakan analisis dokumenter dan pengamatan skenario tentang apa hasilnya jika TDF menerapkan data historis pasar modal Indonesia oleh karena itu, kesimpulannya lebih bersifat indikatif daripada definitif. Skenario ini mempertimbangkan dua jalur luncur hipotetis yang diambil dari semesta TDF di Amerika Serikat, yaitu pada alokasi saham maksimum dan pada alokasi saham minimum dalam portofolio. Data yang digunakan diambil dari indeks komposit bursa efek Jakarta untuk mewakili tujuan pertumbuhan dalam TDF dan deposito berjangka untuk mewakili tujuan stabilitas. Hasil dari studi ini menunjukkan  bahwa semua pendekatan TDF selama periode akumulasi memiliki saldo akhir rata-rata yang lebih tinggi tanpa terdapat imbal hasil terburuk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Iman Sari
"[Skripsi ini membahas tentang program Jaminan Pensiun bagi tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta meninjau secara yuridis penyelenggaraan Jaminan Pensiun setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analitis data dengan pendekatan kualitatif. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian adalah program Jaminan Pensiun wajib dilaksanakan oleh tenaga kerja di sektor formal, bagi pekerja informal yang menginginkan mendapatkan Jaminan Pensiun maka secara pribadi bisa mendaftarkan diri ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

This thesis discusses the manpower pension fund program administered by the Financial Agency Pension Fund (DPLK) and the Mnapower Social Security Agency (BPJS) and carries out a legal analysis of the administration of the Pension Fund following the enactment of Law Number 24 of 2011 on Social Security Agency. This research is normative, descriptive analytical data used is secondary data. This study is Data analytical technique with a qualitative approach. The data that is required is secondary data that consist of primary, secondary and tertiary sources of law. This research has found that the Pension Fund program must be carried out by manpower in the formal sector, whereas informal workers that would like to subscribe to a pension fund may personally register themselves with the DPLK.
, This thesis discusses the manpower pension fund program administered by the Financial Agency Pension Fund (DPLK) and the Mnapower Social Security Agency (BPJS) and carries out a legal analysis of the administration of the Pension Fund following the enactment of Law Number 24 of 2011 on Social Security Agency. This research is normative, descriptive analytical data used is secondary data. This study is Data analytical technique with a qualitative approach. The data that is required is secondary data that consist of primary, secondary and tertiary sources of law. This research has found that the Pension Fund program must be carried out by manpower in the formal sector, whereas informal workers that would like to subscribe to a pension fund may personally register themselves with the DPLK.
]
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S61815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library