Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Kafin Nur
"Setiap tahun, jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat. Sayangnya, hal ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan akibat terjadinya penumpukan limbah rumah sakit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan dan fasilitas pengelolaan limbah rumah sakit di Indonesia. Oleh karenanya, pengurangan limbah menjadi solusi yang perlu dilakukan, salah satu caranya adalah melalui penerapan ekonomi sirkular. Penelitian ini mengeksplorasi faktor penghambat dalam penerapan ekonomi sirkular untuk pengelolaan limbah di rumah sakit. Melalui studi literatur yang divalidasi dengan metode Content Validity Index (CVI) dan modified kappa, ditemukan 19 faktor penghambat dalam lima dimensi. Analisis menggunakan metode DEMATEL-ANP menunjukkan bahwa dimensi Mekanisme Pemantauan (MP) serta faktor penghambat Pelatihan dan Pemberdayaan (PS03) menjadi prioritas utama. Hasil penelitian ini memberikan panduan bagi pengambil kebijakan dan manajemen rumah sakit dalam menerapkan ekonomi sirkular.
Each year, the number of hospitals in Indonesia increases. Unfortunately, this growth negatively impacts the environment and public health due to the accumulation of hospital waste. This issue arises from the limited capabilities and facilities for hospital waste management in Indonesia. Therefore, waste reduction becomes a necessary solution, one approach being the implementation of a circular economy. This study explores the barriers to implementing a circular economy for hospital waste management. Through a literature review validated by the Content Validity Index (CVI) and modified kappa methods, 19 barriers across five dimensions were identified. Analysis using the DEMATEL-ANP method indicated that the Monitoring Mechanism dimension (MP) and the Training and Empowerment barrier (PS03) are top priorities. The findings provide guidance for policymakers and hospital management in adopting a circular economy approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agustina Puji Rahayu
"Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau. Kelancaran operasional pelabuhan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi dari suatu wilayah. Sub sistem dari proses utama produksi di pelabuhan adalah peralatan bongkar muat, di mana pengaruh positif dari peralatan bongkar muat terhadap kinerja pelayanan dapat dikendalikan dengan pengaturan strategi pemeliharaannya. Dalam penerapan strategi pemeliharaan secara Outsource perlu diketahui prioritas kriteria yang berpengaruh untuk mengatasi kelemahan yang ditimbulkan yaitu efektivitas perencanaan dan informasi jika dibandingkan dengan penerapan Insourcing. Terdapat tiga kriteria tertinggi dari hasil pengukuran KANO-DEMATEL-ANP untuk penerapan pemeliharaan secara Outsourcing yaitu Kualitas Pelayanan, Biaya Pemeliharaan dan Safety Management.
The port functions as a gateway for the flow of goods of export-import and inter-island. The smooth operation of ports is very influential on the economic conditions of a region. The sub-system of the main production process at the port is the loading and unloading equipment, with the positive influence of loading and unloading equipment on service performance, that can be controlled by setting its maintenance strategy. Necessity of setting up the criteria priority that has influence on implementation of Outsource maintenance strategies is to avoid the weaknesses such as effectively of plan and information if compared to In sourcing maintenance. There are three highest criteria from the KANO-DEMATEL-ANP for Outsource maintenance measurement results, namely Service Quality, Maintenance cost level and Safety Management."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rafindra Afnan Haqi Pratama
"Penelitian ini dilakukan pada PT Telkomsel dan berfokus pada penjualan produk games and apps. Hal yang ingin dicapai adalah bagaimana PT Telkomsel dapat mencapai kesuksesan yang besar pada penjualan produk games and apps. Sementara itu sektor e-sports dan games merupakan sektor yang berkembang pesat di indonesia seiring dengan berkembangnya juga penetrasi internet di Indonesia. Tujuan telkomsel adalah bisa menguasai keadaan pasar yang ada karena sangat potensial untuk kedepannya. Saat ini Telkomsel masih tertinggal dengan kompetitor lainnya baik dari penyedia layanan internet maupun dari sektor yang khusus menjual produk games. Oleh karena itu diperlukan analisis yang mendalam mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan implementasi penjualan produk games di Telkomsel dengan menggunakan pemodelan yang cermat. Faktor-faktor diidentifikasi dari studi literatur dan wawancara ahli kemudian dilakukan validasi dengan CVI dan Modified Kappa. Dihasilkan 36 CSF yang tervalidasi dan 4 CSF tereliminasi. Dilakukan analisis dengan pemodelan Dematel ANP dan menghasilkan temuan bahwa sektor yang paling signifikan adalah strategi dan customer facing. Sementara itu terdapat faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap faktor lainnya dan punya tingkat kepentingan yang tinggi sehingga harus diperhatikan dan diprioritaskan dalam pengambilan keputusan. Temuan ini bisa menjadi landasan untuk Telkomsel mengembangkan strategi dalam menjalankan bisnisnya di bidang games.
This study was conducted at PT Telkomsel, focusing on the sales of games and apps. The aim is to understand how PT Telkomsel can achieve significant success in selling games and apps. The e-sports and gaming sector is rapidly growing in Indonesia, alongside the increasing internet penetration in the country. Telkomsel aims to dominate the current market due to its promising future prospects. Currently, Telkomsel lags behind its competitors, both in terms of internet service providers and in the specialized sector of game sales. Therefore, an in-depth analysis of the critical success factors (CSFs) for implementing game sales at Telkomsel using precise methods and modeling is necessary. The factors were identified through literature review and expert interviews, followed by validation using CVI and Modified Kappa. The study validated 36 CSFs and eliminated 4. Analysis using the Dematel ANP model revealed that the most significant sectors are strategy and customer facing. Additionally, certain factors significantly influence others and have high importance, necessitating attention and prioritization in decision-making. These findings can serve as a foundation for Telkomsel to develop strategies for its gaming business."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Riski Wulansari
"Sektor pertanian merupakan sektor dengan potensi besar di Indonesia, namun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, pasar, dan pembiayaan serta adanya fenomena perubahan iklim. Start-up pertanian mulai muncul dengan mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan di sektor pertanian. Ide ini diterima oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia sebagai solusi di sektor pertanian. Meskipun demikian, start-up pertanian menghadapi permasalahan dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis faktor sukses kritis pada start-up pertanian di Indonesia. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan start-up pertanian, kemudian divalidasi menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL-ANP untuk menganalisis hubungan dan mendapatkan prioritas faktor sukses kritis. Total faktor yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 37 faktor dan 7 dimensi, dengan dimensi yang memiliki prioritas tertinggi adalah dimensi process dan faktor yang memiliki prioritas tertinggi adalah faktor digital data analytics. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada pemilik bisnis dan stakeholder dalam menentukan kebijakan terkait faktor-faktor yang dapat diperhatikan untuk mendukung kesuksesan start-up pertanian di Indonesia.
The agricultural sector holds significant potential in Indonesia, yet it still faces challenges such as limited access to technology, markets, and financing as well as the phenomenon of climate change. Agricultural start-ups are starting to emerge by developing innovations to answer these challenges within the sector. This idea has been accepted by both the Indonesian public and government as a solution for the agricultural sector. However, agricultural start-ups encounter problems in developing and sustaining their businesses. Therefore, this research was conducted with the aim of analyzing the critical success factors of agricultural start-ups in Indonesia. The research began by identifying factors that influence the success of agricultural start-ups, then validated using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa methods. This study employs the DEMATEL-ANP method to analyze relationships and determine the priority of critical success factors. The total number of factors identified in this research is 37, across 7 dimensions, with the dimension having the highest priority being the process dimension, and the factor with the highest priority being digital data analytics. The results of this study can be used to provide recommendations to business owners and stakeholders in formulating policies related to factors that should be considered to support the success of agricultural start-ups in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Egi Marissa
"Manajemen rantai pasok mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga perusahaan harus terus meningkatkan kinerja rantai pasoknya guna mencapai daya saing. Pengukuran kinerja sangat penting untuk meningkatkan daya saing karena memberikan informasi mengenai kekuatan yang harus dipertahankan dan kelemahan yang harus diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok internal pada perusahaan kabel dengan menggunakan integrasi metode DEMATEL, ANP, dan TOPSIS. Data diperoleh melalui kuesioner yang dinilai oleh ahli pada enam alternatif rantai pasok.
Metode DEMATEL dan ANP digunakan untuk memperoleh hubungan sebab akibat antar indikator dan bobot indikator kinerja rantai pasok. Metode TOPSIS digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji ketahanan hasil pengukuran. Berdasarkan tingkat pengaruh antar dimensi, inovasi dan pembelajaran merupakan dimensi yang cenderung mempengaruhi dimensi lainnya.
Supply chain management affects company performance, so company should improve their supply chain performance in order to achieve competitiveness. Performance measurement is critical for improving competitiveness as it provides information on the strength that must be maintained and the weakness that must be addressed. The purpose of this study is to measure internal supply chain performance in the cable company by using the integration approach of DEMATEL, ANP, and TOPSIS. Data were obtained through questionnaires assessed by experts on six supply chain alternatives.DEMATEL and ANP methods are used to obtain causal relationships between indicators and weight of supply chain performance indicators. TOPSIS method is used to measure supply chain performance. Sensitivity analysis was conducted to investigation the robustness of the measurement result. Based on the level of influence between dimensions, innovation and learning are dimensions that tend to affect other dimensions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51286
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Syana Febrinisa
"Penelitian ini membahas tentang penilaian kinerja pemasok berdasarkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memetakan kinerja dan memperoleh panduan peningkatan kinerja pemasok dalam rangka meningkatkan reputasi perusahaan di industri perhotelan. Salah satu keunggulan penerapan CSR adalah untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan dengan memuaskan pandangan masyarakat dan mempertimbangkan pendapat seluruh pemangku kepentingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEMATEL-ANP (DANP) untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar kriteria dan antar dimensi melalui Network Relation Map (NRM), serta memperoleh bobot kriteria dan dimensi. Selanjutnya, digunakan metode Simple Additive Weighting yang menghasilkan nilai akhir dan peringkat masing-masing pemasok untuk memperoleh pemasok potensial. Kemudian Importance-Performance Analysis digunakan untuk menganalisis signifikansi kriteria dan tingkat kinerja masing-masing pemasok potensial. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan kriteria ke dalam empat kuadran, yang menunjukkan strategi dan prioritas peningkatan kinerja yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh pemasok dengan kinerja tertinggi yaitu pemasok dengan kode PE3, dimana prioritas peningkatan kinerja yang harus difokuskan adalah pada kriteria tanggung jawab Hukum Organisasi (C17), kampanye perubahan lingkungan dan sosial (C1), kualitas terbaik di industri (C9), dan pemanfaatan pemasok lokal (C15).
The focus of this study is the assessment of supplier performance based on Corporate Social Responsibility (CSR) to conduct performance mapping and obtain guidance on improving supplier performance in order to improve the companys reputation in the hospitality industry. The advantage of implementing CSR is to maintain its competitive advantage by satisfying the community perspective and considering the opinions of all stakeholders. The method used in this study is DEMATEL-ANP (DANP) to determine the relationship between criteria and dimensions through the Network Relations Map (NRM), and also obtain criteria and dimension weights. The Simple Additive Weighting method is used to obtain the final value and rank of each supplier to get potential suppliers. The Importance-Performance Analysis is used to analyze the criterias significance and performance levels of each potential supplier. The results of this study are criteria mapping into four quadrants, which show different strategies and performance improvement priorities. Based on the calculation results, the highest performance supplier is a supplier encoded with PE3, where the priority and focus of performance improvement is on the criteria of Organizational Legal responsibility (C17), environmental and social change campaigns (C1), the best quality in the industry (C9), and utilization of local suppliers (C15)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library