Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martini, Steve
New York : Jove Books , 1999
813.54 MAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cania Citta Irlanie
"Skripsi ini akan membahas mengenai dampak dari meningkatnya keterwakilan perempuan di dalam politik lewat keberadaan kuota reservasi di Panchayati Raj Institution (PRI) terhadap akomodasi kepentingan perempuan di Kerala, India sepanjang tahun 1995-2005 (satu dekade pertama berlakunya kuota). Penelitian ini menggunakan sejumlah konsep untuk menjelaskan hal-hal yang menjadi variabel penelitian ini, antara lain: konsep keterwakilan dan keterwakilan perempuan, konsep demokrasi deliberatif (sebagaimana dipraktikkan dalam PRI), serta konsep kepentingan perempuan (yang terbagi dalam kepentingan gender praktikal dan kepentingan gender strategis). Sedangkan yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah teori critical mass dari Rosabeth Moss Kanter (1977) dan Drude Dahlerup (1988). Tesis utama dari teori tersebut adalah jika keterwakilan perempuan mencapai ambang proporsi tertentu—yang disebut dengan istilah "critical mass", maka perempuan akan dapat bersuara dan membawa dampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterwakilan deskriptif perempuan berdampak pada terwujudnya akomodasinya kepentingan perempuan (bentuk keterwakilan substantif), baik kepentingan gender praktikal maupun strategis.

This bachelor thesis discusses the impact of the increase of women’s representation through reservation in the Panchayati Raj Institution (PRI) to the accommodation of women’s interests in Kerala, India during 1995-2005. The author explores several concepts to explain variables involved: the concept of representation and women’s representation, deliberative democracy (as practiced in PRI), and the concept of women’s interests (which is categorized into two: practical gender interests and strategic gender interests). This research is based on the critical mass theory from Rosabeth Moss Kanter (1977) and Drude Dahlerup (1988). The thesis of this theory is if women’s representation achieves certain degree of proportion—called "critical mass", then women will be able to rise their aspiration and make impact. This research finds that the increase of women’s descriptive representation has brought impact on bringing women’s interests into realization (a form of substantive representation), both practical gender interests and strategic gender interests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharyo Indro Yulianto
"ABSTRAK
Dalam rangka pembangunan nasional, mutu sumberdaya manusia merupakan salah satu modal dasar. Belajar dari pengalaman negara-nrgara industri baru (new emerging industrialized countries) diAsia Timur, pembangunan suatu bangsa memerlukan apa yang disebut critical mass, yaitu sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung pembangunan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu mengupayakan dengan sungguh-sungguh adanya jumlah tertentu dari penduduk Indonesia agar memiliki tingkat pendidikan dan jenis keahlian tertentu untuk memenuhi critical mass tersebut.
Berhubungan dengan hal tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama selaku ujung tombak dari Departemen Pendidikan Nasional dalam program penuntasan
program Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun untuk menghasilkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama yang bermutu dan berkualitas dituntut untuk dapat mengelola dan memanage organisasi secara maksimal dalam rangka mencapai tujuan yang tertuang dalam visi dan misi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Dalam rangka pencapaian visi dan misi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama memerlukan pengukuran kinerja yang efektif. Dari beberapa pengukuran kinerja yang ada balanced scorecard salah satunya yang
memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengukuran yang ada yaitu merupakan sistem pengukuran yang komprehensif, adaptif dan responsif terhadap perubahan di lingkungan organisasi dan fokus terhadap tujuan.
Di dalam balanced scorecard memandang organisasi dalam empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan yang menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategi jangka panjang.Balanced scorecard memberikan kerangka kerja, bahasa untuk mengkomunikasikan
misi dan strategi, scorecard mempergunakan pengukuran yang berguna memberikan informasi kepada para pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan pada saat ini dan yang akan datang.
Dengan penerapan balanced scorecard diharapkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mampu menghasilkan proses manajemen penting :
1. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan misi
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis."
2008
T 25284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yudhistira
"Tesis ini meneliti pengaruh dari faktor sosial yaitu social norms dan perceived critical mass dan faktor-faktor individu yang terdapat pada proses penerimaan suatu mobile game dengan intensi terhadap pembelian digital item yang disediakan oleh mobile game tersebut. Tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis dilakukan untuk meneliti hubungan pengaruh tersebut, data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner terhadap 257 responden yang pernah menggunakan game dan belum pernah membeli digital item pada game yang diteliti yaitu Line: Get Rich. Populasi yang di tuju yaitu yang berada di wilayah Jabodetabek, dengan melakukan pendekatan snowball sampling dan convenience sampling, dan kemudian dilakukan analisis terhadap data yang didapat dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dari faktor sosial baik itu dari social norms dan perceived critical mass, keduanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi pembelian digital items pada mobile game. Faktor sosial tersebut juga telah diteliti bahwa tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada attitude pengguna. Oleh karena itu jika pengembang game ingin memfokuskan pendapatan pada penjualan digital items maka perlu untuk menambahkan fitur seperti share pada media sosial ketika pengguna telah melakukan penggunaan digital items atau telah melakukan pembelian digital items. Pengembang game dan pemasarnya juga tidak perlu ragu-ragu dalam memberikan pengaruh sosial dengan alasan pengguna akan terganggu pada notifikasi pada media sosial karena berdasarkan data dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh sosial pada sikap pengguna terhadap game itu tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Dilihat dari pengaruh faktor-faktor individu seperti perceived enjoyment, perceived ease of use, dan perceived usefulness, kesemuanya memberikan pengaruh yang signifikan pada attitude pengguna. Dengan begitu dalam meningkatkan sikap positif pengguna terhadap game yang dikembangkan maka pengembang perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

This thesis examines the influence on social factors, namely social norms and perceived critical mass, and individual factors on mobile games acceptance process against purchase intention on digital items in mobile game. Literature review and hypothesis formulation was conducted to investigate the effect of the relationship. The data in this study gathered from distributing questionnaires to 257 respondents who had used the game and had never bought digital items on the game that is being studied, which is Line: Get Rich. Population targeted on this study located on Jabodetabek area, snowball sampling and convenience sampling method is used to gather the data and then by using Structural Equation Model (SEM) analysis was performed from the data obtained.
The result showed that the influence of social factors, either from social norms and perceived critical mass, both of them have significant impact on digital items purchase intention on mobile games. Social factors have also been studied that does not have significant effect on the attitude of users. Therefore, if the game developer want to focus their revenue on digital items sales, then it is necessary to add features such as share to social media when the user has made use or have made a purchase of digital items. Game developers and its marketers also do not need to hesitate in giving social influence to the user by reason of users would be disturbed by the notification on social media, because based on the data provided in this study indicate that users of social influences does not have a significant influence on attitudes toward the game. Viewed from the effect of individual factors such as perceived enjoyment, perceived ease of use, and perceived usefulness, all of them had a significant influence on the attitude of user toward mobile game. Thus, in increasing positive attitude on the users toward the developed game, developers need to consider those factors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikar
"Perkembangan pesat online brand community secara global, didukung oleh kemajuan teknologi, telah mendorong banyak perusahaan untuk mengadopsi strategi serupa guna mempertahankan basis konsumen mereka. Salah satu keuntungan dari mengadopsi strategi ini adalah menumbuhkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang. Penelitian ini mengidentifikasi dua jenis produk yang berbeda dimana terdapat online brand community di dalamnya untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap loyalty intention serta bagaimana pihak brand memanfaatkan wadah ini dengan jalur yang berbeda untuk mendapatkan loyalitas pengguna yang lebih baik. Penelitian dilakukan terhadap 270 responden melalui kuesioner daring dan data dianalisis menggunakan SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa information quality completeness dan timeliness mempengaruhi customer satisfaction, sedangkan aspek information quality believability dan amount tidak memiliki pengaruh signifikan. Selain itu, aspek-aspek sosial seperti need for social capital bridging, bonding, dan maintaining juga berperan penting dalam meningkatkan customer satisfaction. Lebih lanjut, customer satisfaction juga terbukti berdampak positif pada loyalty intention, bersama dengan relationship commitment yang kuat. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan dalam merancang strategi online brand community yang efektif untuk memperkuat hubungan dengan konsumen dan membangun loyalitas yang berkelanjutan.

The rapid development of online brand communities globally, supported by technological advancements, has prompted many companies to adopt similar strategies to maintain their consumer base. One advantage of adopting this strategy is fostering long-term customer loyalty. This study identifies two different types of products with online brand communities within them to examine their influence on loyalty intention and how brands utilize this platform through different avenues to enhance user loyalty. The research was conducted with 270 respondents through online questionnaires, and the data were analyzed using SmartPLS 4. The results show that information quality completeness and timeliness affect customer satisfaction, while aspects of information quality such as believability and amount do not have a significant impact. Additionally, social aspects such as the need for social capital in bridging, bonding, and maintaining also play a crucial role in enhancing customer satisfaction. Furthermore, customer satisfaction has been proven to positively impact loyalty intention, along with strong relationship commitment. These findings provide valuable insights for companies in designing effective online brand community strategies to strengthen relationships with consumers and build sustainable loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldo Hermawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh antaseden pembentukan komitmen seorang individu terhadap suatu kelompok sosial didalam mendorong perilaku penciptaan konten di jejaring sosial. Didalam penelitian ini, dikemukakan bahwa perilaku penciptaan konten ddidalam jejaring sosial dipengaruhi oleh affective commitment, continuance commitment dan normative commitment, dimana pembentukan masing-masing dimensi komitmen dipengaruhi oleh antesedennya masing-masing, antara lain dukungan sosial, sunk cost, kualitas alternatif, dan dorongan sosial. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang bersifat single cross-sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam jejaring sosial Instagram sebagai bentuk jejaring sosial yang lebih menekankan fungsi "inspirasional", affective commitmen dan, continuance commitment dibuktikan memiliki pengaruh didalam mendorong perilaku penciptaan konten, sementara normative commitment tidak dapat dibuktikan memiliki pengaruh yang signifikan. Pada hasil penelitian ini, dikemukakan pula bahwa didalam jejaring sosial seperti instagram, relational capital dan perceived critical mass tidak dapat dibuktikan memiliki pengaruh yang signifikan didalam mendorong pembentukan dimensi komitmen.

This research is conducted to examine the influence of commitment’s antecedents on content-creation behaviour in social networking sites (SNSs). Previous research shows that content-creation on SNSs is affected by dimensions of commitment, whereas each dimension acts as mediating variabel for its antecedents.
The results found that affective commitment and continuance had significant positive influence on content-creation behaviour on Instagram, where normative commitment was found to be insignificantly influencing contentcreation behaviour. Slightly different with previous study, results on this research shows that on Instagram, relational capital and perceived critical mass had insignificant effects on influencing its commitment dimension.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library