Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New Delhi: Oxford University Press, 2005
796.358 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Satrio Sudewo
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas kaitan antara nasionalisme masyarakat Australia dengan olahraga cricket di tahun 1877 sampai dengan 1882. Pemilihan judul tersebut dengan alasan bahwa olahraga cricket merupakan olahraga yang populer di Australia dan olahraga cricket menjadi salah satu unsur pembentuk nasionalisme Australia selain melalui jalur sosial dan politik. Olahraga cricket menjadi salah satu sarana masyarakat Australia dalam melawan dominasi Inggris di tengah lemahnya gerakan-gerakan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini adalah kemenangan tim Australian Eleven atas kesebelasan cricket Inggris di bulan Agustus tahun 1882 menunjukkan bahwa dengan kemenangan tersebut masyarakat Australia dapat berdiri sejajar dengan orang-orang Inggris di bidang olahraga terutama dalam olahraga cricket.
ABSTRACT This research discusses the relations between Australian nationalism and cricket in 1877 until 1882. The selection of the title is the reason that cricket is a popular sport in Australia and cricket became one of the elements forming the Australian nationalism aside from social and political movements. Cricket became one of the means of the Australian community in the fight against British dominance amid weak social movements. The method used in this research is the historical method comprising the steps of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results of this study are Australian Eleven victory over representative England cricket team in August 1882 showed that by winning the Australian people could be respected by the British people in the level of sports especially in cricket."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jangkrik sangat berguna sebagai bahan makanan karena memiliki kandungan
protein yang tinggi. Sebagai obat tradisional jangkrik kalung (Gryllus testaceus.
Walk) dapat dibuat untuk meningkatkan gairah seks karena mengandung
hormon testosteron. Pada penelitian ini ekstrak jangkrik kalung (Gryllus
testaceus. Walk) diformulasikan menjadi sediaan granul effervescent
menggunakan metode peleburan. Serbuk simplisia diekstraksi dengan metode
maserasi menggunakan pelarut metanol absolut. Serbuk ekstrak kering dibuat
dengan menambahkan maltodekstrin pada ekstrak kental jangkrik kalung
dengan perbandingan 1:1,5. Granul effervescent dibuat dalam 3 formula
dengan penambahan effervesnet mix yang terdiri dari asam sitrat, asam tartrat
dan natrium bikarbonat dengan berbagai perbandingan. Campuran ekstrak
kering dan effervescent dikeringkan dalam oven dengan suhu 50o C. Granul
effervescent dievaluasi berdasarkan waktu larut, laju alir, sudut diam, kadar air
dan pH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil ketiga formula memenuhi
syarat-syarat granul effervescent."
Universitas Indonesia, 2007
S32588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raynaldi Prabowo
"Kapang entomopatogen Metarhizium majus UICC 295 dapat tumbuh pada substrat yang mengandung kitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan M. majus UICC 295 pada konsentrasi tepung jangkrik 10% (b/v), 15% (b/v), 20% (b/v), dan 25% (b/v) dalam Sabouraud Dextrose Yeast extract Agar (SDYA) 10% (b/v) dan mengetahui kemampuan kapang dalam menggunakan tepung jangkrik sebagai substrat pada SDYA 10% (b/v) yang dilihat dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Metarhizium majus UICC 295 ditumbuhkan pada variasi konsentrasi tepung jangkrik dalam SDYA mengggunakan metode blok agar (diameter 6 mm) di suhu 26,5°C dalam kondisi gelap. Hasil menunjukkan penambahan variasi konsentrasi tepung jangkrik dalam SDYA mampu meningkatkan diameter koloni rata-rata dibandingkan dengan kontrol (SDYA 100% dan 10%). Diameter koloni rata-rata terbesar diperoleh pada penambahan tepung jangkrik 10% dalam SDYA 100% dan penambahan tepung jangkrik 15% dalam SDYA 10% dengan persentase kenaikan masing-masing sebesar 73,38±4,11% dan 69,78±3,56%. Penambahan tepung jangkrik juga menghasilkan sporulasi berwarna olive green secara merata dan pertumbuhan miselia yang rapat pada koloni. Hasil SEM memperlihatkan pertumbuhan M. majus UICC 295 dengan adanya konidia dan hifa (miselia) pada substrat, dan perubahan struktur substrat (tepung jangkrik 15% dalam SDYA 10%) berupa rongga dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan M. majus UICC 295 dapat menggunakan tepung jangkrik sebagai substrat dan nutrien untuk pertumbuhan.

Entomopathogenic fungus Metarhizium majus UICC 295 is able to grow on substrates containing chitin. The objectives of this study were to investigate the growth M. majus UICC 295 on 10% (w/v), 15% (w/v), 20% (w/v), and 25% (w/v) cricket powder in 10% (w/v) Sabouraud Dextrose Yeast extract Agar (SDYA) and to observe the ability of M. majus UICC 295 to utilize cricket powder as a substrate in 10% SDYA (w/v) using Scanning Electron Microscope (SEM). Agar blocks (6 mm in diameter) containing M. majus UICC 295 colonies were inoculated on the media with addition of various concentrations of cricket powder in SDYA, then incubated at 26.5°C for 10 days in the dark. The results showed that M. majus UICC 295 were able to increase the average colony diameter in all concentrations of cricket powder in SDYA compared to control (100% and 10% SDYA). The largest average colony diameter was observed in 10% cricket powder in 100% SDYA and 15% cricket powder in 10% SDYA with increase percentage 73,38±4,11% and 69,78±3,56%, respectively. All concentrations of cricket powder supported colony’s growth with olive green sporulation and dense mycelia. SEM results showed M. majus UICC 295 growth by the presence of conidia and hyphae (mycelia) on the substrate and changes in the substrate (15% cricket powder in 10% SDYA) as cavities compared to control. This study showed that M. majus UICC 295 utilized cricket powder as a substrate and a nutrient for growth.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Chitra Ayu Fitria Sari
"Metarhizium majus UICC 295 adalah kapang entomopatogen. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan tepung jangkrik 10% (b/v) pada medium pertumbuhan M. majus UICC 295 terhadap kemampuan menginfeksi larva O. rhinoceros serta mengetahui pengaruh preservasi pada suhu -80o C menggunakan protektan gliserol 10% (v/v) dan gliserol 10% (v/v) dengan trehalosa 5% (b/v) terhadap viabilitas M. majus UICC 295. Konidia/hifa dari Saboraud Dextrose with Yeast Extract Agar (SDYA) dengan penambahan tepung jangkrik 10% (b/v) mampu membunuh larva 6,6--100% dalam 8--11 hari. Konidia/hifa yang dipreservasi selama 30 hari pada suhu -80o C menggunakan gliserol 10% (v/v) dan gliserol 10% (v/v) + trehalosa 5% (b/v) mengalami penurunan viabilitas. Konidia/hifa yang dipreservasi bersama kadaver larva selama 30 hari pada suhu -80o C menggunakan gliserol 10% (v/v) dan gliserol 10% (v/v) dengan trehalosa 5% (b/v) mampu dipertahankan viabilitasnya.

Metarhizium majus UICC 295 is an entomopathogenic fungus. This research aimed to investigate the effect of 10% (w/v) cricket powder in growth medium on the pathogenicity of M. majus UICC 295 to infect O. rhinoceros larvae and to investigate the effect of freezing in -80o C using 10% (v/v) glycerol and 10% (v/v) glycerol with 5% (w/v) trehalose on its viability. The conidia/hyphae from Saboraud Dextrose Agar with Yeast Extract (SDAY) with 10% (w/v) cricket powder was able to kill larvae 6.6%--100% in 8--11 days. Viability of conidia/hyphae after being preserved for 30 days in -80o C with 10% (v/v) glycerol and 10% (v/v) glycerol with 5% (w/v) trehalose was decreased. The conidia/hyphae on cadaver was still viable after being preserved at -80o C with 10% (v/v) glycerol and 10% (v/v) glycerol with 5% (w/v) trehalose."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library