Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fikri Fahmi
"ABSTRAK
Sinergi menjadi suatu konsep penting dalam corporate strategy sejak puluhan tahun yang
lalu, ketika banyak perusahaan memulai strategi diversifikasi. Pertamina adalah BUMN
Energi terbesar dinegeri ini dan mempunyai lebih dari 25 Anak Perusahaan, oleh sebab itu
sinergi merupakan strategi dari korporat yang sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan
ini.
Penelitian ini berfokus padaproblem solving dan research interest dan mempunyai tujuan
yaitu : 1)Merumuskan strategi kebijakan dan HRM Process agar terciptanya Sinergi antara
PT. Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan Hulu. 2)Merumuskan strategi untuk
internalisasi tata nilai (values) perusahaan agar tercipta sinergi antara PT. Pertamina
(Persero) dengan Anak Perusahaan Hulu. Dalam penelitian ini menggunakan desain studi
kasus (case study) pada Anak Perusahaan Hulu dan PT.Pertamina (Persero). Data
dikumpulkan yang digunakan untuk analisis dalam penelitian ini adalah data yang
dikumpulkan melalui berbagai sumber yang ada pada persero dan anak perusahaan, yaitu :
dokumen, catatan arsip, wawancara mendalam, observasi dan juga Focus Group Discussion
(FGD). Untuk teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah :Corporate strategy,
Sinergi, HRM Process dan ValuesPerusahaan.
Hasil penelitian ini adalah mendapatkan rumusan strategi terhadap HRM proses yang
mendukung sinergi yang dapat diterapkan pada Induk Perusahaan dan Anak Perusahaannya
dan juga strategi terhadap internalisasi values (6C) terhadap seluruh APH. Juga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan khususnya dalam bidang
administrasi bisnis dan SDM. Strategi ini perlu didukung oleh kebijakan Direksi baik
ditingkat Persero maupun AP yang terintegrasi dan saling mendukung dalam pelaksanaan
kebijakan SDM tersebut

ABSTRACT
Synergyhas been one of the most important concept in Corporate Strategy since the last
decade , when many companies embarked on a strategy of diversification. Pertamina is the
largest State-Owned-Enterprises (SOE) engaged in oil & gas in Indonesia and has more
than 25 subsidiaries , hence synergy is one the most sought after strategy which will play a
vital role for the enterprise growth and progress.
This researchfocused onproblem solving and research interest,and it has following set of
objectives : 1) to formulate a policy strategy and HRM Process in order to create synergy
between PT Pertamina ( Persero ) and Upstream?s Subsidiaries. 2) to formulate a strategy
for the internalization of valuesof theCompany in order to create synergy between PT
Pertamina (Persero) and Upstream Subsidiaries (APH) .This study used a case study in
Upstream subsidiaries and Pertamina (Persero). The data collected is used for analysis in
this research is data collected through various sources that exist in limited company and its
subsidiaries, namely :Corporate and public documents, interviews, observation and focus
group discussion. Meanwhile the theories concept used in this research are : Corporate
Strategy, Synergy , HRM Process and Corporate.
The outcomes of this researchare strategy formulation of Human ResourcesManagement
(HRM) process which support applicable synergy for Upstream Subsidiary, and strategy
formulation of values internalization (6C) for all Upstream Subsidiaries. The outcomes of
this research also benefit the scientific progress nowadays. Especially in Business
Administration and Human Resources discipline. The strategy requires a set of supports not
only from Board of Directors? subsidiary level who are well-integrated and supportive for
Human Resources policy implementation."
2016
D2179
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book provides a holistic view of the topic of values-based leadership by bridging the important gap between understanding theory and applying it in practice. Based on theoretically sound contributions from experts, a systematic understanding is developed: What are values in general and what do they mean in a business context? What does value orientation mean? How does it work in the different areas of leadership? Practice-oriented contributions by experienced practitioners offer orientation for value-oriented leadership in every kind of company, from the small to the large. From structural familiarization with corporate leadership to day-to-day values-based interactions with employees in people management, you can find helpful inspiration in this book. This book is attractive in its comprehensibility and authenticity. It is about experiencing the life of values in a company as really meaningful, necessary and feasible."
Germany: Springer Berlin, Heidelberg, 2023
e20550456
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina M. Indrawati
"Untuk mendukung pelaksanaan proses merger pada organisasi Bank XYZ, aktivitas-aktivitas utama yang telah dilakukan oleh manajemen bare melibatkan proses penggabungan aset kedua bank terdahulu, penyelarasan sistem operasional dan teknologi perbankan, penetapan struktur organisasi yang baru, serta pengalihan status karyawan kedua bank terdahulu menjadi karyawan Bank XYZ.
Namun sejauh ini, belum terlihat upaya dari jajaran manajemen baru untuk memperkenalkan nilai-nilai korporat yang baru kepada seluruh karyawan. Padahal, Grup XYZ telah menyusun dan mendorong penerapan nilai-nilai korporat baru tersebut pada seluruh anak perusahan dalam grup di berbagai negara, termasuk Bank XYZ. Mengingat nilai-nilai bersama (shared values) merupakan salah satu faktor kunci dalam organisasi, dapat dikatakan bahwa kondisi belum diperkenalkannya nilai-nilai korporat baru tersebut merupakan kesenjangan dalam organisasi Bank XYZ saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen bare Bank XYZ tergali bahwa belum diperkenalkannya nilai-nilai korporat baru tersebut pasca proses merger ternyata membawa dampak bagi timbulnya (1) perbedaan nilai-nilai, keyakinan dan perilaku di antara para karyawan kedua bank terdahulu, serta (2) nilai-nilai, keyakinan dan perilaku para karyawan yang tidak selaras dengan nilai-nilai korporat baru.
Perbedaan nilai-nilai, keyakinan dan perilaku yang timbul pada organisasi Bank XYZ seyogyanya mendapat perhatian khusus, karena perbedaan budaya organisasi merupakan faktor yang paling sering dianggap menimbulkan masalah dan merupakan faktor utama dari kegagalan proses merger (Briscoe & Schuler, 2004; Stahl dick., 2004; Robbins, 2003). Tampaknya kegiatan penanaman nilai-nilai korporat yang baru sebagai upaya pengembangan budaya organisasi perlu menjadi prioritas pertama dan utama dalam penerapan strategi sumber daya manusia pada Bank XYZ.
Beberapa solusi alternatif dapat diusulkan sehubungan dengan proses penanaman budaya organisasi/nilai-nilai korporat yang baru. Alternatif pertama adalah memasang poster-poster berukuran besar (sekitar 90x75 cm) yang berisikan nilai-nilai korporat baru pada dinding-dinding sepanjang koridor yang sering dilewati oleh para karyawan, ruang-ruang meeting, banking hall maupun area kantin. Alternatif kedua adalah mengganti posisi-posisi kunci pimpinan dalam organisasi Bank XYZ dengan para eksekutif yang direkrut secara eksternal dan telah memiliki pengalaman dalam mengelola perubahan tranformasional sehingga secara signifikan dapat mendukung penanaman nilai-nilai dan perilakuperilaku baru. Namun kedua alternatif ini kurang sesuai untuk diterapkan pada organisasi Bank XYZ.
Solusi yang dianggap paling tepat dalam penanaman budaya organisasi/nilai-nilai korporat yang baru pada Bank XYZ saat ini adalah program sosialisasi bagi seluruh karyawan sehingga terbentuk kesadaran akan nilai-nilai bersama (shared values) sehingga mereka bekerja dengan persepsi clan sudut pandang yang sama sesuai dengan budaya organisasi.
Apabila berdasarkan hasil evaluasi program sosialisasi dinyatakan berhasil, maka kegiatan penguatan dan pengelolaan budaya organisasi dapat dilakukan secara berkesinambungan. Sebaliknya, apabila hasil evaluasi menyatakan bahwa program sosialisasi tidak berhasil, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kegagalan program tersebut beserta dengan langkah perbaikan yang dapat dilakukan, antara lain berkaitan dengan meningkatkan kompetensi dan komitmen pemimpin dalam mengelola perubahan budaya organisasi, mengelola resistensi karyawan terhadap perubahan budaya organisasi, serta menjadikan nilai-nilai korporat sebagai bagian dari kompetensi inti (core competencies) organisasi dan memasukkannya sebagai kriteria dalam penilaian kinerja.
Dengan pelaksanaan grogram sosialisasi nilai-nilai korporat yang baru secara efektif, diharapkan ada dampak yang besar bagi upaya pengembangan budaya baru pada kantor cabang/kantor cabang pembantu Bank XYZ, dalam menjembatani kesenjangan budaya pada dua bank terdahulu, serta menjadi sarana perekat bagi seluruh jajaran dalam organisasi Bank XYZ. Pada akhirnya, budaya organisasi tersebut dapat mendukung strategi, visi, misi maupun pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Bank XYZ.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library