Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brown, Norman
New York : Prentice-Hall, 1998
332.63 BRO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayya Syahidah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kebijakan debt to equity ratio yang ditetapkan oleh kementerian keuangan untuk menangkal praktik Thin Capitalization
di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan yang terkena dampak atas penerapan aturan ini. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada PT X yang merupakan rumah sakit di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2016 PT X menerbitkan laporan keuangan dengan posisi rasio antara utang dan modal sebesar 8:1, nilai ini melebihi batas perbandingan utang dan modal yang telah ditetapkan pada PMK Nomor 169/PMK.010/2015. Tingginya rasio menyebabkan biaya bunga pinjaman pada PT X harus dikoreksi positif sehingga mengakibatkan bertambahnya
penghasilan kena pajak PT X pada tahun tersebut. Hal ini merupakan dampak dari
tingginya hutang usaha rumah sakit kepada pihak ketiga dikarenakan pembangunan rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas serta adanya pinjaman modal kerja yang dilakukan untuk menutupi biaya operasional pasien BPJS. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk mengatasi dampak tersebut adalah dengan mengurangi jumlah pinjaman modal kerja dan
menggantinya dengan melakukan anjak piutang atas pendapatan BPJS serta meningkatkan nilai ekuitas dengan Revaluasi Aset dan melakukan pinjaman tanpa bunga dengan hubungan istimewa.

This study aims to determine the impact of the debt to equity ratio policy set by the finance ministry to counteract Thin Capitalization practices in Indonesia. In addition, this study also aims to analyze the efforts made by companies affected by the application of this rule. This research was conducted with a case study at PT X which is a hospital in the city of Mataram, West Nusa Tenggara. The results of the study show that in 2016 PT X issued financial statements with a ratio between debt and capital at 8: 1, this value exceeds the debt and capital comparison limit specified in PMK Number 169/PMK.010/2015. The high ratio causes the loan interest expense at PT X to be positively corrected, resulting in an increase in the taxable income of PT X that year. This is the result of the hospitals high debt to third parties due to the construction of hospitals to increase capacity and the existence of working capital loans to cover the operational costs of BPJS patients. The results of this study also show that the efforts made by management to govercome these impacts are by reducing the number of working capital loans and replacing them by making factoring on BPJS revenues and increasing equity values by revaluing assets and conducting interest-free loans with special relationships."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Hardiana Yunandar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh thin capitalization rules terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2012-2017. Sampel yang digunakan adalah 30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2017 yang batasan utang dan modalnya dibatasi oleh thin capitalization rules yang ditetapkan pemerintah. Penelitian dengan menggunakan data panel yang diolah dengan aplikasi Eviews dengan fixed effect model. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan pengaruh negatif antara thin capitalization rules dengan struktur modal perusahaan yang menggunakan rasio utang terhadap modal sebagai proksinya.

This study is conducted to determine the effect of thin capitalization rules on the capital structure of companies listed on the Indonesian stock exchange period 2012 2017. The sample used is 30 companies listed on the Indonesian Stock Exchange period 2012 2017 whose debt and capital limitations are limited by the thin capitalization rules set by the government. Research by using panel data that is processed by application of Eviews with fixed effect model. Based on the results of the research, found a negative effect between thin capitalization rules with the capital structure of firms that use the ratio of debt to capital as a proxy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Christiana
"ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang determinan dari praktik thin capitalization yang dilakukan oleh perusahaan publik di Indonesia periode 2010-2013. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sampel dari 242 perusahaan terbuka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan berkarakter multinationality, memanfaatkan tax haven serta dikenakan tarif pajak efektif yang tinggi memiliki thin capitalization yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki karakteristik tersebut. Sebaliknya, perusahaan yang mengungkapkan ketidakpastian pajak serta memiliki penjualan ekspor yang tinggi memiliki leverage yang lebih rendah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam menyusun thin capitalization rules yang tepat dan andal untuk Indonesia.


ABSTRACT

This study focus on analyzing determinants of thin capitalization practices in Indonesian listed companies during 2010-2013. This quantitative research used 242 listed companies as sample. Companies with foreign subsidiary, utilizes tax haven, and subject to higher tax rate, has higher thin capitalization position compare to others. In contrast, companies which disclose uncertain tax exposure, and has more extensive foreign exposure has lower thin capitalization. This study can be used as reference for Indonesian government in order to develop suitable and reliable thin capitalizaton rules.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Wirjolukito
"Kapitalisasi biaya bunga merupakan suatu topik yang banyak menimbulkan polemik di kalangan akademisi, pelaku bisnis, dan kaum profesi. Pada tahun 1994, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan suatu standar yang mengatur mengenai perlakuan akuntansi, yang dianggap sesuai, terhadap biaya bunga. Sejauh ini Indonesia banyak mengadaptasi standar luar seperti misalnya IAS dan FASB. Khusus mengenai PSAK no.26 yang berjudul "Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi" diadaptasi dari SFAS no.34 dan bukan dari IAS no. 23.
Dalam perkembangannya terkemudian, penerapan kapitalisasi atas biaya bunga disinyalir justru mendatangkan banyak permasalahan di dunia bisnis dan dianggap tidak mampu memberikan kontribusi positif terhadap para pengguna laporan keuangan. Hal yang banyak disorot, terutama terkait dengan keputusan calon investor dalam memilih investasi yang menguntungkan apabila metode NPV dipakai. Dari segi karakteristik kualitatif laporan keuangan, terjadi permasalahan serius dimana laporan keuangan produk penerapan kapitalisasi biaya bunga, cenderung menyalahi beberapa karakteristik utama. Sehingga laporan keuangan tersebut dipandang tidak akurat untuk dijadikan dasar penting dalam pengambilan keputusan.
Penyebab utama permasalahan tersebut adalah karena [1] laporan keuangan yang menerapkan kapitalisasi cenderung menjadi tidak relevan, akibat tidak adanya rincian mengenai penyebab timbulnya biaya bunga yang dikapitalisir. Akibatnya pengguna laporan keuangan tidak mengetahui bagian biaya bunga mana yang boleh dikapitalisasi, mana yang tidak. Selain itu [2] laporan keuangan menjadi tidak andal, akibat terkontaminasi oleh praktek semacam earnings management dan window dressing. Walaupun penerapan kapitalisasi atas biaya bunga membuka banyak peluang terjadinya manipulasi atas laporan keuangan, akan tetapi di lain pihak, karena kurang ketatnya standar yang ada, secara de jure perusahaan-perusahaan yang disinyalir melakukan manipulasi temyata tidak cacat secara hukum.
Terkait dengan perusahaan properti yang pada masa booming (sebelum krisis) sempat menjadi primadona, ternyata penerapan kapitalisasi biaya bunga dijadikan fasilitas yang sangat menguntungkan untuk praktek penggelembungan nilai aset, nilai modal, bahkan untuk mendongkrak nilai laba bersih secara signifikan. Dari pengamatan 15 perusahaan properti yang listing di BEJ, yang menggunakan kapitalisasi, ternyata semuanya melaporkan laba bersih yang cukup tinggi dan rasio keuangan yang bagus. Tentu saja hal tersebut tidak berlaku apabila perlakuan expense atas biaya bunga dipilih.
Dengan diijinkannya pengungkapan penerapan kapitalisasi biaya bunga yang minim seperti sekarang ini, maka banyak perusahaan properti yang menjadi cepat berkembang karena mudahnya kucuran kredit dari perbankan. Dengan tibanya masa krisis, dimana daya beli masyarakat menurun, kegiatan sektor properti kontan menjadi sektor pertama yang tersendat. Perbankan sendiri akhirnya menderita banyak kerugian akibat kredit macet dan lebih rendahnya nilai aset yang diagunkan dibandingkan yang tertera. Tentu saja ini diakibatkan praktek mark-up atas aset, yang dalam pencatatannya menyertakan biaya bunga di dalamnya.
Sampai saat ini, kritik mengenai topik ini masih banyak dilontarkan baik dari kalangan FASB sendiri maupun dari IASC yang tegas-tegas menolak perlakuan kapitalisasi atas biaya bunga. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, melalui IAI, memilih untuk merevisi PSAK no.26 1994. Islam edisi revisi tersebut, ternyata justru ditambahkan suatu item baru yang dapat dikapitalisir yaitu rugi selisih kurs. Tentu saja hal ini kemudian dipandang sebagai suatu kemunduran, dibandingkan praktek akuntansi negara-negara tetangga yang tidak menerapkan hal tersebut.
Kontribusi solusi yang sejauh ini dipandang berarti ialah mengenai aspek pengungkapan penuh. Untuk mempertahankan konsep kapitalisasi, PSAK no.26 perlu ditambah beberapa item pengungkapan selain yang sudah ada sekarang. Walaupun ini bukan solusi yang paling akurat, tetapi setidaknya cukup mampu untuk membendung terjadinya asimetri informasi, antara penyaji dan pengguna laporan keuangan. Pendekatan teoretis yang terstruktur dipandang kurang tepat, karena adanya gap yang lebar antara teori dan praktek di lapangan. Akan tetapi jika tidak dan ingin mengadopsi standar internasional, yang tentu saja banyak keuntungannya, maka IAS no.23 merupakan suatu alternatif yang cukup baik dan direkomendasikan."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Luat Daud Firdaus
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh peranan sektor keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2000-2013. Penelitian ini mencoba mencaritahu peranan sektor keuangan, khususnya perbankan dan pasar modal, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil pengujian secara empiris mengindikasikan bahwa dalam periode 2000 sampai dengan pertengahan 2013 terdapat bi-directional causality antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan penyaluran kredit perbankan dan kausalitas satu arah antara kapitalisasi saham di pasar modal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil dari Vector Error Correction Model (VECM) cenderung mendukung teori bahwa sistem keuangan berperan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui ketersediaan kredit yang memfasilitasi investasi, yang pada gilirannya akan menghasilkan pertumbuhan output riil.

ABSTRACT
This study discusses the Relations of Capital Market Capitalization, Credit Distribution, and Economic Growth in Indonesia from 2000 to 2013. This study tried to find out the role of the financial sector, especially banking and capital markets, to encourage the economic growth in Indonesia. Empirically test results indicate that over the period from 2000 to mid 2013, there are bi-directional causality between economic growth and credit volume, and a one way direction between economic growth and market capitalization in Indonesia. Vector Error Correction Model (VECM) methodology result seem to give strong support to the hypothesis that financial system can be an engine of economic growth in Indonesia through investment facilitation, which will generate growth in real output.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Noor
"ABSTRAK
Investasi merupakan salah satu sarana maupun alat dalam perkembangan perekonomian suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu kesejahteraan masyarakat, maka Indonesia membuka pintu investasi seluas-luasnya bagi asing. Atas kegiatan investasi tersebut, investor pun diwajibkan untuk membayar pajak. Di sisi lain, mengingat bahwa perusahaan merupakan entitas yang berorientasi pada keuntungan maka secara naluriah mereka akan melakukan segala upaya untuk memaksimalkan keuntungan dengan meminimalisasi pajak yaitu salah satunya dengan minimalisasi modal (thin capitalization). Suatu kegiatan pembiayaan melalui utang oleh perusahaan induk kepada perusahaan anak yang menyebabkan rasio antara utang dan modal yang tidak wajar. Walaupun secara hukum, hal ini sah untuk dilakukan karena termasuk dalam penghindaran pajak namun thin capitalization dapat dikatakan telah menciderai hakikat hukum investasi maupun hukum pajak itu sendiri yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang dilakukan dengan wawancara dan studi kepustakaan.

ABSTRACT
Investment is one of medium, also tool in a country?s economic development, including Indonesia. In order to realize the goal of the state, to promote the general welfare, Indonesia began to open the door of investment for foreigners. Along with investment, the investor is obliged to pay the tax. On the other side, reminds that company is a profit-oriented entity, so naturally they will do everyway to maximize the revenue and minimize the tax within thin capitalization. A way of parent company to fund the subsidiary company within majority of the debt rather than capital that cause the unfair of debt to equity ratio. Although it is legal to do, thin capitalization deviates the essence of investment law and tax law that is to promote the general welfare. This research is a normative legal research which is conducted by using interview and literature study."
2015
S60975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Lukito Wibowo
"Penelitian ini menguji dan menganalisis pengaruh multinationality, pemanfaatan tax haven, dan corporate governance terhadap praktik thin capitalization. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sampel dari 178 perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan pengaruh signifikan antara pemanfaatan tax haven dengan praktik thin capitalization dengan proksi debt to equity ratio. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki karakter multinationality, proporsi komisaris independen yang lebih tinggi, kepemilikan institusional, serta menggunakan auditor big-4 memiliki hubungan negatif dan pengaruh signifikan dengan praktik thin capitalization.

This study aim to examines and analyzes the influence of multinationality, tax havens utilization and corporate governance toward the practices of thin capitalization. This research uses quantitative approach by using data sample of 178 publicly listed companies in Indonesia Stock Exchange year 2013-2015.
The results calculate that there is significant and positive association between the utilization of tax havens with the practice of thin capitalization using debt to equity ratio proxy. Conversely, companies that have the character of multinationality, the higher proportion of independent commissioners, institutional ownership, and big-4 auditor utilization has a significant and negative association with thin capitalization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Theresia
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis kasus penghindaran pajak dan profit shifting dengan skema transfer pricing, thin capitalization oleh Starbucks Corporation. Kasus yang dipilih dianalisis struktur penghindaran pajaknya dan dianalisis apakah upaya-upaya/aturan-aturan pajak yang ada di Indonesia saat ini dapat mencegah struktur penghindaran pajak seperti yang dilakukan oleh Starbucks Corporation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penghindaran pajak dan transfer pricing yang dilakukan oleh Starbucks Corporation dan menganalisis peraturan apa yang dapat diterapkan oleh otoritas pajak Indonesia bila kasus seperti Starbucks ini terjadi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menemukan bahwa Starbucks Corporation melakukan profit shifting dengan melakukan mark up harga kopi, thin capitalization melalui bunga pinjaman yang tinggi antar grup perusahaan, biaya royalti dan dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa kebijakan dan aturan pajak yang ada di Indonesia cukup dapat mengatasi struktur penghindaran pajak dengan skema seperti yang dilakukan oleh Starbucks Corporation namun perlu ditambahkan aturan yang mengatur tentang rate valuation royalty.

ABSTRACT
This thesis is an analysis of tax avoidance case and profit shifting Starbucks Corporation. The selected case analyzed its tax avoidance structure and analyzed whether current tax measures in Indonesia could prevent tax avoidance structures such as that of Starbucks Corporation. This study aims to analyze the structure of tax avoidance and transfer pricing conducted by Starbucks Corporation and analyze what regulations can be applied by Indonesian tax authorities if such cases occur in Indonesia. This research is a qualitative research with literature study approach. The results of the study found that Starbucks Corporation made profit shifting by marking up the price of coffee, thin capitalization through high lending rates between group companies, royalty fees and from this study resulted the conclusion that the existing tax policies and policies in Indonesia enough to overcome the structure of tax evasion with a scheme like the one done by Starbucks Corporation but it is necessary to add rules governing rate valuation royalty. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Dewi Murnila Saputri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan reaksi pasar terhadap dua kejadian terorisme yang terjadi pada tempat yang sama di waktu yang berbeda. Reaksi pasar yang dilihat dibedakan menjadi dua bagian yaitu reaksi pasar untuk saham berdasarkan kapitalisasi pasar dan reaksi pasar secara keseluruhan. Kejadian terorisme yang diamati adalah peledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriot pada tahun 2003 dan terjadi kembali pada tahun 2009. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metodologi event study dengan dua model estimasi return yang diharapkan yaitu market model dan tiga faktor Fama dan French 1993 untuk mengidentifikasi bahwa pasar belajar dari kejadian sebelumnya. Periode estimasi yang digunakan adalah lima hari dan 10 hari sebelum dan sesudah terjadinya serangan bom. Hasil dari penelitian ini menunjukkan saham dengan kapitalisasi pasar besar dan menengah secara signifikan mempunyai rata-rata abnormal return yang sama antara kejadian pertama dan kedua walaupun mempunyai pola pergerakan yang berbeda. Saham dengan kapitalisasi pasar kecil cenderung mengalami fluktuasi. Dilain pihak, secara keseluruhan terdapat perbedaan reaksi harga saham untuk dua kejadian serangan bom di Hotel JW Marriot secara keseluruhan.Kata Kunci: Event study, Terorisme, Harga Saham, dan Kapitalisasi Pasar.

ABSTRACT
This study aims to examine the difference of market reaction on twice terrorist attack at the same place. The observed terrorism incidents are bomb attack that occurred at the JW Marriot Hotel in 2003 and happened again in 2009. Using the event study methodology by observing stock market movements in the capital market during the event period, this study would like to see whether the capital market reaction changed from the first and second events that identified the market learning from previous events. Estimation period used is five and 10 days before and after bomb attack with two estimation models market model and FF3FM . This research also classifies the stocks by market capitalization. LargeCap and MidCap significantly have the same average abnormal return between two bomb attacks despite having different movement. On the other hand, SmallCap tend to fluctuate, but overall there is a difference between the two market reaction to these events. Keyword Event study, terrorism, stock price, and market capitalization "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>