Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"After the Dutch East India Company captured the maritime areas of Ceylon from the Portugese in 1656, it issued Plakkaten on paper as manuscript copies to be posted at various place for administrative purposes. The Dutch clergymen got the religious documents copied on palm leaves following the traditional method. Soon they found this system unsatisfactory and attemps were made since 1720s by the superintendent of the arsenal in the Fort at Colombo to cast Sinhala type in the first instance. By 1736, a press with movable Sinhala type was established in the Fort. It was a join venture by the Dutch Reformed Church and the Duthc East India Company. It printed plakkaten, religious, educational and non-educational books in Sinhala, Tamil and Dutch. The press was active from 1737 to 1796 until it was taken over by the British with the capitulation of Colombo. The introduction of printing to Ceylon had a major impact on learning, writing and communication in the Island. It paved the way for further developments in these fields during the British period. "

"In keeping with the growing emphasis on psychiatry in the medical school curriculum, problem-based learning (PBL) offers students a unique patient-centred, multidisciplinary approach to study and the synthesis of knowledge.The new 2nd edition of Problem-Based Behavioral Science and Psychiatry integrates DSM-5 updates and diagnostic criteria, and is fully consistent with PBL models and methods. Building on the strengths of the popular and widely downloaded 1st edition, the 2nd edition is a clinically robust resource for both the medical and the behavioral science student. Over 40 contributors, many themselves graduates of PBL medical schools, apply problem-based learning methods to specific psychiatric disorders, general clinical issues, and bedrock physician skills such as the intake interview and treatment planning.The book’s fictional case vignettes illustrated typical patient scenarios, providing real-world context for content areas, and accompanying case diagrams show the relationships between patient behaviour and underlying neurobiological structures. Each student-friendly section ends with helpful review questions."

"Dalam pelaksanaan program pemberantasan casing di sekolah-sekolah dasar DKI Jakarta selama ini, tidak ada intervensi khusus yang ditujukan kepada dokter kecil. Padahal sebaiknya mereka perlu dilibatkan secara aktif dalam program ini, karena dokter kecil diharapkan dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam melaksanakan program pemberantasan cacing di sekolah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program pemberantasan cacing dengan pelatihan dokter kecil terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek murid sekolah dasar. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan menggunakan rancangan ulang non random. Sampel diambil secara purposive yaitu seluruh murid kelas IV,V,VI tanpa dokter kecil dari SDN Pasar Minggu 01 Pagi sebagai kelompok eksperimen, dan dari SDN Pasar Minggu 07 Pagi sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mendapat program pemberantasan cacing, dan pada kelompok eksperimen ditambah kegiatan pelatihan dokter kecil. Hasil penelitian menuniukkan bahwa, ternyata pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak setara untuk variabel umur murid dan variabel praktek murid hasil pre-test. Perbedaan pengetahuan, sikap dan praktek antara pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok didapatkan hasil yang bermakna. Sedangkan perbedaan peningkatan tersebut antar kelompok didapatkan hasil yang tidak bermakna. Berarti program pemberantasan cacing baik dengan atau tanpa pelatihan dokter kecil, sama-sama meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek murid. Temuan tambahan penelitian ini adalah diketahuinya dampak program pemberantasan cacing berupa penurunan kasus kecacingan setelah jangka waktu tertentu. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan studi pendahuluan, sehingga pemilihan responden dapat setara. Juga sebaiknya dilaksanakan mencakup beberapa sekolah dasar pada daerah yang lebih luas dan pengambilan sampel dilakukan secara random, sehingga hasilnya dapat di generalisasi."