Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Eka Asih Putrina Taim
"Daerah Aliran Sungai Musi dan Sungai Batanghari Sebagai Pusat Perkembangan Peradaban Masa Hindu-Buddha Abad ke 4 hingga ke-13 M di Sumatera Bagian Selatan. Sungai Musi dan Sungai Batanghari adalah dua aliran sungai besar dan dominan di wilayah Sumatera Bagian Selatan, berbagai aspek kehidupan di wilayah ini amat dipengaruhi dan bergantung pada keberadaan kedua sungai ini. Pentingnya kedua sungai ini sejak masa lalu. terlihat dari begitu padatnya temuan arkeologis terutama masa Hindu Buddha di sepanjang kedua daerah aliran sungai. Disertasi ini merupakan hasil penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi kawasan kebudayaan di Daerah aliran Sungai Musi dan Batanghari pada awal keberadaan tinggalan budaya Hindu Buddha hingga abad ke- 13 Masehi. Metode yang digunakan adalah secara kwalitatif melihat sebaran temuan dan karakteristik situs serta kronologinya. Melalui konsep landskap dan keruangan serta penafsiran (
post prosessual archaeology) dapat diketahui persebaran dan perkembangannya sejak abad ke-4 M hingga abad ke-13 M. Dengan demikian dapat diketahui pemanfaatan lingkungan DAS oleh masyarakat masa lalu dalam berbagai aspek kepentingan baik ekonomi maupun keagamaan pada abad ke- 4 hingga ke- 13 Masehi. Hasil penting yang didapat dari penelitian ini adalah perkembangan permukiman situs arkeologi di sepanjang DAS Musi dan Batanghari pada abad ke-4 M hingga 13 M, kondisi alam (sungai) yang juga berpengaruh dengan keberadaan situs, dan kesatuan budaya masa Hindu Buddha di DAS Musi dan Batanghari.
The Basin of Musi and Batanghari River as the Center for the Development of Hindu-Buddhist Civilization in 4th to 13th Century AD in Southern Sumatra. The Musi River and the Batanghari River are the two major and dominant rivers in the South Sumatra region, various aspects of life in this region are strongly influenced and depend on the existence of these two rivers. The importance of these two rivers since the past. it can be seen from the dense archeological findings, especially the Hindu Buddhist period along both watersheds. This dissertation is the result of research to identify and identify cultural areas in the Musi and Batanghari watersheds at the beginning of the existence of the Hindu Buddhist cultural heritage until the 13th century AD. The method used is qualitative and quantitative looking at the distribution of findings and characteristics of the site and its chronology. Through the concept of landscape and spatial as well as interpretation (post prosessual archeology) the distribution and development can be seen from the 4th century AD to the 13th century AD Thus it can be seen the use of the watershed environment by past communities in various aspects of economic, and religious interests in 4th century to 13th AD. Important results obtained from this study are the development of archeological site settlements along the Musi and Batanghari watersheds in the 4th century AD to 13 AD, natural conditions (rivers) which also affect the existence of the site, and cultural unity of the Hindu Buddhist period in the Musi River Basin and Batanghari. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Attorik Falensky
"Daerah Aliran Sungai Batanghari merupakan sendi penyangga kehidupan masyarakat Provinsi Jambi yang sedang menghadapi degradasi berat yang utamanya diakibatkan oleh konversi tutupan lahan di DAS Batanghari. Degradasi ini telah mengakibatkan ketidakseimbangan debit sungai yang mempengaruhi tingkat erosi dan sedimentasi disepanjang alur sungai dan menyebabkan perubahan alur sungai Batanghari di bagian hilir yang dapat merusak infrastruktur disekitarnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan bentuk alur Sungai Batanghari pada tahun 1990, 2000, 2013 dan 2020 beserta kaitannya dengan perubahan tutupan lahan. Dalam mencapai tujuan penelitian, digunakan data citra satelit Landsat multitemporal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan sinousity index untuk mendapatkan informasi tentang perubahan alur sungai. Hasil penelitian ini mendapatkan selama periode 1990 – 2020 terjadi perubahan alur sungai sebanyak 44 segmen sungai di bagian hilir Sungai Batanghari yang diantaranya 31 segmen mengalami peningkatan nilai sinousity index yang mengindikasikan pembelokan alur sungai, 13 segmen mengalami penurunan nilai sinousity index yang mengindikasikan pelurusan alur sungai dan 3 segmen mengalami perubahan tipe alur sungai menuju sungai yang lebih berkelok. Perubahan alur sungai di bagian hilir Batanghari erat kaitannya dengan penurunan tutupan lahan hutan dan peningkatan tutupan lahan pertanian lahan kering khususnya perkebunan kelapa sawit di DAS Batanghari.
The Batanghari River Basin is the life support for the people of Jambi Province, which is facing severe degradation, which is mainly caused by land cover conversion in the Batanghari watershed. This degradation has resulted in an imbalance of river discharge which affects the level of erosion and sedimentation along the river channel and causes changes in the Batanghari river flow downstream which can damage the surrounding infrastructure. So this study aims to analyze changes in the shape of the Batanghari River channel in 1990, 2000, 2013 and 2020 and their relation to changes in land cover. In achieving the research objectives, multitemporal Landsat satellite imagery data were used which were then analyzed using the sinousity index to obtain information about changes in river flow. The results of this study found that during the period 1990 - 2020 there were changes in river flow as many as 44 river segments in the lower reaches of the Batanghari River, of which 31 segments experienced an increase in the value of the sinousity index which indicated a bend in the river channel, 13 segments experienced a decrease in the value of the sinousity index which indicated the straight of the river channel and 3 segments experienced a change in the type of river flow towards a more winding river. Changes in river flow downstream of Batanghari are strongly suspected to be closely related to a decrease in forest land cover and an increase in dry land agricultural land cover especially oil palm plantations in the Batanghari watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Attorik Falensky
"Daerah Aliran Sungai Batanghari merupakan sendi penyangga kehidupan masyarakat Provinsi Jambi yang sedang menghadapi degradasi berat yang utamanya diakibatkan oleh konversi tutupan lahan di DAS Batanghari. Degradasi ini telah mengakibatkan ketidakseimbangan debit sungai yang mempengaruhi tingkat erosi dan sedimentasi disepanjang alur sungai dan menyebabkan perubahan alur sungai Batanghari di bagian hilir yang dapat merusak infrastruktur disekitarnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan bentuk alur Sungai Batanghari pada tahun 1990, 2000, 2013 dan 2020 beserta kaitannya dengan perubahan tutupan lahan. Dalam mencapai tujuan penelitian, digunakan data citra satelit Landsat multitemporal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan sinousity index untuk mendapatkan informasi tentang perubahan alur sungai. Hasil penelitian ini mendapatkan selama periode 1990 – 2020 terjadi perubahan alur sungai sebanyak 44 segmen sungai di bagian hilir Sungai Batanghari yang diantaranya 31 segmen mengalami peningkatan nilai sinousity index yang mengindikasikan pembelokan alur sungai, 13 segmen mengalami penurunan nilai sinousity index yang mengindikasikan pelurusan alur sungai dan 3 segmen mengalami perubahan tipe alur sungai menuju sungai yang lebih berkelok. Perubahan alur sungai di bagian hilir Batanghari erat kaitannya dengan penurunan tutupan lahan hutan dan peningkatan tutupan lahan pertanian lahan kering khususnya perkebunan kelapa sawit di DAS Batanghari.
The Batanghari River Basin is the life support for the people of Jambi Province, which is facing severe degradation, which is mainly caused by land cover conversion in the Batanghari watershed. This degradation has resulted in an imbalance of river discharge which affects the level of erosion and sedimentation along the river channel and causes changes in the Batanghari river flow downstream which can damage the surrounding infrastructure. So this study aims to analyze changes in the shape of the Batanghari River channel in 1990, 2000, 2013 and 2020 and their relation to changes in land cover. In achieving the research objectives, multitemporal Landsat satellite imagery data were used which were then analyzed using the sinousity index to obtain information about changes in river flow. The results of this study found that during the period 1990 - 2020 there were changes in river flow as many as 44 river segments in the lower reaches of the Batanghari River, of which 31 segments experienced an increase in the value of the sinousity index which indicated a bend in the river channel, 13 segments experienced a decrease in the value of the sinousity index which indicated the straight of the river channel and 3 segments experienced a change in the type of river flow towards a more winding river. Changes in river flow downstream of Batanghari are strongly suspected to be closely related to a decrease in forest land cover and an increase in dry land agricultural land cover especially oil palm plantations in the Batanghari watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library