Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Sudirman
"Skripsi ini menganalisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan jumlah loan Bank komersial di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari keadaan makro ekonomi (GDP),market share bank pemerintah (Bankcon), proporsi industri perbankan terhadap makro ekonomi Indonesia (AssetG), suku bunga, Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), besaran asset bank (Size), dan Karakteristik kepemilikan bank untuk meningkatkan profitabilitas dan jumlah Loan Bank di Indonesia. Dalam penelitian ini, digunakan metode data panel dengan estimasi Random.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews, didapatkan hasil bahwa proporsi industri perbankan terhadap makro ekonomi Indonesia (AssetgG), CAR, dan besaran asset bank (Size) signifikan mempengaruhi profitabilitas dan GDP, NPL, CAR dam ROE berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan jumlah Loan.
This study analyzed determinant factors influence profitability and loans amount of commercial banks in Indonesia. Purpose of this study is to identify in which extent of influence macro-economic conditions (GDP), market shares of state own banks (Bankcon), banking industry proportion on macro-economic conditions in Indonesia (AssetG), interest rates, Non Performing Loan (NPL,) Capital Adequacy Ratio (CAR), bank asset (Size), and the characteristics of bank ownership to improve profitability and amount of loan bank in indonesia. This study involves the method of panel data with Random Effects estimation.The finding as a result from using application eviews, banking industry proportion on macro-economic conditions in Indonesia (AssetG), CAR and bank asset (Size) influence significantly to profitability and GDP, NPL, CAR, and ROE influence significantly to the changing amount of loan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46387
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gatot Supramono
Bandung: Alumni, 1997
345.023 GAT t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"The global crisis has caused business world or corporations in Indonesia with difficulties in continuing their business activities which certainly influencing their inability to pay their bank loans. Restructuring as one method of bank loan recovery in case that the difficulty caused by equity factor. The restructuring method starts reviewing the company's equity condition, either equity in forms of short term loan or lease financing accompanied by rescheduling and reconditioning. With restructuring, Banks and borrowers are bound by clauses in special consensus written known as restructuring agreement."
JUHUBIS
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004
346.407 4 SEC (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Imron Saifi
"Krisis keuangan global pada dua tahun terakhir menyebabkan kondisi perbankan Indonesia mengalami dampak yang cukup signifikan seperti meningkatnya jumlah nonperforming loan dan penurunan performa perbankan. Penelitian ini menggunakan metode analisa rasio dan permodelan sistem untuk mengukur dan memodelkan performa keuangan perbankan serta menemukan faktor yang signifikan dalam perubahan performa bank.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum perbankan Indonesia tidak terkena dampak yang signifikan terhadap krisis global sedangkan permodelan sistem memperlihatkan faktor yang berpengaruh terhadap perubahan performa bank adalah BI rate dan keterlambatan pengembalian pinjaman.
Global economic crisis in last two years has caused a significant impact to Indonesian banking condition, such as raising number of non-performing loan and the fall of banking performance. This study focuses on measuring and modeling banking financial performance, and also identifying significant factors in banking performance changing using Ratio Analysis Method and Dynamic System. The result of this study indicates that the crisis has not given a significant effect to Indonesian banking, therefore the result of modeling in dynamic system generate BI rate and late of payback loan period as an important factors in banking performance transformation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52020
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bunga Mentari
"Kemunculan kasus SNP Finance menjadikan audit atas piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan terhadap pinjaman dan utang obligasi sebagai suatu perhatian bagi regulator di industri jasa keuangan. Regulasi tentang penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 35/POJK.05/2018. International Standard on Auditing (ISA) 250 menyatakan auditor bertanggung jawab untuk mempertimbangkan hukum dan regulasi yang berlaku dalam mengaudit laporan keuangan. Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dilaksanakan oleh KAP ABC atas piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan terhadap pinjaman dan utang obligasi XYZ Group. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur audit yang dilaksanakan oleh KAP ABC dan prosedur audit yang disyaratkan oleh ISA. Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilaksanakan oleh KAP ABC telah sesuai dengan prosedur audit yang disyaratkan oleh ISA. Laporan magang ini juga membahas refleksi diri yang merupakan lesson learned atas pelaksanaan aktivitas magang di KAP ABC. Aktivitas magang di KAP ABC memberi suatu pelajaran berharga bahwa kunci keberhasilan dalam bekerja bukan hanya kecerdasan dalam berpikir, melainkan juga etika dalam berperilaku.
The presence of SNP Finance issue complicates the auditing process of consumer financing receivables pledged to borrowing and securities issued as an attention to regulators in financial services industry. Regulation about multifinance company operation is ruled by OJK’s Regulation No. 35/POJK.05/2018. International Standard on Auditing (ISA) 250 states that auditors are responsible of considering the laws and regulations in an audit of financial statements. This internship report aims to examine KAP ABC audit procedures on consumer financing receivables pledged to borrowing and securities issued of XYZ Group. The evaluation is performed by comparing KAP ABC audit procedures with the audit procedures which are predetermined by ISA. According to the evaluation, the audit procedures conducted by KAP ABC is in accordance with the required procedures by ISA. This internship report also explains about self-reflection which shows the lesson learned from the internship experiences. Internship activities in KAP ABC contributed important lesson on how ethical behaviour, rather than intelligence, determines the work results."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Suharyo Adi Nugroho
"Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Memberikan kredit adalah salah satu Kegiatan Usaha yang dapat dilakukan oleh Bank BNI. BNI Fleksi adalah produk Kredit Tanpa Agunan BNI yang tersedia bagi para pegawai aktif dan pensiunan yang menyalurkan gaji dan manfaat pensiunnya melalui BNI. BNI Fleksi difokuskan pada ekspansi nasabah dengan profil risiko rendah (BUMN, PNS, dan Pensiunan BUMN), selain program fleksi payroll dengan strategi akuisisi melalui cross selling fleksi payroll kepada nasabah/debitur terpilih melalui payroll based customer. Persoalan terjadi pada saat penerima kredit pindah kerja di perusahaan yang tidak bekerja sama untuk jasa payroll dengan bank BNI kantor cabang Rawamangun. Hal tersebut berakibat bank BNI tidak dapat mengetahui kemampuan dari penerima kredit dari uang gajinya. Untuk menghadapi persoalan tersebut maka pihak bank BNI harus dengan segera melakukan koordinasi dengan penerima kredit perihal kemampuan dalam melunasi hutang kredit. Hal ini dilakukan dalam rangka meminimalisir risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan penerima kredit memenuhi kewajibannya.
Banking refers to everything related to a bank, which includes the institution, business activities, as well as the procedures and processes involved in the execution of bank business activities. Bank are business entities that collect funds from the public in the form of deposits and channels the funds to the public in the form of credits and/or other forms for the purpose of enhancing the living standard of the community. Extending credits is one of business activities that can be undertaken by Bank BNI. BNI Fleksi is a BNI Unsecured Loan available to active employees and retirees who channel their salaries and retirement benefits through BNI. BNI Fleksi focused on expanding to low risk customers (PNS, selected institutions), in addition to the Fleksi payroll program with acquisition strategies through cross selling to selected Fleksi payroll customers/borrowers (selected company) through the customer payroll base. Problem occur when bank customer resign from the company and work for other company that dont have payroll agreement with Bank BNI Rawamangun. Impact from that condition Bank BNI is not able to know the capacity of the customer from his payroll salary. To counter that problem Bank BNI have to get confirmation from bank customer about his condition to minimize risk that arises from failure on the part of a counterparty in meeting its obligation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54068
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Prima Nur Happyani
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi korelasi
peer to peer lending terhadap kredit perbankan dengan metode
pooled least square periode 2017-2019. Hasil menunjukkan bahwa dalam Model agregat, kredit berkorelasi positif terhadap P2P
lending dan GDP serta berkorelasi negatif terhadap suku bunga kredit sesuai dengan hipotesis penelitian. Secara umum, diantara tiga sektor utama kredit yang diamati dalam penelitian, pinjaman P2P dan suku bunga berpengaruh paling besar pada kredit sektor pertanian. Dan GDP berpengaruh paling besar pada kredit sektor industri pengolahan
This study aims to identify the correlation between peer to peer lending and bank credit using the pooled least square method for the 2017-2019 period. The results show that in the aggregate model, credit has a positive correlation to P2P lending and GDP and has a negative correlation with credit interest rates according to the research hypothesis. In general, among the three main credit sectors observed in the study, P2P lending and interest rates have the greatest influence on agricultural sector credit. And GDP has the greatest influence on credit in the manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Michael Laurensius
"Pengusaha UMKM berkontribusi besar atas PDB perekonomian Indonesia sehingga apabila terjadi krisis perlu dilakukan intervensi pemerintah untuk mempercepat pemulihan pengusaha UMKM, salah satunya dengan penjaminan kredit. Peneliti melihat bahwa pemberian penjaminan kredit dapat merubah perilaku pengusaha UMKM terhadap utang dagang dan piutang dagang mereka. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemberian penjaminan kredit terhadap jumlah kredit perbankan pengusaha UMKM, kemudian dari jumlah kredit perbankan diketahui bahwa tidak ada pengaruh signifikan kepada perilaku utang dagang dan terdapat pengaruh signifikan terhadap piutang dagang. Penambahan piutang dagang ini membawa dampak positif karena memberikan modal bagi pengusaha lain untuk bertumbuh. Di sisi lain, belum konklusifnya utang dagang membawa dampak negatif dikarenakan kredit perbankan bersifat komplementer yang berarti pengusaha UMKM dapat membebani pemasok untuk mendapatkan sumber pembiayaan. Selain itu, penelitian ini juga melihat bahwa dalam implementasi pemberian penjaminan kredit terdapat
adverse selection dan
moral hazard yang dilakukan oleh PT Jamkrindo selaku pemberi jaminan dan pengusaha UMKM selaku penerima manfaat jaminan.
MSME entrepreneurs contribute greatly to the GDP of the Indonesian economy, so if a crisis occurs, government intervention is necessary to accelerate the recovery of MSME entrepreneurs, one of which is credit guarantees. Researchers see that providing credit guarantees can change the behavior of MSME entrepreneurs towards their trade payables and trade receivables. The results of the study explain that there is a significant effect of providing credit guarantees on the amount of bank credit for MSME entrepreneurs, then from the amount of bank credit it is known that there is no significant effect on the behavior of trade payables and there is a significant effect on trade receivables. The addition of trade receivables has a positive impact because it provides capital for other entrepreneurs to grow. On the other hand, the inconclusive trade debt has a negative impact because banking credit is complementary, which means that MSME entrepreneurs can burden suppliers to obtain sources of financing. In addition, this study also sees that in the implementation of the provision of credit guarantees has an adverse selection and moral hazard carried out by PT Jamkrindo as the guarantee provider and MSME entrepreneurs as the beneficiaries of the guarantee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
A.A.G. Danendra
"Bank yang pada hakikatnya merupakan lembaga intermediasi di mana di satu sisi ia menampung dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan di sisi lain ia juga menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagai pemberi kredit, bank wajib menetapkan suatu kebijakan perkreditan agar tetap dapat memelihara keseimbangan yang tepat antara keinginan untuk memperoleh keuntungan dan menjamin lunasnya semua kredit yang disalurkan. Seperti dalam ketentuan pasal 8 Undang-undang perbankan disebutkan bahwa bank dalam memberikan kreditnya wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad baik dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi hutangnya. Dalam hal tersebut, pihak bank telah mensyaratkan adanya jaminan yang mempunyai bentuk yang baik yang biasanya berbentuk agunan, ini dilakukan karena kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko. Tetapi saat ini beberapa bank telah berani untuk memberikan kredit tanpa menggunakan agunan. Keadaan ini dipicu oleh situasi perekonomian di Indonesia yang hingga kini belum menentu, sehingga perbankan kini mulai melirik ke sektor konsumsi. Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar di indonesia juga mengeluarkan produk kredit individual tanpa agunan yang dikhususkan kepada para pegawai yang berpenghasilan tetap yang bernama KRETAP (Kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap). Walaupun dalam pemberian kredit semacam ini mengandung resiko yang cukup besar, tetapi bank BRI telah mempersiapkan pagar-pagar hukum yang cukup kuat untuk diberikan kepada nasabahnya dengan penyeleksian yang ketat terhadap calon nasabahnya dengan berpedoman pada prinsip 2P dari prinsip 5P yaitu character dan capacity dan salah satunya dengan diasuransikannya kredit tersebut dalam hal nasabah tersebut meninggal. Dengan demikian dapat diminimalisir resiko terjadinya kredit macet dari pemberian kredit individual tanpa agunan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16612
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library