Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Ullmann, Stephen
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
412 ULL st
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Harimurti Kridalaksana, 1939-
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia, 2010
499.221 HAR s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Evans, Vyvyan
London : Edinburgh University Press, 2006
410 EVA c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Murtijah Suhadi
"Sebagaimana telah dikemukakan dalam Pendahuluan, tujuan utama penulisan skripsi ini adalah menelaah Pidato Gettysburgh untuk mengetahui di mana letak kekuatan pidato yang singkat ini.Berdasarkan analisis atas pidato Gettysburgh dapat diambil beberapa kesimpulan. (1) Kesimpulan berdasarkan Sosial-Politik. Dari hasil analisis kontekstual dapat diungkapkan bahwa tema utama dari Pidato Gettysburgh adalah prinsip all men are created eoual. Inilah amanat yang hendak di_sampaikan oleh Lincoln. Prinsip ini tercantum dalam 'Declaration of Independence.' Lincoln sangat yakin akan prinsip ini, dan merupakan pegangannya dalam menghadapi masa sulit dalam karir politiknya.Sebab itu ia menentang perbudakan yang bertentangan dengan prinsip all men are created ecual, yang menjadi sebab..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14132
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diah Pitaloka
"Salah satu kebudayaan yang masih sering dilakukan dan diturunkan adalah semedi. Semedi dilakukan di tempat-tempat yang dianggap tidak biasa, diantaranya di Tempuran Gadog. Tempuran Gadog merupakan pertemuan dua sungai yaitu sungai Ciliwung dan sungai Ciesek. Situs ini sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai tempat untuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan, yaitu semedi. Penelitian ini dilakukan di Tempuran Gadog, dengan metode wawancara dan pengamatan dari bulan Januari - Mei 2008. Beberapa aspek dalam semedi di Tempuran Gadog meliputi ketersediaan perlengkapan sesajen, tata cara, waktu dan tujuan serta implementasi dari semedi. Semedi dilakukan dengan cara tapa kungkum dan dilakukan secara terus-menerus pada malam hari, guna mendapatkan wahyu. Konsep yang melatarbelakangi semedi diantaranya adalah Sangkan Paran dan Kasampurnan, dan secara keseluruhan semedi mengarah kepada Manunggaling kawula - Gusti. Ritual semedi di Tempuran Gadog bersifat tradisi.
Beberapa mitos juga memaknai situs Tempuran Gadog. Pemaknaan semiotik terhadap perilaku dan artefak di Tempuran Gadog meliputi patung raksasa kembar, patung keong, patung orang memanah, pendopo, serta gambar Semar, dimana keseluruhan makna mengarah pada satu kesimpulan yaitu perilaku baik sebagai pesan dari Semar. Dengan arti seseorang yang mendatangi Tempuran Gadog diingatkan untuk menjadi baik saat memasuki dan keluar dari Tempuran Gadog. Tempuran Gadog merupakan lingkungan biofisik yang dimodifikasi dengan penambahan artefak yang bertujuan memotivasi pelaku semedi. Terdapat hubungan antara semedi dalam kebatinan Jawa dengan tasawuf yang ditandai dengan masuknya tahapan-tahapan spiritual sufi kedalam tahapan-tahapan spiritual Jawa"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11696
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nabila Rahmiyati Putri
"
Kemampuan bahasa semantik adalah kemampuan pemahaman bahasa yang seringkali berkaitan dengan pemahaman mengenai kosakata. Kemampuan ini memiliki peran untuk membantu proses belajar anak. Anak tunarungu menemui hambatan dalam mengembangkan kemampuan bahasa semantiknya, dan hal ini bisa dipengaruhi oleh metode komunikasi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang perkembangan bahasa semantik anak tunarungu yang menggunakan tiga metode komunikasi, yaitu oral, bahasa isyarat, dan komunikasi total. Sebanyak 30 anak tunarungu kelas 3-6 SD yang sudah mampu membaca beserta orang tuanya menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan secara online menggunakan PPVT 4th ed untuk mengukur kemampuan bahasa semantik dan Kuesioner Metode Komunikasi. Hasil analisis menggunakan exploratory data analysis menunjukkan adanya perbedaan kemampuan bahasa semantik antar kelompok metode komunikasi dengan kemampuan bahasa semantik tertinggi di kelompok bahasa isyarat. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah partisipan, melakukan pengembangan norma PPVT 4th ed dan mengukur variabel lain yang menjadi faktor dalam menjelaskan efektivitas penggunaan metode komunikasi terhadap perkembangan kemampuan bahasa semantik.
Semantic language skills is language comprehension skills that are often related to understanding vocabulary. Who has a role to help children's learning processes. Deaf Children have obstacles in developing their semantic language skills, and this can be influenced by their communication methods. This study aims to obtain an overview of the semantic language development of deaf children using three methods of communication, that is oral, sign language, and total communication. A total of 30 deaf children from grade 3-6 elementary school who were able to read and their parents became participants in this study. The study was conducted online using PPVT 4th ed to measure semantic language skills and the Communication Method Questionnaire. The results of exploratory data analysis show that there are differences in semantic language skills between groups of communication methods and the highest semantic language skills in sign language groups. Future studies are suggested to increase the number of participants, make consideration to deveelop PPVT 4th ed norms and measure other variables that possibly become factors in explaining the effectiveness of using communication methods for development semantic languages skill.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library