Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Abya Zara Ayesha
"Film Kimssi Pyoryugi (2009) karya Lee Hae-jun menceritakan kisah antara dua tokoh korban modernisasi perkotaan yang ter-alienasi dari kehidupan sosial mereka masing-masing. Penelitian ini membahas mengenai unsur intrinsik penokohan dan perubahan makna alienasi oleh kedua tokoh utama dalam film Kimssi Pyoryugi karya sutradara Lee Hae-jun. Dalam menganalisis penokohan dan analisis perubahan makna, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan sumber data primer, yaitu film Kimssi Pyoryugi. Hasil temuan menunjukkan bahwa Kim laki-laki mengalami perkembangan karakter menjadi berwatak terbuka dan bertekad kuat. Sementara Kim perempuan menjadi berwatak peduli dan pemberani. Kedua tokoh mengalami perubahan bentuk alienasi dari alienasi psikis menjadi alienasi fisik. Perubahan ini kemudian mengubah pemaknaan alienasi kedua tokoh Kim menjadi suatu alternatif pilihan dalam usaha memenuhi esensi, hakikat dan martabat mereka sebagai manusia.
Kimssi Pyoryugi (2009), a film directed by Lee Hae-jun tells the story of two characters as a victim of modernization who are alienized from their respective social lives. This study analyzes the intrinsic factor of characterization and the characters’ understanding of alienation. The research method used in this study is descriptive analyzation with the primary data of the film Kimssi Pyoryugi (2009) directed by Lee Hae-jun. The result of this research proofs that male Kim has developed a character that is independent and determined. Meanwhile, female Kim has developed a character that is caring and brave. The two Kim characters experienced a change of alienation from psychological alienation to physical alienation. This change affects their understanding on the concept of alienation. Alienation has become an alternative to fulfil their essence, nature, and dignity as human beings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nabila Nailul Muna
"Cerita pendek Membuang Bayi karya Mo Yan adalah salah satu cerpen yang masuk ke dalam buku antologi yang sudah dikumpulkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Howard Goldblatt, sehingga cerpen Membuang Bayi menjadi salah satu karya Mo Yan yang dapat dinikmati pembaca mancanegara. Cerpen ini mengambil latar waktu diterapkannya Kebijakan Satu Anak dan secara spesifik membahas penelantaran anak. Cerpen ini mengisahkan tentang tokoh “Aku” yang menemukan bayi terlantar yang ditemukan di ladang bunga matahari. Tidak bisa meninggalkannya begitu saja membuat tokoh “Aku” mengambil keputusan untuk membawanya pulang. Akan tetapi keputusannya mendapat tentangan dari keluarga. Oleh sebab itu, tokoh “Aku” pun mengadu kepada tokoh lainnya agar dapat menemukan keluarga yang dapat mengadopsi. Sepanjang perjalanan bertemu dengan tokoh-tokoh lain, tokoh “Aku” melihat realita penelantaran anak yang dianggap sebagai hal biasa oleh penduduk desa dan tokoh “Aku” menentang pandangan yang menganggap wajar penelantaran anak. Penelitian ini membahas pemaknaan pandangan tokoh “Aku” terkait penelantaran anak. Peneliti mengumpulkan informasi dan penelitian terdahulu, serta melakukan analisis makna pandangan tokoh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa setelah melalui interaksi dengan tokoh-tokoh lain dan pengamatan batin, pandangan tokoh “Aku” tetap tidak berubah hingga akhir cerita dan berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya terkait bayi terlantar, yaitu penelantaran anak adalah hal yang fatal dilakukan dan pandangan yang menganggap wajar penelantaran anak harus dihilangkan.
The Abandoned Child short story by Mo Yan is one of the short stories that is published in an anthology book that have been collected and translated to English by Howard Goldblatt, so that the story can be read and enjoyed by international readers. Abandoned Child short story is set in the time when the One Child Policy is being implemented and specifically speaks about child abandonment. This short story tells the story of the character “I” who found an abandoned baby in a sunflower field. He is unable to leave the baby alone and makes the decision to bring the baby home. But the decision is opposed by his family. Because of that, he talks to other characters to find a family that can adopt the baby. Along the way to meet the other characters, “I” sees the reality of child abandonment that it’s viewed as normal by the other village folks and he opposed the baby abandonment is perceived as an usual thing. This research examines the meaning of the views of the character “I” regarding child abandonment. The researcher collects information and prior research and analyses the meaning of the views of the character. The research finds that after going through interactions with other characters and inner observation, the views of the character “I” still cannot be changed until the end of the story and are still opposed to the views of other characters regarding child abandonment, that is that child abandonment is fatal and cannot be taken for granted."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hana Rosmalia Alfia
"
ABSTRAKSyair Abdul Saman dalam khazanah sastra Melayu termasuk ke dalam syair keagamaan. Naskah ditulis dalam aksara Jawi yang saat ini tidak dikenal. Dengan demikian, teks perlu dialihaksarakan. Alih aksara dilakukan dengan metode edisi kritis. Analisis terhadap Syair Abdul Saman berfokus kepada penokohan Abdul Saman.
ABSTRACTSyair Abdul Saman in Malay classical literature belongs to religious poem. This manuscript was written in Jawi letter which is not popular now. Thereby, text is needed to be transliterated. Transliterated work is done by using critic edition. Analyze towards Syair Abdul Saman focused on Abdul Saman character.;"
2016
S65321
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library