Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Dian Kadarsih
"Perusahaan tidak dapat berkompetisi jika strategi bisnis dan TI nya tidak selaras. Oleh karena itu keselarasan strategis menjadi perhatian penting bagi para eksekutif bisnis. Keselarasan ditujukan dalam mencapai keharmonisan antara bisnis dengan TI dan sebaliknya. PT. Nusantara Card Semesta (NCS), sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pengiriman barang/dokumen menjadikan infrastruktur TI menjadi sebuah alat dalam berkompetisi. Dengan didirikannya infrastruktur TI ini diharapkan proses bisnis yang selama ini berjalan akan jauh lebih baik dan dapat memenuhi tujuan bisnis perusahaan. Namun kontribusi TI dirasakan kurang optimal dalam membantu mewujudkan tujuan bisnis perusahaan. Kolaborasi yang harmonis dari sisi bisnis dan TI masih belum mendukung satu sama lainnya. Penelitian ini membahas pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategis bisnis dan TI. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode pengukuran kematangan penyelarasan strategis Luftman. Penelitian ini akan mengukur tingkat kematangan penyelarasan strategis pada PT. NCS untuk mengetahui posisi keselarasan, cara meningkatkan keselarasan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Firms cannot compete if their businesses and information technology strategies are not aligned. Therefore achieving strategic alignment has become an essential thing for business executives. Alignment addressed to achieve harmony between business and IT strategies. PT. Nusantara Card Semesta (NCS) as a delivery service company assign their IT infrastructures as a competitive weapon. Using the IT infrastructures, the business process is expected to be improved and the business goals can be reached. On the other hand, the IT contribution is not optimal enough in achieving the business goals because there is no collaboration between business and IT. This research introduces an approach that can be used to assess strategic alignment maturity between business and IT. The method used to measure maturity in this research is Luftman model. The goal of this research is to assess the maturity of the business-IT alignment in PT. NCS. Knowing the maturity of it is strategic choices and alignment practices make it possible for the firm to see where it stands and how it can improve."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Kusumawati Widjaja
"Salah satu hal mendasar di dunia science mengenai enzim adalah, penelitian untuk memprediksi pengaruh perpanjangan mutasi terhadap thermostabilitas enzim yang seringkali berkaitan dengan penelitian rekayasa enzime thermostabil. Masalah utama muncul ketika landasan untuk melakukan percobaan secara manual di laboratorium, prosedural pengerjaannya selalu dilakukan secara trial and error. Dana dan waktu yang terbuang untuk mendukung percobaan ini cukup besar, mengingat percobaan masih dilakukan secara manual dan juga faktor keberhasilan yang belum akurat. Hal ini yang mendasari diperlukannya suatu campur tangan secara komputerisasi untuk memberikan prediksi mengenai thermostabil enzim mutant yang diperbandingkan dengan wild type-nya(sebelum dimutasi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbandingkan keakurasian data yang diperoleh dari SVM terhadap data experimental yang dilakukan secara manual oleh Annaluru(2002) dan Salazar(2007). SVM (Support Vector Machine) adalah suatu metode Machine Learning yang digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan prediksi stabilitas enzime termutasi. Data set yang digunakan untuk SVM berasal dari data yang di hasilkan sebagai output dari BLAST (Basic Local Alignment Tools). BLAST digunakan sebagai metode untuk me-mining data dari ke-14 family protein (Annaluru dan Salazar experimental data). Mining data dari ke-10 protein ditujukan untuk mendapatkan kumpulan protein mutant yang memiliki tingkat homologi >70% dari sekumpulan besar data 10 family protein yang belum jelas tingkat homologinya. Proses SVM dilakukan dua kali, yaitu SVM L20 Untuk residu asam amino yang berbeda dalam setiap pasang data sequence dalam data set dan SVM L400 Untuk sequence dengan komposisi dipeptida yang berbeda. Hasil akhir, SVM memberikan tingkat keakurasian yang tidak jauh berbeda, yaitu sebesar 86% untuk L20 (SVM berhasil mengidentifikasi 12 dari 14 jenis protein ) dan 79% untuk L400 (SVM berhasil mengidentifikasi 11 dari 14 jenis protein). keakurasian SVM yang hampir memprediksi dengan sempurna mengenai thermostabilitas enzime termutasi, dapat digunakan sebagai metode untuk meminimalisir kesalahan dan waktu yang terbuang dalam trial dan error prosedural experimental.

A basic question in protein science is to which extent mutations affect protein thermostability or not. This knowledge would be particularly relevant for engineering thermostable enzymes. In several experimental approaches, this issue has been serendipitously addressed. The big problem is, this manual experimental will waste high budget because it needs triall and error manual experimental procedure. Triall and error prosedural on the laboratory are used to find the best fits prosedural that will use to make the experimental succes, but needs more time and more budget. It would be therefore convenient providing a computational method that predicts when a given protein mutant is more thermostable than its corresponding wild-type. The purpose of this research is to compare the accuracy data from SVM with the data from experimental manual that was done by Annaluru(2002) and Salazar(2007). SVM (Support Vector Machine) is a machine learning methode that will used in this research as a predictor to predict the enzyme thermostability. BLAST (Basic Local Alignment Tools) are used as a data mining methode to extract data from 14 family protein (Annaluru and Salazar data experimental). From the outputs of the BLAST runs only aligned sequence pairs comprising a mesophilic and a thermophilic protein were selected. Only protein pairs sharing at least 70% of sequence identity were retained (a redundancy reduced dataset). we used SVM L20 (difference of the residue composition in each pair of the dataset) and SVM L400 (difference of the dipeptide composition in each pair of the dataset). When trained and tested on a redundancy reduced dataset (homology >70%), our predictor (SVM) achieves 86% accuracy for SVM L20 (classifies 12 out of 14 experimentally characterized protein mutants with enhanced thermostability from Annaluru and Salazar) .and 79% for SVM L400 (classifies 11 out of 14 experimentally characterized protein mutants with enhanced thermostability from Annaluru and Salazar). This accuracy from SVM are one of the reasonable way to used SVM as a methode to reduce the triall and error procedural because can give the prediction and reduce the failled experimental."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Prawira B.
"Teknologi Informasi telah menjadi peranan yang sangat penting dalam menunjang strategi dan visi organisasi. Hal ini didasari oleh Survey yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers pada tahun 2003 dan 2005. Hasil survey menunjukan bahwa 52% di tahun 2003 dan 57 % ditahun 2005 menyatakan TI memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan strategi dan visi perusahaan. Industri keuangan seperti perbankan merupakan salah satu industri yang tertinggi menyatakan bahwa TI berperan sangat penting untuk mewujudkan strategi dan visi perusahaan dibandingkan industri lainnya. Oleh karena itu penulis ingin melihat kesesuaian model tata kelola TI pada Bank DA dengan beberapa kerangka kerja dari teori yang telah ada. Penulis tidak merancang kembali tata kelola TI yang sudah ada pada Bank DA hanya mendeskripsikan tata kelola TI nya.
Penelitian dilakukan menggunakan tiga kerangka kerja tata kelola TI berikut: kerangka kerja Struktur, Proses dan Hubungan atau Komunikasi, kerangka kerja IT Governance Institute, dan kerangka kerja Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT. Penulis akan memetakan tata kelola TI bank DA ke kerangka kerja-kerangka kerja tersebut. Setelah memetakan tata kelola TI bank DA penulis akan menganalisa menggunakan teori tata kelola TI dari ketiga kerangka kerja tersebut dan mencari temuan-temuan dalam penganalisaannya.
Dari hasil analisis penulis menemukan bahwa tata kelola TI bank DA sebagian besar sesuai dengan ketiga kerangka kerja yang digunakan. Penulis juga menemukan ada sebuah proses pada bank DA yaitu formally tracking business value of IT yang belum dijalankan dengan baik. Selain itu tata kelola TI bank DA sesuai dengan empat dari tujuh karakteristik yang terdapat pada perusahaan yang memiliki tata kelola TI dan kinerja keuangan yang baik. Dengan melihat tata kelola TI yang baik dan sesuai dengan sebagian besar kerangka kerja yang ada penulis menyarankan menggunakan tata kelola TI sebagai salah satu masukan untuk mengembangkan pola tata kelola TI perusahaan di Indonesia.

Information Technology has been an important role to support the vision and strategy of the organization. This is based on the survey that is conducted by PricewaterhouseCoopers in 2003 and 2005. The result of the survey shows that 52 % in 2003 and 57 % in 2005 state that Information Technology has been an important role to achieve the vision and strategy of an organization. Financial Industry like bank was one of the highest industries that state this statement compare to the other industries. Author is interested to investigate the fitness of Bank DA IT Governance Model compare to existing framework from other theory. Author doesn't re-design the IT Governance of Bank DA, but only describe the existing IT Governance that Bank DA impalement.
The Research is conducted using three IT Governance frameworks as follow: Structure, Process and Relationship mechanism framework, IT Governance Institute framework, and Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT framework. Author will map Bank DA IT Governance to these three frameworks. After mapping them, Author will analyze it using IT Governance theory from the three frameworks and give some fact that is found from analysis. From the analysis author found that most of Bank DA IT Governance is match to the three frameworks.
Author also found that there is one process in Bank DA, formally tracking business value of IT, which is not performed well. The other finding is Bank DA IT Governance has applied four characteristic of seven that has been applied in the organization that has great IT Governance and financial performance. Refer to the analysis that show Bank DA has run their IT Governance well and mostly match to the IT Governance framework from other theory. Author suggests using Bank DA IT Goverancne as an input to develop Indonesia IT Governanace Model. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Kasmanto
"Dewasa ini isu keselarasan strategi TI dengan strategi bisnis menjadi perhatian bagi organisasi-organisasi yang memanfaatkan TI untuk mendukung tujuan bisnisnya. Begitu juga BMKG sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai fungsi pelayanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika yang memanfaatkan peranTI dari pengumpulan data, analisa hingga diseminasi informasi. Sadar Pentingnya peranan TI bagi organisasi, BMKG merencanakan investasi yang relatif besar untuk investasi TI hal ini dapat dilihat pada rekapitulasi pendanaan pada matrik rencana strategis BMKG 2010-2014, terlihat bahwa Deputi bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komputer mendapatkan anggaran yang cukup besar dibanding deputi bidang lain akan tetapi ada indikasi bahwa investasi yang besar tersebut kurang dikelola dengan baik. Terbukti berdasarkan hasil kajian investasi yang menghasilkan bahwa investasi TI masih berjalan secara ad-hoc dan belum terstruktur dan terencana. Pengkajian tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi menggunakan model keselarasan strategic alignment model (SAM) dan model keselarasan Luftman. Analisis dengan model SAM dilakukan untuk melakukan kajian keselarasan domain strategi bisnis, infrastruktur organisasi, strategi TI dan infrastruktur TI. Analisis dengan model Luftman digunakan untuk mengukur tingkatan kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pertama melakukan identifikasi masalah, melakukan studi pustaka, menetapkan metodologi penelitian, pengambilan data yaitu dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner, analisa hasil kuisioner. Selanjutnya dilakukan penilaian tingkat kematangan keselarasan TI dengan bisnis, setelah diketahui tingkat kematangan dilakukan perbaikan tingkat kematangan keselarasan TI dengan bisnis. Tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi di BMKG berada pada tingkat 3 dengan nilai 3,08. Ini menunjukkan bahwa BMKG berada dalam kondisi establish focuses process. Hal ini menunjukkan BMKG telah memusatkan tata kelola, proses-proses dan komunikasi terhadap tujuan bisnis yang spesifik, sudah mulai focus terhadap keselarasan strategis TI dan bisnis.

Nowadays issue of alignment of IT strategy with business strategy is a concern to the organizations that use IT to support business objectives. Likewise BMKG a non-ministerial government agency which has the function of information services meteorology, climatology and geophysics utilizing IT role of data collection, analysis to dissemination of information. Aware of the importance of the IT’s role for organization, BMKG relatively large investment plans for IT investments this can be seen in the recapitulation funding matrix BMKG strategic plan 2010-2014, seen that Deputy Calibration Instrumentation Engineering and Computer Networking have a budget large enough compared to the other deputy but there are indications that a large investment is less well managed. Proved by the results of studies that yield investments that IT investment is still running on an ad-hoc and not structured and planned. Assessment of the maturity level of the IT strategic alignment with organizational strategy alignment using models strategic alignment model (SAM) and model alignment Luftman. Analysis of the model SAM conducted to assess the domain alignment of business strategy, organizational infrastructure, IT strategy and IT infrastructure. Analysis Luftman model used to measure the level of maturity of the alignment of IT strategy with organizational strategy. The process is done in this research is the first to identify the problem, perform literature study, setting research methodology, data collection is by conducting interviews and distributing questionnaires, analysis of the results of questionnaires. Then performed assessment of the alignment maturity level of IT with the business, having known the level of maturity made improvements to the maturity level of IT business alignment. The maturity level of the IT strategy alignment with the organization's strategy in BMKG are at level 3 with a value of 3.08. This shows that in a state BMKG establish process focuses. This shows BMKG has focused governance, processes and communications to specific business goals, already the focus on strategic alignment of IT and business."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Laras Chitadianti
"

Tujuan: (1) Untuk menganalisis persepsi nyeri, (2) untuk mengevaluasi konsentrasi substance P, dan (3) untuk mengetahui hubungan antara persepsi nyeri dan konsentrasi substance P selama fase aligning awal perawatan ortodonti cekat yang menggunakan sistem preadjusted edgewise (PE) bracket dan sistem passive self-ligating (PSL) bracket. Metode penelitian: Lima belas pasien (6 laki-laki, 9 perempuan; rerata usia 24,47 ± 4,26 tahun) yang menjadi subjek penelitian dibagi ke dalam tiga kelompok: pasien yang dirawat dengan sistem preadjusted edgewise, pasien yang dirawat dengan sistem passive self-ligating (PSL), dan pasien yang tidak menerima perawatan atau kelompok kontrol. Penilaian persepsi nyeri dan pengambilan cairan sulkus gingiva dilakukan pada empat waktu: sebelum pemasangan bracket dan archwire, serta 2, 24, dan 168 jam setelah pemasangan archwire. Cairan sulkus gingiva diambil dari sulkus gingiva bagian interproksimal dari gigi-geligi anterior bawah. Persepsi nyeri diukur dengan menggunakan skala analog visual. Konsentrasi substance P ditentukan dengan menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil: Skor VAS tertinggi pada masing-masing kelompok didapati pada waktu 24 jam pasca pemasangan bracket dan archwire. Rerata skor VAS pada kelompok preadjusted edgewise ebih seringgi dibandingkan kelompok PSL pada masing-masing waktu, tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Konsentrasi substance P tertinggi diamati pada 2 jam dan 24 jam pasca pemberian gaya pada kedua kelompok sistem bracket, tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Konsentrasi substance P pada kelompok kontrol relatif stabil, kecuali pada waktu 2 jam. Tidak terdapat hubungan antara persepsi nyeri dan konsentrasi substance P. Kesimpulan: Persepsi nyeri dan konsentrasi substance P tidak dipengaruhi oleh sistem bracket. Tidak terdapat hubungan antara persepsi nyeri dan konsentrasi substance P antara kelompok preadjusted edgewise dan PSL.

Kata kunci: Fase aligning; perawatan ortodonti; persepsi nyeri, substance P

 


Objectives: (1) To study patient pain perception, (2) to evaluate substance P concentrations, and (3) to find a possible correlation between pain perception and substance P concentrations during initial orthodontic tooth alignment using preadjusted edgewise and self-ligating bracket (SLBs) systems. Methods: Fifteen patients (6 males, 9 females; mean age of 24.47 ± 4.26 years) were enrolled in the study and were divided into three groups: those given preadjusted edgewise brackets, those given passive SLBs, and those given no orthodontic treatment to serve as a control group. Pain assessment and gingival crevicular fluid (GCF) sampling were performed at four time points: before bracket placement and arch-wire engagement and then 2, 24, and 168 hours (h) after arch-wire engagement. GCF was collected from the interproximal gingival sulcus of each lower anterior tooth. Pain perception was recorded with the use of a visual analog scale (VAS). Substance P concentrations were determined by using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Results: The highest VAS score for each group was found at 24 h following bracket placement and arch-wire engagement. The mean VAS in the preadjusted edgewise group was higher than the VAS score in the SLB group at each time point, but were not significantly different at any time point. The highest substance P concentrations were found at 2 h and 24 h after force application in both the preadjusted edgewise and SLB group, but none of these time points showed statistically significant differences between the experimental and control groups. The substance P concentration in the control group was relatively stable, except at 2 h. No correlation was found between pain perception and substance P concentrations. Conclusions: Pain perception and substance P concentrations were not significantly different between the different bracket systems. No correlation was found between pain perception and substance P concentrations in the use preadjusted edgewise and SLB systems.

Keywords: Orthodontic tooth alignment; pain perception; substance P

 

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlang Tahir
"ABSTRACT
Amorphous GaInZnO (GIZO) thin films are grown on Si02/Si substrate by the RF magnetron sputtering method. By the combination of measured band gaps from reflection energy loss spectroscopy (REELS) spectra and valence band from X-ray photo-electron spectroscopy (XPS) spectra, we have demonstrated the energy band alignment of GIZO thin films. The band gap values are 3.2 eV, 3.2 eV, 3.4eV and 3.6eV for the concentration ratios of Ga: In: Zn in GIZO thin films are 1:1:1, 2:2:1, 3:2:1 and 4:2:1, respectively. These are attributed to the larger band gap energy of Ga2O3 compared with In 2O3 and ZnO. The valence band offsets (ΔEv) decrease from 2.18 to 1.68 eV with increasing amount of Ga in GIZO thin films for GIZO1 to GIZO4, respectively. These experimental values of band gap and valence band offset will provide the further understanding in the fundamental properties of GIZO/SiO2/Si heterostructure, which will be useful in the design, modeling and analysis of the performance devices applications. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Hasanuddin. Departemen Fisika;Universitas Hasanuddin. Departemen Fisika, Universitas Hasanuddin. Departemen Fisika], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanum Suroyya
"Wakaf merupakan institusi sosial-religius yang berdimensi ekonomis untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan kesejahteraan sosial umat. Tanah wakaf merupakan harta benda tidak bergerak yang sudah diberikan dan dilembagakan untuk kepentingan sosial. Untuk memahami potensi produktivitas tanah wakaf di Jakarta Pusat dibutuhkan informasi spasial tanah wakaf dan keselasarannya dengan Rencana Tata Ruang Kota Jakarta Pusat Tahun 2030. Pola persebaran tanah wakaf di Jakarta Pusat acak cenderung mengelompok dengan nilai indeks 0,89. Penggunaan tanah berupa perumahan mendominasi 56,39% dari seluruh penggunaan tanah di Jakarta Pusat pada tahun 2009. Dari 723 bidang tanah wakaf di Jakarta Pusat yang tidak selaras dengan rencana tata ruang kota sebesar 22% ini berada di kawasan jasa, perdagangan, perkantoran maupun kawasan publik. Namun temuan di lapangan memperlihatkan terdapat 7,88% tanah wakaf berpotensi tinggi terletak pada penggunaan tanah jasa, dengan harga tanah lebih dari 7,5 juta/m2, produktivitas eksistingnya tinggi dan legalitasnya kuat. Tanah wakaf yang berpotensi sedang sebanyak 35,82% ada pada penggunaan tanah perumahan, dengan harga tanah antara 5 hingga 7,5 juta/m2, produktivitas eksisting dan legalitasnya sedang. Sedangkan 56,29% tanah wakaf yang berpotensi rendah di Jakarta Pusat berada pada penggunaan tanah publik dengan harga tanah kurang dari 5 juta, produktivitas eksistingnya rendah dan legalitasnya tidak kuat.

Endowments are socio-religious institution which has economic dimension to achieve economic justice and social welfare. Waqf land is immovable property that has been given and institutionalized for social purposes. To understand the potential of productive waqf land in Central Jakarta as well as clear picture of land endowments and its alignments with the city site plan of Central Jakarta up to 2030. Waqf land distribution pattern in Central Jakarta random tend to cluster with an index value of 0.89. The use of residential land in the form either regular or irregular dominating 56.39% of all land use in Central Jakarta in 2009. Of the 723 parcels of waqf land in central Jakarta that are not aligned with the site plan of Central Jakarta by 22% because it is located in the area of services, trade, offices and public area. However, the research findings show there are 7.88% higher potential waqf which is located on land use services, with prices land of more than 7.5 million / m2, high productivity and strong existing legality. Waqf land potentially being as much as 35.82% for residential land use, with land prices between 5 to 7.5 million / m2, the existing productivity and legality are. While 56.29% waqf land potentially low in Central Jakarta is located on the use of public land at a price of less than 5 million, low productivity and not strong of existing legality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyaning Nur Karimah
"Sel surya berstruktur Bifacial Heterojunction Intrinsik Thin layer adalah sel surya berbahan silikon dengan interface a-Si:H/c-Si yang merupakan struktur berbentuk heterojunction. Struktur ini memiliki susunan layer yang sama antara bagian atas sel dan bagian bawah sel. Keterbaruan dari struktur ini adalah untuk menjembatani cost dengan penggunaan material crystalline. Struktur bifacial HIT lebih diunggulkan daripada struktur dengan mono crystalline dan atau mono facial. Pengembangan dan pemilihan struktur bifacial HIT yaitu dengan melakukan optimasi pada struktur dengan bantuan AFORS-HET. Optimasi sel surya berstruktur Bifacial Heterojunction Intrinsik Thin layer diperlukan untuk memaksimalkan keluaran sel surya berstruktur Bifacial HIT sebagai sel surya berdasar silikon.Ada 5 model struktur bifacial HIT yang diujikan menggunakan AFORS-HET.
Dari hasil analisa didapat 1 struktur yang paling kecil perbedaan pita konduksi dan pita valensi diantara 4 struktur yang lain, yaitu TCO / a-Si:H p / a-Si:H i / c-Si n / a-Si:H i / a-Si:H n / TCO /Ag. Pada struktur model yang terpilih dilakukan optimasi dan simulasi lanjutan berupa kondisi dark current dan kondisi iluminasi. Dari hasil simulasi dan kalkulasi terhadap struktur sel surya berstruktur TCO / a-Si:H p / a-Si:H i / c-Si n / a-Si:H i / a-Si:H n / TCO / Ag menghasilkan JSC sebesar 8,82 mA/cm2, VOC sebesar 31,4803 mV, efisiensi sebesar 11,9 dan FF sebesar 0,729. Arus, tegangan dan daya maksimal yang dapat dicapai oleh struktur model secara berturut-turut adalah 0,08104 A, 0,25 V dan 0,02026 W. Kata kunci: sel surya, band alignment, bifacial HIT, heterojunction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Kurniawan
"Pendahuluan: Kelengkungan spinal dapat menjadi tolak ukur untuk menilai postur tubuh, fungsi tulang belakang dalam melindungi struktur saraf di dalamnya, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tumor spinal primer merupakan salah satu penyebab kelainan kelengkungan atau deformitas spinal. Penyakit ini memerlukan tindakan pembedahan sebagai tatalaksana utama. Sayangnya, tindakan operasi berpotensi untuk mendisrupsi komponen pembentuk kelengkungan spinal. Tulisan ini bertujuan untuk melihat perubahan kelengkungan pascaoperasi, faktor yang mempengaruhi, dan melihat hubungannya dengan luaran klinis pasca operasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kohort retrospektif, menggunakan data pasien dengan tumor spinal primer yang dilakukan operasi dari Januari 2017 hingga Desember 2022 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Subjek penelitian ini adalah pasien dengan usia lebih dari 18 tahun, memiliki pemeriksaan penunjang berupa MRI spinal dan rekam medis lengkap, dilakukan operasi tanpa fusi. Sebanyak 32 pasien masuk dalam kriteria ini. Penilaian kelengkungan spinal menggunakan metode Cobb pada MRI sebelum dan setelah operasi di bulan ke-6, dan luaran klinis dinilai menggunakan data dari rekam medis
Hasil: Sebanyak 81,3% termasuk tumor intradural-ekstramedula dengan schwannoma adalah jenis terbanyak. Terdapat perubahan sudut C2-C7 sebesar -3,81 ± 2,97 derajat menuju kifotik (p=0,003) pada regio cervical. Pada regio thorakal, kami dapatkan perubahan sudut pada thorakal atas (Th1-Th5) sebesar 1,28 ± 0,51 derajat mengarah ke kifotik (p=0,000). Tidak didapatkan perubahan sudut Cobb pada tumor spinal regio lumbosacral. Secara klinis, VAS preoperasi berpengaruh terhadap kelengkungan pada regio lumbosacral (p=0,036). Analisis multivariat menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara teknik operasi (hemilaminektomi vs laminektomi), dan nilai cobb’s angle preoperasi pada regio cervical (C2-C7).  Pada penelitian ini, semua kasus tumor spinal yang dilakukan operasi mengalami perbaikan klinis yang signifikan. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara perubahan cobb’s angle, teknik operasi, cobb’s angle preoperasi, onset, jenis kelamin, level laminektomi, dan resektabilitas dengan luaran klinis pascaoperasi.
Kesimpulan: Teknik operasi dan cobb’s angle preoperasi merupakan faktor prediktor yang berpengaruh terhadap besarnya kemungkinan perubahan cobb’s angle pascaoperasi tumor spinal primer regio cervical. 

Introduction: Spinal curvature can be a benchmark for assessing body posture, the function of the spine in protecting the nerve structures within it, and can affect a person's quality of life. Primary spinal tumors are one of the causes of spinal curvature abnormalities or deformities. This disease requires surgery as the main treatment. Unfortunately, surgery has the potential to disrupt the components that form spinal curvature. This paper aims to examine changes in postoperative curvature, influencing factors, and see their relationship with postoperative clinical outcomes.
Methods: This study used a retrospective cohort approach, using data on patients with primary spinal tumors who underwent surgery from January 2017 to December 2022 at Cipto Mangunkusumo Hospital. The subjects of this study were patients over 18 years of age, who had supporting examinations in the form of spinal MRI and complete medical records, who underwent surgery without fusion. Spinal curvature was assessed using the Cobb method on MRI before and after surgery at 6 months, and clinical outcomes were assessed using data from medical records
Results: A total of 32 patients met these criteria, and 81.3% included intradural-extramedullary tumors with schwannoma being the most common type. There was a change in the C2-C7 angle of -3.81 ± 2.97 degrees towards kyphotic (p=0.003) in the cervical region. In the thoracic region, we found a change in the upper thoracic angle (Th1-Th5) of 1.28 ± 0.51 degrees towards khypotic (p=0.000). There was no change in the Cobb angle in spinal tumors in the lumbosacral region. Clinically, preoperative VAS affected curvature in the lumbosacral region (p=0.036). Multivariate analysis showed that there was a significant influence between surgical technique (hemilaminectomy vs laminectomy), and preoperative Cobb's angle values in the cervical region (C2-C7). In this study, all cases of spinal tumors that underwent surgery experienced significant clinical improvement. There were no significant differences between changes in Cobb's angle, surgical technique, preoperative Cobb's angle, onset, gender, laminectomy level, and resectability and postoperative clinical outcomes.
Conclusion: Surgical technique and preoperative Cobb's angle are predictor factors that influence the likelihood of changes in Cobb's angle after surgery for primary spinal tumors in the cervical region.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Hulman
"Kanker mulut rahim adalah Ranker yang paling banyak terjadi diantara
semua jenis kanker yang ada dan merupakan penyebab angka kematlan
terbesar di dunia termasuk di Indonesia. Penyebab utama kanker mulut rahim
adalah Human Paviloma Vims (HPV), virus yang termasuk dalam kelompok
papova virus. Tindakan yang umum dilakukan pada pencegahan dan
pengobatan kanker mulut rahim dilakukan dengan mengamati perkembangan
sel kanker mulut rahim dengan metode pap smear. Perkembangan terakhir
/■
adalah pengembangan Hybrid Capture, kit pendeteksi kanker mulut rahim
dengan memonitoring virus HPV penyebab kanker tersebut yang mendeteksi
materi genetik HPV penyebab kanker mulut rahim. Terobosan ini menjadi
sangat menjanjikan seiring perkembangan bioteknologi dan bioinformatik
yang sangat pesat pada tahun-tahun terakhir. Pada penelitian ini dilakukan
studi bioinformatik pada genom HPV dan desain primer yang selektif hanya
terhadap tipe HPV penyebab kanker mulut rahim untuk selanjutnya
digunakan sebagai pengganti probe pada modifikasi Hybrid Capture. Metode
yang digunakan adalah dengan melakukan serangkaian multiple alignment
terhadap genom HPV untuk mencari conserve region spesifik. Conserve
region ini akan digunakan sebagai template perancangan primer. Multiple
alignment dilakukan terhadap genom HPV yang terlebih dulu dikelompokkan
menurut tempat hidup virus dan keterkaitan virus dengan kanker mulut rahim.
Conserve region hasil multiple alignment dari masing-masing-kelompok kemudian dipisahkan dari sikuens genom totalnya dan selanjutnya dilakukan
multiple alignment terhadap conserve region yang didapat pada masingmasing
kelompok HPVuntuk mendapatkan conserve region spesifik.
Keseluruhan proses multiple alignment yang dilakukan menghasilkan 6
conserve region yang spesifik hanya dimiliki oleh kelompok virus penyebab
kanker mulut rahim {genital high-risk cancer dan genital low-risk cancer)
dengan ukuran sikuens yang beragam. Kemudian enam conserve region
tersebut digunakan sebagai template perancangan primer spesifik terhadap
tipe virus penyebab kanker mulut rahim. Terhadap kandidat primer hasil
rancangan menggunakan enam conserve region yang dihasilkan, dilakukan
uji selektivitas dengan menggunakan BLAST pada database sehingga
didapatkan satu conserve region terbaik dengan ukuran 117pb yang
menghasilkan 3 primer yang memiliki selektivitas tertinggi diantara kandidat
primer yang didapat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>